scholarly journals DAMPAK PERUBAHAN KURS RUPIAH,LAJU INFLASI DAN FLUKTUASI KURS VALUTA ASING PADA PEFORMA INDEK HARGA SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI)

2021 ◽  
Vol 2 (5) ◽  
pp. 573-580
Author(s):  
Hilda Mary ◽  
Annisa Elly Octaviani ◽  
Laynita Sari ◽  
Elfiswandi Elfiswandi ◽  
Zefriyenni Zefriyenni

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kurs rupiah, laju inflasi dan kurs valuta asing pada peforma indeks harga saham syariah Indonesia dengan kajian Jakarta Islamic indek (JII). Metode pengumpulan sampel dengan menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 27 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic indek. Metode analisis yang digunakan adalah adalah regresi linear berganda dan menggunakan data runtut waktu (Time Series) dengan pendekatan Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan Uji Parsial (Uji t) diperoleh : (a) Tidak terdapat pengaruh dan signifikan variabel Perubahan kurs rupiah terhadap Harga saham syariah (b) Tidak terdapat pengaruh dan signifikan variabel Laju inflasi terhadap Harga saham syariah (c) Tidak terdapat pengaruh dan signifikan variabel Fluktuasi kurs valuta asing terhadap Harga saham syariah (d) Terdapat pengaruh dan signifikan variabel Perubahan kurs rupiah, Laju inflasi dan Fluktuasi kurs valuta asing terhadap Harga saham syariah.

Author(s):  
Rudianto Rudianto ◽  
Darwati Susilastuti

Penelitian bertujuan menganalisis determinan dan faktor dominan pengembangan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka pendek dan jangka panjang. Data time series dengan purposive sampling. Variabel bebas terdiri jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat (KUR), dan Inflasi, sedangkan variabel terikat adalah Nilai ekspor industri kerajinan Indonesia. Metode analisis  menggunakan Regresi Berganda OLS dengan Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian adalah jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat, dan Inflasi  merupakan determinan  ekspor industri kerajinan Indonesia. Faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia pada jangka panjang adalah jumlah UMKM, sedangkan pada jangka pendek adalah besaran KUR.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 106-115
Author(s):  
Amin Yusuf Efendi

Credit is the main business of the banking industry, therefore, in running the business, the bank is always overshadowed by the credit risk the which can be determined by the ratio of non-performing loans (NPL). The development of technology, finance digital brings the outside could impact on the financial industry both positive and negative. The purpose of this study was to analyze the interest rate, inflation, exchange rates, gross domestic product (GDP), a dummy finance digitalization policies in the long term and the short term of the non-performing loan (NPL) of conventional commercial banks in Indonesia The analytical method used in this research is-EG Error Correction Model (ECM), The Data used in this research is secondary quarterly time series data from the 2008 quarter 1-2017 4. The time series of data are not stationar Often that can cause spurious regression results, the exact models used is-EG Error Correction Model (ECM), This models may explain the behavior of short-term and long-term. The results Showed in the short-term variable interest rates significanly to non-performing loans, while in the long-term variable interest rate, exchange rate, and GDP Significantly, non-performing loans. Kredit merupakan bisnis utama dari industri perbankan, oleh karena itu dalam menjalankan bisnisnya, bank selalu dibayangi oleh risiko kredit yang dapat diketahui melalui rasio non-performing loans (NPL). Perkembangan teknologi, menghadirkan digital finance yang membawa dampak luar bisa terhadap industri keuangan baik positif dan negatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis suku bunga, inflasi, kurs, produk domestik bruto (PDB) dummy kebijakan digitalisasi keuangan dalam jangka panjang dan jangka pendek terhadap non-performing loan (NPL) bank umum konvensional di Indonesia  Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model-EG (ECM). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtut waktu kuartalan dari 2008 kuartal 1 – 2017 kuartal 4. Data runtun waktu sering tidak stationar sehingga bisa menyebabkan hasil regresi palsu (spurious regression), Model yang tepat digunakan adalah Error Correction Model-EG (ECM), model ini dapat menjelaskan perilaku jangka pendek dan jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan dalam jangka pendek variabel suku bunga berpengaruh secara signifikan terhadap non performing loan, sedangkan dalam jangka panjang variabel suku bunga, kurs, dan PDB berpengaruh secara signifikan terhadap non perfoming loan.


