scholarly journals artikel INVENTARISASI JENIS HAMA DAN CARA PENGENDALIANNYA DI PEMBIBITAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV DOLOK SINUMBAH

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 87-93
Author(s):  
Kasa Nova Tripena Turnip Turnip

Kelapa sawit (Elaeis guineensis.jacq) merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk dalam golongan palma dari family Arecaceae sebagai penghasil minyak nabati. Pada produksi kelapa sawit tidak terlepas dari serangan hama yang menyebabkan penurunan produksi bahkan kematian tanaman. Adapun tujuan praktik ini yaitu untuk mengetahui jenis hama dan cara pengendaliannya di PTPN IV Dolok Sinumbah Simalungun Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan purposive sampling, yaitu pengambilan sampling dengan cara menentukan kriteria-kriteria tertentu dari sample. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan 6 spesies hama diantaranya Setothosea asigna, Calliteara horsfieldii Saunders, Metisa plana walker, Tirathaba mundella walker, Orytes rhinoceros, dan Tertacychus bimaculatus. Untuk pengendalian hama dilakukan secara fisik yaitu dengan pengutipan hama ulat, biologi menggunakan beberapa jenis tanaman inang bagi predator hama seperti bunga pukul delapan (turnea sabulata), secara kimia menggunakan decis2,5 EC.

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 50-57
Author(s):  
Nur Ariyani Agutina

Penelitianini bertujuanuntuk  mengetahui Tingkat Serangan Hama ulat ApiSetothosea asigna dan hama Ulat kantung Metisa planapada perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensisJacq) di PTPN IV unit Usaha Bah Birung Ulu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2018. Metode penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat serangan hama ulat api Setothosea asigna dan hama ulat kantung Metisa plana. Tingkat serangan hama ulat api Setothosea asigna 19,17% dengan skor 1,7 kategori sangat ringan, sedangkan serangan hama ulat kantung Metisa plana 2 : 22 dengan skor 1 kategori sangat ringan.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 56-66
Author(s):  
Dwi Afrian ◽  
Wiwin Windriyanti ◽  
Sri Wiyatiningsih

Kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) adalah tanaman berumah satu (monocious) yang proses penyerbukannya memerlukan agen penyerbuk seperti serangga (entomofily). Serangga E. kamerunicus adalah serangga polinator spesifik kelapa sawit. Keberadaan E. kamerunicus bermanfaat bagi Fruit set tandan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku polinator E. kamerunicus pada pembungaan kelapa sawit, sehingga informasi yang diperoleh bermanfaat untuk mengevaluasi efektivitas E. kamerunicus sebagai polinator. Metode purposive sampling digunakan untuk menentukan tanaman sampel yang digunakan, sedangkan pengamatan perilaku kunjungan menggunakan metode focal sampling. Berdasarkan hasil pengamatan perilaku E. kamerunicus diperoleh bahwa durasi kunjungan E. kamerunicus yaitu 17,87 detik/bunga, dengan lama aktivitas dibunga jantan hari pertama, kedua dan ketiga masing-masing yaitu 3,29 menit, 1,39 menit dan 0,57 menit, laju kunjungan E. kamerunicus berdasarkan pada bunga betina dan bunga jantan yaitu masing-masing 2,32 bunga/menit dan 3,18 bunga/menit sedangkan laju kunjungan E. kamerunicus berdasarkan E. kamerunicus jantan dan E. kamerunicus betina pada bunga jantan yaitu  3,53 bunga/ menit dan  2,84 bunga/menit dengan periode waktu kunjungan E. kamerunicus pada bunga betina yaitu jam 09.00-13.00 WIB dan rata-rata jumlah individu E. kamerunicus jantan dan betina pada bunga betina kelapa sawit masing-masing yaitu 5 ekor dan 15 ekor.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Harmileni Harmileni ◽  
Gimelliya Saragih ◽  
Benny Rio Fernandez ◽  
Yunianto Yunianto

Ulat api (Setothosea asigna V.Eecke) merupakan hama pemakan daun yang terpenting di perkebunan kelapa sawit terutama di Sumatera Utara. Ulat ini dikenal sebagai ulat yang rakus yang sering menimbulkan kerugian di perkebunan kelapa sawit pada tanaman muda maupun tanaman tua. Pada perkebunan kelapa sawit, ulat pemakan daun kelapa sawit umumnya diatasi dengan menggunakan insektisida kimia sintetik yang mampu menurunkan populasi hama dengan cepat, sehingga dapat dihindari terjadinya kerusakan daun lebih lanjut. Walaupun demikian, penggunaan insektisida kimia sintetik secara kurang bijaksana telah terbukti dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah pembuatan biopestisida dari daun sirsak untuk mengendalikan hama ulat api (Setothosea asigna V.Eecke). Daun sirsak diekstrak dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak pekat yang diperoleh diencerkan dengan akuades menjadi beberapa variasi konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Hasil uji insektisida menunjukkan ekstrak daun sirsak 30% sudah efektif dalam mengendalikan hama ulat api. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa daun sirsak dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida dalam mengendalikan hama ulat api dengan mekanisme racun kontak. 


