Agro Bali: Agricultural Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

118
(FIVE YEARS 110)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Panji Sakti

2655-853x

2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 314-323
Author(s):  
Bernatal Saragih ◽  
Hanip Hanip ◽  
Aswita Emmawati ◽  
Maulida Rahmawati ◽  
Frederic Morado Saragih ◽  
...  

Minuman herbal menjadi semakin penting setelah senyawa-senyawa metabolitnya diperoleh fungsinya bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap profil FTIR, sifat fisiko kimia, antioksidan dan sensori minuman herbal tiwai. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 3 perlakuan yaitu pengeringan dengan oven, matahari dan pengeringan dengan sangrai. Data dianalisis sidik ragam dan uji lanjut BNT (taraf 5 %). Hasil dari FTIR serapan ikatan O-H diperoleh pada bilangan gelombang 3261-3270 cm-1, serapan ikatan O-H merupakan pembentuk senyawa fenol/flavonoid yang merupakan antioksidan pangan.  Metode pengeringan minuman herbal tiwai berpengaruh tidak nyata terhadap sifat sensoris hedonik dan mutu hedonik warna, aroma maupun rasa. Pembentukan warna minuman herbal tiwai paling cepat dengan metode pengeringan oven yaitu 3.67 menit. Intensitas warna tertinggi terdapat pada pengeringan sangrai dengan nilai 0.563. Aktivitas antioksidan tertinggi juga dihasilkan pada pengeringan sangrai 185,24 ppm.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 286-304
Author(s):  
Lemi Mideksa Yadesa ◽  
Sentayehu Alamerew ◽  
Berhanu Tadesse

In spite of the importance of quality protein maize to alleviate protein deficiency, almost all maize varieties cultivated in Ethiopia are normal maize varieties, which are devoid of lysine and tryptophan. Perusing the combining ability of QPM inbred for grain yield and its components is vital to design appropriate breeding strategies for the development of nutritionally enhanced maize cultivars. A line x tester analysis involving 36 crosses generated by crossing 9  elite maize inbred lines with 4 testers were evaluated for different desirable agronomic traits during the 2019 main season at BNMRC and JARC. The experiment was conducted using alpha lattice design with 3 replications. The objectives were to determine the combining ability of quality protein maize inbred lines, adapted to mid altitude agroecology of Ethiopia for agronomic traits. The crosses were evaluated in alpha lattice design replicated 3 times. Analyses of variances showed significant mean squares due to crosses for almost all the traits studied. GCA mean squares due to lines and testers were significant (P<0.05 or P<0.01) for most studied traits. SCA mean squares were also significant for most attributes across locations. The comparative importance of GCA and SCA variances observed in the current study for most studied traits indicated the preponderance of additive genetic variance in governing these attributes. Only L3 was the best general combiner for grain yield. Inbred line L3, for days to anthesis and L5 for days to silking had negative and significant GCA effects. L5 and L6 displayed negative and significant GCA effects for plant and ear height. Crosses, L2xT4, L3xT4, L4xT4, L5xT2, L6xT3, L7xT2, L9xT1 and L9xT4 were good specific combiners for grain yield. In general, these genotypes help as a source of promising alleles that could be used for forthcoming breeding work in the development of quality protein maize cultivars with desirable traits.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 391-402
Author(s):  
Irvan Adhin Cholilie ◽  
Larinda Zuari
Keyword(s):  

Bahan utama biobriket dan jenis bahan perekat sangat menentukan kualitas biobriket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  jenis perekat terhadap kualitas biobriket. Bahan yang digunakan untuk membuat biobriket yaitu serabut dan tandan buah lontar, dengan jenis perekat tepung tapioka, tepung sagu dan tepung maizena. Dilakukan analisis pada biobriket yang menggunakan tiga jenis perekat tersebut. Penelitian ini menggunakan beberapa     pengujian, diantaranya nilai kalor, kadar air, kadar abu, volatile matter, fixed carbon dan laju pembakaran. Penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap, dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Tepung tapioka menghasilkan kadar air tertinggi 6.6 % dan kadar zat terbang terendah 22.17 %, tepung sagu memiliki kadar abu dan nilai kalor tertinggi yaitu 29.33 % dan 5015.98 kal/gram. Tepung maizena mempunyai kadar air dan kadar abu terendah yaitu 3.5 % dan 27.33 %. Tepung maizena mempunyai kadar zat terbang dan kadar karbon tertinggi yaitu 24,99% dan 44,18%, serta tepung maizena mempunyai nyala api lebih mudah menyala selama 292 detik serta memiliki waktu paling lama yaitu 0,147 gram/menit.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 305-313
Author(s):  
Nanik Setyowati ◽  
Nova Hardianto ◽  
Widodo Widodo ◽  
Zainal Muktamar

