Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan, metode menentukan arah kiblat dari masa ke masa mengalami perkembangan. Dari yang bersifat klasik sampai modern. Metode klasik seperti rashd al-qiblah (posisi matahari di atas ka’bah), menggunakan tongkat istiwa’, dan berdasarkan fenomena bayangan matahari harian. Sedangkan metode yang bersifat modern, diantaranya: kompas, ilmu ukur segitiga bola (spherical trigonometri), theodolit, Global Positioning System (GPS), google earth, dan lain-lain. Dengan penentuan arah kiblat berdasarkan beberapa metode di atas, tidak lepas dari petunjuk teks-teks syar’i (al-Qur’an dan hadis) dalam konteks astronomi. Misalnya Qs.Yunus (10): 5 yang menjelaskan bahwa Allah Swt menjadikan matahari bersinar. Dalam hal ini, sinar matahari tersebut berimplikasi pada bayangan matahari dan berdasarkan bayangan matahari, umat Islam dapat menentukan arah kiblatnya. Kata Kunci: Integrasi, teks syar’i, arah kiblat, astronomi.