scholarly journals Representasi Identitas Generasi Milenial dalam Caption Instagram Aktor Sosial Generasi X

2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 16-23
Author(s):  
Duma Sarah Adinda Silalahi ◽  
Iwa Lukmana

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah representasi identitas generasi milenial dalam caption Instagram aktor sosial generasi X. Penelitian ini mengaplikasikan Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) yang digagas oleh M.A.K. Halliday Matthiessen (2014) sebagai kerangka ilmiah, terutama pengaplikasian konsep sistem transitivitas. Data berupa 10 caption Instagram yang berasal dari unggahan akun Instagram aktor sosial generasi X. Pengumpulan data menggunakan purposive sampling sehingga data yang dikumpulkan hanya yang sesuai dengan tujuan penelitian. Setiap caption dipisah berdasarkan klausa untuk mempermudah proses analisis transitivitas. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa secara umum generasi milenial dikelompokkan sebagai anak muda yang memiliki jiwa entrepreneurship dan mampu memecahkan masalah. Mereka juga direpresentasikan sebagai agen perubahan dan generasi penerus yang cerdas dan kompetitif. Secara khusus, generasi milenial merupakan kelompok mahasiswa yang direpresentasikan sebagai generasi masa depan dan anak-anak yang kreatif. Identitas tersebut menunjukkan peran generasi milenial sebagai agent of change, social control, dan iron stock.

2021 ◽  
Vol 5 (6) ◽  
pp. 1542-1547
Author(s):  
Yorri Didit Setyadi ◽  
Dwi Wulandari ◽  
Lutfi Dwi Lestari ◽  
Wa Ode Meliasari ◽  
Ifit Novita Sari

Students are the assets of a nation because students are a group of people trained in various fields of knowledge and skills. State Junior High School 2 Tanggulangin s one of the target schools selected by the author and Ministry of Education and Culture as the place for the Kampus Mengajar 2nd  Generation as the student change agent of the education program created by us, among them the implementation of literacy learning activities and student numeration aimed at improving the understanding of literacy and student numeration. Social control is a tool to control himself or society. In this case, the society underneath is the entire State Junior High School 2 Tanggulangin  and students as the main object of Kampus Mengajar 2nd Generation activities


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Aditiyanta Karsendra Putra ◽  
Sudarsana Sudarsana

<p>Abstract : In this modern era, the development of the era was so rapidly from traditional times to modern times. Negative impact of these technological developments such as pornography and porn act, violence, crime, and some other social deviation type. The research is about how the role of Integrated Service Post (PPT) of Village in the handling of cases of Children who are dealing with the law (ABH) especially Integrated Service Posts of Kemlayan Village Serengan District Surakarta City. This research uses the theory of social control which social deviation occurs in PPT and how communities can become a neighborhood institution of social control. PPT as an institution formed by Government of Surakarta intended as a social control instituion for society especially for mothers and children. The methods used in this research is qualitative research methods are case studies. Sampling techniques in the study using a purposive sampling technique. The location of the research is in the area of Kemlayan Village sub district Serengan Surakarta. Data collection Technique by holding interviews to informants, observation, and documentation. Data analysis techniques using interactive model Miles which starts from Huberman &amp; data collection, data presentation, data reduction, and the with drawing of the conclusion. Validity of data using triangulation techniques resource. The results showed that the Postal Service Integrated of Village can be an agent of social control against Children in particular who do social deviation in the community. Integrated Service post of Village can be said to be a friend of the Child when they dealing the law. Cases that afflict the child eventually becomes the child's learning how Integrated Service Post Village very helpful himself to obtain his rights as the child. The child's life then be different from the previous one, i.e. more controlled by both her parents and the integrated Service Post Village.<br />Keywords : Technology, culture, children, law, social deviation, psychology, urban</p><p><br />Abstrak : Di era modern ini, perkembangan jaman begitu pesat dari masa tradisional hingga ke masa modern. Hal negatif dampak dari perkembangan teknologi tersebut misalnya pornografi dan pornoaksi, kekerasan, kriminal, dan beberapa jenis penyimpangan sosial lainnya. Penelitian ini tentang bagaimana peran Pos Pelayanan Terpadu (PPT) Kelurahan dalam penanganan kasus Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) khususnya Pos Pelayanan Terpadu Kelurahan Kemlayan Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan teori kontrol sosial dimana penyimpangan sosial terjadi di masyarakat dan bagaimana PPT Kelurahan dapat menjadi lembaga kontrol sosial. PPT Kelurahan sebagai lembaga bentukan Pemerintah Kota Surakarta bermaksud sebagai lembaga kontrol sosial untuk masyarakat khususnya untuk Ibu dan anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif studi kasus. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kelurahan Kemlayan Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara kepada informan, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles &amp; Huberman yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pos Pelayanan Terpadu Kelurahan dapat menjadi agen kontrol sosial terhadap Anak khususnya yang melakukan penyimpangan sosial di masyarakat. Pos Pelayanan Terpadu Kelurahan dapat dikatakan menjadi sahabat Anak dalam menghadapi proses hukum yang menimpa mereka. Kasus yang menimpa Anak tersebut akhirnya menjadi pembelajaran bagi Anak tersebut bagaimana Pos Pelayanan Terpadu Kelurahan sangat membantu dirinya untuk memperoleh hak-haknya sebagai Anak. Kehidupan Anak tersebut kemudian menjadi berbeda dari yang sebelumnya, yaitu lebih terkontrol baik oleh orang tuanya dan Pos Pelayanan Terpadu Kelurahan.</p><p>Kata kunci : Teknologi, budaya, anak, hukum, penyimpangan sosial, psikologi, perkotaan</p>


