scholarly journals Perencanaan Persediaan Alat Tulis Kantor Di CV Surya Niaga Jaya

2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 192-204
Author(s):  
Riyan Hidayat ◽  
Juni Saputra ◽  
Amiroel Oemara Syarif

CV Surya Niaga Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang supplier penjualan alat tulis kantor. CV Surya Niaga Jaya memiliki kendala terhadap pengelolaan persediaan yaitu terjadi kenaikan permintaan alat tulis kantor, untuk (reorder) mengalami masalah permintaan yang tidak terlayani harus menjadi perhatian bagi CV Surya Niaga Jaya karena hal ini akan berpengaruh pada terhambatnya kegiatan operasional penjualan. Dengan menggunakan metode peramalan (forecasting) dan EOQ (economic order quantity) sebagai teknik pemecahan permasalahan. Untuk dapat dilakukan analisa apabila ada terjadi penumpukan atau kekurangan persediaan, dan berapa jumlah safety stock dan maksimum stok yang harus disiapkan perusahaan untuk kelancaran produksi. Persediaan pena di CV Surya Niaga Jaya periode Januari 2021 adalah sebanyak 45 kotak, jumlah EOQ untuk pena adalah 26 kotak dengan 6 kotak safety stock dan maksimum stok 47 kotak. Pemesanan kembali sebesar 32 kotak dan untuk ROP adalah 7 kotak. Sedangkan untuk persediaan kertas di CV Surya Niaga Jaya periode Januari 2021 adalah sebanyak 128 kotak, jumlah  EOQ untuk kertas adalah 45 kotak dan jumlah  Safety Stock sebanyak 17 kotak dan untuk maksimum stok sebesar 105 kotak. Pemesanan kembali sebesar 62 kotak dan untuk ROP adalah 20 kotak.

2018 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Wartoyo Hadi

The purpose of the implementation of this research is to find the effectiveness of supplies raw materials, the method of analysis data used in the square is the smallest trend for planning raw materials and controling supplies use method of economic order quantity (EOQ) analyze reorder point. Analysis reorder point and safety stock. And analyzes efficiency cost of raw materials. Forecasting raw materials years 20x7 according to the smallest trend, cloth and dakron happened the difference is greater than of the target needed (according to a company); controling supplies raw materials with the methods eoq in 20x7 more effective than reservations raw materials cloth and dakron and more efficient than cost raw materials. The company should review the policy of forecasting raw material supplies that had been undertaken and make planning supplies the raw material that more accurate using the firm’s historical data and not only targeting the output production next year, so that machines production can be optimized. Considering the use of control supplies with the methods economic order quantity to companies, so this analysis can determine material reservations, supplies safety, maximum supplies to avoid the risk of running out of raw materials, because the companies often happened less dressed up a result of reservations that time is inaccurate, the lack of safety stock and the deferred the delivery of goods which often disturb the production process, by this method can prevent these things, so that the production process can run smoothly and minimize the cost of raw materials supplies.


2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Ayu Fitriani Putri ◽  
Agus Santosa ◽  
Ni Made Suyastiri Yani Permai

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemesanan bahan baku madu optimal, menganalisis pengaruh biaya pemesanan, biaya penyimpanan, jumlah pemakaian dan waktu tunggu terhadap persediaan bahan baku madu, menganalisis trend kebutuhan bahan baku madu bulan Juli sampai dengan Desember 2018, menganalisis persediaan pengaman (safety stock) bahan baku madu, menganalisis titik pemesanan ulang (reorder point) bahan baku madu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan metode pelaksanaan penelitian yaitu studi kasus. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis model EOQ (Economic Order Quantity), analisis regresi linier berganda, analisis trend, analisis safety stock dan analisis reorder point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemesanan bahan baku madu yang optimal sebesar 6.524 kg/pesanan dengan frekuensi 17 kali pemesanan. Faktor biaya penyimpanan dan jumlah pemakaian mempengaruhi persediaan bahan baku sedangkan faktor biaya pemesanan dan waktu tunggu tidak mempengaruhi persediaan bahan baku di PT. Aksamala Adi Andana. Trend kebutuhan bahan baku madu di PT. Aksamala Adi Andana pada Bulan Juli sampai dengan Desember 2018 cenderung meningkat. Persediaan pengaman (safety stock) bahan baku madu yang harus tersedia di PT. Aksamala Adi Andana yaitu sebesar 766 kg. Reorder point bahan baku madu di PT. Aksamala Adi Andana sebesar 2.915 kg.