Fruit waste can be a good source of liquid organic fertilizer (LOF) because it contains macro and micronutrients needed by plants. This study aims to determine the type and concentration of LOF for the growth and yield of leek (Allium fistulosum, L.). This research was conducted from June to August 2019, in Pematang Gubernur, Muara Bangkahulu, Bengkulu City, Indonesia. Treatment consist of types of Liquid Organic Fertilizer (LOF) which were cow manure (CM) and guava waste (GW) at concentrations of 25%, 50%, and 75%. Experimental treatment included; without LOF, CM LOF (25%), CM LOF (50%), CM LOF (75%), GW LOF (25%), GW LOF (50%), GW LOF (75%), CM LOF + GW LOF (25%), CM LOF + GW LOF (50%) and CM LOF + GW LOF (75%). The study used a completely randomized design (CRD), one factor, repeated five times. Differences in LOF concentration and source significantly affected the number of leaves and tiller diameter. Nonetheless, it did not affect the number of tillers, plant height, and fresh weight. Cow manure liquid organic fertilizer at a 50 % concentration raised the number of leaves by 35 %, whereas guava waste increased the leaves numbers by 25%. With the application of guava waste liquid organic fertilizer at a concentration of 75%, so the number of tillers increased by 23%.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 480-488
Author(s):  
Anas Anas ◽  
Teuku Athaillah ◽  
Cut Lia Afira ◽  
Rianda Fitra

Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi memberikan dampak pada setiap aspek, terutama pada aspek UMKM Pisang Sale UD. Bungong Jeumpa. Sejak adanya pandemi Covid-19 permintaan terhadap pisang sale UD. Bungong Jeumpa menurun yang berdampak terhadap pendapatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap pendapatan usaha pisang sale pada UD. Bungong Jeumpa di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Indonesia. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan usaha pisang sale UD. Bungong Jeumpa mengalami penurunan pendapatan sebesar 46.22%.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 370-378
Author(s):  
Meriaty Meriaty ◽  
Arvita Netti Sihaloho ◽  
Tioner Purba ◽  
Marulam Simarmata

Dalam upaya mendapatkan varietas unggul dibutuhkan metode seleksi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode seleksi yang sesuai pada populasi F3. Penelitian dilaksanakan mulai Oktober sampai Desember 2020 di desa Raya Usang Kecamatan Dolok Masagal, kabupaten Simalungun. Penelitian menggunakan Rancangan Augmented. Setiap individu tanaman ditanam dalam baris sesuai metode seleksi (single seed descent, bulk dan pedigree). Tetua ditanam sebanyak tiga ulangan. Jarak tanam yang digunakan 20 x 30 cm. Karakter yang diamati adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah cabang, jumlah polong, bobot biji pertanaman dan bobot 100 biji. Data yang diamati untuk setiap individu tanaman dilakukan untuk mencari ragam genetik, kemajuan genetik harapan (KGH) dan nilai duga heritabilitas arti luas (h2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode seleksi single seed descent (SSD) menghasilkan nilai heritabilitas tinggi untuk karakter jumlah cabang dan bobot 100 biji sedangkan metode seleksi pedigree dan bulk menghasilkan nilai heritabilitas tinggi untuk karakter jumlah polong pertanaman dan bobot 100 biji. Metode seleksi SSD dan pedigree menghasilkan nilai kemajuan genetik harapan tinggi hanya untuk karakter jumlah polong pertanaman, sedangkan metode seleksi bulk menghasilkan  nilai kemajuan genetik harapan tinggi untuk karakter jumlah cabang dan jumlah polong pertanaman. Metode seleksi bulk merupakan metode seleksi terbaik pada generasi awal (F3).


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 351-361
Author(s):  
Elmo Rialdy Arwanda ◽  
Rahmat Safe'i ◽  
Hari Kaskoyo ◽  
Susni Herwanti

