irian jaya
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

563
(FIVE YEARS 14)

H-INDEX

29
(FIVE YEARS 0)

2022 ◽  
pp. 17-19
Author(s):  
Richard A. I. Drew ◽  
Meredith C. Romig

Abstract This chapter presents the species of Dacini recorded from Papua New Guinea, Indonesian Papua (West Papua, Central Papua, Papua), associated islands and Bougainville. Some species have only been recorded from the former Irian Jaya (now Indonesian Papua = West Papua, Central Papua, Papua). Most species are distributed across mainland Papua New Guinea and Indonesian Papua, with some species endemic to islands in the Bismarck Archipelago. Records for Torres Strait Islands are only included for those located within the border of Papua New Guinea.


SAINTIFIK ◽  
2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 87-95
Author(s):  
Erfina Erfina

Mangrove adalah ekosistem lahan basah pasang surut yang sangat produktif dan ditemukan di sepanjang pantai tropis maupun subtropic, mempunyai peranan sangat penting di daerah estuaria, merupakan ekosistem yang sangat unik dan rapuh serta sebagai daerah pertemuan antara lingkungan darat dan laut. Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai 17.504 pulau dan panjang garis pantai sekitar 95.181 km dengan kondisi biofisik lingkungan dan iklim beragam. Hal ini, didukung dengan ekosistem mangrove terluas di dunia (3.49 juta ha), dimana terdapat sekitar 202 jenis mangrove dengan 166 jenis di Pulau Jawa, 157 jenis di Pulau Sumatera, 150 jenis di Pulau Kalimantan, 142 jenis di Pulau Irian Jaya, 133 jenis di Pulau Maluku, 120 jenis di Kepulauan Sunda Kecil dan 135 jenis di Pulau Sulawesi, sehingga Indonesia dikenal sebagai negara mega biodiversitas. Penelitian ini bertujuan melihat biodiversitas mangrove dan sebagai acuan dalam menambah informasi (database) mengenai kelimpahan mangrove yang ada di Sulawesi Tenggara. Penelitian dilaksanakan di pesisir pantai Desa Terapung dan Desa Totobo Sulawesi Tenggara. Pengambilan data vegetasi mangrove di lokasi penelitian menggunakan metode tanpa plot Point Centered Quarter Method (PCQM) yang masing-masing lokasi diletakan dibuat baseline 100 m, jarak antara sub transek 25 m dan pengukuran parameter lingkungan. Hasil penelitian di dua lokasi ditemukan 7 spesies yaitu: Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk., Bruguiera sexangula (Lour). Poir. Rhizophora mucronata Lamk. Xylocarpus granatum Keon. Sonneratia Alba J.E Smith dan Avesinnia marina (Forsk) Vierh.  Namun, jenis yang banyak ditemukan pada stasiun 1 (desa Marobo), karena didukung oleh subtract dan parameter lingkungan (pH tanah: 5 – 7,8), (Kelembaban udara: 72,1—81,55%), (Temperatur udara: 30,45—34,4 0C), (intensitas cahaya 27.5--541.5cd) dan salinitas berkisar (20 -- 30‰).


2021 ◽  
pp. 11-13
Author(s):  
Filippo Spadola

A rigid endoscope was used to examine the cloacae of an adult pair of Tiliqua gigas gigas, and single specimens of Tiliqua gigas evanescens and Tiliqua sp. (Irian Jaya form). Throughout the procedure the animals showed no signs of stress. Clear anatomical differences were observed between the sexes. Females presented the typical two pairs of papillae (ureteral and genital) and males a single pair of urogenital papillae. The observed differences were confirmed when both pairs bred successfully in the following year.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 119-133
Author(s):  
Muhammad Rizal ◽  
Endah Tisnawati
Keyword(s):  