Author(s):  
Erni Panca Kurniasih

ABSTRACTThe development of investment and exports in Indonesia shows an increase, as well as money supply, while the inflation rate shows a decline, but this is not always followed by increasing economic growth. This study aims to explain the relationship between investment, export, money supply and inflation with the economic growth in Indonesia. The data used was time series data from the first quarter in 2001 to the fourth quarter in 2014 and was analyzed using multiple regression models with Error Correction Model (ECM) and classical assumptions. The study findings show that in short-term investment, export, money supply and inflation are not significant to economic growth. In long-run, investment has negative and significant effect on the economic growth, while export, money supply and inflation have positive and significant effect on the economic growth in Indonesia. Bank Indonesia must applied a tight money policy consistently to achieve the long-term inflation target ABSTRAKPerkembangan investasi dan ekspor di Indonesia menunjukkan peningkatan, demikian pula jumlah uang beredar, sementara tingkat inflasi menunjukkan penurunan, namun hal tersebut tidak selalu diikuti dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara investasi, ekspor neto, jumlah uang beredar dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Data yang digunakan adalah data time series dari kuartal pertama tahun 2001 hingga kuartal keempat tahun 2014 dan dianalisa dengan menggunakan model regresi berganda dengan Error Correction Model (ECM). Hasil studi menunjukkan  bahwa investasi, ekspor, jumlah uang beredar dan inflasi tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam jangka pendek. Investasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam jangka panjang, sedangkan ekspor , jumlah uang beredar dan inflasi berpengaruh positif dan  signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bank Indonesia harus menerapkan kebijakan moneter yang ketat secara konsisten pada pencapaian sasaran inflasi jangka menenngah 


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 55
Author(s):  
Hammed Agboola Yusuf ◽  
Irwan Shah Zainal Abidin ◽  
Normiza Bakar ◽  
Oluwaseyi Hammed Musibau

Value Added Tax(VAT) is a consumption tax imposed at every stage of consumption level whose burden is burned by final consumer of goods and services. In most developing economies in the world, VAT as a source of revenue to the government that has been notable for its significant role in ensuring economic efficiency. However, VAT revenue has been underutilised in Nigeria due to a high level of corruption in the process of administering the tax. This study examines the impact of VAT, domestic investment and trade openness on economic growth in Nigeria from 1980 to 2016 using ARDL techniques. The research design is time series, and the data were analysed using time series unit root test, error correction model regression, short run and long run ARDL. The result found that VAT, domestic investment and trade openness had a positive and significant impact on real GDP. Also, corruption index is negative also significant in the long run. In the same vein, past value added tax had a negative and weak significant impact on real gross domestic product indicating convergence to long-run causality between economic growths and VAT and economic growth. The Error Correction Model (ECM (-1)) coefficient had a negative and statistically significant sign. This shows that 39 percent can quickly correct short-run deviation. The study, therefore,  recommends that tax administrative loopholes should be plugged for tax revenue to contribute immensely to the development of the economy since past VAT had a significant impact on economic growth.


Author(s):  
Wahyu Nuning Sumaryani

Pertumbuhandalam Ekonomi adalah masalah perekonomian untuk jangka waktu panjang dan mendapat pengaruh dari banyak faktor. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis pengaruh realisasi penerimaan pajak, pendidikan, inflasi, dan pengangguran, terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. Metode analisis yang dipergunakan yaitu Error Correction Model (ECM). Digunakan data sekunder (untuk tujuan analisis) yaitu data time series tahun 1988 – 2017, berupa data realisasi penerimaan pajak, pengangguran, inflasi, pendidikan dan PDB Indonesia. Data dimaksud didapat dari sumber data Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil estimasi mempergunakan Error Correction Model (ECM) saat meneliti faktor yang memberikan pengaruh pertumbuhan ekonomi memperlihatkan dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang realisasi penerimaan pajak memiliki pengaruh positif kepada pertumbuhan ekonomi. Inflasi berpengaruh positif dan pngaruh signifikan dalam jangka waktu panjang. Pengangguran dalam jangka waktu panjang memiliki pengaruh positif dan signifikan, sedang pendidikan juga memiliki pengaruh positif dan pengaruh signifikan kepada pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. Pertumbuhan ekonomi negara Indonesia bisa ditingkatkan lagi dengan bermacam cara, diantara caranya yaitu pemerintah semestinya memaksimalkan perolehan realisasi pajak nasional yang mrupakan sumber pembiayaan pembangunan, mengendalikan dan mengontrol tingkat inflasi, memperbesar lapangan pekerjaan dengan orientasi padat karya, dan meningkatkan mutu SDM sebagai pelaku ekonomi dengan memperbaiki mutu pendidikan.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-16
Author(s):  
Dedy Syahputra ◽  
Abubakar Hamzah ◽  
Muhammad Nasir

