PARIWISATA BUDAYA: JURNAL ILMIAH AGAMA DAN BUDAYA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

53
(FIVE YEARS 42)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

2614-5340, 2527-9734

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 110
Author(s):  
Ni Gusti Ayu Kartika

Era otonomi daerah sebagai implikasi dari berlakunya UU No. 32 tahun 2004, memberikan peluang bagi setiap Pemerintah Kabupaten/Kota untuk merencanakan dan mengelola pembangunan daerahnya sendiri, serta tuntutan bagi partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Masyarakat sebagai komponen utama dalam pembangunan pariwisata berbasis masyarakat mempunyai peranan penting dalam menunjang pembangunan pariwisata daerah yang ditujukan untuk mengembangkan potensi lokal yang bersumber dari alam, sosial budaya ataupun ekonomi masyarakat. UU No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan kepariwisataan. Peran serta masyarakat dalam memelihara sumber daya alam dan budaya yang dimiliki merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi daya tarik wisata. Masyarakat lokal Desa Adat Manukaya Let Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengembangan wisata pusaka di Pura Tirta Empul. keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan pariwisata di Pura Tirta Empul tidak memberikan manfaat ekonomi langsung kepada seluruh masyarakat lokal yang terlibat dalam operasional pariwisata untuk menopang kehidupan keluarganya karena masih tetap menjalankan profesinya masing-masing sebagai petani, peternak, pedagang dan karyawan atau pegawai lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 142
Author(s):  
Rizkaf Zulfikar Kasim

Destinasi Ekowisata Pulau Saronde merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Nasional Togean – Gorontalo dan sekitarnya sebagai Destinasi Ekowisata Baru di Indonesia. Namun demikian kerentanannya terhadap bencana gempabumi yang mungkin saja berpotensi tsunami menjadikan destinasi ekowista tersebut perlu ditunjang ketahanan ekologisnya terhadap bencana-bencana yang mungkin dapat berdampak langsung pada Destinasi Ekowisata Pulau Saronde. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bencana dan merencanakan penataan lanskap dan vegetasi di Destinasi Ekowisata Pulau Saronde untuk mengurangi risiko apabila bencana terjadi di destinasi tersebut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melalui beberapa proses tahapan perencanaan. Informan dalam penelitian ini berasal dari kalangan pemerintah yang membidangi kepariwisataan dan juga kebencanaan di Gorontalo Utara juga dari pihak pengelola Destinasi Ekowisata Pulau Saronde. Hasil penelitian menunjukkan Pulau Saronde memiliki kerentanan terhadap bencana gempabumi hingga tsunami karena berada pada jalur patahan dan memiliki beberapa catatan sejarah titik sumber gempa di bagian utara laut Sulawesi. Maka perencanaan lanskap melalui penataan ruang dan pemanfaatan vegetasi dapat diterapkan sebagai upaya menjembatani antara fungsi ekologis pulau dan fungsi pariwisata terutama bagi keamanan dan keselamatan wisatawan dan masyarakat setempat. Pihak pengelola beserta pemerintah setempat perlu melakukan tindakan struktural yang tegas mulai dari penentuan zonasi pulau, fasilitas pendukung seperti media interpretasi dan didukung regulasi non struktural seperti penetapan skenario mitigasi kebencanaan.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Anak Agung Gde Oka Geria ◽  
I Gusti Ngurah Agung Suprastayasa

<p class="Affiliasi"><span lang="EN-US">Artikel ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui minat dan fasilitas pendukung pariwisata yang dibutuhkan oleh wisatawan mancanegara yang mengikuti paket wisata bersepeda di Desa Petak Kaja. Penelitian tersebut merupakan jenis pengembangan pariwisata pedesaan atau pedesaan berdasarkan teori pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisatawan yang mengikuti paket wisata bersepeda ini menemukan beberapa atribut desa seperti masyarakat sekitar, kehidupan sehari-hari, keindahan pemandangan, persawahan desa, upacara adat, rumah desa, pura dan sekolah yang menarik. Sedangkan kebersihan lingkungan, lalu lintas desa dan kualitas jalan desa kurang menarik. Keindahan lanskap paling menarik dan lalu lintas desa paling tidak menarik. Mereka sangat membutuhkan toilet yang bersih dan higienis serta air yang jernih dan berkualitas yang dapat mereka gunakan di rumah-rumah penduduk setempat.</span></p>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 180
Author(s):  
I Putu Suyasa Ariputra