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Yuza Defitri ◽  
Yulistiati Nengsih ◽  
Harianto Saputra

AbstractThis research aims to know the intensity of pest attacks the fire (Setothosea asigna) who attacked oil palm plants in Central Districts Tebo Tebo. This research has been carried out in the village of Mangunjayo, the village of Enclosure and the village of Tebo Tengah Sub-district Pandak Gulf County Tebo for 1 month in September 2016. Research carried out using the method of survey in the oil palm plantation folk who have produced (TM) in the village of Mangunjayo, the village of Enclosure and the village of Tebo Tengah Sub-district Pandak Bay District with an area of Tebo area 1 – 2 ha. Sampling plants at each site is divided in 5 plot. Each plot was taken 5 sample plants. The observations in the field can be inferred that the intensity of the attacks the highest api pest found in Palm oil plantation in the village of Tebo Tengah Sub-district Pandak Gulf County Tebo i.e. amounting to 36%. The intensity of the attack the lowest api there is a pest on Palm oil plantation in the village of Tebo Regency Central Sub Enclosure Tebo i.e. by 8%. The difference in intensity of pest attacks also in influence by difference of height, temperature, and humidity.Keywords: intensity of pest attacks and fire AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas serangan hama ulat api (Setothosea asigna) yang menyerang tanaman kelapa sawit di Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Kandang, Desa Mangunjayo dan Desa Teluk Pandak Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo selama 1 bulan  pada bulan September 2016. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei di lahan perkebunan kelapa sawit rakyat yang telah menghasilkan (TM) di Desa Kandang, Desa Mangunjayo dan Desa Teluk Pandak Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo dengan luas areal 1 – 2 ha. Pengambilan sampel tanaman pada setiap lokasi dibagi dalam 5 plot. Masing-masing plot diambil 5 sampel tanaman. Hasil pengamatan di lapangan dapat disimpulkan bahwa intensitas serangan hama ulat api tertinggi terdapat di Perkebunan Kelapa sawit di Desa Teluk Pandak Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo yaitu sebesar 36%. Intensitas serangan hama ulat api terendah terdapat di Perkebunan Kelapa sawit di Desa Kandang Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo yaitu sebesar 8%. Perbedaan Intensitas serangan hama juga di pengaruhi oleh perbedaan ketinggian tempat, suhu, dan kelembaban.Kata Kunci : intensitas serangan dan  hama ulat api


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 34-42
Author(s):  
Dwi Afrian ◽  
Wiwin Windriyanti ◽  
Sri Wiyatiningsih

Kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman komoditas andalan sumber devisa non migas bagi Indonesia. Bunga kelapa sawit mengeluarkan senyawa volatil yang dapat mengundang datang nya serangga.  Jenis serangga yang mengunjungi bunga kelapa sawit beragam, tidak semua yang mengunjungi bunga mampu berperan sebagai penyerbuk. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaman serangga bunga kelapa sawit sehingga informasi yang diperoleh dapat bermanfaat untuk kegiatan konservasi berikutnya. Identifikasi dilakukan sampai tingkat morfospesies. Metode purposive sampling digunakan untuk menentukan tanaman sampel yang digunakan untuk diamati keragaman serangga pengunjungnya. Berdasarkan hasil pengamatan keragaman pada bunga kelapa sawit diperoleh 16 morfospesies yaitu dengan urutan banyaknya populasi yaitu E. kamerunicus, Gelechiidae sp. 01, Chelisoches sp. Rhabdoscelus sp, Forficula sp, Velinus nigrigenu, Salticidae sp. 1, Formicinae sp.1, Tirathaba sp, Rhinocoris fuscipes, Thrips hawaiiensis, Formicinae sp.2, Metisa sp, Tetragnathide sp. 1, Thomisidae sp. 1, Euchantecona sp. dengan indeks dominasi 0,89, indeks keragaman 0,33 dan indeks kemerataan 0,12 yang tergolong rendah.


