scholarly journals Wearable Sensors and Internet of Things Integration to Track and Monitor Children Students with Chronic Diseases Using Arduino UNO

2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 131-137
Author(s):  
Ali Abdulameer Aldujaili ◽  
Mohammed Dauwed ◽  
Ahmed Meri
2018 ◽  
Vol 7 (4.11) ◽  
pp. 1 ◽  
Author(s):  
Arisa Olivia Putri ◽  
Musab A. M. Ali ◽  
Mohammad Saad ◽  
Sidiq Samsul Hidayat

E-health becomes one of the internet's products for healthcare. The problems of health service such as far hospital and expensive examination fees become the emergence of this technology. Consequently, people reluctant to check their health to hospital. E-health provides information on disease prevention, detecting early symptoms, and monitoring the patient's condition based on medical parameters from a far distance. Internet of things became the main concept in this system, which combines wearable sensors, communication systems, and mobile user interfaces. Reliable and valid system, easily carried, help the doctor to monitor patients from far distance expectantly to overcome the problems. The aims of this paper review are describing how an internet of things technology and wearable sensor help medical science and find the best way to create a health monitoring system.   


2019 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Yusman Yusman ◽  
Bakhtiar Bakhtiar ◽  
Ulan Sari

Smart home adalah suatu sistem rumah pintar yang menyediakan kenyamanan, keamanan dan efisiensi energi bagi rumah setiap saat. Smarthome dapat dipantau dan dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan smartphone. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang suatu sistem smarthome yang lebih efisian dengan lebih banyak parameter yang dapat dipantau dan dikendaliakan. Semua beban listrik dan parameter kondisi di rumah dapat kita pantau dengan jaringan komunikasi yang menghubungkan berbagai layanan dan peralatan elektronik, dapat diakses dan dikendalikan dari jarak jauh. Tekhnologi memonitoring dan mengendalikan dengan menggunakan smartphone banyak di aplikasikan untuk rumah pintar, dengan menggunakan ESP 8266 memungkinkan penghuni rumah dapat mengendalikan dan memantau rumahnya yang terhubung dengan koneksi internet. Untuk menyalakan kipas angin, lampu, blower, dan solenoid itu menggunakan ESP 8266. Sensor yang digunakan adalah sensor DHT11 yaitu berfungsi untuk membaca suhu dan kelembapan yang ada di ruangan. Maka pada rangkaian smart home tersebut untuk dapat menghitung diperlukan beberapa parameter-parameter, rangkaian smart home menggunakan solenoid yaitu pengunci pintu otomatis memerlukan perangkat saklar maghnet dalam membuka dan menutup pintu dengan parameter perhitungan daya kuat coil maghnet dengan tegangan (volt), lampu dalam rangkaian smart home digunakan sebagai penerangan, blower dan sensor gas bekerja sebagai pendeteksi bila ada terjadinya kebocoran gas kemudian blower berfungsi untu membuang keluar bau gas yang ada di sekitar rumah, melakukan intruksi melalui bahasa pemograman C.Kata-kata kunci: Smart Home, Mikrokontroler, Sensor, Internet of Things


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1 ◽  
Author(s):  
Dedi Satria ◽  
Syaifuddin Yana ◽  
Rizal Munadi ◽  
Saumi Syahreza