<p class="Default">Berkembangnya latihan Yoga saat ini banyak dilirik oleh beberapa kalangan sebagai suatu alternatif dalam pengembangan wisata spiritual. Terlepas dari banyaknya kontravensi terhadap Yoga sebagai wisata spiritual, tujuan dari memasukan ajaran Yoga ke dalam pembelajaran di sekolah pariwisata selain untuk menyediakan tenaga kerja pariwisata yang mimiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan pasar tetapi juga untuk mengembangkan minat dan bakat siswa terhadap Yoga. Bertitik tolak dari pemaparan di atas maka fokus dari penelitian ini ialah melihat manfaat dari latihan Yoga bagi siswa pariwisata di SMK Bali Dewata. Tujuannya ialah mendeskripsikan manfaat yang didapat oleh siswa pariwisata setelah mengikuti latihan Yoga. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan menampilkan pengeloahan dari hasil observasi, wawancara, kepustakaan berupa deskripsi kata-kata.</p><p>Latihan Yoga yang dilaksanakan oleh siswa pariwisata di SMK Bali Dewata secara garis besar dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: tahap awal dimana siswa diajak untuk berdoa dan diberi informasi awal tentang latihan Yoga, selanjutnya kegiatan inti yaitu melaksanakan latihan Yoga, dan diakhiri dengan <em>Sawasana, </em>afirmasi, tanya jawab, dan doa. Manfaat yang berwujud ialah siswa pariwisata memiliki keterampilan Yoga yang berguna bagi dirinya dan orang-orang sekitarnya. Para penggelut pariwisata khususnya penyedia jasa pariwisata memiliki posisi strategis untuk mengembangkan peluang Yoga sebagai pariwisata spiritual.  Kemampuan yang mumpuni bagi seorang penyedia siswa pariwisata tentunya dapat menjadi nilai tambah ketika terjun ke dunia kerja, melirik dari semakin populernya Yoga dikalangan wisatawan. Manfaat yang tidak berwujud ialah kebugaran fisik dan kematangan sikap mental dalam menyikapi sesuatu. Hal ini bermanfaat sebagai siswa yang nantinya sebagai penyedia jasa di bidang pariwisata.</p>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 124
Author(s):  
Ida Bagus Putu Supriadi ◽  
Ida Ayu Kartika Maharani

<p>          Kajian tentang efek media massa menjadi penting dilakukan dalam upaya pengembangan desa wisata di Bali. Hal itu dapat dikaitkan dengan pembahasan teori dependensi dalam menganalisis hubungan antara variable khalayak/audience, sistem sosial, dan sistem media untuk menemukan efek-efek komunikasi  massa.</p><p>         Lebih lanjut terkait dengan upaya pengembangan desa wisata, maka pembahasannya  tidak bisa dilepaskan dari  bahasan tentang  model alternative pengembangan pariwisata budaya yang melibatkan peran serta masyarakat di desa wisata. Pembahasan tentang  desa wisata secara konseptual tidak mungkin tanpa membicarakan konsep pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan sosial dan lingkungan phisik.</p>         Untuk itu, kajian ini dapat dijadikan bahan diskusi dalam upaya meningkatkan  peran promosi pariwisata ke seluruh manca negara. Dengan demikian, faktor  komunikasi dan penggunaan media  menjadi hal yang penting dan diharapkan dapat memberikan efek positif bagi pengembangan desa wisata di Bali.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 160
Author(s):  
Md. Yudyantara Risadi

