scholarly journals Smartstrap Accessories Untuk Monitoring Kondisi Pasien Covid-19 saat Karantina Mandiri Berbasis Internet of Things

2021 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 161-166
Author(s):  
Yoga Kholilul Akbar Pradana S ◽  
M. Abdullah Anshori ◽  
Abdul Rasyid

Dunia sedang dilanda oleh wabah pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pada tahun 2021 ini. Jumlah kasus Covid-19 masih terus mengalami peningkatan khususnya di Indonesia sendiri, tingginya jumlah penderita Covid-19 tidak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan. Alat ini bertujuan membuat aksesoris sederhana yang digunakan untuk memantau kondisi pasien yang terinfeksi Covid-19 saat menjalani karantina mandiri, serta menjadi salah satu upaya untuk menerapkan social distancing. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada 5 sampel orang sebagai pasien, pengukuran suhu menggunakan sensor infrared MLX90614 menunjukkan rata-rata error sebesar 0,12°C setelah dikalibrasi menggunakan digital infrared thermometer. Sedangkan pada pengukuran sensor pulsa MAX30100 setelah dikalibrasi dengan Oxymeter SO911 memiliki rata-rata error 0,52 BPM pada pengukukuran detak jantung pada pengukuran saturasi oksigen dalam darah menunjukkan rata-rata error sebesar 0,6%. Untuk hasil pengujian Quality of Service (QoS) menunjukkan nilai throughput sebesar 13,840 Kbps, packet loss 0%, rata-rata delay 124,08649 ms dan jitter 162,2 ms.

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 10-17
Author(s):  
Andree Fajar Pratama ◽  
Syamsyarief Baqaruzi ◽  
Ali Muhtar

Perilaku boros air bersih menyebabkan semakin banyak orang yang kehilangan akses terhadap air bersih. Penggunaan air di dalam rumah tangga selama ini masih sangat sulit untuk dilakukan pengelolaan dalam penggunaan air secara efektif. Kelangkaan air bersih adalah situasi saat terjadinya kekurangan air untuk memenuhi kebutuhan manusia. Penelitian ini menmbangun sistem Home Water Flow Monitoring (HEROIG) berbasis Internet of Things (IoT) untuk melakukan monitoring dan controlling penggunaan air pada rumah. Perangkat keras menggunakan NodeMCU sebagai mikrokontroler serta mengirimkan hasil sensing debit air oleh sensor water flow yang akan dikirimkan ke cloud server. Pengontrolan dapat dilakukan melalui aplikasi android HEROIG yang telah dibuat dan terintegrasi dengan sistem IoT yang harus bekerja dalam koneksi jaringan yang baik. Pengujian kualitas koneksi jaringan atau Quality of Services (QoS) khususnya packet loss menggunakan dua parameter yaitu dari waktu dan jarak. Hasil pengujian packet loss parameter waktu dengan pengujian enam detik sekali dalam waktu satu menit memiliki nilai rata-rata packet loss 1,13%, kemudian untuk pengujian parameter jarak dengan selisih setiap jarak adalah empat meter memiliki nilai rata-rata packet loss 0,15%. Hasil pengujian tersebut menunjukan kualitas pengiriman data sensor ke cloud server memiliki parameter QoS packet loss kategori sangat baik, karena memiliki nilai packet loss <3%.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 48-55
Author(s):  
Livia Ayudia Yuliani ◽  
Lela Nurpulaela ◽  
Ulinnuha Latifa

Saat ini, masih banyak pembeli yang menggunakan konsep penjualan offline, sehingga seringkali kita lihat antrian yang panjang di swalayan. Antrian tersebut dikarenakan lamanya seorang kasir untuk melakukan scan harga pada tiap-tiap produk yang terdapat pada keranjang belanjaan. Akan tetapi, masyarakat selalu mengeluh ketika melakukan proses pembelian di supermarket. Masyarakat menya-yangkan proses antrian yang begitu panjang ketika akan melakukan transaksi pembayaran di kasir. Hal ini mengakibatkan lamanya waktu menunggu semakin besar sesuai dengan panjangnya antrian tersebut. Sehingga, untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan internet of things yang bertujuan untuk mempermudah client dalam proses pembelian suatu produk. Perangkat atau kom-ponen internet of things sebagai modul internet adalah NodeMCU V2 AMICA. Metode pengukuran yang digunakan adalah Quality of Service dengan menggunakan bantuan aplikasi Wireshark. Nilai throughput, packet loss, latency, dan jitter yang didapatkan adalah 2229 bit/s, 0% packet, 25,284 detik, 0,05 ms dengan kategori indeks throughput nol (bad) dan indeks empat untuk packet loss, latency, dan jitter.


2016 ◽  
Vol 26 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Jose Carlos Tavara Carbajal

RESUMENEste documento tiene como objetivo analizar el comportamiento de la calidad del servicio del protocolo IPv6 sobre el tráfico de video, para esto se realizó sobre un entorno real y se llevó acabo el análisis de resultados a través de un software estadístico de control del tráfico.Palabras Clave.-  Calidad de Servicio, Ancho de Banda, Retardo, Fluctuación de Retardo, Pérdidas de Paquetes.ABSTRACTThis paper has aimed to analyze of the service quality of the IPv6 protocol on video traffic, this was about a real environment and was conducted analysis of results through statistical traffic control software. Key words- Quality of Service, Bandwidth, End to end delay, Jitter, Packet loss.