a b s t r a c tThe development of flood early warning technology has grown rapidly. The technology has led to an increase in technology in terms of communication and information. Internet of Things technology (IoTs) has provided a major influence on the development of early warning information system. In this article a protipe-based flood monitoring information system of Google Maps have been designed by integrating Ultrasonic sensors as the height of the detector, the Arduino Uno as a processor, U-Blox GPS modules Neo 6 m GSM module and as the sender of data is the height of the water and the coordinates to the station of the system informais flood. The design of the prototype produces information flood elevations along with location based Google Maps interface.Keywords:Flood, Arduino, Internet of Things Technology (IoTs), Ethernet a b s t r a kPengembangan teknologi peringatan dini banjir telah tumbuh dengan cepat. Teknologi tersebut telah mengarah kepada peningkatan di segi teknologi komunikasi dan informasi. Teknologi Internet of Things (IoTs) telah memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan sistem informasi peringatan dini. Didalam artikel ini sebuah protipe sistem informasi monitoring banjir berbasis Google Maps telah dirancang dengan mengintegrasikan sensor ultrasonik sebagai pendeteksi ketinggian, Arduino Uno sebagai pemroses, modul GPS U-Blox Neo 6m dan modul GSM sebagai pengirim data ketinggian air dan koordinat ke stasion sistem informais banjir. Perancangan prototipe menghasilkan informasi ketinggian banjir beserta lokasinya berbasis antarmuka Google Maps.Kata Kunci: Banjir, Arduino, Internet of Things Technology (IoTs), Ethernet


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 87-90
Author(s):  
Tito Rikanto

Penggunaan air dimasa kini sangatlah besar, banyak industri yang mencemari daerah mata air dan penebangan hutan secara liar juga merupakan penyebab menurunnya kualitas air. Kondisi air pada bak tampung dapat berubah-ubah dan pemantauan masih secara manual untuk memastikan kualitas air baik untuk digunakan, maka diperlukan alat otomatis untuk mengontrol kualitas air. Studi ini berbasis Internet of Things menggunakan Arduino UNO,ESP8266 dan LDR sebagai sensornya. Pengujian modul menggunakan 30 sampel air berbeda kondisi dengan total uji sampel sebanyak 90 kali dan pengujian dengan konsep waterflow.Hasil penelitian berupa perangkat modul yang dapat memantau dan mengkontrol kualitas kekeruhan air diharapkan mampu memberikan hasil akurat dalam memonitoring kualitas air pada bak tampung serta dapat mempermudah dan membantu manusia untuk terhindar dari penyakit akibat kualitas air yang tidak baikBerdasarkan hasil perhitungan uji sampel, penerapan mikrokontroler berbasiskan Internet of Things dalam memonitoring kualitas kekeruhan air didapat tingkat keakurasian modul dalam mendeteksi kualitas air sebesar 96,67%.Kata kunci: internet of things, miikrokontroler, monitoring kualitas air, waterflow.


Author(s):  
Harald Reiter ◽  
Joerg Habetha

Personal healthcare enables prevention and early diagnosis in daily life and is centered on the patient. There is a need for a new personal healthcare paradigm in the treatment of chronic diseases. This will be achieved by new technologies that are currently explored (e.g., in European Research projects such as MyHeart and HeartCycle). These projects develop technologies and application concepts for the (self-)management of chronic diseases in patients’ homes with special emphasis on usability and ease-of-use (e.g., wearable sensors and processing units that can even be integrated into the patient’s clothes). These technologies allow empowering patients, fostering self-management and therefore reducing cost, and improving patients’ quality of life.


2018 ◽  
Vol 2018 ◽  
pp. 1-7 ◽  
Author(s):  
Anand Paul ◽  
Hameed Pinjari ◽  
Won-Hwa Hong ◽  
Hyun Cheol Seo ◽  
Seungmin Rho

Wireless sensor networks (WSNs) are widely used in the area of health informatics. Wireless and wearable sensors have become prevalent devices to monitor patients at risk for chronic diseases. This helps ascertain that patients comply by the treatment plans and also safeguard them during sudden attacks. The amount of data that are gathered from various sensors is numerous. In this paper, we propose to use fog computing to help monitor patients suffering from chronic diseases such that the data are collected and processed in an efficient manner. The main challenge would be to only sort out context-sensitive data that are relevant to the health of the patient. Just having a simple sensor-to-cloud architecture is not viable, and this is where having a fog computing layer makes a difference. This increases the efficiency of the entire system, as it not only reduces the amount of data that is transported back and forth between the cloud and the sensors but also eliminates the risk that a data center failure bears with it. We also analyze the security and deployment issues of this fog computing layer.


