IMPLEMENTASI VoIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) PADA JARINGAN LAN (LOCAL AREA NETWORK) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS LANCANG KUNING

2020 ◽  
Author(s):  
refnaldikurniawan

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning memiliki banyak pegawai yang tersebar dibeberapa ruangan yang berjauhan. Para pegawai untuk berkomunikasi sehari-hari biasanya dengan cara bertemu langsung (face to face), menggunakan telepon. Maka diperlukan suatu media komunikasi alternatif bagi pegawai dalam berkomunikasi sehari-hari untuk meningkatkan kinerja suatu instansi atau mengurangi biaya untuk berkomunikasi dan membuat komunikasi lebih praktis. Salah satu cara untuk mengoptimalkan sistem komunikasi tersebut adalah dengan mengimplementasikan Voice Over Internet Protokol (VoIP) IP Phone sebagai media komunikasi, dengan memanfaatkan topologi jaringan komputer Fakultas Ilmu Komputer yang sudah ada sebelumnya. Media komunikasi ini dibangun menggunakan server Briker , aplikasi softphone X-Lite dan aplikasi CsipSimple. Teknologi VoIP (Voice Over Internet Protocol) dimanfaatkan sebagai jalur komunikasi yang tidak berbayar (gratis) dan bersifat open source dapat memberikan solusi alternatif komunikasi yang lebih murah. Teknologi ini mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP.

2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
Author(s):  
Berlian Berlian

Voice Over Internet Protocol (VOIP) merupakan teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk menyediakan komunikasi voice secara elektronis dan real-time. Teknologi VOIP merupakan teknologi telekomunikasi masa kini, dimana biaya yang dikeluarkan untuk infrastruktur teknologi ini jauh lebih murah dibanding teknologi telekomunikasi yang umumnya digunakan masyarakat saat ini. Asterisk merupakan softswicth untuk mengoperasikan proxy, yang berbasis session initiation protocol (SIP). Sistem operasi Ubuntu 11.04 sebagai server VOIP cukup fleksibel untuk mendukung kinerja paket Asterisk. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun server VOIP berbasis Asterisk, agar dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya sesuai dengan kebutuhan. Metodologi penelitian yang dilakukan, secara garis besar terdiri dari dua alur. Yaitu studi literatur dan percobaan. Penelitian ini dilakukan pada jaringan intranet atau Local Area Network (LAN). Sehingga VOIP disini difungsikan sebagai pemaksimalan jaringan intranet yang sudah ada tersebut untuk menekan biaya pengeluaran kebutuhan komunikasi. Layanan yang disediakan pada penelitian ini berbentuk voice dan video dengan layanan call client to client, video call, conference dan mailbox/voicemail. Kata Kunci: VOIP, SIP, Asterisk, IP-PBX, Telephony.


