scholarly journals URGENSI, IMPLEMENTASI, PROBLEMATIKA, DAN EVALUASI PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS PADA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

2022 ◽  
Author(s):  
Adi Wijayanto
Keyword(s):  

Pendidikan berkualitas dengan segala kondisi yang ada tentu harus menjadi skala prioritas di negara Indonesia. Tanpa itu akan terjadi lost generation (kehilangan generasi) secara potensial, generasi muda bangsa tidak mampu berkembang dengan baik di tengah dunia yang terus menerus berkembang dengan pesatnya. Olehsebab itu berbagai kajian yang dapat membantu memperkaya pemikiran baik pada murid terutama pada guru yang diharapkan dapat menjadi model yang akan ditiru para murid. Keinginan belajar yang tinggi pada guru untuk mengembangkan dirinya dan kompetensinya dari sisi pengetahuan, keterampilan dan kharakter yang selanjutnya akan ditransfer ke anak didik harus menjadi skala prioritas. Fenomena ini juga turut memperkaya tulisan-tulisan dalam Buku Bunga Rampai ini.Pendidikan pada prinsipnya harus berada di garda terdepan bagi bangsa Indonesia secara khusus bagi para generasi milineal bangsa ini, olehkarena estafet kepemimpinan yang akan melanjutnya negara ini dimasa akan datang terletak pada bagaimana mutu pendidikan saat ini. Dalam dunia olahraga, jika penulis analogikan bahwa Indonesia bercita-cita masuk dalam 10 besar ranking dunia di Olimpiade tahun 2032, maka jawabnya ada di pembinaan olahraga prestasi anak Indonesia usia 10-12 tahun saat ini. Pembinaan harus berjangka panjang yakni sekitar 8-10 tahun dan umur ini dijadikan acuan guna menyongsong prestasi 10 besar dunia di Olimpiade 2032. Dalam dunia pendidikan juga harus demikian, apa yang terjadi pada anak didik di tahun 2022, tentu akan dlihat bagaimana generasi bangsa Indonesia di tahun 2032. Apakah berelasi dengan munculnya generasi muda Indonesia yang handal menjawab tantangan era globalisasi di tahun 2032. Seperti apa kualifikasinya, ini adalah buah dari apa yang dilakukan pada anak didik di tahun 2022 ini. Olehkarena itu, proses pendidikan di pasca pandemi yang rencana akan di mulai tahun 2022 harus diwujudkan secara berkualitas. Tulisan dalam buku Bunga Rampai ini sangat menarik untuk dibaca untuk memperkaya pemikiran setiap pembaca dan banyak pemikiran di luar berpikir selama ini yang dapat diperoleh dari pemikiran orang lain. Marilah jadikan pemikiran dan pengalaman empiris orang lain yang tertuang dalam Buku Bunga Rampai ini untuk memperkaya pemikiran dan pengalaman pribadi, siapapun dan apapun profesinya, dalam rangka menyongsong Indonesia emas 2045.

2012 ◽  
Author(s):  
Jonathan R. Aronoff
Keyword(s):  

Author(s):  
Tim Clydesdale ◽  
Kathleen Garces-Foley

Few realize how much Americans’ journey through their twenties has changed during the past half-century or understand how incorrect popular assumptions about young adults’ religious, spiritual, and secular lives are. Today’s twentysomethings have been labelled the “lost generation”—for their presumed inability to identify and lead fulfilling lives, “kidults”—for their alleged refusal to “grow up” and accept adult responsibilities, and the “least religious generation”—for their purported disinterest in religion and spirituality. These characterizations are not only unflattering, they are deeply flawed. The Twentysomething Soul tells an optimistic story about American twentysomethings. Drawing on hundreds of interviews and a survey of thousands across America, it introduces readers to the full spectrum of American young adults, many of whom live purposefully, responsibly, and reflectively. Some prioritize faith and spirituality. Others reject their childhood religion to explore alternatives and practice a personal spirituality. Still others sideline religion and spirituality until their lives get settled or reject organized religion completely. There is change occurring in the religious and spiritual lives of young adults, but little of it is among the 1 in 4 American twentysomethings who have consistently prioritized religious commitment during the past half-century. The change is rather among the now 3 in 10 young adults who, though intentionally unaffiliated with religion, affirm a variety of religious, spiritual, and secular beliefs. The Twentysomething Soul will change the way readers view contemporary young adults, giving an accurate—and refreshing—understanding of their religious, spiritual, and secular lives.


