Care Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Stikes Hutama Abdi Husada Tulungagung

2809-0225

Care Journal ◽  
2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 97-103
Author(s):  
Aesthetica Islamy ◽  
Poppy Farasari
Keyword(s):  
P Value ◽  

Penurunan fungsi kognitif saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang cukup serius bagi lansia yang dapat menyebabkan dampak psikologis, sosial ekonomi berupa isolasi sosial. Salah satu penyebabnya adalah hipertensi. Hipertensi umumnya tidak merasakan adanya suatu tanda gejala pada tubuhnya sebelum terjadi komplikasi yang lebih lanjut. Tujuan penelitian menganalisis hubungan hipertensi dengan fungsi kognitif pada lansia di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagaung. enelitian dilaksanakan tanggal 20 Februari-20 April 2021. Jenis penelitian correlation, desain analitik dengan pendekatan cross sectional dan instrument penelitian berupa kuesioner. Populasi penelitian seluruh lansia dengan hipertensi yang berada di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung yang berjumlah 33 lansia. Sampel diambil dengan teknik total sampling sejumlah 33 orang. Variabel independent hipertensi, variabel dependent fungsi kognitif. Data dianalisis dengan uji Spearman rho. Hasil penelitian didapatkan hampir setengah responden menderita hipertensi dalam kategori sedang yaitu sebanyak 16 responden (48,5%) dan hampir setengah responden mengalami probable fungsi kognitif, yaitu sebanyak 14 responden (42,4%).  Uji statistik Spearman Rho didapatkan P Value = 0,000 < 0,05 sehingga H1 diterima, yang berarti ada hubungan hipertensi dengan fungsi kognitif pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung tahun 2021. Tekanan darah yang semakin tinggi akan turut mempengaruhi fungsi otak karena otak sudah tidak memiliki cadangan oksigen sehingga apabila terjadi gangguan perfusi orak dan gangguan perfusi darah ke hipotalamus maka akan terjadi ganggguan fungsi kognitif.


Care Journal ◽  
2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 34-41
Author(s):  
Evi Tunjung Fitriani ◽  
Surtini Surtini ◽  
Nurhidayati Nurhidayat ◽  
Nurqomariah Nurqomariah
Keyword(s):  

Tertawa sebagai terapi alternatif sangat diminati di masa sekarang ini, sehingga perlu diteliti. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengeksplorasi efek terapeutik dan negatif dari Laughter Therapy/Terapi Tertawa (LT) pada kesehatan mental. Sebuah Tinjauan Literatur Integratif dari literatur yang diterbitkan tentang efek Terapi Tertawa pada kesehatan mental dilakukan. Artikel ini diidentifikasi melalui database elektronik dari PubMed, sarjana Google, EBSCO, dan ProQuest dalam jangka waktu 2010 hingga 2018 dari jurnal peer review. Total 18 artikel yang terkait dengan tujuan yang direview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek terapeutik LT pada kesehatan mental yaitu: meningkatkan emosi positif, merangsang kognisi, mengurangi stres, meningkatkan koping positif, dan meningkatkan hubungan interpersonal. Ditemukan bahwa efek negatif LT sangat kecil, dan kelemahannya dapat diatasi. Setelah melakukan penyelidikan yang komprehensif terhadap efek LT pada kesehatan mental, disimpulkan bahwa LT memiliki efek terapeutik yang lebih besar daripada efek negatif pada kesehatan mental. LT direkomendasikan untuk meningkatkan kesehatan mental karena terapi ini murah dan mudah dilakukan. Namun, kita harus selalu memperhatikan kontradiksi dan risiko negatif dari terapi ini.


Care Journal ◽  
2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 12-18
Author(s):  
Eny Dwi Mawati