2017 ◽  
Vol 110 ◽  
pp. 416-421
Author(s):  
Yousef Farhaoui

Author(s):  
Ferrianto Gozali ◽  
Billion Lo

Seiring perkembangan pendidikan, penggunaan ICT sangatlah besar dalam proses perkembangan tersebut. Dengan penggunaan ICT ini, memungkinkan distance learning diimplementasi dimana proses belajar mengajar tidak harus lagi berada dikelas seperti pada pendidikan yang konvensional. Dengan adanya distance learning dapat memecahkan masalah spasial baik dari ukuran ruangan terhadap jumlah murid dan keterbatasan untuk dapat hadir kedalam ruang perkuliahan. Karena itulah, Sistem Pengalokasian Virtual Local Area Network (VLAN) secara Dinamis dibutuhkan. Sistem ini merupakan sistem yang berbasis protokol Radius yang dapat membantu untuk mengotentikasi dan memindahkan client antar sub jaringan (VLAN) didalam jaringan internal suatu perkuliahan.Perancangan sistem digunakan aplikasi berbasis open source. Pada perancangan sistem Dinamik VLAN ini, penulis menggunakan sistem otentikasi berdasarkan MAC-Address dari client yang akan dimapping kedalam VLAN yang akan dituju. MAC-Address dan VLAN yang akan dituju disimpan didalam database. Untuk skema jaringannya, server dan client akan terhubung menggunakan manageable switch.Mekanisme kerja dari sistem pengalokasian VLAN secara dinamis ini terdiri dari 3 (tiga) tahap yaitu: tahap penerimaan request dari Network Access Server (NAS), pengecekan MAC-Address terhadap VLAN yang dituju dan persetujuan otentikasi dan otorisasi. Untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh, digunakan Web Conference dan aplikasi seperti file sharing pada jaringan VLAN tersebut. Untuk pengujian sistem tersebut, kita menggunakan applikasi Web Conference dengan cara membandingkan performa jaringan pada saat dengan dan tanpa sistem tersebut.Dalam mengimplementasikan sistem ini, terbilang murah karena suatu perusahaan hanya membutuhkan sebuah server dengan Sistem Operasi yang gratis dan aplikasi yang gratis dan dapat diimplementasikan langsung ke dalam jaringan perusahaan tanpa perubahan topologi jaringan yang menyeluruh.Namun dalam sistem ini masih terdapat kekurangan, dimana sistem ini hanya dapat diaplikasikan dengan menggunakan Manageable Switch dan belum dapat digunakan untuk Wi-fi dan Unmanageable Switch.


Author(s):  
Satria Yudha Prayogi ◽  
Sony Bahagia Sinaga

Voice Over Internet Protocol (VoIP) is a voice communication technology (voice) that uses IP which can be done electronically and in realtime. In building VoIP devices used such as IPPBX Server, IPPBX Gateway IP and other supporting devices such as mikrotik. To design VoIP generally implemented using a local area network (LAN) or a wireless local area network (WLAN). In this study, an analysis of the quality of VoIP network communication is to determine the problems caused by communication using VoIP, so that VoIP can be used to maximize the existing internet network. This VoIP network can save costs when communicating such as video communications or video conferencing.


2019 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
Author(s):  
Surya Pramana ◽  
Lie Jasa

Untuk membangun instalasi Local Area Network (LAN) dibutuhkan suatu pengalaman khusus dalam pemilihan perangkat keras dan penentuan alamat Internet Protocol (IP). Namun biaya sewa instalatir profesional sangat besar sehingga pada perusahaan skala menengah kebawah instalasi dilakukan dengan cara swadaya, dimana hal ini dapat menjadi sangat merugikan. Berdasarkan hal tersebut penelitian dilakukan dengan tujuan untuk membantu perusahaan skala menengah kebawah mendapatkan rekomendasi dalam pembangunan instalasi LAN perusahaan mereka tanpa harus menyewa tenaga IT dengan menerapkan metode forward chaining. Penelitian ini menghasilkan basis pengetahuan yang terdiri dari 27 aturan, dimana rekomendasi diberikan berdasarkan konklusi yang dihasilkan dari aturan tersebut. Pengujian kebergunaan metode yang dilakukan dengan menggunakan metode System Usability Scale (SUS) dan memperoleh nilai 81. Hal ini menunjukkan bahwa kebergunaan metode ini berada pada grade yang dapat diterima.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 72-83
Author(s):  
Sri Listia Rosa

Meningkatnya lalu lintas jaringan internet di Local Area Network (LAN) akan berdampak pada kinerja akses internet. Sistem pemantauan ketidaknormalan lalu lintas internet sangat penting untuk mendeteksi penggunaan bandwidth internet secara tidak normal. Di Universitas Islam Riau (UIR) salah satu isu terkait penggunaan internet dan metode yan biasa digunakan adalah dengan memeriksa komputer melalui pemantau ke terminal utama LAN atau sumber penyedia internet. Penelitian ini menggunakan metode baru untuk sistem pemantauan yang memberikan informasi detail dengan menggunakan metode pemantauan jaringan dari berbagai perilaku dan riwayat trafik yang terhubung ke internet, sedangkan informasi detail bandwidth internet yang digunakan di pantau untuk di analisa. Lokasi penelitian dilakukan di kawasan LAN yang berada di Universitas Islam Riau, di area LAN kampus. Hasil analisa menunjukkan grafik pemantauan pada siang hari lebih besar karena kegiatan siswa hanya pada waktu itu, berbagai situs web yang di akses dan tautan lainnya oleh mahasiswa dan pegawai di lingkungan kampus dapat dideteksi termasuk durasi yang digunakan serta dengan waktu tertentu. Metode ini memberikan data yang terus menerus dan sangat akurat untuk menangkap penggunaan data yang tidak normal termasuk alamat Internet Protocol (IP) komputer atau perangkat yang terhubung ke internet. Sistem ini membantu operator untuk memberikan laporan terkait penggunaan internet dan pengguna yang terhubung serta data yang digunakan secara otomatis tanpa perlu di lakukan secara manual.


