ELFALAKY
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

20
(FIVE YEARS 20)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

2549-7812

ELFALAKY ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Machzumy Machzumy ◽  
Muh Rasywan Syarif

Rukyatul hilal activity is an annual agenda of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia to determine the entry of the early lunation month. As for the focus of the hilal rukyatul activity is the emergence of the new moon itself. So far, the determination of the beginning of the month is only done by male seaman, whereas women celestial experts also have the same opportunities and rights. But so far, the authors have not found any reports of hilal rukyat from women. This research uses library research method with a qualitative approach. The results of this study indicate that in the initial determination of the lunar month, female astronomers do not yet have the same rights and position as men.Keyword: Determination of Kamariah, Gender


ELFALAKY ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Agus Solikin

Tulisan ini menggambarkan tentang kasus perbedaan pelaksanaan awal waktu salat yang terjadi di Datar, Putukrejo, Loceret, Nganjuk. Hal ini disebabkan karena jadwal waktu adzan ditetapkan oleh kyai desa dan berbeda pada umumnya. Berangkat dari kasus tersebut di atas, maka penelitian ini dirancang dengan tujuan untuk mengetahui secara matematis adzan Isya  yang dikumandangkan telah atau belum masuk jadwal waktu salat. Guna mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini dirancang dalam penelitian kualititatif dengan metode pengumpulan data observasi dan penelaahan literatur, kemudian dianalisis secara deskriptif induktif dengan pendekatan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa secara umum jadwal adzan Isya yang dikumandangkan secara matematis terjadi  17% atau 62 hari adzan yang dikumandangkan belum masuk waktu salat isya. Terkait dengan temuan ini, kiai setempat juga sudah meberikan solusi yaitu dengan mempertimbangkan budaya local setempat. Kata kunci :  Matematis, Jadwal Adzan, Datar Putukrejo


ELFALAKY ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Nurul Arifin

Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan, metode menentukan arah kiblat dari masa ke masa mengalami perkembangan. Dari yang bersifat klasik sampai modern. Metode klasik seperti rashd al-qiblah (posisi matahari di atas ka’bah), menggunakan tongkat istiwa’, dan berdasarkan fenomena bayangan matahari harian. Sedangkan metode yang bersifat modern, diantaranya: kompas, ilmu ukur segitiga bola (spherical trigonometri), theodolit, Global Positioning System (GPS), google earth, dan lain-lain. Dengan penentuan arah kiblat berdasarkan beberapa metode di atas, tidak lepas dari petunjuk teks-teks syar’i (al-Qur’an dan hadis) dalam konteks astronomi. Misalnya Qs.Yunus (10): 5 yang menjelaskan bahwa Allah Swt menjadikan matahari bersinar. Dalam hal ini, sinar matahari tersebut berimplikasi pada bayangan matahari dan berdasarkan bayangan matahari, umat Islam dapat menentukan arah kiblatnya.            Kata Kunci: Integrasi, teks syar’i, arah kiblat, astronomi.


ELFALAKY ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Labibah Amil Farah

                                                             AbstrackPrayer is the most important worship in Islam. Prayer is worship predetermined time and how. The jurists decide the time of prayer based on the rotation of the earth or natural phenomena. The determination of the time of prayer that occured on al-Qur’an and Sunnah needs to be explained using celestial cues and the thought of thinkers. But there are differences of opinions from the thinker in interpretation of Sunnah about the time of prayer. For example,there is a difference opinion between Syafi’i and Hanafi about the end of prayer time for Ashar.


ELFALAKY ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Sadri Saputra s ◽  
Nurul Wakia

AbstractHisab (theory) and rukyat (practice) are two methods of determining the beginning of the month qomariyah which each has a foundation in the Qur'an and Hadith, it shows that these two methods have a basis for then be used as a guide in determining the beginning of the month qomariyah, but the problem that arises of course is the criteria between these two different methods that cause differences in the community, but if observed in the implementation of these two methods, of course need each other, where the method of calculation asab theory-based theory must be proved scholarship, to prove the motive scholarship it takes the rukyat method as the only way to prove the truth of hisab, because the method of rukyat as a hilal observation step directly in the field. Likewise with the method of rukyat as a method oriented to the observation of hilal directly requires the method of reckoning as one of the ways to facilitate perukyat know the position of the new moon will be seen at the time of observation, he wrote in this paper, the author tries to unify the method of hisab and rukyat in the perspective of proof scientific.  Keywords: Hisab Method, Rukyat Method, Early Moon Qomariyah, Scientific 


ELFALAKY ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Muhammad Himmatur Riza

AbstrakSupermoon merupakan bulan purnama yang terjadi saat bulan berada pada jarak terdekatnya dari Bumi (perigee). Bulan purnama selalu terjadi. Demikian juga dengan posisi bulan saat berada di titik terdekat dengan Bumi. Saat mengelilingi Bumi, bulan melintasi orbitnya yang elips sehingga akan ada saat bulan berada jauh dari Bumi di titik apogee dan ada saat dimana bulan berada dekat dengan Bumi ketika bulan menempati titik perigee. Dalam tinjauan fiqh, fenomena Supermoon  termasuk di dalam ayyām al-bīḍ atau hari-hari putih, dimana melaksanakan puasa tiga hari setiap bulan pada hari-hari yang disebut dengan puasa ayyām al-bīḍ merupakan suatu kesunnahan. Keywords : Supermoon, Perigee, Ayyām al-Bīḍ .