Anggota keluarga pasien cedera otak traumatis (TBI) umumnya mengalami tingkat stres dan ketidakpastian yang tinggi karena kondisi pasien. Untuk mengurangi stres anggota keluarga, diperlukan pemberian perawatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sayangnya, perawat sering jarang menilai kebutuhan anggota keluarga. Akibatnya perawat jarang memberikan perawatan yang tepat, dan sebagai hasilnya kebutuhan keluarga tidak terpenuhi. Desain deskriptif komparatif dilakukan untuk menggambarkan kebutuhan anggota keluarga pasien TBI dan untuk membandingkan kebutuhan keluarga dan perawatan yang diterima seperti yang dirasakan oleh anggota keluarga berdasarkan panduan dari teori stres keluarga dari Model ABCX Ganda. 119 anggota keluarga pasien TBI direkrut sebagai sampel. Kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data terdiri dari data sosio-demografis dan Inventaris Kebutuhan Keluarga Perawatan Kritis. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan tes peringkat ditandatangani Wilcoxon. Temuan menunjukkan bahwa kategori kebutuhan jaminan adalah kebutuhan paling penting dari anggota keluarga pasien TBI, diikuti oleh informasi, kenyamanan, kedekatan, dan kebutuhan dukungan. Temuan ini juga menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai kebutuhan keluarga dan skor rata-rata perawatan yang diterima dari perawat seperti yang dirasakan oleh anggota keluarga pasien TBI. Oleh karena itu dapat direkomendasikan bahwa perawat harus meningkatkan kemampuan mereka untuk mengidentifikasi dan memahami kebutuhan anggota keluarga selama kondisi kritis di rumah sakit.


Care Journal ◽  
2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 67-83
Author(s):  
Rio Ady Erwansyah
Keyword(s):  

Stigma masyarakat terhadap HIV/AIDS masih menjadi masalah yang harus di hadapi oleh orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA). Adanya stigmatisasi dan pendeskriminasian yang diterima ODHA menyebabkan kurangnya dukungan sosial yang mereka dapatkan. Dukungan sosial sangat penting bagi ODHA untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Pada masa digital ini dimana perkembangan teknologi dan media sosial menjadi salah satu alternative bagi ODHA untuk mendapa dukungan sosial secara online melalui komunitas mereka, dengan berbagi informasi dan pengalaman. Tinjauan sistematis ini dilakukan melalui Scopus, Science Direct, ProQuest dan SAGE. Pemilihan artike mengikuti kriteria inklusi, termasuk termasuk artikel yang diterbitkan dalam lita tahun terakhir dan diterbitkan dalam bahasa inggris serta membahas tentang perpektif terhadap stigma. Artikel yang diterbitkan tidak dengan bahasa inggri dan artikel yang memiliki tinjauan literature yang tidak jelas dikecualikan dalam penelitian ini. Diagram flow PRISMA dan daftar periksa penilaian JBI digunakan untuk menilai risiko bias dan kualitas artikel. 20 artikel yang relevan akan ditinjau. Hasil penelitian menemukan bahwa pada masa digital ini ODHA bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dan media sosial untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan mendapatkan dukungan sosial melalui komunitas online yang mereka ikuti.


Care Journal ◽  
2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 19-33
Author(s):  
Taufik Salis Syaifudin ◽  
Rizqi Asri Fauzi Nugraha ◽  
Indra Lasmana Tarigan Tarigan

Latar Belakang: Prognosis jangka panjang edema paru akut (APE) tetap tidak jelas. Metode dan Hasil: Kami mengevaluasi data demografis, ekokardiografi, dan angiographic dari 806 pasien berturut-turut dengan APE dengan (CAD) dan tanpa penyakit arteri koroner (non-CAD) yang diterima dari tahun 2000 hingga 2010. Perbedaan antara rumah sakit dan kematian jangka panjang dan prediktornya juga dinilai. Pasien CAD (n = 638) lebih tua dan memiliki insiden diabetes dan penyakit vaskular perifer yang lebih tinggi daripada non-CAD (n = 168), dan fraksi ejeksi yang lebih rendah. Kematian di rumah sakit serupa pada kedua kelompok (26,5% vs 31,5%; P = 0,169) tetapi kekambuhan KERA lebih tinggi pada pasien CAD (17,3% vs 6,5%; P<0.001).  Usia, masuk tekanan darah sistolik, kekambuhan APE, dan kebutuhan inotropics atau intubasi endotrakcheal adalah prediktor independen utama kematian di rumah sakit. Sebaliknya, kematian secara keseluruhan (70,0% vs 57,1%; P = 0,002) dan penerimaan kembali untuk gagal jantung nonfatal setelah tindak lanjut 45 bulan (10-140; 17,3% vs 7,6%; P = 0,009) lebih tinggi pada CAD daripada pasien non-CAD. Usia, penyakit vaskular perifer, dan puncak creatine kinase MB selama rawat inap indeks, tetapi bukan fraksi ejeksi, adalah prediktor independen utama dari kematian secara keseluruhan, sedangkan revaskularisasi koroner atau operasi valvular bersifat protektif. Intervensi ini sebagian besar dilakukan selama indeks rawat inap (294 dari 307; 96%) dan tidak pasien yang diintervensi menunjukkan profil risiko yang lebih tinggi.  Kesimpulan: Kematian jangka panjang di APE tinggi dan lebih tinggi pada CAD daripada pada pasien non-CAD. Mengingat prediktor kematian di rumah sakit dan jangka panjang yang berbeda di sini dijelaskan, yang tidak selalu melibatkan fungsi sistolik, dapat dibayangkan bahwa program intervensi yang lebih agresif dapat meningkatkan kelangsungan hidup pada pasien berisiko tinggi.


