Faculty Opinions recommendation of Assessing the longitudinal change in low vision: A test of competing hypotheses.

Author(s):  
Justin Kaiser
2021 ◽  
Vol 115 (2) ◽  
pp. 106-120
Author(s):  
Hui-Peng Liew

Introduction: Visual impairment among older adults has increasingly become one of the biggest challenges to public health and personal well-being in the United States. This study aims to examine whether the intersectionality hypothesis can be used in conjunction with the cumulative advantage (disadvantage), persistent inequality, or age-as-leveler to explain heterogeneity in low vision trajectories across birth cohorts, race or ethnicity, gender, and the level of education. Methods: Growth curve modeling was used to analyze data from the 2002–2014 Health and Retirement Study. Results: The type of trajectory (i.e., cumulative advantage or disadvantage, the persistent inequality, and the age-as-leveler) that characterize low vision is largely dependent upon the characteristics of an individual (i.e., race or ethnicity, gender, and education). Discussion: Trajectories of low vision are higher among females and those from ethnic minority groups with low levels of education. Implications for practitioners: Targeted interventions and attempts to close interethnic disparities in vision functioning should begin early on in life and should focus on racial ethnic minorities, females, and those with low education.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Rizki Anisa Nurjanah ◽  
Septiani Nadra Indawaty ◽  
Mitayani Purwoko
Keyword(s):  

Tajam penglihatan adalah daya lihat yang mampu dilakukan seseorang. Tajam penglihatan normal adalah apabila seseorang dapat melihat huruf, angka, maupun bentuk dalam berbagai macam ukuran pada kartu Snellen dengan jarak 20 kaki (20/20). Katarak merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan penglihatan terbanyak kedua setelah gangguan refraksi yang tidak terkoreksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya low vision setelah operasi bedah katarak di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan data rekam medis pasien yang sudah menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang periode Januari 2017-April 2018. Besar sampel penelitian ini adalah 31 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kontrol keempat pasca operasi, ada 38,7% subjek yang tetap memiliki low vision. Subjek penelitian sebagian besar terdiri dari individu lansia akhir (74,2%), terdapat 2 orang subjek yang mengalami komplikasi intra operasi (6,4%), dan terdapat 9 orang subjek yang mengalami komplikasi pasca operasi (29,1%). Timbulnya lowvision setelah operasi katarak tidak dipengaruhi oleh usia (p = 1,000) dan komplikasi intraoperasi (p = 1,000), namun dipengaruhi oleh adanya komplikasi pasca operasi (p = 0,043). Faktor risiko timbulnya lowvision pasca operasi katarak adalah adanya komplikasi pasca operasi. Oleh karena itu, perlu upaya pencegahan dari berbagai sisi agar tidak terjadi komplikasi pasca operasi katarak.


2009 ◽  
Vol 50 (2) ◽  
pp. 280 ◽  
Author(s):  
Sang Beom Han ◽  
Ji Won Kwon ◽  
Young Keun Han ◽  
Won Ryang Wee ◽  
Jin Hak Lee

1999 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 52 ◽  
Author(s):  
Y H Ji ◽  
H J Park ◽  
S Y Oh

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document