<p class="Affiliasi"><em>Tour guide </em>merupakan salah satu mata pelajaran yang sering diberikan kepada mahasiswa yang mengambil jurusan pariwisata di sekolahnya. Mata pelajaran ini memberikan wawasan untuk dapat menjadi pramuwisata yang baik dan menjadi garda terdepan dalam pengembangan pariwisata yang baik. Menjadi pramuwisata harus memiliki wawasan yang luas dalam sektor pariwisata salah satunya pariwisata budaya. Pariwisata budaya dapat ditemukan di banyak belahan dunia, salah satunya Indonesia khususnya Bali yang memiliki banyak budaya di daerahnya masing-masing, seperti ogoh-ogoh yang menjadi destinasi tontonan menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara.</p><p class="Affiliasi">            Penelitian ini bertujuan untuk menemukan teknik mengajar dalam mata pelajaran <em>tour guide </em>materi “Pendeskripsian cerita ogoh-ogoh” dengan tahapan pengajaran yang tepat. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi serta didukung dengan penelitian kepustakaan. Dalam menentukan informan atau narasumber, teknik <em>purposive sampling </em>digunakan. Kajian ini akan membantu para pengajar untuk dapat menemukan cara membuat materi serta cara mengajarkan materi tersebut kepada para siswanya.</p>          Berdasarkan hasil dari penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendeskripsian ogoh-ogoh mampu didapatkan dengan cara mencari para arsitek ogoh-ogoh tersebut dengan mewawancarai mereka untuk cerita ogoh-ogoh yang diinginkan. Dari hasil wawancara tersebut didapatkan bahwa tema yang sering digunakan adalah raksasa ataupun dewa melawan raksasa. Pendeskripsian ogoh-ogoh pun didapatkan dengan melakukan wawancara mendalam dan dokumentasi dari para arsitek tersebut. Setelah mendapatkan deskripsi tersebut yang kemudian menjadi meteri dalam mata pelajaran <em>guiding, </em>dilanjutkan dengan memberikan tahapan mengajar yang didapatkan dengan wawancara serta penelitian kepustakaan. Didapatkan bawah teknik mengajar yang tepat adalah menggunakan teknik  bercerita (<em>story telling). </em>Adapun tahapan mengajar dalam bercerita ini menjadi 5 tahapan, 1) berfokus pada pencarian cerita ogoh-ogoh (materi), 2) berfokus pada kesiapan para siswa dengan memberikan pancingan yang terkait dengan materi, 3) memberikan gambaran kepada para siswa tentang cerita ogoh-ogoh tersebut dan meminta mereka berlatih dengan ekspresi mereka sendiri dalam bercerita, 4) berfokus pada bagaimana cara mereka menjadi pramuwisata dan bercerita mengenai cerita ogoh-ogoh tersebut<em>, </em>dan 5) hanya berfokus pada pemberian umpan balik dengan tujuan menambah pengetahuan yang mereka dapat sebelumnya.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 104
Author(s):  
I Putu Sagita Jaya Utama

<p><em>The potential for tourism activities in Jembrana Regency deserves attention to be able to enrich the choice of attractions for tourists who travel with various motivations. However, the scarcity of literature that discusses the topic of tourism potential, especially in Jembrana, is a problem that needs to be resolved, especially for academics. Supported by several literatures that closely related to the research topic, this paper provides a descriptive analysis of available and relevant articles in the tourism sector with a special emphasis on religious tourism. The purpose of writing this article is to discuss and provide a systematic view in a scientific framework to describe Blimbingsari Village as a leading potential in the development of religious tourism in Bali, especially in Jembrana Regency.</em></p><p><em>Keywords: religion, tourism, religious tourism.</em></p>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 153
Author(s):  
Ni Luh Putu Uttari Premananda
Keyword(s):  
Z Score ◽  

<p class="kontenutama">Prediksi keberlangsungan usaha sangat penting dilakukan karena akan menggambarkan kondisi keuangan perusahaan sub sektor hotel, restoran dan pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19. Sebanyak dua puluh sembilan (29) perusahaan sub sektor hotel, restoran dan pariwisata  yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia pada tahun 2020 menjadi objek penelitian. Dalam menilai keberlangsungan perusahaan, penelitian ini menggunakan model Altman Z-Score yang dimodifikasi, yang terdiri dari empat (4) rasio. Rasio-rasio tersebut antara lain: modal kerja dibagi total aset, laba ditahan dibagi total aset, EBIT dibagi total aset, dan <em>book value of equity</em> dibagi <em>book value of liability</em>. Dari model ini akan didapatkan nilai Z-Score masing-masing perusahaan, yang kemudian dikategorikan menjadi kategori Sehat, Rawan, dan Potensi Bangkrut. Penelitian ini menunjukkan bahwa, dari 29 perusahaan yang diuji, 12 di antaranya termasuk dalam kategori Sehat, 4 perusahaan berkategori Rawan dan 13 perusahaan berkategori Potensi Bangkrut. Prediksi keberlangsungan usaha  dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui sedini mungkin adanya potensi-potensi kebangkrutan dan meminimalisir potensi tersebut di masa mendatang. Prediksi ini juga membantu manajer dalam menilai performa dan operasional perusahaan, dan menentukan apakah perusahaan telah memiliki performa yang baik atau belum. Penelitian selanjutnya dapat menguji model yang sama pada sektor lain di BEI, dan juga pada hotel dan yang belum terdaftar di BEI.</p>