Museum telah jamak diartikan sebagai suatu lembaga, atau juga bisa sebagai suatu tempat, yang menyajikan suatu informasi terbuka kepada publik, mudah diakses, bergerak dalam bidang konservasi, penelitian dan publikasi warisan bersejarah, serta berkotribusi untuk pendidikan, penelitian serta rekreasi (ICOM (2007) dalam Brown & Mairesse (2018)). Saat ini museum di beberapa negara digunakan sebagai etalase, yang menyajikan informasi tertentu yang diinginkan oleh rezim yang sedang berkuasa (Denton, 2014). Irian Barat atau saat ini lebih dikenal dengan nama Papua merupakan wilayah NKRI yang dulunya berada dalam kekuasaan Belanda. Irian Jaya Barat masuk bergabung menjadi bagian NKRI sejak tahun 1963. Perjuangan yang dilakukan pemerintah Indonesia demi membebaskan Irian Jaya Barat dilakukan dengan berbagai upaya, yakni dalam bentuk diplomasi, politik, ekonomi bahkan dengan menggunakan senjata. Naskah illmiah ini akan menguraikan bagaimana bahasan mengenai proses sejarah sebuah kawasan dapat menjadi dasar perencanaan museum yang berada di Kota Sorong, Papua. Tahapan yang dilakukan dalam penulisan naskah ilmiah ini meliputi (1) studi pustaka mengenai museum dan memorabilia; (2) studi pustaka mengenai proses perjuangan pembebasan Irian Jaya Barat; (3) melakukan analisis mengenai elemen konsep dasar perancangan museum perjuangan pembebasan Irian Jaya Barat berdasar memorabilia dan visualisasi desain; (4) rumusan kesimpulan. Pembahasan penerapan konsep melalui pemaknaan lokasi sebagai lansekap sejarah, ruang museum sebagai media penceritaan sejarah dan gubahan massa bangunan museum sebagai media penceritaan sejarah.   Kata Kunci : museum, memorabilia, perjuangan pembebasan Irian Jaya Barat, dasar perancangan


INTERIN ◽  
2020 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 111-129
Author(s):  
Marina Feldhues ◽  
José Afonso Da Silva Júnior
Keyword(s):  

Neste trabalho propomos realizar uma leitura anticolonial do capítulo Tribos de Irian Jaya, Indionesia do livro Gênesis de Sebastião Salgado. A partir da matéria da obra, isto é, da narrativa verbovisual do capítulo e dos textos de apresentação do livro, e na companhia de autores da crítica anticolonial, como Denise Ferreira da Silva e Ariella Aïsha Azoulay, pretendemos refletir sobre como os indivíduos com os quais o fotógrafo esteve em contato para a realização deste capítulo são figurados no discurso da obra. 


10.54090/mu.1 ◽  
2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 1-13
Author(s):  
Ahans Mahabie

From the history of Islamic conquest to various parts of the world, Indonesia was one of the countries that was visited on the journey and the struggle to spread the monotheistic religion. With the entry of Islam into Indonesia, there was an encounter with all forms of Middle Eastern / Arabic culture, especially Islam with the archipelago, and naturally the encounter experienced acculturation with the culture in Indonesia. Indonesia as a country also has its own indigenous culture. Portraits of indigenous Indonesian culture can now be found in inland-inland areas such as the Tengger people found on Sukapura on the slopes of Mount Bromo near Tasar Malang, Samin communities in Blora, Central Java, Baduwi communities in southern Banten, Kubu communities in southern Sumatra and Jambi, Baliage communities in Tenganan Pegringsing Karang Asem in Bali, and the Toraja community in Central Sulawesi, the Dayak tribe consisting of Oloot, Olonaju, and Manyansiyung in the interior of Borneo, and the Asmat tribe in Irian Jaya. All of them still hold the original culture with several forms such as animism, dynamism, veteism, and shammanism. The arrival of Islam to Indonesia in the First Century H / VII-VIII M resulted in this nation experiencing cultural acculturation between Middle Eastern culture and Indonesian culture. The evidence of acculturation can be felt in several aspects, including language, literature, arts and education.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document