PENGARUH SUHU DAN LAMA SIMPAN TERHADAP VIABILITAS POLEN PETUNIA (Petunia Inflata)

Petunia (P. Inflata) merupakan salah satu tanaman hias yang paling sering dibudidayakan karena memiliki ukuran bunga yang berbeda, dan lebih mudah tumbuh pada media dan suhu yang berbeda. Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor benih Petunia hibrida. Sebagai salah satu negara penyedia benih hibrida, kendala yang sering dihadapi saat persilangan buatan adalah ketersediaan polen dengan viabilitas tinggi karena viabilitas polen dapat menurun / hilang dalam suatu periode waktu tertentu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap viabilitas polen Petunia (P. Inflata), serta mengetahui suhu dan lama penyimpanan terbaik untuk mempertahankan viabilitas polen Petunia (P. Inflata). Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola petak terbagi (split plot). Petak utama terdiri dari lama simpan selama 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Anak petak terdiri dari perlakuan suhu penyimpanan pada suhu ruang, suhu 5ËšC, suhu -5ËšC, dan suhu -15ËšC, masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Analisis data menggunakan sidik ragam dan uji lanjut menggunakan DMRT 5%. Parameter yang diamati adalah daya berkecambah polen, panjang tabung polen, dan polen terwarnai. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin rendah suhu penyimpanan, maka viabilitas polen dapat dipertahankan lebih lama. Semakin lama polen disimpan, maka viabilitasnya akan semakin menurun. Suhu penyimpanan -15ËšC dapat mempertahankan viabilitas polen tetap tinggi hingga penyimpanan 28 hari.

Genome-Wide Identification and Characterization of JAZ Protein Family in Two Petunia Progenitors

Jasmonate ZIM-domain (JAZ) family proteins are the key repressors in the jasmonate signaling pathway and play crucial roles in plant development, defenses, and responses to stresses. However, our knowledge about the JAZ protein family in petunia is limited. This research respectively identified 12 and 16 JAZ proteins in two Petunia progenitors, Petunia axillaris and Petunia inflata. Phylogenetic analysis showed that the 28 proteins could be divided into four groups (Groups A–D) and further classified into six subgroups (A1, A2, B1, B3, C, and D1); members in the same subgroup shared some similarities in motif composition and sequence structure. The Ka/Ks ratios of seven paralogous pairs were less than one, suggesting the petunia JAZ family might have principally undergone purifying selection. Quantitative real-time PCR (qRT-PCR) analysis revealed that PaJAZ genes presented differential expression patterns during the development of flower bud and anther in petunia, and the expression of PaJAZ5, 9, 12 genes was generally up-regulated after MeJA treatment. Subcellular localization assays demonstrated that proteins PaJAZ5, 9, 12 were localized in nucleus. Yeast two hybrid (Y2H) elucidated most PaJAZ proteins (PaJAZ1-7, 9, 12) might interact with transcription factor MYC2. This study provides insights for further investigation of functional analysis in petunia JAZ family proteins.