A Study on Development of Chinese Writing Class Model Based on Blended Learning and Class Case Analysis

Author(s):  
Juyoun Chung
2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 53-68
Author(s):  
Rita Saekawati ◽  
Harun Nasrudin

This research aims to examine the effectiveness guided inquiry learning model based on blended learning on reaction rate material to improve students' critical thinking skills. The design in this research is the One Group Pretest and Posttest Design. The subjects in this research were students of SMAN 1 Kalitidu Bojonegoro in class XI IPA 1. The method used to collect data was the test, observation, and student response questionnaires. Data analysis used the percentage, mean, N-Gain, and Paired sample t-test. The results showed that the guided inquiry learning model based on blended learning was carried out well with an average percentage of the implementation of phase 1 was 98%, phase 2 was 93.76%, phase 3 was 100%, phase 4 was 93.75%, phase 5 was 100%. The average score of the N-gain critical thinking skills is 0.73 with the high category. There is a significant difference in the results of critical thinking skills between before and after being given a guided inquiry learning model based on blended learning. The results showed the guided inquiry learning model based on blended learning effectively improving students' critical thinking skills. Efektivitas Inkuiri Terbimbing Berbasis Blended Learning dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir KritisPenelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis blended learning pada materi laju reaksi dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Design pada penelitian ini adalah One Group Pretest and Posttest Design. Sasaran dalam penelitian ini yaitu peserta didik XI IPA 1 SMA Negeri 1 Kalitidu Bojonegoro. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa tes, observasi dan angket respon. Analisis data menggunakan teknik persentase, mean, n-gain, dan uji Paired Sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis blended learning terlaksana dengan baik dengan rata-rata persentase keterlaksanaan fase 1 sebesar 98%, fase 2 sebesar 93,76%, fase 3 sebesar 100%, fase 4 sebesar 93,75%, fase 5 sebesar 100%. Nilai rata-rata N-gain kemampuan berpikir kritis adalah sebesar 0,73 dengan kategori tinggi. Terdapat perbedaan hasil keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis blended learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis blended learning efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document