Author(s):  
Darmadi Darmadi

<em>Salah satu permasalahan dalam system produksi adalah melakukan pengendalikan persediaan bahan baku dengan menentukan berapa jumlah pemesanan dengan biaya minimum, berapa stock pengaman, berapa kali memesan kembali dan biaya persediaan tiap bahan baku support perperiode, agar supaya produksi pembuatan produk berjalan dengan baik dan lancer. Oleh karena itu perusahaan PT Wijaya Metalindo Work dalam melaksanakan pengaturan bahan baku proses manufacktur adalah dengan menggunakan metode pengendalian persediaan dengan metode Economic Orde Quantity (EOQ). Karena dalam metode Economic Order Quantity (EOQ) ini lebih baik dan efisien, sehingga memudahkan perusahaan untuk mengetahui dan menentukan pengaturan persediaan bahan baku support produksi. Dari data perusahaan yang diambil kemudian dianalisa dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) ini, maka perusahaan dapat menentukan/menetapkan jumlah pemesanan dengan biaya minimum, stock pengaman (safety stock), pemesanan kembali (Re Order Point) dan biaya persediaan tiap bahanb baku support per periode</em>.


2019 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
Author(s):  
Siti Husnul Hotima ◽  
Dini Hayati

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah ingin menganalisis persediaan bahan baku optimal yang dibutuhkan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), menganalisis berapa besar persediaan pengaman (Safety stock), menganalisis kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali (reorder point), menganalisis total persediaan bahan baku atau Total Inventory Cost (TIC). Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dan hasil perhitungan yang dilakukan menunjukkan bahwa persediaan bahan baku setiap tahunnya tidak stabil. Bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan apabila dihitung menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada tahun 2016 adalah sebesar 11,52 m3 dengan frekuensi pembelian 6 kali per periode (1 tahun). Tahun 2017 sebesar 9,90 m3 dengan frekuensi pembelian 6 kali per periode (1 tahun). Persediaan pengaman (safety stock) pada tahun 2016 adalah sebesar 16,48 m3. Pada tahun 2017 sebesar 11,25 m3. Titik pemesanan kembali (reorder point) pada tahun 2016 adalah sebesar 17,18 m3. Pada tahun 2017 sebesar 13,1 m3. Total biaya persediaan bahan baku yang dihitung menurut Economic Order Point (EOQ) lebih sedikit dibandingkan dengan yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka ada penghematan biaya persediaan. Pada tahun 2016 sebesar Rp.110.499.402 dan pada tahun 2017 sebesar Rp.81.655.306. Kata Kunci: Economic Order Quantity (EOQ), Persediaan Pengaman (Safety Stock), Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point), Total Biaya Persediaan atau Total Inventory Cost (TIC).


2018 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 217-229
Author(s):  
Ono Tarsono ◽  
Siti Khotimah

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jumlah safety stock yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan apakah sudah optimal (2) mengetahui jumlah pembelian bahan baku yang optimal, dan mengetahui total biaya persediaan yang optimal, dan (3) mengetahui waktu pemesanan kembali (reorder point). Data yang dipelajari berupa data  tentang (1) kebutuhan bahan baku tahun 2015 (2) biaya pemesanan setiap kali pesan tahun 2015 (3) harga faktur bahan yang dibeli tahun 2015 (4) biaya penyimpanan variabel tahun 2015. Metode penelitiaan yang digunakan adalah (1) Metode Economic Order Quantity (EOQ) (2) Metode Safety Stock (SS)  (3) Metode Reorder Point (ROP). Dengan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Besarnya safety stock ditentukan oleh perusahaan sebesar 30% dari kebutuhan bulan berikutnya (2) Kuantitas pembelian optimal bahan baku alcohol sebesar 15,6 ton, dengan frekuensi pembelian sebanyak 12 kali, bahan baku Texapon N-70 sebesar 10 ton, dengan frekuensi pembelian sebanyak 8 kali, bahan baku Whimol 15 sebesar 9 ton, dengan frekuensi pembelian sebanyak 7 kali, bahan baku Euperlan PK771 sebesar 7 ton, dengan frekuensi pembelian sebanyak 5 kali, dan bahan baku Edenor C12-99 MY sebesar 7 ton, dengan frekuensi pembelian sebanyak 5 kali, dan besarnya total biaya persediaan untuk 5 (lima) jenis bahan baku utama sebesar 3.708.967.727. (3) Titik pemesanan kembali untuk bahan baku alcohol dilakukan apabila mencapai 14 ton, bahan baku Texapon mencapai 5.8 ton, bahan baku Whimol 15 mencapai 4.6 ton, bahan baku Euperlan PK771 mencapai 2.3 ton , dan bahan baku Edenor C12-99 MY mencapai 3.35 ton. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran kepada perusahaan PT. Martina Berto Tbk. Agar mempertimbangkan penggunaan metode EOQ dan kapan perusahaan harus melakukan pemesanan kembali, agar pengendalian persediaan yang efektif dan efisien dapat tercapai.