2011 ◽  
Vol 42 (2) ◽  
pp. 98-105
Author(s):  
Kenneth Johnston
Keyword(s):  

2007 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 229-233 ◽  
Author(s):  
Katie Paintin
Keyword(s):  

2010 ◽  
Vol 92 (3) ◽  
pp. 102-106 ◽  
Author(s):  
CR Chalmers ◽  
S Joshi ◽  
PG Bentley ◽  
NH Boyle

The reform of specialist surgical training – the New Deal (1991), the Calman report (1993) and the implementation of the European Working Time Directive (EWTD, 1998) – has resulted in shorter training periods with reduced working hours. The Calman reform aimed to improve and structure training with regular assessment and supervision whereas the New Deal and the EWTD have concentrated predominantly on a reduction in hours. The adoption of full or partial shift work to provide surgical cover at night compliant to a 56-hour working week, as stipulated by phase one of the EWTD, has resulted in daytime hospital attendance for surgical trainees of an average three days per week despite almost universal acknowledgement of the limited training opportunities available at night.


2022 ◽  
Author(s):  
Adi Wijayanto
Keyword(s):  

Kerinduan yang sangat tinggi akan proses belajar secara normal menjadi pemikiran yang mendasar dari para penulis Buku Bunga Rampai ini untuk berbagi pemikiran, sehingga muncul berbagai topik yang berbeda-beda dalam tulisan ini sehingga sangat layak untuk dibaca dan dapat memperkaya pemikiran para pembaca seperti apa kondisi riil dan penerimaan para murid, orangtua dan masyarakat di tengah kondisi pandemi yang masih belum tuntas secara seutuhnya. Kondisi ini harus disikapi semua pihak dengan meningkatkan pengetahuannya, keterampilannya dan perilaku seperti apa yang harus diwujudkan di pasca pandemi ini.Pendidikan berkualitas dengan segala kondisi yang ada tentu harus menjadi skala prioritas di negara Indonesia. Tanpa itu akan terjadi lost generation (kehilangan generasi) secara potensial, generasi muda bangsa tidak mampu berkembang dengan baik di tengah dunia yang terus menerus berkembang dengan pesatnya. Olehsebab itu berbagai kajian yang dapat membantu memperkaya pemikiran baik pada murid terutama pada guru yang diharapkan dapat menjadi model yang akan ditiru para murid. Keinginan belajar yang tinggi pada guru untuk mengembangkan dirinya dan kompetensinya dari sisi pengetahuan, keterampilan dan kharakter yang selanjutnya akan ditransfer ke anak didik harus menjadi skala prioritas. Fenomena ini juga turut memperkaya tulisan-tulisan dalam Buku Bunga Rampai ini.Semoga tulisan ringan dengan berbagai topik yang menarik disampaikan para penulis, memberi manfaat bagi para pembaca, guru, siswa, orangtua. Meskipun penyelenggaraan pendidikan pasca pandemi belum optimal dilaksanakan di sekolah, tetapi berbagai pemikiran dalam Buku Bunga Rampai sudah ada dan ini menunjukkan bahwa pemikiran para penulis lebih maju dalam mensikapi suatu kondisi di masa akan datang. Selamat menikmati buku ini dengan membacanya secara seksama, buat para pembaca baik dari kalangan akademisi, mahasiswa, pelajar, masyarakat umum.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document