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 170
Author(s):  
Luh Gede Surya Kartika

Indonesia merupakan salah satu negara yang memperoleh pendapatan melalui pariwisata. Hasil pengamatan pada beberapa website <em>e-tourism</em> ditemukan belum terdapat informasi harga wisata yang dicantumkan. Informasi Harga pada website e-toursim merupakan hal yang penting, sebab dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan keputusan perjalanan wisata. Namun hingga saat ini belum ditemukan penelitian mengenai kebutuhan terhadap informasi harga pariwisata khususnya pada <em>e-tourism</em>. Konfirmasi mengenai kebutuhan informasi harga pada <em>e-tourism</em> akan mengarahkan kita pada pengaruh fungsionalitas tersebut terhadap kepuasan dan kekecewaan pengguna <em>e-tourism</em>. Penelitian ini menggunakan model Kano untuk menentukan kebutuhan fungsionalitas informasi harga pada <em>e-tourism</em>. Hasil yang diperoleh adalah fungsionalitas informasi harga merupakan kualitas penting yang sebaiknya dimiliki oleh website <em>e-tourism</em>. Kategori Kano untuk seluruh sub fungsionalitas informasi harga adalah Must be. Artinya sub fungsionalitas Informasi Harga Paket Wisata, Informasi Harga Aktivitas Wisata, Informasi Harga Souvenir, Informasi harga Tiket masuk, dan Informasi Harga Transportasi pada <em>e-tourism</em> merupakan atribut fungsional yang dapat menurunkan kepuasan pengguna apabila tidak ditampilkan dengan baik. Namun, apabila informasi harga telah ditampilkan dengan baik, maka hal tersebut tidak akan meningkatkan kepuasan pengguna secara signifikan karena responden mengangap bahwa informasi harga pada <em>e-tourism</em> memang sudah seharusnya ada dan kinerjanya sudah seharusnya baik.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 193
Author(s):  
Ni Made Rai Kristina ◽  
I Gusti Ketut Indra Pranata Darma

Industri perhotelan merupakan salah satu bagian dari dunia Pariwisata yang memegan peranan penting dimanapun berada. Peran industri perhotelan ini tidak hanya sebagai tempat untuk singgah dan beristirahat, melainkan menjadi sebuah awal dari kegiatan perekonomian dari industri lain. Datangnya virus covid-19 di awal tahun 2020, tak pelak memukul segala sektor industri yang ada didunia tidak terkecuali industri perhotelan. Selama hampir 3 bulan, masyarakat di dunia dipaksa untuk hidup berada dalam ketakutan akan virus covid-9. World Health Organization (WHO) pun menyerukan adanya “New Normal” sebagai bentuk adaptasi baru bagi seluruh masyarakat di dunia terhadap virus ini sampai ditemukan obatnya.<br />Berdasarkan adanya virus tersebut, industri pariwisata yang memiliki berbagai macam akomodasi ikut menyambut “New Normal” dengan mengikuti aturan-aturan ketat yang berlaku mengikuti anjuran pemerintah setempat. Pada penelitian ini akan mencoba mengetahui bentuk protokol “New Normal” pada beberapa akomodasi dan restoran di Bali yang merupakan salah satu daerah yang terdampak secara signifikan. Sehingga didapatkan langkah-langkah yang tepat untuk diterapkan bagi daerah lain dengan mengikuti kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut.<br /><br />


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document