scholarly journals Acute Physiology and Chronic Health Evaluation (APACHE) II Pada Angka Kematian Pasien Gagal Nafas

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Bambang Suryadi ◽  
Nurul Ainul Shifa

Pendahuluan: dalam penentuan kebutuhan dan prognosis kematian pasien diperlukan skoring kematian di Intensive care unit (ICU). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan skoring Acute Physiology And Chronic Health Evaluation (APACHE II) terhadap angka kematian pada pasien gagal nafas di Ruang ICU Rumah Sakit PMI Bogor Tahun 2019. Metode: rancangan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel yaitu 56 pasien gagal nafas. Intrumen menggunakan lembar cheklist apache dan uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil:Ada hubungan skoring APACHE II terhadap angka kematian pasien gagal nafas di Ruang ICU Rumah Sakit PMI Bogor dengan Pvalue 0,02 dan OR 4,63. Kesimpulan:Ada hubungan skoring APACHE II terhadap angka kematian pasien gagal nafas. Diharapkan perawat membuat integrasi ICU dengan perhitungan APACHE II di ruang ICU.

2012 ◽  
Vol 78 (11) ◽  
pp. 1261-1269
Author(s):  
Robert D. Becher ◽  
Michael C. Chang ◽  
J. Jason Hoth ◽  
Jennifer L. Kendall ◽  
H. Randall Beard ◽  
...  

The Acute Physiology and Chronic Health Evaluation II (APACHE II) score has never been validated to risk-adjust between critically ill trauma (TICU) and general surgical (SICU) intensive care unit patients, yet it is commonly used for such a purpose. To study this, we evaluated risk of death in TICU and SICU patients with pneumonia. We hypothesized that mortality for a given APACHE II would be significantly different and that using APACHE II to directly compare TICU and SICU patients would not be appropriate. We conducted a retrospective review of patients admitted to the TICU or SICU at a tertiary medical center over an 18-month period with pneumonia. Admission APACHE II scores, in-hospital mortality, demographics, and illness characteristics were recorded. One hundred eighty patients met inclusion criteria, 116 in the TICU and 64 in the SICU. Average APACHE II scores were not significantly different in the TICU versus SICU (25 vs 24; P = 0.4607), indicating similar disease severity; overall mortality rates, however, were significantly different (24 vs 50%; P = 0.0004). Components of APACHE II, which contributed to this mortality differential, were Glasgow Coma Score, age, presence of chronic health problems, and operative intervention. APACHE II fails to provide a valid metric to directly compare the severity of disease between TICU and SICU patients with pneumonia. These groups represent distinct populations and should be separated when benchmarking outcomes or creating performance metrics in ICU patients. Improved severity scoring systems are needed to conduct clinically relevant and methodologically valid comparisons between these unique groups.


1991 ◽  
Vol 19 (8) ◽  
pp. 1048-1053 ◽  
Author(s):  
ROBERT RUTLEDGE ◽  
SAMIR M. FAKHRY ◽  
EDMUND J. RUTHERFORD ◽  
FARID MUAKKASSA ◽  
CHRISTOPHER C. BAKER ◽  
...  

1991 ◽  
Vol 19 (10) ◽  
pp. 1299 ◽  
Author(s):  
JOHN S. TURNER ◽  
YUGAN M. MUDALIAR ◽  
RENE W. S. CHANG ◽  
CLIFFORD J. MORGAN

2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 99-113
Author(s):  
Habibah Teniya Ariq Fauziyah ◽  
Bambang Pujo Semedi ◽  
Pudji Lestari ◽  
Maulydia Maulydia

Latar belakang: Intensive care unit (ICU) adalah suatu ruangan dari rumah sakit yang khusus untuk merawat pasien yang menderita penyakit, cedera, atau komplikasi yang mengancam jiwa. Pasien yang sedang dilakukan perawatan di ICU dapat diperkirakan prognosisnya menggunakan sistem skoring.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara sistem skoring acute physiological chronic health evaluation (APACHE II), sequential organ failure assessment (SOFA) hari pertama, SOFA hari ketiga, SOFA hari kelima dengan outcome pasien di ICU RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Metode: Prospektif studi analitik observasional. Pengumpulan data dari rekam medis ICU RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Subjek penelitiannya adalah pasien berumur ≥17 tahun yang dirawat di ICU minimal lima hari untuk kemudian dibandingkan sistem skoring APACHE II, SOFA hari pertama, SOFA hari ketiga dan SOFA hari kelima terhadap outcome pasien. Sampel penelitian bulan September 2019 hingga Januari 2020 sebanyak 110 pasien, namun yang masuk kriteria inklusi hanya 30 pasien. Data dianalisis menggunakan software SPSS 16 menggunakan uji spearman dan scatter plot.Hasil: Dari 30 pasien ICU, 56.7% berjenis kelamin laki-laki dan 43.3% berjenis kelamin perempuan, kelompok umur terbanyak 46-65 tahun (50%), indeks massa tubuh (IMT) tertinggi pada kategori IMT Normal (60%), diagnosis terbanyak adalah Sepsis sebanyak 14 pasien. (46.7%), pasien tanpa komorbiditas lebih dominan 15 pasien (50%), kondisi akhir pasien lebih banyak pada pasien yang hidup 18 pasien (60%). Hasil uji Spearman dan scatter plot menunjukkan adanya hubungan antara SOFA hari kelima dengan outcome ICU (p <0.05).Kesimpulan: Sistem penilaian SOFA hari kelima dapat memprediksi outcome ICU. Sedangkan APACHE II dan SOFA pada hari pertama dan ketiga tidak dapat memprediksi outcome ICU.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document