road research laboratory
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

57
(FIVE YEARS 3)

H-INDEX

3
(FIVE YEARS 0)

Teras Jurnal ◽  
2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Mulizar Mulizar

<p>Optimasi simpang bersinyal dimaksudkan untuk mengoptimalkan kinerja suatu jaringan jalan khususnya pada persimpangan bersinyal. Salah satu bentuk optimasi adalah melakukan sinkronisasi simpang bersinyal sehingga diperoleh suatu sistem koordinasi antar simpang bersinyal. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi waktu tunda dan waktu berhenti kendaraan. Setelah melakukan antrian waktu merah pada salah satu persimpangan, kendaraan diharapkan akan memperoleh waktu hijau pada persimpangan berikutnya. Sistem demikian belum diterapkan di Jalan Merdeka Kota Lhokseumawe. Sebagai jalan utama pada pada lintasan tersebut ada tiga persimpangan bersinyal yaitu, Simpang BI (simpang I), Simpang Empat (simpang II) dan Simpang BPD (simpang III). Akibat belum adanya koordinasi antar ketiga persimpangan tersebut, sering kendaraan yang baru lolos dari simpang I harus berhenti dan menunggu fase hijau lagi pada simpang II dan sebaliknya. Hal yang sama juga terjadi antara simpang II dan simpang III sehingga antrian, waktu tundaan dan waktu berhenti yang panjang terutama pada jam puncak tidak dapat dihindari. Berdasarkan kondisi tersebut maka dilakukan studi untuk memperbaiki kinerja simpang tersebut dengan cara melakukan optimasi lampu lalulintas persimpangan. Ada dua metode yang digunakan pada optimasi ini, yaitu Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) untuk pengolahan data lalulintas, sementara untuk optimasi menggunakan bantuan perangkat lunak Transyt 14 berpedoman pada metode yang dikembangkan oleh TRRL (Transport and Road Research Laboratory) Inggris. Transyt 14 digunakan untuk mengevaluasi kinerja persimpangan pada kondisi eksisting dan sebagai alat bantu proses optimasi untuk koordinasi persimpangan dengan panjang antrian, waktu tunda, jumlah henti sebagai parameter utama. Hasil optimasi dibandingkan kondisi eksisting diperoleh waktu siklus 81 detik, antrian berkurang 14,15%, waktu tunda berkurang 44,60%, jumlah henti turun 36,23% dan tingkat pelayanan dapat ditingkatkan dari D menjadi C.</p><p>Kata kunci: Optimasi, Simpang Bersinyal, Transyt 14</p>


Author(s):  
Shubham Moudgil ◽  
Rajesh Pathak

Harnessing of industrial waste for improvement of soils is economical and efficient. It helps in enhancing the soil properties and overcoming the disposal problem. Therefore, it is essential to understand the properties of these wastes in order to understand their performance level. In this study, waste marble dust was added to stabilize the soil which was collected from Rajpura Punjab. The various index properties liquid limit, plastic limit was studied by adding Marble dust 10%,15%,20% and 25% by weight of soil. Similarly, California Bearing Ratio (CBR), Unconfined Compressive Strength (UCS) was calculated at maximum dry density obtained from compaction test. It was observed that based on tests that 20% of waste marble dust was optimum for strengthening of the parent soil. Resilient Modulus was calculated afterwards for the subgrade using models specified by Heukelom and Klomp, Thompson and Robnett, Transport and Road Research Laboratory, Erdem Coleri. Based on the results obtained, pavement thickness was determined for designing flexible pavement section as per IRC 37-2012 using IITPAVE. Design was done considering the horizontal tensile strain and vertical compressive strain at the bottom of bituminous base and at top of subgrade, responsible for fatigue and rutting of pavements.


Teras Jurnal ◽  
2016 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Zulfhazli Abdullah

<p>Koordinasi antar simpang secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan  suatu  jaringan  jalan,  mengurangi  waktu  tunda  dan  waktu  berhenti  kendaraan. Setelah melakukan antrian waktu merah pada salah satu persimpangan, kendaraan diharapkan akan memperoleh waktu hijau pada persimpangan berikutnya. Sistem koordinasi demikian belum diterapkan di  Jalan  Merdeka Kota  Lhokseumawe. Sebagai jalan  utama  pada  pada lintasan tersebut ada dua persimpangan bersinyal yaitu, Simpang Empat dan Simpang BPD. Akibat belum adanya koordinasi antar persimpangan tersebut, sering kendaraan yang baru lolos dari Simpang Empat harus berhenti dan menunggu fase hijau lagi pada Simpang BPD dan begitu juga arah sebaliknya. Sehingga antrian, waktu tundaan dan waktu berhenti yang panjang terutama pada jam puncak tidak dapat dihindari. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997), sementara untuk koordinasi lampu antar simpang menggunakan bantuan perangkat lunak <em>Transyt 14</em> berpedoman pada metode <em>Transport and Road Research Laboratory</em> (TRRL) Inggris. <em>Transyt 14</em> digunakan untuk mengevaluasi kinerja persimpangan pada kondisi eksisting serta membuat beberapa alternatif koordinasi dengan <em>performance index</em> (PI) sebagai kriteria utama. Hasil penelitian untuk alternatif terbaik dibandingkan kondisi eksisting diperoleh waktu siklus 100 detik, degree of saturation turun 17,07%, antrian berkurang 14,15%, waktu tunda berkurang 57,38%, jumlah henti turun 20,57%, dan tingkat pelayanan dapat ditingkatkan dari C menjadi B.</p><p> Kata kunci : <em>Koordinasi, Simpang Bersinyal, Transyt 14, level of servise</em></p>


Transport ◽  
2010 ◽  
Vol 25 (3) ◽  
pp. 244-251 ◽  
Author(s):  
Laura Žiliūtė ◽  
Alfredas Laurinavičius ◽  
Audrius Vaitkus

The measurements and analysis of traffic intensity were performed in the capital city – Vilnius, the largest urban area in Lithuania. Vilnius is a centre of business, industry and tourism, and therefore traffic intensity remains the highest in this part of the country. The intensity of vehicle traffic is not only generally calculated but also simultaneously classified which means is divided predefining vehicles into beforehand established categories. Data on traffic flows are used in a road maintenance program for calculating and assessing air pollution, ensuring traffic safety, regulating traffic flows etc. The article presents the methods for measuring traffic intensity which are and were used for calculating traffic intensity not only in the streets of Vilnius but also across Lithuania. Data on vehicle intensity and classification are collected either using technologies (loop and tube detectors, counters and video detectors) or expressing them visually. The article presents the dynamics of changes in the traffic volume on the roads of Lithuania for the period 2000–2009. Also, this article examines traffic intensity of all transport means, including trucks in the permanent traffic volume measuring stations that were installed near the roads in Vilnius zone (data on traffic for the period 2005–2009) and the streets of Vilnius city (data on traffic for the period 2007–2009). Data on traffic intensity were obtained by the Road Research Laboratory of the Road Department of Vilnius Gediminas Technical University in cooperation with the State Enterprise Transport and Road Research Institute (TRRI).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document