2016 ◽  
Vol 26 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Jose Carlos Tavara Carbajal

Este documento tiene como objetivo analizar el comportamiento de la calidad del servicio del protocolo IPv6 sobre el tráfico de video, para esto se realizó sobre un entorno real y se llevó acabo el análisis de resultados a través de un software estadístico de control del tráfico.Palabras Clave.-  Calidad de Servicio, Ancho de Banda, Retardo, Fluctuación de Retardo, Pérdidas de Paquetes.ABSTRACT  This paper has aimed to analyze of the service quality of the IPv6 protocol on video traffic, this was about a real environment and was conducted analysis of results through statistical traffic control software.  Key words.- Quality of Service, Bandwidth, End to end delay, Jitter, Packet loss.


2016 ◽  
Vol 26 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Jose Carlos Tavara Carbajal

RESUMENEste documento tiene como objetivo analizar el comportamiento de la calidad del servicio del protocolo IPv6 sobre el tráfico de video, para esto se realizó sobre un entorno real y se llevó acabo el análisis de resultados a través de un software estadístico de control del tráfico.Palabras Clave.-  Calidad de Servicio, Ancho de Banda, Retardo, Fluctuación de Retardo, Pérdidas de Paquetes.ABSTRACTThis paper has aimed to analyze of the service quality of the IPv6 protocol on video traffic, this was about a real environment and was conducted analysis of results through statistical traffic control software. Keywords- Quality of Service, Bandwidth, End to end delay, Jitter, Packet loss.


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 249-254
Author(s):  
Darmawan Darmawan ◽  
Yayan Syafriyatno

Voice over IP (VoIP) adalah solusi komunikasi suara yang murah karena menggunakan jaringan IP dibanding penggunaan telephone analog yang banyak memakan biaya. Dalam penerapannya, VoIP mengalami permasalahan karena menggunakan teknologi packet switching yang mana penggunaannya bersamaan dengan paket data sehingga timbul delay, jitter, dan packet loss.  Pada penelitian ini, algoritma Low Latency Queuing (LLQ) diterapkan pada router cisco. Algoritma LLQ merupakan gabungan dari algoritma Priority Queuing (PQ) dan Class Based Weight Fair Queuing (CBWFQ) sehingga dapat memprioritaskan paket suara disamping paket data. Algoritma LLQ ini diujikan menggunakan codec GSM FR, G722, dan G711 A-law. Hasil pengujian didapatkan nilai parameter yang tidak jauh berbeda dan memenuhi standar ITU-T.G1010. Nilai delay rata - rata terendah yaitu ketika menggunakan codec G722 sebesar 20,019 ms tetapi G722 memiliki rata - rata jitter yang terbesar yaitu 0,986 ms.  Codec dengan jitter rata – rata terkecil adalah G711 A-law sebesar 0,838 ms. Packet loss untuk semua codec yang diujikan adalah 0%.  Throughput pada paket data terbesar saat menggunakan codec GSM FR yaitu 18,139 kbps. Codec yang direkomendasikan adalah G711 A-law karena lebih stabil dari segi jitter dan codec GSM FR cocok diimplementasikan pada jaringan yang memiliki bandwitdh kecil.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 48-53
Author(s):  
Arif Harbani

SMK Negeri 1 Cibinong memiliki beberapa gedung yang di dalamnya menyediakan akses internet dengan kapasitas bandwidth 50 Mbps, dengan jumlah perangkat komputer yang terhubung ke internet tidak kurang dari 300 komputer di seluruh area sekolah. Kebutuhan bandwidth adalah 128 Kbps x 300 = 38.400 Kbps atau 37,5 Mbps. Kebutuhan tersebut adalah gambaran untuk layanan akses web atau browsing belum termasuk layanan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui kualitas layanan jaringan internet di SMK Negeri 1 Cibinong berdasarkan parameter QoS (Quality of Service) yaitu throughput, packet loss, jitter dan latency. Kualitas layanan atau Quality of Service merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan usaha mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu servis. Adapun sumber data pengukuran layanan jaringan ini diperoleh dari hasil monitoring selama waktu tertentu menggunakan perangkat lunak wireshark network protocol analyzer dan dibandingkan dengan standar TIPHON.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pada parameter throughput yang diperoleh yaitu 41bps dengan indeks 2 menunjukkan kategori sedang, nilai packet loss adalah 35% dengan indeks 1 termasuk kategori jelek,  nilai parameter jitter yaitu 153ms  dengan indeks 3 tergolong pada kategori bagus, dan nilai pada latency 69ms dengan indeks 3 menunjukkan pada kategori bagus. Secara keseluruhan nilai QoS pada layanan jaringan internet di SMK Negeri 1 Cibinong yaitu 2,25 dengan indeks kurang memuaskan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document