scholarly journals E-LEARNING BERBASIS TELEGRAM BOT

Author(s):  
I Putu Gede Abdi Sudiatmika
Keyword(s):  

Pemanfaatan teknologi pada kegiatan belajar dalam kelas bertujuan untuk memudahkan pengajar dalam memberikan materi pelajaran dan peserta didik dalam mengaksesnya. Adanya beberapa kendala dalam proses belajar tatap muka seperti, lambatnya proses rekapitulasi absensi karena masih menggunakan form kertas dan kesulitan mengakses informasi penting karena disampaikan secara lisan. Pengembangan sistem pembelajaran dengan menggunakan bantuan perangkat elektronik bisa disebut dengan e-learning, dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan kendala proses belajar tatap muka. Melihat tingginya pengguna smartphone berdampak juga terhadap tingginya akses aplikasi didalamnya. Aplikasi telegram merupakan layanan pesan instan berbasis cloud dimana dapat dikembangkan untuk menghasilkan chatbot. Chatbot adalah program komputer atau kecerdasan buatan yang melakukan percakapan melalui metode pendengaran atau tekstual. Dengan demikian dilakukanlah penelitian Sistem E-learning berbasis Website dengan Telegram Bot. Tujuan dari penelitian ini untuk merancang serta membangun suatu sistem e-learning berbasis website dengan telegram bot. Pembuatan chatbot telegram untuk mengatasi kendala lambatnya proses rekapitulasi absensi, selain itu instansi pendidikan dapat menggunakan sistem berbasis website agar penyampaian informasi penting untuk pelajar lebih cepat dan efesien. Penerapan metode Waterfall dipilih, karena metode ini bersifat aplikatif dan tahapannya dilakukan secara berurutan. Tahap pertama requirement dilakukan pengumpulan data, dilanjutkan tahap design untuk merancang arsitektur dan tampilan sistem, kemudian implementation tahap pengerjaan kode dan diakhiri dengan verification untuk memeriksa semua fitur agar sesuai harapan. Penelitian ini menghasilkan sistem dengan menggunakan dua platform, chatbot telegram dan sistem admin berbasis website. Chatbot telegram memiliki fitur bagi dosen untuk mengunggah materi, mengunggah tugas, melihat absensi dan mengunduh jawaban dari mahasiswa. Bagi mahasiswa dapat mengunduh materi, mengunduh tugas, mengunggah jawaban serta melihat list pengumuman. Sistem admin memiliki fitur untuk mengelola data user (mahasiswa dan dosen), melihat dan menghapus materi pelajaran, tugas, jawaban serta mengelola pengumuman. Berdasarkan hasil pengujian sistem menggunakan metode blackbox testing diperoleh hasil yang sesuai rencana pada seluruh fitur sistem.

2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 73-81
Author(s):  
Muhammad Bunyamin ◽  
Ahmad Syazili

Universitas Bina Darma Palembang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang memiliki banyak fakultas dan program studi. Untuk mengelola data akademik seperti penjadwalan, matakuliah, krs dan khs Universitas Bina Darma suda menggunakan Sistem Informasi Akademik yang sudah terintegrasi. Untuk mendukung proses belajar mengajar Universitas Bina Darma juga telah menggunakan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle. Selama ini proses pengiriman data user, kelas, dan peserta kelas dilakukan dengan membuat program transfer data yang akan mentransfer data dari SIA ke Moodle. Permasalahan yang timbul adalah pertama jika ada perubahan data user seperti password dan lain sebagainya pada pertengahan semester  maka tidak bisa secara otomatis mensikron dari SIA ke Moodle, sama halnya dengan perubahan data pengajar atau peserta kelas pada pertengahan semester harus dilakukan secara manual pada moodle, kedua riwayat peserta kelas dan pengajarnyapun terhapus setiap semester, karena program tersebut mengosongkan data kelas dan pesertanya setiap semester, hal ini menyebabkan dosen harus membackup dan mengupload ulang materi dan tugas nya setiap semester. Mengatasi hal tersebut dengan metode action research  penulis membuat penelitian “External Database Sebagai Media Integrasi Sistem Informasi Akademik dengan Elaerning” sebagai solusinya. Penggunaan fitur External Database mengintegrasikan SIA dengan Moodle secara realtime, dan juga bisa mempertahankan riwayat mengajar dosen dan peserta kelas


ASHA Leader ◽  
2007 ◽  
Vol 12 (14) ◽  
pp. 24-25 ◽  
Author(s):  
Gloria D. Kellum ◽  
Sue T. Hale

Pflege ◽  
2018 ◽  
Vol 31 (4) ◽  
pp. 213-222
Author(s):  
Eva Evers ◽  
Sabine Hahn ◽  
Petra Metzenthin