ELFALAKY ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
ZAINUDDIN ZAINUDDIN

ABSTRAKSecara astronomis, yang menjadi patokan untuk menentukan awal dan akhirnya waktu salat adalah letak posisi matahari dalam perjalanan semu di sekitaran Ekliptika. Awal waktu salat Zuhur yaitu pada saat posisi matahari berada di titik 0o derajat atau berada tepat di garis meridian langit. Masuknya awal waktu Asar dimulai saat posisi matahari berada di titik 51o derajat, terhitung dari garis meridian langit. Masuknya awal waktu Magrib dimulai pada saat posisi matahari -01o derajat dibawah ufuk bagian barat atau 91o derajat dari garis meridian. Sedangkan, masuknya awal waktu salat Isya dimulai pada saat posisi matahari -18o derajat di bawah ufuk barat atau 108o derajat dari garis meridian. Dan awal waktu Subuh dimulai pada saat posisi matahari berada di titik -20o derajat di bawah ufuk timur atau 110o derajat dari garis meridian. Dalam Hukum Islam masuknya waktu salat  ditandai dengan hal-hal sebagai berikut, salat Zuhur dimulai saat matahari tergelincir hingga bayangan suatu benda sama panjangnya dengan benda tersebut. Waktu salat Asar dimulai saat berakhirnya waktu Zuhur yakni, bayangan suatu benda melebihi bendanya sedikit sampai sempurna terbenamnya piringan Matahari. Waktu salat Magrib dimulai saat terbenamnya Matahari sampai hilang mega merah. Waktu salat Isya dimulai saat telah hilang mega merah sampai terbit fajar kedua, yakni fajar shadiq. Waktu salat Subuh dimulai ketika tampak fajar kedua, sampai terbit bagian atas piringan Matahari.Keyword : Matahari, Waktu salat dan dalil syar’i


ELFALAKY ◽  
2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Iqbal Kamalludin

                                                      AbstrakTulisan ini mengkaji tentang uji akurasi deklinasi matahari yang merupakan salah satu data syarat untuk menentukan waktu sholat, titik koordinat tempat, rukyatul hilal dengan menggunakan I-zun Dial. Salah satu alat untuk menentukan deklinasi Matahari pada era kontemporer adalah penemuan baru karya M. Ihtirozun Ni’am yang bernama I-zun Dial. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab bagaimana metode penentuan deklinasi Matahari dengan menggunakan I-zun Dial dan relevansinya jika diimplementasikan, serta  bagaimana akurasi metode penentuan deklinasi Matahari dengan menggunankan I-zun Dial. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan metode penentuan deklinasi Matahari dengan menggunakan I-zun Dial. Dilihat dari cara penggunaannya, dalam metode ini, harus terlebih dahulu diketahui titik koordinat tempat, waktu kulminasi, titik arah utara sejati, dan jarak zenith Matahari dengan bantuan gnomon dan satuan ukuran sentimeter pada bidangnya, sehingga praktis dan mempermudah penggunanya. Akurasi metode penentuan deklinasi Matahari menggunakan I-zun Dial dikategorikan akurat, karena jika hasilnya dibandingkan, data deklinasi Matahari yang ditampilkan I-zun Dial, Almanak Nautika dan Ephemeris setelah melalui proses pengujian menunjukkan selisih yang hanya berbeda pada nilai menitnya saja, dibuktikan dengan  kesepuluh uji coba dalam penelitian ini, semuanya menunjukkan selisih menit.Keywords: Uji Akurasi, Deklinasi dan I-zun Dial


ELFALAKY ◽  
2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Heri Zulhadi

Abstract Hisab and rukyah are two methods of study used by Muslims to determine the start time of prayer, fasting, hajj and so forth. Periodesasi hisab rukyah, at a glance must have imagined what is meant by hisab rukyah. In the discourse about the Hijri calendar known by the term hisab and rukyah. Hisab is a calendar calculation system based on the average circulation of the moon that surrounds the earth and is conventionally defined. This reckoning system began since the establishment of Caliph Umar ibn Khattab ra (17H) as a reference for composing an enduring Islamic calendar. Another opinion says that this calendar system started in 16 H or 18 H, but the more popular is the year 17 H. While Rukyah is seeing the hilal directly with the naked eye or with the help of tools such as telescopes or other tools that support to see the new moon every end of Qamariyah month. The word rukyah is more famous as rukyatul hilalyaitu see moon. In this study, the author will describe a little about the history of hisab and rukyah in the period of prophets, companions, tabi'in, mid to modern period today. In this study, the scope of hisab rukya includes prayer times, Qibla direction, the beginning of Qamariyah month, eclipse and hijri calendar. Keyword: Hisab, Rukyah.


ELFALAKY ◽  
2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Elly Uzlifatul Jannah

AbstrakKriteria hisab-rukyah merupakan jalan tengah untuk mempersatukan metode hisab dan rukyah tanpa memaksakan salah satu pihak beralih pada metode lainnya. Di Indonesia metode hisab dan rukyah berkedudukan sejajar. Keduanya merupakan komplemen yang tidak terpisahkan. Masing-masing memiliki keunggulan, namun juga punya kelemahan jika berdiri sendiri. Kedua metode tersebut tidak lain merupakan hasil ijtihad para ulama dalam menafsirkan hadis-hadis nabi. Penelitian tentang hadis secara tematis memang sudah banyak dilakukan namun jarang sekali ditemukan hadis-hadis tentang hisab rukyah terkumpul secara utuh menjelaskan serta menggali lebih dalam akan penafsiran para ulama secara komprehensif.  Keyword : Hadis hisab-rukyah  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document