2019 ◽  
Vol 11 (03) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Cantik Cantik

Salah satu cara perolehan pengetahuan dan pendidikan moral dan agama ialah melalui media massa. Beberapa  fungsi pers adalah untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan (to inform), mendidik (to educate),  mempengaruhi (to influence), serta berperan sebagai kontrol sosial (social control) . Fungsi-fungsi ini tentunya baru  terealisasi bila tayangan yang disajikan dinilai positif oleh pemirsa. Bila suatu tayangan  disajikan secara menarik, mampu menarik minat untuk menonton, pesannya menggugah perasaan pemirsa sehingga mereka menilai tayangan tersebut layak ditonton, dinikmati, serta dipercaya kebenaran pesan yang disampaikannya, maka, kecenderungannya adalah bahwa pemirsa tayangan secara sadar ataupun tidak cenderung bersikap positif terhadap isi pesan yang disampaikan, bahkan kemungkinan berperilaku sebagaimana disarankan dalam tayangan tersebut. Tujuan penelitian ini aalah tayangan televisi dengan tema religi diharapkan mampu menjalankan berbagai fungsi media massa, dalam hal ini menyediakan pengetahuan, memberikan pendidikan, serta menjadi kontrol sosial dalam hal moral dan keagamaan. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survei. Variabel yang digunakan adalah Intensitas, Isi Pesan dan sikap taqwa dengan menggunakan teori S.O.R. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 180 responden dengan menggunakan teknik angket kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yang meliputi orang-orang yang disaring atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS versi 20. Bedasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan anatara intensitas dan isi pesan dengan sikap taqwa dalam sinetron AZAB.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 65-86
Author(s):  
Risyda Qolbi

