scholarly journals Removal of Mefenamic Acid from Aqueous Solution by Fenton Process: Optimization Using Response Surface Methodology with Central Composite Design

Author(s):  
R. Deepa ◽  
G. Madhu ◽  
Roy M Thomas ◽  
V. Sivanandan Achari

In the present study, the three main process parameters in the Fenton process for the removal of pharmaceutical compound Mefenamic acid from an aqueous solution were optimized using response surface methodology (RSM). Central composite design (CCD) was used for process optimization. The primary and secondary interaction effects of the selected parameters such as H2O2, Fe2+ and pH on the removal of mefenamic acid were examined. A mathematical model for the removal process based on the selected variables was developed. The interaction effect between the chosen parameters shows that the removal of mefenamic acid was enhanced in the acidic pH range at a high concentration of H2O2 and in a medium concentration level of the catalyst Fe2+. The removal efficiency of 81.24% was obtained for mefenamic acid at the optimized condition of variables such as 9.36 mM H2O2, 0.058 mM Fe2+and at a pH value of 2.1.

2015 ◽  
Vol 9 (11) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Widayat Widayat ◽  
Hadiyanto Hadiyanto ◽  
Bambang Cahyono ◽  
Ngadiwiyana Ngadiwiyana

The objective of this research was to obtain optimum condition of eugenol production from clove oil using a central composite design method. The main process occured in the eugenol production was saphonification and neutralization processes. In order to optimize these processes, the ratio of NaOH/clove oil and temperature were studied as design variables i.e. ratio of NaOH/clove oil=1:2.5-1:3.5 while temperature was varied between 40 and 60oC. The yield of eugenol was considered as the main response in of this experiment. The result showed that the optimum condition was achieved when the temperature and the ratio of NaOH/clove oil were 50oC and 2.75:1, respectively and the yield was 39.17%.<br />


2015 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
Author(s):  
Febrina Dwi Putri ◽  
Zuchra Helwani ◽  
Drastinawati Drastinawati

Biodiesel merupakan sumber bahan bakar alternatif yang bisa dihasilkan dari minyak nabati melalui transesterifikasi dengan metanol. Sawit Off-grade merupakan salah satu sumber minyak nabati yang mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bahan dasar produksi biodiesel. Reaksi transesterifikasi dilangsungkan dengan bantuan katalis CaO dari cangkang telur yang dikalsinasi pada suhu 900ºC selama 2 jam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memproduksi biodiesel dari minyak sawit off-grade melalui reaksi dua-tahap, melihat performa katalis Cao terhadap reaksi transesterifikasi, serta mempelajari pengaruh temperatur reaksi, rasio mol minyak:metanol dan konsentrasi katalis terhadap yield biodiesel pada reaksi transesterifikasi. Esterifikasi dilakukan pada suhu 60°C dengan perbandingan mol minyak:metanol 1:12 menggunakan 1%wt katalis H2SO4. Asam lemak bebas (ALB) tereduksi dari 16,18% menjadi 0,6%. Reaksi transesterifikasi dilakukan dengan variasi perbandingan mol minyak:metanol 1:7, 1:9, 1:11, konsentrasi katalis 2%wt, 4%wt, 6%wt, serta suhu reaksi pada 50ºC, 60ºC, 70ºC selama 2 jam. Data yang diperoleh diproses dengan menggunakan response surface methodology (RSM), sedangkan jumlah eksperimen ditentukan dengan central composite design (CCD). Yield yang diperoleh pada penelitian ini yaitu sebanyak 62,30%-87,41%. Yield optimum dihasilkan pada reaksi dengan suhu 70ºC menggunakan minyak:metanol dengan perbandingan 1:11 dan katalis CaO 2%wt. Kondisi proses yang berpengaruh terhadap yield biodiesel adalah suhu reaksi, perbandingan mol minyak:metanol, serta interaksi antara suhu dengan perbandingan mol minyak:metanol. Akan tetapi tidak ditemukan adanya pengaruh signifikan konsentrasi katalis terhadap yield biodiesel.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 139-147
Author(s):  
Ida Ayu Widhiantari ◽  
Sandra Sandra ◽  
Gunomo Djoyowasito

Selama kegiatan transportasi buah tomat dapat mengalami kerusakan akibat adanya frekuensi getaran yang berasal dari mesin transportasi dan juga lama waktu kegiatan transportasi. Adanya getaran selama proses transportasi buah tomat dapat mempengaruhi perubahan tekstur buah tomat. Optimasi dilakukan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh mutu buah tomat yang optimal setelah dilakukan simulasi transportasi. Optimasi dilakukan dengan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) central composite design (CCD) dengan dua variabel bebas yaitu frekuensi getaran (3 Hz, 6HZ, dan 9Hz) dan lama waktu penggetaran (120, 150, dan 180 menit) serta tekstur buah tomat sebagai respon. Kondisi optimum diperoleh pada frekuensi getaran  2,33 Hz dan waktu simulasi transportasi 133,42 menit dengan nilai tekstur optimum buah tomat yaitu 0,147768 dengan nilai desirability sebesar 0,928.    


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document