Zusammenfassung. Hintergrund: Gesundheitsschädigender Alkoholkonsum ist weltweit der drittgrößte Risikofaktor für verschiedene Krankheiten und führt in der Schweiz zu 1.600 Todesfällen pro Jahr. Durch frühzeitiges Erkennen und präventive Maßnahmen können alkoholbezogene Krankheiten und Todesfälle verringert werden. Pflegefachpersonen nehmen dabei eine entscheidende Rolle ein. Jedoch stellen sich mangelndes Fachwissen, persönliche Einstellungen und Unsicherheiten als hindernde Faktoren dar. Schulungen helfen, diese Hindernisse zu überwinden. Ziel: Das Ziel der Studie war, die Auswirkungen eines E-Learning zum gesundheitsschädigenden Alkoholkonsum auf das Fachwissen, die Einstellung und die Selbsteinschätzung der Kompetenzen von Pflegefachpersonen eines Akutspitals zu untersuchen. Methode: Es wurde eine Prätest-Posttest-Studie durchgeführt. Im Zeitraum von Dezember 2013 bis März 2014 wurden insgesamt 33 diplomierte Pflegefachpersonen vor und nach der Durchführung des E-Learning befragt. Die Befragung erfolgte mithilfe eines literaturbasiert entwickelten Fragebogens. Ergebnisse: Das Fachwissen und die Selbsteinschätzung der Kompetenzen zeigten signifikante Verbesserungen. Eine Veränderung der Einstellung konnte nicht nachgewiesen werden. Schlussfolgerungen: Durch den Wissenszuwachs und die höher eingeschätzten Kompetenzen konnten Unsicherheiten abgebaut und das Vertrauen in die eigenen Fähigkeiten gestärkt werden. Um auch die Entwicklung wertneutraler Einstellungen gegenüber den Betroffenen zu fördern, wird empfohlen, neben dem E-Learning und der Einführung von Richtlinien, Präsenzveranstaltungen mit Möglichkeiten zum Austausch untereinander anzubieten.


PADUA ◽  
2007 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 3-66
Keyword(s):  

PADUA ◽  
2017 ◽  
Vol 12 (5) ◽  
pp. 337-343
Author(s):  
Edith Maier ◽  
Andrea Brenner ◽  
André Fringer
Keyword(s):  

Zusammenfassung. Die bestehenden E-Learning-Angebote zu transkultureller Kompetenz sind vor allem auf den stationären Bereich ausgerichtet. Sie berücksichtigen nicht die speziellen Herausforderungen, denen sich Pflegekräfte im ambulanten Bereich gegenübersehen. Ziel des Projekts war, aus Fallbeispielen Szenarien abzuleiten, diese mit verschiedenen Konfliktlösungsstrategien zu verknüpfen und als digitale Geschichten zu verpacken.


2003 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 13-23
Author(s):  
Berit Baeßler ◽  
Stephanie Lücke ◽  
Bernhard Koring ◽  
Susanne Kinnebrock ◽  
Patrick Rössler

Zusammenfassung. Der vorliegende Beitrag entwickelt auf der Basis von pädagogischen Überlegungen und lernpsychologischen Forschungsergebnissen zur computerunterstützten Wissensvermittlung eine Konzeptualisierung von E-Learning-Systemen und deren von konsequentem Qualitätsmanagement begleitete Umsetzung. Die vorgestellte theoriegeleitete Vorgehensweise wird anhand der Entwicklung und Realisierung des internetgestützten Lernsystems “CLIC Computer-based Learning: Introduction to Communications“ veranschaulicht, das an der Universität Erfurt erarbeitet wird. Der Aufsatz befasst sich sowohl mit der Koordination auf der Ebene der Produktion (Didaktik, Inhalt, Technik) als auch auf der Ebene der Rezeption (Lern- und Kommunikationsformen, Lernorganisation). Die explorativ angelegte Evaluation des ersten Einsatzes von CLIC belegt ein weitgehend gelungenes Konzept und Qualitätsmanagement. Vorgestellt werden ausgewählte Evaluationsergebnisse zur Koordination und Organisation der Wissensvermittlung sowie des sozialen Kontaktes zwischen Studierenden und Dozierenden. Anhand von drei in der Evaluation empirisch ermittelten E-Learning-Typen werden Probleme und Potenziale beim E-Learning aufgezeigt und Schlussfolgerungen für die koordinierende Gestaltung von E-Learning-Systemen gezogen.


2007 ◽  
Vol 15 (3) ◽  
pp. 95-108 ◽  
Author(s):  
Mirko Fridrici ◽  
Arnold Lohaus
Keyword(s):  

Zusammenfassung. In der vorliegenden Studie wird der Frage nachgegangen, welcher zusätzliche Effekt mit dem Angebot einer internetbasierten e-Learning-Plattform bei einem Stresspräventionstraining für Jugendliche erreicht werden kann. Dazu wurde mit insgesamt 267 Jugendlichen der 7. und 8. Klasse ein Stresspräventionstraining durchgeführt, wobei 127 Jugendlichen zusätzlich die Möglichkeit geboten wurde, ein trainingsbegleitendes Online-Angebot zu nutzen. Weitere 91 Schüler bildeten eine Kontrollgruppe ohne Trainingsangebot. Vor und nach dem Trainingszeitraum wurden in allen Untersuchungsgruppen Wissensfragen zu Stress und Stressbewältigung sowie Fragen zur wahrgenommenen Stressvulnerabilität, zum Stressbewältigungsverhalten sowie zur Stresssymptomatik gestellt (eine Woche vor und eine Woche sowie zwei Monate nach dem Training). Die Trainingsgruppen wurden darüber hinaus zur Trainingsbewertung befragt. Die Ergebnisse zeigen, dass mit dem Training ein über die Zeit hinweg stabiler Wissenszuwachs erzielt werden kann, der in der Trainingsgruppe mit Internetangebot noch deutlich höher liegt als ohne Internetangebot. Darüber hinaus ist die Trainingszufriedenheit in den Gruppen mit Internetangebot deutlich ausgeprägter als ohne Angebot. Effekte auf distale Evaluationskriterien (Stressvulnerabilität, Bewältigungsverhalten und Symptomatik) finden sich dagegen nicht.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document