AbstractNowadays, the existence of local knowledge is facing the challenge and the threat of relegation, even towards extinction. It’s like local knowledge related to marine resource management in Central Maluku and Buton laden with maritime culture. This article discusses what is happening with the local knowledge in Buton, particularly in the Village Wasuemba, District Wabula, related to the management of marine resources, why the need for revitalization of customary institutions. The data used in the writing of this article is part of the research results Establishment of Marine Protected Areas (MPAs) On Coremap program Waterway The Mastered Indigenous Peoples: A Case Study in the village of Wasuemba, Buton, Southeast Sulawesi. Research was done with a qualitative approach. The results showed that the local wisdom in the management of natural resources (marine) under threat of extinction caused by the weakening of the role of traditional institutions. Therefore, need to revitalize traditional institutions in order to reaffirm indigenous marine resource management, thereby building back marine culture are endangered. AbstrakSaat ini eksistensi kearifan lokal sedang menghadapi tantangan dan ancaman degradasi, bahkan menuju kepunahan. Hal itu seperti kearifan lokal terkait dengan pengelolaan sumberdaya laut yang ada di Maluku Tengah dan Buton yang sarat dengan budaya bahari. Artikel ini mendiskusikan apa yang terjadi dengan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Buton, khususnya di Desa Wasuemba, Kecamatan Wabula, terkait dengan pengelolaan sumberdaya laut, serta mengapa perlunya revitalisasi lembaga adatnya. Data yang digunakan dalam penulisan artikel ini merupakan bagian dari hasil penelitian Pembentukan Daerah Perlindungan Laut (DPL) pada program Coremap di Perairan Yang Dikuasai Adat: Studi Kasus di Desa Wasuemba, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam terhadap beberapa orang key informan dan observasi..Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya alam (laut) mengalami ancaman kepunahan yang disebabkan oleh melemahnya peranan lembaga adat. Oleh karena itu. perlu dilakukan revitalisasi lembaga adat agar dapat menguatkan lagi kearifan lokal pengelolaan sumberdaya laut, sehingga terbangun kembali budaya bahari yang terancam punah tersebut.