scholarly journals Gerakan Wakaf Kampus

2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 65-86
Author(s):  
Risyda Qolbi

Tulisan ini hendak mendesain gerakan wakaf kampus oleh mahasiswa sebagai generasi Z—generasi yang mendominasi komposisi penduduk Indonesia—untuk mengoptimalkan GNWU di lingkungan kampus. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan teknik studi pustaka dan bersifat deskriptif analisis. Mahasiswa sebagai agent of change, social control, moral force, dan iron stock memiliki peran penting dalam mensukseskan sustainable project GNWU. Hal ini didukung dengan momentum bonus demografi, bonus digital dan kesadaran berderma (sharing habit) generasi muda yang kian meningkat signifikan. Gerakan wakaf kampus adalah gerakan literasi wakaf uang yang berfokus pada mahasiswa yang dilaksanakan secara terintegrasi dan berkelanjutan. Gerakan wakaf kampus berupaya mengoptimalkan potensi mahasiswa dalam mendukung GNWU yang dapat dilakukan dengan membentuk komunitas penggerak wakaf di kampus. Komunitas penggerak wakaf kampus ini berorientasi pada pengkaderan nazir yang kompeten dan berkualitas agar wakaf uang dapat memberikan nilai manfaat lebih banyak, khususnya untuk masyarakat kampus. Gerakan wakaf kampus dapat dilaksanakan dengan melibatkan semua elemen yang ada di dalam kampus, yakni mahasiswa dan pihak kampus dengan pengawasan dari BWI. Gerakan wakaf kampus diharapkan dapat menjadi pionir pergerakan perwakafan di lingkungan kampus dalam mendukung GNWU yang berorientasi pada tercapainya SDGs 2030. Kata Kunci: GNWU, gerakan wakaf kampus, wakaf uang, sustainability project.

2021 ◽  
Vol 5 (6) ◽  
pp. 1542-1547
Author(s):  
Yorri Didit Setyadi ◽  
Dwi Wulandari ◽  
Lutfi Dwi Lestari ◽  
Wa Ode Meliasari ◽  
Ifit Novita Sari

Students are the assets of a nation because students are a group of people trained in various fields of knowledge and skills. State Junior High School 2 Tanggulangin s one of the target schools selected by the author and Ministry of Education and Culture as the place for the Kampus Mengajar 2nd  Generation as the student change agent of the education program created by us, among them the implementation of literacy learning activities and student numeration aimed at improving the understanding of literacy and student numeration. Social control is a tool to control himself or society. In this case, the society underneath is the entire State Junior High School 2 Tanggulangin  and students as the main object of Kampus Mengajar 2nd Generation activities


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 16-23
Author(s):  
Duma Sarah Adinda Silalahi ◽  
Iwa Lukmana

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah representasi identitas generasi milenial dalam caption Instagram aktor sosial generasi X. Penelitian ini mengaplikasikan Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) yang digagas oleh M.A.K. Halliday Matthiessen (2014) sebagai kerangka ilmiah, terutama pengaplikasian konsep sistem transitivitas. Data berupa 10 caption Instagram yang berasal dari unggahan akun Instagram aktor sosial generasi X. Pengumpulan data menggunakan purposive sampling sehingga data yang dikumpulkan hanya yang sesuai dengan tujuan penelitian. Setiap caption dipisah berdasarkan klausa untuk mempermudah proses analisis transitivitas. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa secara umum generasi milenial dikelompokkan sebagai anak muda yang memiliki jiwa entrepreneurship dan mampu memecahkan masalah. Mereka juga direpresentasikan sebagai agen perubahan dan generasi penerus yang cerdas dan kompetitif. Secara khusus, generasi milenial merupakan kelompok mahasiswa yang direpresentasikan sebagai generasi masa depan dan anak-anak yang kreatif. Identitas tersebut menunjukkan peran generasi milenial sebagai agent of change, social control, dan iron stock.


Author(s):  
Ayu Anggraini Tambunan ◽  
Robert Sibarani ◽  
Sakhyan Asmara

This research analyzes the role of youth in the development of cultural tourism in Tipang Village, in terms of moral strength, social control, and agents of change, and analyzes the effectiveness of youth activities implementing the 4ASC concept (attraction, accessibility, amenities, ancilliary, safeness, and comfort) in tourism development culture in Tipang Village. Using a qualitative approach with an ethnographic model through in-depth interviews, The results of the study indicate that youth have a role in developing cultural tourism as a moral force; social control; and agents of change; Besides that, youth implement the 4ASC concept (attraction, accessibility, amenity, ancilliary, safeness and comfort) for the development of cultural tourism in Tipang Village, including being involved in developing waterfalls, regional music, king's graves, old villages, souvenirs and traditional rituals (attraction), developing asphalt roads and directions to cultural tourism sites (accessibility). Development of lodging, restaurant, church, poskesdes, electricity and water, as well as providing private vehicle rental (amenities). Development of tourism awareness group organizations (ancilliary). Development of security posts and security guards (safeness). Development of a clean environment and friendly people (comfort). The conclusion of this research is that youth has great potential as the main subject in the development of cultural tourism in Tipang Village. Regional music, king's graves, old villages, souvenirs, and traditional rituals (attraction), development of asphalt roads and directions to cultural tourism sites (accessibility).


2018 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 104
Author(s):  
Suci Barlian Sari ◽  
Nurhardianti Mukhtar ◽  
Iis Cendrah kasih ◽  
Anisa Anisa

Mahasiswa merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam suatu bangsa. Secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu sebagai penyampai kebenaran (agent of social control), sebagai agen perubahan (agent of change), dan sebagai generasi penerus masa depan (iron stock). Namun, pada kenyataannya tidak semua mahasiswa dapat menjalankan fungsinya dengan benar. Masih terdapat banyak mahasiswa yang terlibat kasus kriminal seperti perkelahian, tawuran, pencurian, pembunuhan terhadap dosen, penyalahgunaan narkotika, penipuan, perusakan, dan masih banyak tindakan kriminal lainnya. Berangkat dari kondisi akhlak mahasiswa yang buruk  membuat pihak birokrasi unhas prihatin, sehingga pihak birokrasi unhas bekerjasama dengan Asosisasi masjid Kampus Indonesia (AMKI) berinisiatif membuat suatu program “Gerakan Unhas Mengaji dan Sholat Berjamaah (GUMSB)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dampak dari GUMSB terhadap minat baca Al-Quran Mahasiswa Unhas dengan model regresi logistik. Analisis pada model regresi logistik digunakan untuk mendeskripsikan hubungan antar variabel terikat yang memiliki dua kategori atau lebih. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu keseringan mahasiswa mengikuti GUMSB, dimana kategori yang digunakan pada variabel terikat ini adalah 1 untuk yang sering dan 0 untuk yang jarang mengikuti GUMSB. Sedangkan variabel prediktor yang digunakan adalah semangat dan minat dalam mempelajari Al-Quran dan Organisasi.. hasil dari penelitian ini adalah variable bebas semangat dan minat membaca Al-Quran dan organisasi  semuanya mempengaruhi minat baca Al-Quran mahasiswa unhas secara signifikan.  Adapun bentuk logit dari model akhir adalah :gˆ (x) = -5,763 + 1,229 * semangat dan minat dalam mempelajari Al-Quran + 1,004 *organisasi.


1982 ◽  
Vol 27 (12) ◽  
pp. 1002-1002
Author(s):  
No authorship indicated

1990 ◽  
Vol 35 (11) ◽  
pp. 1081-1082
Author(s):  
Alan T. Harland

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document