2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 96-106 ◽  
Author(s):  
Anderias Eko Wijaya ◽  
Rijal Bani Salam Sukarni

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Kecenderungan penggunaan air minum ulang oleh masyarakat di semakin meningkat, salah satu penyebabnya adalah pencemaran udara yang semakin parah hingga saat ini. Namun, sering kali masyarakat memperhatikan kualitas dan standarisasi tentang keamanan air minum isi ulang yang mereka konsumsi yang diproduksi oleh depot. Dengan menggunakan metode SAW kita dapat menyusun mineral udara dari depot sehingga memudahkan konsumen dalam memilah dan memilih kualitas air mineral tersebut. Dan dengan adanya IoT yang digunakan dalam sistem ini dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam pengambilan data dan kesimpulan, sehingga memberikan referensi pada konsumen untuk memilih depot air mineral yang berkualitas cepat dan tepat. Alat mengambil data dengan sensor pH, Kekeruhan, dan TDS Meter untuk mencari tingkat keasaman dan kebasaan pada udara, udara kekeruhan, dan padatan terlarut dalam udara. Kemudian data yang diperoleh dikirim melalui jaringan MQTT Broker ke platform node-red, data yang ditampilkan di inputkan ke dalam database untuk diolah menggunakan metode SAW, hasil perhitungan metode SAW dibeli oleh sistem. alat dan sistem ini dapat diimplementasikan pada Dinas Kesehatan untuk mengimplementasikan kualitas air mineral yang dijulal oleh Depot Air Minum Isi Ulang. Kata Kunci: Arduino Uno, Internet of Things, Simple Additive Weighting data yang ditampilkan di inputkan ke dalam database untuk diolah menggunakan metode SAW, hasil perhitungan metode SAW pembayaran oleh sistem. alat dan sistem ini dapat diimplementasikan pada Dinas Kesehatan untuk mengimplementasikan kualitas air mineral yang dijulal oleh Depot Air Minum Isi Ulang. Kata Kunci: Arduino Uno, Internet of Things, Simple Additive Weighting data yang ditampilkan di inputkan ke dalam database untuk diolah menggunakan metode SAW, hasil perhitungan metode SAW pembayaran oleh sistem. alat dan sistem ini dapat diimplementasikan pada Dinas Kesehatan untuk mengimplementasikan kualitas air mineral yang dijulal oleh Depot Air Minum Isi Ulang.


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 155
Author(s):  
Dadang Eko Suprapto

Trafo distribusi merupakan salah satu  bagian penting dalam penyaluran tenaga listrik mulai dari pembangkit sampai ke konsumen, yang berfungsi menerima tegangan dari jaringan distribusi primer yang bertegangan menengah dan menurunkan tegangan tersebut ke tingkat tegangan rendah yaitu 220V/380V yang bisa disalurkan ke konsumen rumahan. Namun transformator sering kali menjadi peralatan listrik yang kurang diperhatikan dan tidak diberikan perawatan yang memadai, hal itu membuat trafo distribusi sering rusak. Untuk itu penulis merancang dan membuat alat monitoring temperatur trafo distribusi dengan Arduino berbasis IoT (Internet of Things) Alat ini menggunakan sensor temperatur DS18B20 sebagai inputan. Sedangkan untuk otak atau prosesor menggunakan mikrokontroler Arduino UNO. Dan untuk output ada beberapa komponen seperti buzzer sebagai alarm, LCD16x2 untuk menampilkan data, lampu LED 5mm sebagai indikator dan modul GSM SIM800L untuk mengirim data ke web melalui internet. Alat dapat memonitoring temperature trafo distribusi dari mana saja dan kapan saja dengan syarat mendapat koneksi internet. Dengan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu teknologi, khususnya dalam pemeliharaan sistem transmisi dan distribusi.Kata kunci: trafo distribusi, sensor temperatur, Arduino, IoT


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document