Tulisan ini hendak mendesain gerakan wakaf kampus oleh mahasiswa sebagai generasi Z—generasi yang mendominasi komposisi penduduk Indonesia—untuk mengoptimalkan GNWU di lingkungan kampus. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan teknik studi pustaka dan bersifat deskriptif analisis. Mahasiswa sebagai agent of change, social control, moral force, dan iron stock memiliki peran penting dalam mensukseskan sustainable project GNWU. Hal ini didukung dengan momentum bonus demografi, bonus digital dan kesadaran berderma (sharing habit) generasi muda yang kian meningkat signifikan. Gerakan wakaf kampus adalah gerakan literasi wakaf uang yang berfokus pada mahasiswa yang dilaksanakan secara terintegrasi dan berkelanjutan. Gerakan wakaf kampus berupaya mengoptimalkan potensi mahasiswa dalam mendukung GNWU yang dapat dilakukan dengan membentuk komunitas penggerak wakaf di kampus. Komunitas penggerak wakaf kampus ini berorientasi pada pengkaderan nazir yang kompeten dan berkualitas agar wakaf uang dapat memberikan nilai manfaat lebih banyak, khususnya untuk masyarakat kampus. Gerakan wakaf kampus dapat dilaksanakan dengan melibatkan semua elemen yang ada di dalam kampus, yakni mahasiswa dan pihak kampus dengan pengawasan dari BWI. Gerakan wakaf kampus diharapkan dapat menjadi pionir pergerakan perwakafan di lingkungan kampus dalam mendukung GNWU yang berorientasi pada tercapainya SDGs 2030. Kata Kunci: GNWU, gerakan wakaf kampus, wakaf uang, sustainability project.


2018 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 104
Author(s):  
Suci Barlian Sari ◽  
Nurhardianti Mukhtar ◽  
Iis Cendrah kasih ◽  
Anisa Anisa

Mahasiswa merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam suatu bangsa. Secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu sebagai penyampai kebenaran (agent of social control), sebagai agen perubahan (agent of change), dan sebagai generasi penerus masa depan (iron stock). Namun, pada kenyataannya tidak semua mahasiswa dapat menjalankan fungsinya dengan benar. Masih terdapat banyak mahasiswa yang terlibat kasus kriminal seperti perkelahian, tawuran, pencurian, pembunuhan terhadap dosen, penyalahgunaan narkotika, penipuan, perusakan, dan masih banyak tindakan kriminal lainnya. Berangkat dari kondisi akhlak mahasiswa yang buruk  membuat pihak birokrasi unhas prihatin, sehingga pihak birokrasi unhas bekerjasama dengan Asosisasi masjid Kampus Indonesia (AMKI) berinisiatif membuat suatu program “Gerakan Unhas Mengaji dan Sholat Berjamaah (GUMSB)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dampak dari GUMSB terhadap minat baca Al-Quran Mahasiswa Unhas dengan model regresi logistik. Analisis pada model regresi logistik digunakan untuk mendeskripsikan hubungan antar variabel terikat yang memiliki dua kategori atau lebih. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu keseringan mahasiswa mengikuti GUMSB, dimana kategori yang digunakan pada variabel terikat ini adalah 1 untuk yang sering dan 0 untuk yang jarang mengikuti GUMSB. Sedangkan variabel prediktor yang digunakan adalah semangat dan minat dalam mempelajari Al-Quran dan Organisasi.. hasil dari penelitian ini adalah variable bebas semangat dan minat membaca Al-Quran dan organisasi  semuanya mempengaruhi minat baca Al-Quran mahasiswa unhas secara signifikan.  Adapun bentuk logit dari model akhir adalah :gˆ (x) = -5,763 + 1,229 * semangat dan minat dalam mempelajari Al-Quran + 1,004 *organisasi.


Author(s):  
Itsna Nurhayat E ◽  
Muhammad Tanziil S

This research aims to find out how PJTV as one of the local televisions in Bandung socializes Sundanesse culture through television media, and also to determine the factors that support and hinder PJTV in socializing Sundanese culture as an effort to preserve it. The research method used is descriptive qualitative method. Sampling was done by purposive sampling, namely selecting certain people who are considered important and representative. This research uses a structural functional approach by Talcott Parsons which states that in explaining functional structural existence it can be observed from the existence of individuals who are integrated in a system, and this condition occurs from functional and structural relationships and is supported by the existence of socializatiuon and social control mechanisms that run constantly.


1982 ◽  
Vol 27 (12) ◽  
pp. 1002-1002
Author(s):  
No authorship indicated

1990 ◽  
Vol 35 (11) ◽  
pp. 1081-1082
Author(s):  
Alan T. Harland

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document