scholarly journals International Global Market

2019 ◽  
Author(s):  
shania febry
Keyword(s):  
Value Chain ◽  
Medical Industry ◽  
Global Market ◽  
Global Value Chain ◽  
Wholly Owned Subsidiary

Global Value Chain (GVC) adalah value chain yang menghubungkan produsen lokal asal negara berkembang ke pasar internasional. GVC atau rantai nilai global digunakan oleh perusahaan yang akan melakukan ekspor keluar negeri. Bayak perusahaan yang menunjukan bahwa perijininan dapat memungkin perusahaan untuk masuk ke pasar international. Salah satunya melalui mode entri komitmen tinggi seperti anak perusahaan dengan perjanjian lisensi. Namun Organisasi-organisasi non-pemerintah internasional juga memberikan peran penting dalam fungsi intermediasi informasi. Paper ini akan menjelaskan bagaimana Implementation of Global Value Chain in Rattan Industry, Wholly Owned Subsidiary with the Licence Agreement dan Join Venture dalam Medical Industry, dan bagaimana Upaya Mempromosikan Model Bisnis di Indonesia

scholarly journals International Global Market

2019 ◽  
Author(s):  
shania febry
Keyword(s):  
Value Chain ◽  
Medical Industry ◽  
Global Market ◽  
Global Value Chain ◽  
Wholly Owned Subsidiary

Global Value Chain (GVC) adalah value chain yang menghubungkan produsen lokal asal negara berkembang ke pasar internasional. GVC atau rantai nilai global digunakan oleh perusahaan yang akan melakukan ekspor keluar negeri. Bayak perusahaan yang menunjukan bahwa perijininan dapat memungkin perusahaan untuk masuk ke pasar international. Salah satunya melalui mode entri komitmen tinggi seperti anak perusahaan dengan perjanjian lisensi. Namun Organisasi-organisasi non-pemerintah internasional juga memberikan peran penting dalam fungsi intermediasi informasi. Paper ini akan menjelaskan bagaimana Implementation of Global Value Chain in Rattan Industry, Wholly Owned Subsidiary with the Licence Agreement dan Join Venture dalam Medical Industry, dan bagaimana Upaya Mempromosikan Model Bisnis di Indonesia

scholarly journals UAS Strategi Internasional

2019 ◽  
Author(s):  
Tiffany Novelin
Keyword(s):  
Value Chain ◽  
Social Enterprise ◽  
Medical Industry ◽  
Global Value Chain ◽  
Industry Value Chain ◽  
International Alliance ◽  
Wholly Owned Subsidiary

Tugas ini bertujuan untuk menyelesaikan ujian akhir semester mata kuliah strategi internasional. Materi yang dibahas terdiri dari Global value chain, International alliance strategy, dan Internationalization of social enterprise. Penerapan global value chain pada industri rotan yaitu dengan menggunakan metode GVC yang digerakkan oleh pasar, konsumen, dan produsen. Kondisi yang dibutuhkan bagi terwujudnya wholly owned subsidiary with the licence agreement dan join venture dalam industri medis yaitu dengan perusahaan multinasional yang melakukan penetrasi dengan distribusi lokal memberi mereka tidak hanya barang tetapi juga layanan untuk menangain pengaduan, program Pendidikan, pelatihan, dan lain-lain. Upaya mempromosikan model bisnis kewirausahaan sosial di Indonesia yaitu dengan strategi sosial marketing atau rekayasa sosial.Paper ini menjelaskan bagaimana wholly Owned Subsidiary with the licence agreement dan join venture dalam medical industry, Value chain in rattan industry dan bagaimana upaya mempromosikan bisnis di indonesia

scholarly journals International Strategy for Partnership between Local Companies and Foreign Companies

2019 ◽  
Author(s):  
Feronica Valentina
Keyword(s):  
Value Chain ◽  
International Strategy ◽  
Global Value Chain ◽  
Non Profit ◽  
Foreign Companies ◽  
Wholly Owned Subsidiary ◽  
Local Companies

Perusahaan lokal di Indonesia, saat ini telah banyak menjalin partnership dengan perusahaan multinasional (perusahaan asing). Berbagai bidang industri mulai dari industri medis, industri rotan, industri makanan, dan lain sebagainya telah menjalin partnership dengan negara asing. Dalam menjalin hubungan kerja sama dengan perusahaan asing ini, tentu dibutuhkan strategi internasional yang tepat agar semua hubungan kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik.Banyak strategi internasional yang digunakan oleh perusahaan lokal dalam rangka menjalin hubungan kerja sama dengan perusahaan multinasional, salah satunya yaitu dengan menerapkan konsep Global Value Chain. Konsep tersebut menghubungkan produsen lokal ke pasar internasional. Selain itu, alternatif strategi lainnya yang digunakan oleh perusahaan lokal dalam menjalin hubungan kerja sama dengan perusahaan asing yaitu dengan melakukan wholly owned subsidiary with the licence agreement dan melakukan join venture. Tentunya untuk menerapkan kedua strategi tersebut, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi oleh perusahaan local. Terakhir, dari hubungan partnership dengan perusahaan asing, lembaga internasional juga membantu Indonesia mengatasi masalah kesulitan mencari dana bagi lembaga non-profitnya yaitu dengan mencoba mempromosikan model kewirausahaan sosial bagi lembaga-lembaga non-profit di Indonesia.

