Penghambatan berbagai isolat Trichoderma sp. terhadap perkecambahan spora Colletotrichum sp.
Penyakit antraknosa pada buah cabai menyebabkan kualitas hasil menurun dan kehilangan hasil yang tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp. Pada umumnya, antraknosa pada cabai dikendalikan dengan aplikasi fungisida kimia sintetis pada seluruh permukaan buah. Hal ini sangat berbahaya bila dilakukan menjelang panen karena buah cabai juga dikonsumsi segar. Agens pengendali hayati merupakan alternatif pengendalian Colletotrichum sp. pada buah cabai. Penelitian bertujuan untuk memperoleh isolat agens pengendali hayati yang dapat menghambat perkecambahan spora Colletotrichum sp. penyebab penyakit antraknosa pada buah cabai besar keriting. Penelitian diawali dengan isolasi Colletotrichum sp. dari cabai rawit, besar, dan merah keriting. Isolasi menghasilkan dua buah isolat dari cabai merah besar, 5 isolat diisolasi dari cabai merah keriting, dan 7 isolat dari cabai rawit. Uji virulensi dilakukan untuk memperoleh isolat yang paling virulen terhadap cabai merah keriting. Isolat BA asal cabai besar diketahui memiliki virulensi paling tinggi dibandingkan yang lainnya. Tujuh Trichoderma, 1 Gliocladium, dan 2 APH yang belum diidentifikasi digunakan biakan dalam media cair. Suspensi APH digunakan untuk mengendalikan penyakit antraknosa pada buah cabai merah keriting. Penambahan suspensi LPT2 menyebabkan persentase perkecambahan paling sedikit.