Care Journal ◽  
2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 56-66
Author(s):  
Wiwid Yuliastuti ◽  
Eny Masruroh ◽  
Ria Anggraini
Keyword(s):  

Keselamatan pasien adalah pasien yang bebas dari cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari potensi cedera (sakit, cedera fisik/psikologis sosial, kecacatan, kematian) yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Di RS X, data kejadian keselamatan pasien tahun 2012 terdiri dari kesalahan pemeriksaan laboratorium, pasien jatuh, salah pemberian seri kolagen darah, pasien bumping, salah pemberian obat, dan kasus kematian pasien. Berdasarkan penentuan prioritas masalah yang akan diperiksa yaitu pasien jatuh dari tempat tidur. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP pada risiko pasien jatuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan karakteristik, pengetahuan, sikap, persepsi dukungan atasan, persepsi dukungan antar perawat, kenyamanan tempat/unit kerja dengan perilaku kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP risiko pasien jatuh terhadap terjadinya keselamatan pasien di Unit Rawat Inap Rumah Sakit X. Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 134 perawat rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 variabel yang berhubungan yaitu pengetahuan (p = 0,005), sikap (p = 0,035), persepsi dukungan atasan (p = 0,000), persepsi dukungan antar perawat (p = 0,003) dan faktor yang paling dominan berhubungan adalah persepsi support supervisor (OR = 5,504).


Care Journal ◽  
2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 92-96
Author(s):  
Melinda Selly Ary Setya ◽  
Herin Mawarti

Pendahuluan:Jerawat atau acne adalah penyakit kulit kronis yang terjadi akibat peradangan kronis akibat folikel pilosebasea yang dapat terjadi pada wanita maupun pria. Jerawat memiliki dampak serius dalam mempengaruhi penampilan dan kepercayaan diri. Upaya pengobatan nonfarmakologi adalah dengan terapi akupunktur komplementer. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi komplementer akupunktur terhadap jerawat. Desain penelitian ini adalah Quasy Experimental dengan metode pendekatan Pre-Post Test Design, sedangkan dalam pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Sampel sebanyak 13 responden memenuhi kriteria eksklusi dan eksklusi. Peneliti menggunakan lembar observasi sebagai instrumen penilaian jerawat. Metode: Metode analisis data menggunakan Uji Wilcoxon dengan (p < a) atau (p < 0,05). Pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: tumor (0,011 < 0,05), rubor (0,005 < 0,05), dolor (0,008 < 0,05), dan warna (0,008 < 0,05). Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh terapi komplementer akupunktur terhadap lesi jerawat.


Care Journal ◽  
2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Manggar Purwacaraka ◽  
Indah Rohmawati ◽  
Anis Murniati