scholarly journals Global Value Chain and International Alliance strategy

2019 ◽  
Author(s):  
Fanny Rosalinda Gosal
Keyword(s):  
International Trade ◽  
Value Chain ◽  
Joint Venture ◽  
Global Value Chain ◽  
International Alliance ◽  
Wholly Owned Subsidiary

Paper ini bertujuan untuk menjelaskan konsep dan penerapan global value terutama dalam industri rotan, bagaimana konsep global value memberikan nilai tambah yang memungkinkan semua pelaku mendapatkan manfaat yang adil. Selain tu ada pula International alliance strategy dimana ada lima (5 ) alternative yang dapat dilakukan perusahaan partnership antara perusahaan lokal dan multinasional yaitu : (1) the wholly owned subsidiary with contractual collaboration, (2) the wholly owned subsidiary with the licence agreement, (3) the international trade with the licence agreement, (4) joint venture and (5) outsourcing. Dari kelima startegi tersebut, manakah strategi yang baik digunakan oleh perusahaan?

scholarly journals The entry of Brazilian fresh fruit small and medium producers into the global market

2010 ◽  
Vol 48 (3) ◽  
pp. 521-538 ◽  
Author(s):  
Roberta de Castro Souza ◽  
João Amato Neto
Keyword(s):  
Value Chain ◽  
Financial Support ◽  
Global Market ◽  
Dynamic Capability ◽  
Global Value Chain ◽  
Local Economies ◽  
New Techniques ◽  
Conceptual Background ◽  
Multiple Case ◽  
Multiple Case Studies

The objective of this paper is to identify some elements which contribute to the entry of small and medium producers into the global market. Specifically, it analyses the case of the greatest Brazilian mango and grape exported region - the Petrolina-Juazeiro (P-J). The conceptual background consists of two approaches. The first conceptual framework is the Global Value Chain (GVC) approach which is mainly concerned with the entry of local economies, from developing countries, into the global market. The second approach is the dynamic capability which is mainly concerned with the way the firm could acquire capabilities. The method selected for the empirical part was the multiple-case studies which were made viable by means of semi-structured questionnaires conducted with mango and grape producer agents from P-J Region in Brazil and European buyers. This study indicates that some institutions have been supporting the export activities in terms of irrigation techniques, new techniques of cultivation, financial support and the introduction of some certificates such as EurepGap. Lastly, the mango and grape producers have been undertaking upgrading of product, process and functional.

The competitive advantages of emerging market multinationals: a re-assessment

2015 ◽  
Vol 11 (3/4) ◽  
pp. 216-235 ◽  
Author(s):  
Peter J. Williamson
Keyword(s):  
Competitive Advantage ◽  
Value Chain ◽  
Emerging Market ◽  
Chain Structure ◽  
Global Market ◽  
Global Value Chain ◽  
Competitive Advantages ◽  
Content Type ◽  
Emerging Market Multinationals ◽  
Bric Countries

Purpose – The purpose of this paper is to re-assess both the nature and sources of the competitive advantages which multinationals expanding from home bases in emerging economies (EMNEs) may enjoy in the global market. Design/methodology/approach – The paper analyses the results of 12 concurrent studies undertaken by a group of experts who were asked to examine how strategies for innovation, international value chain configuration and foreign mergers and acquisitions contributed to the competitive advantages of multinationals emerging from Brazil, Russia, India and China (the BRICs), respectively. Findings – EMNEs do have competitive advantages that can underpin their expansion abroad, but these are mainly “non-traditional” advantages that have been built by finding innovative ways to leverage advantages of their home countries. EMNE’s internationalisation is as much about accessing new resources and knowledge to enable them to extend their competitive advantage, as it is a route to exploiting existing advantages over a larger set of markets. As a result, the global value chain structure of EMNEs tends to be fundamentally different from that chosen by incumbent multinationals. Research limitations/implications – The study is limited to EMNEs from the BRIC countries, but implications for EMNEs emerging from other countries are discussed. Originality/value – We bring to bear extensive data and a systematic approach to understanding the new breed of multinationals emerging from the BRIC countries; their sources of competitive advantage; and how they are using innovation, foreign investment and overseas acquisitions to transform global competition.

