scholarly journals PENGARUH KONSENTRASI PATI KENTANG TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK NUGGET IKAN PATIN-TEPUNG NANGKA MUDA

2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 75-80
Author(s):  
Jessica Dewi Wijaya ◽  
◽  
Adrianus Rulianto Utomo ◽  
Erni Setijawaty ◽  
◽  
...  
Keyword(s):  

Nugget merupakan salah satu produk restructured meat dengan prinsip penyatuan kembali potongan-potongan daging menjadi suatu bentuk utuh yang kompak dengan menambahan bahan pengisi (filler) dan pengikat (binder) yang dapat menentukan kualitas nugget. Pengolahan ikan patin menjadi nugget dengan modifikasi penambahan tepung nangka muda merupakan salah satu upaya diversifikasi hasil perikanan dan pertanian, meningkatkan juiciness, serta dapat meningkatkan kandungan serat nugget ikan patin. Penelitian pendahuluan pembuatan nugget ikan patin dengan proporsi 30% tepung nangka muda menunjukkan terjadinya penurunan tingkat kekenyalan dan nugget yang dihasilkan menjadi kurang kompak. Upaya peningkatan kualitas nugget dapat dilakukan dengan penambahan pati kentang sebagai filler dan binder dalam nugget. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pati kentang terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik nugget ikan patin-tepung nangka muda. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yang terdiri dari enam taraf konsentrasi pati kentang, yaitu 3, 6, 9, 12, 15, dan 18% (b/b ikan patin-tepung nangka muda). Pengujian terhadap karaktertistik fisikokimia meliputi uji kadar air, WHC, daya serap minyak, kestabilan emulsi, tekstur, dan warna. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh konsentrasi pati kentang terhadap kadar air, WHC, daya serap minyak, tekstur, dan warna nugget. Peningkatan konsentrasi pati kentang dapat menurunkan kadar air, daya serap minyak, dan cohesiveness (konsentrasi pati kentang 15-18%), serta meningkatkan WHC, hardness, dan cohesiveness (konsentrasi pati kentang 3-12%).

1985 ◽  
Vol 48 (3) ◽  
pp. 265-276 ◽  
Author(s):  
J. SIMUNOVIC ◽  
J.L. OBLINGER ◽  
J.P. ADAMS

Type E and nonproteolytic type B strains of Clostridium botulinum can grow and produce toxin at temperatures below 5°C. Recent publications describing the greater heat resistance of nonproteolytic type B C. botulinum spores than type E spores are discussed in relation to suitable proess lethalities required for a safe pasteurized product. The incidences of botulism in Europe caused by nonproteolytic type B spores were compared to the lack of such incidences in the U.S. and to published procedures for isolating the causative agent for botulism. The incidence of C. botulinum spores in meat products in the U.S. also is reviewed.


1996 ◽  
pp. 414-437 ◽  
Author(s):  
A. M. Pearson ◽  
T. A. Gillett

Author(s):  
Marco Antonio Trindade ◽  
Yana Jorge Polizer Rocha

1984 ◽  
pp. 329-350 ◽  
Author(s):  
A. M. Pearson ◽  
F. W. Tauber

2007 ◽  
Vol 26 (3) ◽  
pp. 225-232 ◽  
Author(s):  
Amaia Canales ◽  
Juana Benedí ◽  
Meritxell Nus ◽  
Josana Librelotto ◽  
Jose M Sánchez-Montero ◽  
...  

2013 ◽  
Vol 20 (7) ◽  
pp. 543-554 ◽  
Author(s):  
Teresa Antequera ◽  
Trinidad Pérez-Palacios ◽  
Elena Rodas ◽  
Mar Rodríguez ◽  
Juan J Córdoba

2000 ◽  
Vol 66 (1) ◽  
pp. 130-135 ◽  
Author(s):  
Yun-Chin Chung ◽  
Ming-Long Ho ◽  
Fu-Lin Chyan ◽  
Shann-Tzong Jiang

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document