Author(s):  
DEVI ALFIYANTI PRATIWI ◽  
SYARIFAH MARYAM ◽  
SITI BALKIS

A part of community in Waru Subdistrict cultivate oil palm.  This study aimed to determine the costs of production, revenue, income, and revenue/cost ratio of oil palm farming. The research was conducted from June to August 2018 in Waru Subdistrict, Penajam Paser Utara District. The sampling method was purposive sampling. This research collected primary and secondary data.  Data analysis were done to calculte the production costs, revenue, income, and R/C ratio. The results of research showed the average of production costs of oil palm farming was as much as IDR5,449,786.00 year-1 ha-1. The average of revenue of oil palm farming was as much as IDR25,332,427.00 year-1 ha-1. The average of income of oil palm farming was as much as IDR19,882,641.92 year-1 ha-1. The oil palm farming in Waru Subdistrict is economically profitable based on the value of  R/C ratio as many as 4,44 or greater than 1. This meant that for every cost additional of  IDR1,000.00  by farmer will generate the income additional of Rp4,440.00.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Mira Ariyanti ◽  
Yudithia Maxiselly ◽  
Santi Rosniawaty ◽  
Bisri Alvi Dalpen Nilmawati

2010 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Djoko Purwanto

Limbah tempurung kelapa sawit untuk briket bahan bakar. Perlakuan yang digunakan yaitu kehalusan serbuk (7 mesh, 16 mesh dan 25 mesh), perlakuan tekanan kempa (3 ton, 5 ton dan 7 ton), dan perlakuan perekat (2,5% dan 5%). Hasil penelitian yang diperoleh kehalusan serbuk 7 mesh menghasilkan nilai kalori lebih besar dan kadar abu lebih rendah dibandingkan 16 mesh dan 25 mesh. Tekanan kempa 7 ton dan perekat 5% menghasilkan kekuatan tekan lebih besar dan kadar air lebih rendah dibandingkan tekana kempa 3 ton dan 5 ton serta perekat 2,5%. Kadar sulfur briket tempurung kelapa sawit adalah rata-rata negatif.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 196
Author(s):  
Wisnu Bakti Suryantoro ◽  
. Sudradjat

<em><span>Kegiatan penelitian dilakukan di Kebun Bagan Kusik Estate, PT Harapan Sawit Lestari, Kalimantan</span><span>Barat  dari <span>10  Februari  sampai </span>10  Juni 2014.  Kegiatan  penelitian  memberikan  pengalaman  kerja  dan</span><span>meningkatkan kemampuan mahasiswa menjadi lebih terampil bekerja di perkebunan kelapa sawit khususnya </span><span>dalam  hal  manajemen  pemanenan.  Manajemen  pemanenan  yang  diamati  adalah  rotasi  panen,  angka </span><span>kerapatan panen, kriteria matang panen, prestasi kerja, tenaga kerja, dan transportasi hasil. Pengamatan rotasi </span><span>panen dan tenaga kerja mengunakan analisis uji </span><span>t-studet</span><span> dan uji korelasi. Hasil uji </span><span>t-student </span><span>menyatakan <span>bahwa terdapat   perbedaan yang nyata antara interval panen standar dengan realisasi terhadap pencapaian </span><span>target produksi. Rotasi yang berubah-ubah akan mempengaruhi produksi kelapa sawit. Berdasarkan hasil uji </span><span>korelasi diketahui bahwa faktor umur, lama kerja, tingkat pendidikan berkorelasi positif terhadap produksi </span><span>kelapa sawit. Pelaksanaan manajemen pemanenan di Kebun Bagan Kusik Estate mulai dari persiapan panen, </span><span>cara memanen, dan transportasi TBS ke pabrik sudah dilaksanakan dengan baik, sehingga produksi setiap </span><span>tahun kelapa sawit mengalami peningkatan.</span></span></em>


2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 309
Author(s):  
Rene Ugroseno ◽  
Ade Wachjar

<em>Penelitian dilaksanakan di Divisi III Teluk Siak Estate, Riau mulai bulan Februari hingga Mei 2012. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kerja di Perkebunan Kelapa Sawit. Tujuan utama kegiatan penelitian adalah mempelajari pengelolaan pemanenan dan penanganan pasca panen tandan buah segar kelapa sawit untuk memperoleh minyak kelapa sawit yang berkualitas. Kerapatan panen di Teluk Siak Estate cenderung cukup rendah, sehingga tidak banyak buah  yang dapat dipanen. Persentase angka kerapatan panen antara 12% hingga 19%. Banjir dan brondolan tertinggal masih menjadi penyebab produksi tidak optimal. Persentase buah mentah yaitu 0% (standar 0%), buah kurang matang 4.02% (standar &lt; 5%), buah matang 95.98% (standar &gt; 95%), dan janjang kosong 0% (standar 0%). Pemanenan buah mentah akan mengurangi rendemen minyak, dan buah kelewat matang akan meningkatkan asam lemak bebas.</em>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document