Pemberitaan Injil adalah kabar baik, karena tidak hanya didasarkan pada nilai-nilai kristen semata melainkan juga nilai-nilai kristen yang bersifat universal, yaitu cinta kasih. Ini merupakan latar belakang yang menarik perhatian saya untuk menganalisis puisi Duang e, dengan melihat hubungan antara teks puisi dan fungsi puisi sebagai media penginjilan. Puisi ini merupakan representasi pilihan nilai universal dari estetika teologis dan estetika konkret realitas empiris. Selain itu, ada unsur nilai kontekstual budaya, agama, dan seluruh anasir nilai-nilai sosial, dimensi hidup, manusia, alam, dan Allah. Model analisis yang digunakan adalah semiotika dalam studi misiologi yang berfokus pada teks dan pengalaman kreatif, sikap emosional tekstur. Ini bertujuan untuk memahami dan mengungkapkan makna, memberikan nilai-nilai pertanda dari teks tanda, penanda, dan sistem tanda yang ada di dalam medium bahasa, serta menggarap teks pada suatu konstruksi tanda, sedangkan puisi selalu berubah-ubah sejalan dengan evolusi selera. Fokkelman menegaskan bahwa selama ini puisi sudah mewarnai literatur sastra Alkitab, yaitu seluruh kitab Mazmur, Amsal, Kidung Agung, Ratapan, Ayub, Nabi-Nabi. Ada pula puisi-puisi yang berkisah tentang sejarah, mulai dari kitab Kejadian sampai kitab Raja-Raja (Kejadian 49, Ulangan 31; 32, Hakim-Hakim 5, Keluaran 15, I Samuel 2: 1-10, II Samuel 1: 19-27, II Samuel 22).Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di sekitar Kota Ambon. Penelitian dilakukan selama satu bulan. Sumber data utama (primer) adalah puisi yang akan diklasifikasi, sedangkan hasil-hasil wawancara dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian sebagai sumber sekunder. Penulis menyimpulkan dari tulisan ini bahwa media komunikasi tidak pada satu subjek dari pengertian akademik yang normal, tetapi area studi multidisipliner nilai-nilai imperatif penginjilan yang diartikulasikan menjadi bermakna, dan satuan nilai Injil yang berhubungan dengan estetika penciptaan seluruh ciptaan. Tujuannya untuk mewujudkan Kerajaan Allah sebagai kabar baik tanpa ada sekat dan pembatas dalam rangkaian estetika karya Allah, serta sifat keilahian Allah yang nyata dalam misi gereja.