Empirical Studies on Inter-Organizational Collaborative Product Development

2006 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 179-187 ◽  
Author(s):  
Chih-Hsing Chu ◽  
Chia-Jung Chang ◽  
Han-Chung Cheng
Keyword(s):  
Product Development ◽  
Product Design ◽  
Value Chain ◽  
Empirical Studies ◽  
Global Market ◽  
Asia Pacific ◽  
Global Value Chain ◽  
Asia Pacific Region ◽  
Collaborative Product Development ◽  
Collaboration Process

Collaborative product development (CPD) has become an imperative for companies to strengthen their niche values and remain competitive in the global market. However, most scholars may lack knowledge of deploying CPD in current industrial settings, and their research efforts may thus fail to fulfill practical needs. This paper presents a series of empirical case studies on distributed product development in Asia-Pacific Region. Engineering collaborations among brand-owner, manufacturer, and supplier in six product design chains (desktop PC, IC substrate, LCD monitor, bicycle, mold design, and CPU cooler) are under investigation. A systematic approach is developed that categorizes CPD into three modes based on the number of engineering BOM items and the difficulty of modularization in product design. It provides a preliminary but structured template for CPD deployment by characterizing the implications and software features of each mode. The cases also reveal values which CPD creates for the downstream supplier of a global value chain and new IT technologies enabling the collaboration process. This work is one of the early studies that analyze collaborative product development from the perspective of a manufacturer. The findings complement and corroborate theoretical studies in related research.

scholarly journals strategi aliansi internasional pada industri medis

2019 ◽  
Author(s):  
Rahma Arum Sari
Keyword(s):  
Value Chain ◽  
Social Enterprise ◽  
Global Value Chain ◽  
Non Profit ◽  
Wholly Owned Subsidiary

Tugas strategi internasional ini dibuat dalam rangka tugas untuk ujian akhir semester. Materi didalamnya akan membahas beberapa materi mencakup Global value chain, internatiomal alliance strategy, dan internationalization of social enterprise. Dalam penerapannya industri rotan metode global value chain digunakan untuk penerapannya. Kondisi yang dibutuhkan dalam terwujudnya wholly owned subsidiary with the licence agreement dan join venture dalam industri medis. Terdapat beberapa pasar input yang dapat dapat dikaitkan dengan adanya industry rotan. Sehingga pasar input lainnya dapat diterapkan dalam industry rotan. Terdapat juga pembahasan mengenai organisasi non-profit yaitu sifat organisasi nirlaba yang bersifat mandiri dan sukarela maka PR dalam hal ini harus menggalakkan kampanye untuk meyakinkan dan membangkitkan kesadaran/tanggung jawab sosial masyarakat tentang nilai aktivitasnya melalui kampanye yang terus menerus agar mereka bersedia mendukung (khususnya dana), terlibat dan tetappercaya dalam program yang dilakukan. Kampanye juga digalakkan dalam mengembangkan saluran komunikasi dengan publik sehingga dapat menciptakan dan memelihara iklim yang menguntungkan untuk pengumpulan dana.

scholarly journals Strategi Internasional : Global Value Chain, Strategic Alliance, dan Social Enterprise

2019 ◽  
Author(s):  
Rosi Oktaviana
Keyword(s):  
Supply Chain ◽  
Supply Chain Management ◽  
Value Chain ◽  
Social Enterprise ◽  
Strategic Alliance ◽  
Joint Venture ◽  
Global Value Chain ◽  
License Agreement ◽  
Chain Management ◽  
Wholly Owned Subsidiary

Paper ini bertujuan untuk memahami beberapa strategi internasional dalam pengelolaannya untuk dapat bertahan dalam pasar Indonesia. Menggunakan tiga kasus berbeda antara lain produksi rotan, industri medis, dan social enterprise. Hal-hal yang dibahas lebih lanjut antara ketiganya adalah mengapliksikan global value chain menggunakan supply chain management pada industri rotan, strategi aliansi untuk wholly owned subsidiary pada industri medis dengan dua fokus utama strategi aliansi yaitu license agreement dan joint venture, dan yang terakhir promosi pada social enterprise. Strategi internasional dalam pengaplikasiannya masih harus menyesuaikan dengan kondisi lokal dan mewajibkan perusahaan memahami regulasi yang ada. Dengan pengaplikasian yang tepat sebagai bentuk inovasi dalam usaha, strategi internasional ini diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi di Indonesia.

scholarly journals Penerapan Global Value Chain pada industri rotan dan pentingnya International Alliance Strategy

2019 ◽  
Author(s):  
jordhie tanarubun
Keyword(s):  
International Trade ◽  
Value Chain ◽  
Joint Venture ◽  
Alternative Strategy ◽  
Global Value Chain ◽  
International Alliance ◽  
Wholly Owned Subsidiary

Paper ini bertujuan untuk memahami bagaimana penerapan Global Value Chain dalam industri rotan di indonesia serta hambatan dan peluang yang dialami oleh petani, produsen, dan desainer dalam penerapan Global Value Chain, serta menjelaskan mengenai International Alliance Strategy dan alasan perusahaan multinasional memilih salah satu dari lima alternative strategy yang ada, yaitu: (1) The Wholly Owned Subsidiary With Contractual Collaboration, (2) The Wholly Owned Subsidiary With The Licence Agreement, (3) The International Trade With The Licence Agreement, (4) Joint Venture And (5) Outsourcing (Pratono & Ratih, 2019).

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document