scholarly journals Grade R learners’ school and learning readiness from Bronfenbrenner’s ecological perspective

Author(s):  
J.M. (Ona) Janse van Rensburg ◽  
◽  
M. Erasmus ◽  
1998 ◽  
Vol 43 (10) ◽  
pp. 669-670
Author(s):  
Stewart W. Ehly

2004 ◽  
Author(s):  
Claudio R. Nigg ◽  
Jay E. Maddock ◽  
Virginia Pressler ◽  
Betty Wood ◽  
Susan Jackson

2019 ◽  
Vol 49 (1) ◽  
pp. 90-104
Author(s):  
Robert Kiely

A world-ecological perspective of cultural production refuses a dualist conception of nature and society – which imagines nature as an external site of static outputs  – and instead foregrounds the fact that human and extra-human natures are completely intertwined. This essay seeks to reinterpret the satirical writing of a canonical figure within the Irish literary tradition, Brian O'Nolan, in light of the energy history of Ireland, understood as co-produced by both human actors and biophysical nature. How does the energy imaginary of O'Nolan's work refract and mediate the Irish environment and the socio-ecological relations shaping the fuel supply-chains that power the Irish energy regime dominant under the Irish Free State? I discuss the relationship between peat as fuel and Brian O'Nolan's pseudonymous newspaper columns, and indicate how questions about energy regimes and ecology can lead us to read his Irish language novel An Béal Bocht [The Poor Mouth] (1941) in a new light. The moments I select and analyze from O'Nolan's output feature a kind of satire that exposes the folly of separating society from nature, by presenting an exaggerated form of the myth of nature as an infinite resource.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 29-35
Author(s):  
Novita Mariana ◽  
Agus Prasetyo Utomo ◽  
Rara Sri Artati Rejeki

Penelitian ini hanya sampai pada hasil rancangan instrument (kuesioner) untuk mengukur kesiapan (readiness) mahasiswa baru untuk implementasi e-learning Universitas Stikubank Semarang. Dasar dari perancanngan kuesioner adalah adanya  hal-hal penting dalam untuk mendapatkan informasi penting tentang kesiapan mahasiswa baru untuk implementasi e-learning Universitas. Untuk menghasilkan instrumen pengukur kesiapan e-learning yang sesuai harus dipahami terlebih dahulu konsep e-learning, kesiapan e-learning, dan penilaian kesiapan e-learning (e-learning readiness assessment). Konsep elearning yang diterapkan saat ini di Universitas Sikubank yaitu proses penyampaian materi kuliah yang meliputi penempatan materi dan interaksi antara dosen dan mahasiswa melalui Internet, yang difasilitasi oleh suatu learning management system (LMS) yang berbasis Web. Berangkat dari konsep e-learning yang diterapkan, maka dibuat studi eksploratori untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan kesiapan e-learning mahasiswa. Agar peneliti bisa mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai suatu masalah dan faktor-factor utama penentunya, dapat dilakukan penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif bersifat eksploratori, tidak terstruktur, dan berdasar pada sampel yang kecil. Penelitian ini dapat dilakukan dengan mendayagunakan teknik seperti focus group (wawancara berkelompok), word association (bertanya pada responden untuk mengindikasikan respon pertama mereka pada kata-kata stimulus yang disampaikan), dan depth interview (wawancara satu-satu untuk mengetahui pikiran responden secara detil). Hasil dari suatu studi yang bersifat eksploratori sebaiknya diikuti oleh penelitian eksploratori lain atau oleh penelitian yang bersifat konklusif. Dalam studi eksploratori yang dilakukan dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah Wawancara (interview).Tujuan utamanya adalah mendapatkan pengertian mendalam akan hal yang menjadi minat peneliti dengan mendengarkan sekelompok orang yang relevan dengan minat tersebut. Langkah untuk menjalankan wawancara adalah menentukan sasaran atau pertanyaan yang harus dijawab. Dalam hal ini, sasaran wawancara adalah harus dapat mengidentifikasi pandangan mahasiswa mengenai e-learning, kondisi kesiapan e-learning, dan beberapa instrument pengukur kesiapannya. Dari hasil tersebut terlihat bahwa Pada mahasiswa, faktor yang dianggap mempengaruhi kesiapan mahasiswa adalah kemampuan komputer mahasiswa, fasilitas yang disediakan universitas, dan kekuatan motivasi mahasiswa menggunakan Learning Managemen System.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document