Analisis Penggunaan Frekuensi Microwave Link Pada Provider Telekomunikasi di Kota Kendari

Author(s):  
Erni Rauf

Provider telekomonikasi menggunakan frekuensi microwave link sebagai transmisi non fisik atau wireless untuk menghubungkan antara BTS dengan BTS dan BTS dengan BSC. Frekuensi microwave link merupakan frekuensi point to point dimana pada range 3 – 26 GHz dapat digunakan oleh seluruh provider yang ada sesuai dengan ISR (Izin Stasiun Radio) yang dimiliki, sehingga menimbulkan beberapa kasus pada provider telekomunikasi, diantaranya terjadi Interferensi penggunaan frekuensi. Penelitian ini menyajikan analisis kesesuain penggunaan frekuensi microwave link antara frekuensi yang digunakan di lapangan dengan frekuensi sesuai ISR. Untuk memperolah data frekuensi yang digunakan di lapangan maka dilakukan pengukuran parameter teknis dari BTS tersebut, kemudian divalidasikan dengan data Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIM-S) yang merupakan Bank data dari ISR yang dimiliki oleh regulator, hasil validasi tersebut menentukan legalitas setiap frekuensi yang digunakan. Mengetahui legalitas frekuensi penting sebagai pengawasaan penggunaan frekuensi, hal ini dimaksudkan untuk menciptakan tertib frekuensi dan efisiensi penggunaan frekuensi microwave link. Kata Kunci— Penggunaan, pengukuran, frekuensi microwave link, interferensi, Sistem informasi manajemen spektrum, legalitas.

2016 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
Author(s):  
Naufal Rizki Rinditayoga ◽  
Dian Widi Astuti

Dalam  dunia  telekomunikasi,  antena  parabola ini  dipakai  oleh  perangkat  yang dinamai  perangkat  transmisi  radio  microwave (gelombang  mikro) point  to  point.  Microwave link  sendiri  merupakan  sistem  komunikasi  yang  menggunakan  gelombang  radio  pada  rentang frekuensi gelombang mikro untuk mengirimkan video, audio, atau data antara dua lokasi yang terpisah, yang dapat digunakan hanya beberapa meter sampai dengan beberapa kilometer. Untuk mendukung    teknologi  tersebut,  tidak  lepas  dari  sebuah  yang  bernama  filter.  Filter  sendiri merupakan salah satu komponen penting dalam komunikasi wireless.Dasar  penelitian  ini  yaitu  bertujuan  untuk  membuat  sebuah  bandpass  filter  yang  dapat meloloskan frekuensi pada microwave link yaitu pada frekuensi 7,1 GHz – 7,7 GHz. Dari hasil pengukuran respon filter pada alat vector network analyzer didapatkan hasil yang berbeda antara spesifikasi,  simulasi  dan  fabrikasi.  Hasil  dari  penelitian  ini  Bandpass  filter  bekerja  pada frekuensi 7,1 – 7,7 GHz. Pada hasil simulasi menggunakan HFSS didapatkan nilai return loss (S11)  filter  sebesar  -27,48 dB  dan  insertion loss (S21)  sebesar  -0,43 dB. Sedangkan pada hasil pengukuran  menggunakan  VNA  didapatkan  nilai  return  loss  (S11)  filter  sebesar  -28,2  dB  dan insertion loss (S21) sebesar -0,53 dBKata  kunci  :  Bandpass  filter,    Open  Loop  Square  Resonator,  Microwave  link


2014 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Said Attamimi ◽  
Rachman Rachman

Perencanaan link budget merupakan salah satu bagian penting dari pemasangan jaringan transmisi microwave ini. Analisa yang dilakukan secara menyeluruh dari tahap awal penentuan lokasi, yaitu site Mranggen 2 dengan site Pucang Gading. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap path profil untuk lintasan transmisi untuk menghubungkan site Mranggen 2 dengan site Pucang Gading diperoleh daerah fresnel dalam keadaan bersih dari halangan. Sehingga untuk perencanaan jaringan dapat dilaksanakan dengan optimal. Desain link budget akan dilaksanakan dalam microwave radio link point-to-point dari site Mranggen 2 dengan site Pucang Gading hasil dengan jarak 2.76 km, Menggunakan microwave RTN950 Frekuensi 23 GHz dengan antenna A23S06HAC berdiameter 0,6 meter, dengan pemancar daya 20 dBm dan menerima tingkat sinyal -31,65 dBm, Transmisi masih dapat bekerja dalam range KPI pada saat Power Transmit diturunkan ke 10 dBm up link Fade margin diperoleh 41,481 dB. saat down link diperoleh nilai Fade margin 41,870 dB.Keyword: microwave, link budget, Fade margin


Author(s):  
Stephen Arato Sewe ◽  
Vitalice Kalecha Oduol

The commercial viability for E-Band spectrum has attracted a lot of research for the last decade in order to find economic wireless gigabit connectivity that can complement fiber optic cable. This paper has analyzed the usefulness of E-Band point-to-point microwave link in providing wireless backhaul capacities comparable to that of fiber optic cable. In particular, microwave links that utilize the E-band frequencies were set up in three different cities in Kenya i.e. Mombasa (Latitude 04 01 24.10 S, Longitude 039 37 35.10 E) and validated the acceptable propagation and performance of millimeter wave links at E-Band frequencies for distances within and well above the promised limits in the existing literature. Daily occurrences of signal losses closely match the rainfall pattern, and this has been used to further validate the practicality of the experiments. These experiments were successful in verifying that E-Band can be used in Kenya for short range backhaul connectivity and in slightly over stretched path lengths of 3-6 km under clear atmospheric conditions.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document