This study aimed to analyze the influence of the GDP, the real interest rate, the labor force, the private investment in Indonesia. The data used in this research is time-series data from 2000 to 2014. The research model uses an error correction model (ECM). The results showed in the long term, GDP, labor force and real interest rates have a statistically significant relationship good and theory with a confidence level of 95 percent. In the long-term estimate found that the labor force will greatly affect private investment and the estimated short-term real interest rates affect the amount of investment that will go to Indonesia. In coefficient explained, the labor force has a strong influence and advice foreign investment into the country. For short-term model estimation results indicate GDP and real interest rates significantly affect the labor force in private investment but no significant effect on private investment. However, both long term and short term, variable real interest rates still the basic reason for investing. In result of cointegration explain that the variable GDP, real interest rates, and the laborforce has a cointegration relation to investment in the long term. The government needs to increase investment and promote the economy and set the interest rates are low. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh PDB, tingkat bunga riil, angkatan kerja, terhadap investasi swasta di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time-series tahun 2000 hingga tahun 2014. Model penelitian ini menggunakan Error Corection Model (ECM). Hasil menunjukkan dalam jangka panjang, PDB, angkatan kerja dan suku bunga riil memiliki hubungan signifikan baik statistik dan teori dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Pada estimasi jangka panjang ditemukan bahwa angkatan kerja akan sangat mempengaruhi investasi swasta dan estimasi jangka pendek, tingkat suku bunga riil mempengaruhi besarnya investasi yang akan masuk ke Indonesia. Secara koefisien menjelaskan, angkatan kerja memiliki pengaruh yang cukup kuat dan memberi masukan investasi asing ke dalam negeri. Untuk hasil estimasi model jangka pendek menunjukkan PDB dan tingkat bunga riil berpengaruh secara signifikan terhadap investasi swasta tetapi angkatan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi swasta. Namun demikian, baik jangka panjang maupun jangka pendek, variabel tingkat suku bunga riil masih menjadi alasan dasar untuk berinvestasi. Dalam hasil kointegrasi menjelaskan bahwa variabel PDB, suku bunga riil, dan angkatan kerja memiliki hubungan kointegrasi terhadap investasi dalam jangka panjang. Pemerintah perlu meningkatkan investasi dan memajukan perekonomian serta mengatur suku bunga yang rendah.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Ulfira Ashari

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis transmisi harga udang beku antara Indonesia dan Amerika Serikat. Data yang digunakan adalah data time series harga bulanan selama 120 bulan yaitu dari Januari 2005 hingga Desember 2014. Model yang digunakan adalah Asymmetric Error Correction Model (AECM) diestimasi dari pergerakan harga udang beku Indonesia dengan Amerika Serikat. Hasil estimasi model ECM menunjukkan bahwa harga udang beku Indonesia dikendalikan oleh Amerika Serikat sebagai importir terbesar dunia. Dari sisi kecepatan waktu penyesuaian menunjukkan bahwa transmisi harga udang beku Indonesia dengan Amerika Serikat bersifat asimetri dalam jangka pendek tetapi simetri pada jangka panjang. Transmisi harga asimetri pada jangka pendek dipengaruhi oleh adanya adjustment cost tanpa adanya pengaruh dari market power dari negara importir utama sehingga pada jangka panjang informasi harga di negara importir mampu ditransmisikan secara sempurna ke Indonesia. Kata kunci : AECM, transmisi harga, udang beku


2016 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Sutanto -

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suku bunga SBI, jumlah uang beredar (JUB), dan kurs rupiah terhadap dolar AS terhadap laju inflasi. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh suku bunga SBI terhadap laju inflasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Juga pengaruh rupiah terhadap dolar AS terhadap laju inflasi dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Data yang digunakan adalah data time series , yaitu periode kuartal pertama 1990 hingga periode kuartal pertama tahun 2007 yang merupakan data sekunder yang berupa suku bunga SBI, JUB, dan kurs rupiah terhadap dolar AS. Semua data diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Bank Indonesia. Hasil analisis dengan menggunakan ECM menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel suku bunga SBI, JUB, dan kurs rupiah terhadap dolar AS berpengaruh secara signifikan terhadap laju inflasi. Secara individu suku bunga SBI dan JUB dalam jangka pendek tidak signifikan terhadap laju inflasi.</p><p>Keywords: Error correction model, quantity based approach, price based approach</p>


2020 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 401
Author(s):  
Feri Irawan

<p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em>This study aims to analyze the effect of capital aspects (CAR), financing risk (NPF) and macroeconomic variables including economic growth, inflation and the BI Rate on profitability (ROE) in the short and long term. By using time series data for the monthly period from 2013-2018 and the Error-Correction Model (ECM) and cointegration approach, it is found that CAR and NPF do not have a significant effect on ROE in the short and long term. Economic growth, inflation and the BI Rate in the short term do not have a significant effect on ROE, in the long run economic growth, inflation and the BI Rate have a significant effect on ROE. In the short term, economic growth, inflation and the BI Rate disturb the balance of profitability, but in the long run it returns to its equilibrium level. It is necessary to integrate the BPRS policy strategy in managing capital and risk with government policies related to economic growth and inflation.</em></p><p><em> </em></p><p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em>Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh aspek permodalan (CAR), risiko pembiayaan (NPF) dan variabel makroekonomi yang meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi dam BI Rate  terhadap profitabilitas (ROE) dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dengan menggunakan data time series periode bulanan dari tahun 2013-2018 dan pendekatan Error-Correction Model  (ECM) dan kointegrasi, ditemukan bahwa CAR dan NPF tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE dalam jangka pendek dan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi, inflasi dan BI Rate dalam jangka pendek tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE, dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi, inflasi dan BI Rate berpengaruh signfikan terhadap ROE. Pada jangka pendek, pertumbuhan ekonomi, inflasi dan BI Rate menggangu keseimbangan profitabilitas namun dalam jangka panjang kembali pada tingkat keseimbangannya. Diperlukan pengintegrasi strategi kebijakan BPRS dalam mengelola permodalan dan risiko dengan kebijakan pemerintah terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.</em><em></em></p><p align="right"> </p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document