Pendahuluan:  Penyedia layanan kesehatan (HCP) yang bekerja di ruang operasi (OR) atau unit perawatan  pasca anestesi (PACU) memiliki kesempatan lebih besar untuk lintas pasien yang terkontaminasi karena beban kerja yang tinggi dan seringnya kejadian kontak pasien. Prevalensi infeksi terkait perawatan kesehatan (HCAI) saat ini adalah masalah kesehatan utama dan kontak pasien di OR dan PACU dapat menjadi faktor yang berkontribusi karena kontaminasi mikroba. Metode: Sebuah studi observasional dilakukan pada kepatuhan kebersihan tangan (HH) HCP yang bekerja di OR dan PACU dari fasilitas perawatan kesehatan tersier di Rumah Sakit X. Para peserta dalam penelitian ini terdiri dari ahli bedah, ahli anestesi, dan perawat yang beredar dan PACU. Pengamatan dan pengumpulan data dilakukan oleh dua perawat sumber daya klinis OR dan PACU, yang telah dilatih oleh departemen pengendalian dan pencegahan infeksi.    Hasil : penelitian ini mencakup 2300 peluang untuk kepatuhan HH dan mengamati 200 perawat, 100 ahli bedah dan 100 ahli anestesi. Kepatuhan HH di OR dan PACU tertinggi di antara perawat >90% dan terendah di antara dokter, ahli bedah <70%, diikuti oleh ahli anestesi < 50%.  Kesimpulan: Kepatuhan terhadap pedoman HH oleh perawat OR dan PACU diterima lebih tinggi daripada ahli anestesi dan ahli bedah.


Care Journal ◽  
2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 42-55
Author(s):  
Ayu Natalia ◽  
Dewitri Natalia ◽  
Ika Ani ◽  
Indra Lasmana Tarigan

Latar Belakang: Anak autis mengalami kesulitan berkomunikasi, mereka juga kesulitan memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain. Hal ini membuat sangat sulit bagi mereka untuk mengekspresikan diri baik dengan kata-kata atau melalui gerak tubuh, ekspresi wajah dan sentuhan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pengaruh program kognitif-perilaku dalam mengurangi beban ibu merawat anak-anak mereka dengan gangguan Autistik. Metodologi: Desain penelitian eksperimen semu dengan penilaian pra-pasca digunakan. Subyek penelitian adalah 45 ibu dengan anak autis yang datang ke Poliklinik Anak RS X dalam kurun waktu 6 bulan dengan anaknya. Hasil: Studi ini menyimpulkan bahwa prevalensi autisme jauh lebih tinggi di antara perempuan dalam sampel Mesir ini. Ada perbedaan yang bermakna secara statistik sebelum dan sesudah program antara tingkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku ibu. Ada perbedaan yang sangat signifikan secara statistik antara pra dan pasca program dalam hal skor total pola koping ibu untuk mengurangi tekanan psikologis dan sosial mereka, yang meningkat pada pasca program. Ada korelasi positif yang signifikan secara statistik antara beban orang tua dan aktivitas hidup sehari-hari di antara anak-anak yang diteliti. Rekomendasi: Pendidikan akan membantu mengembangkan program pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu tentang sifat dan manajemen autisme di seluruh negeri.


Care Journal ◽  
2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 84-91
Author(s):  
Andi Ravida Rahma ◽  
Ridwan Amiruddin ◽  
Indra Dwinata ◽  
Rismayanti Rismayanti

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan pandemi global yang terus memakan korban jiwa. Virus ini telah menyebar secara merata di dunia dan hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini terlihat dari data sebarannya. kasus aktif Covid-19 yang terus meningkat. Data kasus positif Covid-19 di Sulsel per 5 Januari 2021 dilaporkan sebanyak 33.931 kasus dan terus bertambah. Tindakan pencegahan telah diterapkan, tetapi tidak semua orang mematuhinya. Salah satu cara untuk meningkatkan upaya pencegahan Covid-19 adalah dengan meningkatkan persepsi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa SMAN 9 kota Makassar dengan perilaku pencegahan penularan penyakit Covid-19 menggunakan pendekatan health belief model. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain penelitian cross sectional. Besar sampel adalah 264 sampel. Penelitian berlangsung pada tanggal 1 Juni – 15 Juli 2021 di SMAN 9 Kota Makassar. Instrumen yang digunakan adalah angket berupa Goggle Form. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara upaya pencegahan Covid-19 dengan persepsi kerentanan (p = 0,0029), cues to act (p = 0,044) dan self-efficacy (p = 0,001). sedangkan tidak ada hubungan antara persepsi keparahan (p=0,113), persepsi hambatan (p=0,191) dan manfaat yang dirasakan (p=0,139) dengan upaya pencegahan Covid-19. Kesimpulan dari penelitian ini adalah persepsi kerentanan, cues to action dan self efficacy memiliki hubungan dengan upaya pencegahan Covid-19 pada siswa SMAN 9 Kota Makassar


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document