Author(s):  
Diasicha Valensio Violenta ◽  
Sri Marwanti ◽  
RR Aulia Qonita

ABSTRACTThis study aims to determine the quantity and frequency of ordering fresh fish, total inventory cost, safety stock and reorder points based on the method Economic Order Quantity  the exactand knowing the ratio of total costs of fresh fish inventory if the traders at the Depo Ikan Segar use their own policies using the method Economic Order Quantity. The basic method used in this research is descriptive method. The location was determined by purposive sampling and selected the Depo Ikan Segar in Surakarta City because it was the whole sale center for fresh fish in Surakarta City. Determination of the sample using random sampling technique by proporsive sampling. Data analysis methods used are: (1) optimal quantity and ordering frequency (2) total inventory costs (3) calculation of safety stock and reorder points. The results of the analysis show that the calculation of the quantity, frequency of ordering fresh fish, total inventory cost, safety stock and reorder point will be optimal if using the method Economic Order Quantity compared to the merchant policy at Depo Ikan Segar.Keywords: Economic Order Quantity, Optimal Ordering Frequency, Reorder Point, Safety Stock, Total Inventory Cost INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kuantitas dan frekuensi pemesanan ikan segar, total biaya persediaan, safety stock dan reorder point yang tepat berdasarkan metode Economic Order Quantity, serta mengetahui perbandingan total biaya persediaan ikan segar jika pedagang di Depo Ikan Segar menggunakan kebijakannya sendiri dengan menggunakan metode Economic Order Quantity. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penentuan lokasi secara purposive sampling dan terpilih Depo Ikan Segar Kota Surakarta karena merupakan pusat grosir ikan segar di Kota Surakarta. Penentuan sampel menggunakan teknik random sampling dengan cara proporsive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah : (1) kuantitas dan frekuensi pemesanan optimal (2) total biaya persediaan (3) perhitungan safety stock dan reorder point. Hasil analisis menunjukkan bahwa perhitungan kuantitas, frekuensi pemesanan, total biaya persediaan, safety stock dan reorder point akan optimal apabila menggunakan metode Economic Order Quantity dibanding dengan kebijakan pedagang di Depo Ikan Segar.Kata kunci:  Economic Order Quantity, Frekuensi Pemesanan Optimal, Persediaan Pengaman, Titik Pemesanan Kembali, Total Biaya Persediaan


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 203-215
Author(s):  
Hidayatun Nihlah ◽  
Husein Hi. Moh. Saleh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan baku yang harus dilakukan oleh Rumah Cokelat dalam produksi cokelat.. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock dan Reorder Point. Berdasarkan analisi pembelian bahan baku fermentasi biji cokelat untuk produksi cokelat yang optimal menurut metode Economic Order Quantity (EOQ) selama tahun 2018 di Rumah Cokelat yaitu sebanyak 166,7 kg dengan frekuensi pembelian sebanyak 6 kali. Kuantitas persediaan pengaman atau Safety tock tahun 2018 sebesar 7.586 kg. Untuk jumlah Reorder Point tahun 2018 yaitu 7.594 kg. Dari hasil analisis diketahui total biaya persediaan menurut metode Economic Order Quantity (EOQ) sebesar Rp. 13.732.035,2, sedangkan  berdasarkan kebijakan perusahaan total biaya persediaan sebesar Rp. 17.889.726,2. Sehingga jika Rumah Cokelat menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp. 4.157.691.


2018 ◽  
Vol 13 (02) ◽  
Author(s):  
Melinda Miranda Wijaya ◽  
David P. E. Saerang ◽  
Meily Y. B. Kalalo

            The cost of raw material inventory is a sacrifice of economic resources, measured in units of money, which have occurred or are likely to occur for raw material inventory, consisting of purchase costs, storage costs, and inventory shortage. This study aims to determine (1) Total Inventory Cost (TIC) based on RM policy. Kinamang Fuel Fish and Economic Order Quantity (EOQ) method during 2017 (2) Frequency of ordering of efficient fish raw material during 2017 (3) Quantity of safety stock and when to reorder point of raw materials fish in RM. Ikan Bakar Kinamang during 2017. This research is a descriptive research with qualitative approach. And use case study method. The result of the research shows that the Cost of Fish Raw Material Supplies at Kinamang Fuel Fish Restaurant is still not economical because the purchase (order) is only based on the previous sales estimate, and does not take into account economically the expenses incurred for the purchase and storage of fish raw materials the. Precisely with the calculation of Economic Order Quantity (EOQ), the cost of raw materials inventory of fish is much less, and can determine properly and correctly about the safety stock (safety stock), and reorder (reorder point).Keywords: Inventory Cost, EOQ, Frequency, Safety Stock, ROP


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document