Author(s):  
M. Landa ◽  
P. Kavka ◽  
L. Strouhal ◽  
J. Cepicky

Building a complete free and open source GIS computing and data publication platform can be a relatively easy task. This paper describes an automated deployment of such platform using two open source software projects – GIS.lab and Gisquick. GIS.lab (<a href=" http: //web.gislab.io"target="_blank">http: //web.gislab.io</a>) is a project for rapid deployment of a complete, centrally managed and horizontally scalable GIS infrastructure in the local area network, data center or cloud. It provides a comprehensive set of free geospatial software seamlessly integrated into one, easy-to-use system. A platform for GIS computing (in our case demonstrated on hydrological data processing) requires core components as a geoprocessing server, map server, and a computation engine as eg. GRASS GIS, SAGA, or other similar GIS software. All these components can be rapidly, and automatically deployed by GIS.lab platform. In our demonstrated solution PyWPS is used for serving WPS processes built on the top of GRASS GIS computation platform. GIS.lab can be easily extended by other components running in Docker containers. This approach is shown on Gisquick seamless integration. Gisquick (<a href=" http://gisquick.org"target="_blank">http://gisquick.org</a>) is an open source platform for publishing geospatial data in the sense of rapid sharing of QGIS projects on the web. The platform consists of QGIS plugin, Django-based server application, QGIS server, and web/mobile clients. In this paper is shown how to easily deploy complete open source GIS infrastructure allowing all required operations as data preparation on desktop, data sharing, and geospatial computation as the service. It also includes data publication in the sense of OGC Web Services and importantly also as interactive web mapping applications.


Sensors ◽  
2021 ◽  
Vol 21 (5) ◽  
pp. 1865
Author(s):  
Aida Vidal-Balea ◽  
Óscar Blanco-Novoa ◽  
Paula Fraga-Lamas ◽  
Tiago M. Fernández-Caramés

Augmented Reality (AR) provides an alternative to the traditional forms of interaction between humans and machines, and facilitates the access to certain technologies to groups of people with special needs like children. For instance, in pediatric healthcare, it is important to help children to feel comfortable during medical procedures and tests that may be performed on them. To tackle such an issue with the help of AR-based solutions, this article presents the design, implementation and evaluation of a novel open-source collaborative framework that enables to develop teaching, training, and monitoring pediatric healthcare applications. Specifically, such a framework allows for building collaborative applications and shared experiences for AR devices, providing functionalities for connecting with other AR devices and enabling real-time visualization and simultaneous interaction with virtual objects. Since all the communications involved in AR interactions are handled by AR devices, the proposed collaborative framework is able to operate autonomously through a Local Area Network (LAN), thus requiring no cloud or external servers. In order to demonstrate the potential of the proposed framework, a practical use case application is presented. Such an application has been designed to motivate pediatric patients and to encourage them to increase their physical activity through AR games. The presented games do not require any previous configuration, as they use ARCore automatic surface detection technology. Moreover, the AR mobile gaming framework allows multiple players to engage in the same AR experience, so children can interact and collaborate among them sharing the same AR content. In addition, the proposed AR system provides a remote web application that is able to collect and to visualize data on patient use, aiming to provide healthcare professionals with qualified data about the mobility and mood of their patients through an intuitive and user-friendly web tool. Finally, to determine the performance of the proposed AR system, this article presents its evaluation in terms of latency and processing time. The results show that both times are low enough to provide a good user experience.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document