Hutan Tanaman Rakyat (HTR) merupakan hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan. Salah satu penyebab menurunnya kesehatan HTR adalah rusaknya pohon.  Kerusakan pohon yang diabaikan akan menjadi ancaman serius dan mengakibatkan kematian pada pohon tersebut. Tujuan dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi kerusakan pada pohon di area HTR Panca Indah Lestari menggunakan parameter kerusakan pohon. Adapun tahapan-tahapan dari penelitian ini, antara lain: penetapan jumlah klaster plot, pembuatan klaster plot, pengukuran kerusakan pohon di lokasi penelitian, dan identifikasi kerusakan yang telah diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 217 individu dari 9 jenis pohon dengan intensitas 91% pohon yang terdapat kerusakan dan intensitas 9% pohon yang tidak terdapat kerusakan. Identifikasi kerusakan yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat enam lokasi kerusakan pohon yang terjadi dengan lokasi kerusakan terbanyak terjadi pada batang bagian bawah sebesar 54% (216 lokasi), dan terdapat delapan tipe kerusakan yang berlangsung dengan tipe kerusakan terbanyak ialah luka terbuka sebesar 45% (201 kerusakan), dan tingkatan keparahan sangat banyak berlangsung pada 10% sebesar 71%. Dengan demikian, hasil identifikasi kerusakan pohon menunjukkan perlu dilakukannya teknik pemeliharaan yang tepat pada tegakan hutan tanaman rakyat. Pemeliharaan ini dapat mengurangi kerusakan pohon yang terjadi sehingga kesehatan hutan tetap terjaga dan berkelanjutan.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 459-466
Author(s):  
Sundoko Sundoko ◽  
Edi Dwi Cahyono ◽  
Reza Safitri

Dalam sistem pembelajaran saat ini terdapat dua metode pembelajaran yaitu metode konvensional tanpa menggunakan sistem digital dan metode blended Learning dalam proses belajar mengajar yang  mengkombinasikan sistem pendidikan konvensional dengan sistem yang serba digital. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh penerapan pembelajaran blended learning terhadap aspek kognitif peserta pelatihan di BBPP Ketindan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2021. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden 120 orang yang terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu eksperimen (blended learning) dan kontrol (konvensional). Analisis data penelitian menggunakan uji t-test. Penerapan metode blended learning menghasilkan peningkatan aspek kognitif yang signifikan dengan nilai rata-rata sebesar 4,26 dan kategori sangat tinggi dibandingkan dengan metode konvensional yang hanya mampu meningkatkan aspek kognitif sebesar 3,66 dengan kategori tinggi. Hal ini menunjukan bahwa perlakuan atau treatment pada metode blended learning lebih efektif terutama dalam pendalaman dan pemantapan materi sehingga tingkat pemahaman peserta lebih tinggi.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 489-500
Author(s):  
Ida Bagus Made Agung Dwijatenaya ◽  
Arista Damayanti ◽  
Jainuddin Jainuddin

Sentra pertanian telah tumbuh di berbagai daerah. Salah satu sentra pertanian bahan pangan yang berkembang pesat di Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara adalah komoditi jagung pipilan. Selain adanya peluang dan kekuatan yang dimiliki pengembangan komoditi jagung tersebut juga memiliki kelemahan dan ancaman dari berbagai pihak.  Adapun   penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal (kekuatan, kelemahan) dan eksternal (peluang, ancaman) usahatani jagung pipilan serta menganalisis strategi pengembangan usahatani jagung pipilan   Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.  Data yang dianalisis bersumber dari primer dan sekunder.  Data primer dihimpun melalui informan kunci yang berjumlah 10 orang.  Teknik analisis yang digunakan adalah dengan pendekatan analisis SWOT  Berdasarkan hasil penelitian bahwa strategi yang harus dikembangkan adalah strategi defensive (sel 4). Strategi ini merupakan upaya menyiasati kelemahan dan ancaman untuk digunakan mempertahankan usahatani.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 324-331
Author(s):  
Agustinus Maru Bata ◽  
Amir Hamzah

Perbaikan produktivitas tanah untuk meningkatkan produksi kunyit dan kadar kurkumin dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah penggunaan sabut kelapa dan pupuk nitrogen. Penggunaan sabut kelapa dalam bentuk cair diyakini mampu meningkatkan kadar kalium dalam tanah. Begitu juga ketersediaan nitrogen yang cukup akan mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman sehingga kadar kurkumin akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis Molagen yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kunyit, serta kadar kurkumin. Kadar kurkumin dianalisis dengan spektrometer. Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan Tlogomas kota Malang pada ketinggian ± 450 m dpl. Penelitian ini  menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama dosis Molagen  (M) : M0 = Kontrol (tanpa Molagen), M1 = Molagen 100 ml/tanaman, M2 = Molagen 200 ml/tanaman, M3 = Molagen 300 ml/tanaman, M4 = Molagen 500 ml/tanaman. Faktor kedua, dosis pupuk Urea (U) : U1 = Dosis Urea 100 kg/ha, U2 = Dosis Urea 200 kg/ha, U3 = Dosis Urea 300 kg/ha. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan Molagen dan berbagai dosis urea mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, luas daun, berat brangkasan dan bobot rimpang. Kadar kurkumin yang diperoleh rata-rata antara 2,2 – 2,7%. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document