Jurnal Perspektif
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

32
(FIVE YEARS 32)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Balai Diklat Keagamaan Palembang

2776-3900, 1979-9624

2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 180-194
Author(s):  
Sri Wahyuni

Adanya kesulitan peserta didik dalam belajar matematika dengan pengantar bahasa Inggris pada materi Logaritma,sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kesulitan-kesulitan apa yang dialami peserta didik dan guru dalam belajar Matematika matei logaritma dengan pengantar bahasa Inggris pada program kelas bilingual, (2) Faktor-faktor apa yang menyebabkan peserta didik dan guru mengalami kesulitan dalam belajar Matematika dengan pengantar bahasa Inggris pada materi  logaritma, (3) Upaya apa yang dilakukan untuk meminimalisasikan kesulitan yang dialami dalam belajar Matematika materi Logaritma dengan pengantar bahasa Inggris pada program kelas bilingual (CB). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang dimaksud untuk mendescripsikan tentang kesulitan siswa dan guru dalam belajar Matematika materi logaritma dengan pengantar bahasa Inggris. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas X bilingual (cambridge) MA Negeri 3 Palembang. Sebagai sumber data adalah peserta didik dan guru yang diobservasi. Sebagai informan sumber data penelitian ini dipilih 10 orang peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara yaitu metode observasi, tesdan wawancara. Validasi data dilakukan dengan mengunakan triangulasi data yaitu dengan cara membandingkan 3 data yang ada; data hasil observasi, hasil tes dan data hasil wawancara.Dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif yang meliputi tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini ditemukan beberapa faktor kesalahan yang menyebabkan kesulitan peserta didik dan guru dalam belajar Matematika materi logaritma dengan pengantar bahasa Inggris pada kelas bilingual. Kesulitan-kesulitan itu adalah  ketidakbenaran dalam menerima informasi yang disebabkan oleh kurang teliti, kegagalan dalam konsep Logaritma hal ini terjadi karena siswa lebih suka menghafal rumus, motivasi belajar Matematika peserta didik yang umumnya rendah, pengetahuan dan kemampuan prasyarat peserta didik yang cendrung kurang, kurangnya buku referensi matematika berbahasa Inggris, kemampuan berbahasa Inggris perserta didik yang menyebabkan guru sulit berkomunikasi. Diharapkan guru pelajaran Matematika lebih menekankan pemahaman konsep dan pengetahuan prasyarat, serta adanya peningkatan kemampuan berbahasa inggris yang dimiliki guru dan peserta didik.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 138-160
Author(s):  
Elsy Zuriyani
Keyword(s):  

Dengan adanya Pandemik COVID-19 ini maka semua aktifitas yang ada di perkantoran negeri maupun swasta berubah.Pandemik ini bukan saja terjadi di Indonesia tetapi seluruh negara.Pandemik ini mengharuskan setiap orang harus menjaga jarak agar tidak bersentuhan dengan orang yang bisa menyebabkan virus COVID-19 menular. Oleh karena itu Balai Diklat Keagamaan Palembang juga menyesuaikan sistem pelatihannya dari konvensional  dirubah menjadi pelatihan secara e-learning. Penelitian implementasi pelatihan e-learning ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelatihan e-learning dibalai diklat keagaman Palembang dan juga mengetahui apa faktor penghambat dan pendukung pelatihan secara e-learning. Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.Dan hasil yang diperoleh balai diklat keagamaan Palembang telah melaksanakan pelatihan berbasis e-learning dengan tahapan sebagai berikut perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi pelatihan secara e-learning.Untuk faktor penghambat ada tiga faktor yaitu pengetahuan peserta pelatihan tentang IT, jaringan internet dan motivasi dan komitmen peserta pelatihan. Sedangkan faktor pendukung adalah adanya persiapan yang dilakukan Balai Diklat Keagamaan Palembang terhadap panitia dengan widyaiswaranya terhadap pelaksanaan pelatihan e-learning, tersedianya jaringan Wifi di Balai Diklat Keagamaan Palembang, adanya uang penggantian kuota untuk peserta pelatihan, widyaiswara dan panitia serta perkembangan zaman yang mendukung pelaksanaan pelatihan berbasis e-learning. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Balai Diklat Keagaman Palembang telah melaksanakan pelatihan e-learning dengan adanya beberapa faktor penghambat dan pendukung kesuksesan pelaksanaan pelatihan berbasis e-learning.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 161-179
Author(s):  
Yudha Andanaprawira

E-learning in the training is becoming inevitability with condition changes due to pandemics.  However, it urges the researcher to study some comparison on how the training actors give responses and expectation towards the conventional face-to-face model which once was prima donna. This study uses descriptive analytical studies and the data taken from questionnaires against 187 training participants as respondents, 7 committees, and 12 trainers or widyaiswaras. The data is processed and analyzed by using SPSS. The results yielded that the average scores of distance learning were more dominant (greater) than those in classical for all respondent’s categories (the committees, widyaiswaras, and participants). The study shows a tendency that distance training is more effective compared to classical training.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 41-58
Author(s):  
Jorawati Simarmata

Studi ini bertujuan untuk menganalisis urusan agama di daerah dengan menggunakan metode  penelitian library riset. Pertama, urusan agama di daerah berdasarkan asas dekonsentrasi  bercabang menjadi dua urusan yaitu urusan absolut dilaksanakan oleh instansi vertikal di daerah, dalam hal ini Kanwil Kementerian Agama; dan urusan pemerintahan umum dilaksanakan oleh Gubernur dan Bupati/Walikota. Dalam konteks dekonsentrasi, daerah menjadi wilayah administrasi yang notabene adalah kewenangan pemerintah pusat. Kedua, beberapa urusan agama  dimungkinkan dilakukan oleh Gubernur dan/atau Bupati/ Walikota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum antara lain (1). Pendirian rumah ibadat; (2).Pemberdayaan Badan Amil Zakat dan Infak (BAZIS); (3).Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ); (4).Dukungan bagi penyelenggaraan haji; dan (5).Dukungan untuk pendidikan agama dan pondok pesantren; (6).Pembentukan Peraturan daerah dan Peraturan Gubernur/Bupati/walikota terkait keagamaan; dan (7).Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial untuk kelompok masyarakat yang bersifat keagamaan dan organisasi kemasyarakatan bidang keagamaan. Ketiga, Omnibuslaw  memperkuat UU No. 23 Tahun 2014 bahwa agama adalah urusan pemerintah pusat.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 59-77
Author(s):  
Losarini Sumartati

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas hasil diklat aspek konteks, input, proses dan produk. Metode penelitian ini  menggunakan pendekatan kualitatif, menganalisis kegiatan pelaksanaan Latihan Dasar CPNS di Balai Diklat Keagamaan Bandung. Penggaliaan data bersumber dari data primer dan data skunder. Data primer berupa kata-kata, sikap atau tindakan yang diperoleh melalui wawancara, observasi secara langsung maupun tidak langsung yang diperoleh dari sumber utama, tim panitia, tim mentor, tim penguji dan peserta Latsar. Data sekunder diperoleh melalui dokumen, kajian terdahulu, buku-buku, agenda rapat, dan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek Conteks adalah sumber hukum yang diterbitkan LAN maupun Pusdiklat, aspek Input  terdiri dari empat komponen, yaitu;   kurikulum yang sudah ditetapkan oleh LAN sebanyak 511 jp,  widyaiswara intern sebanyak 8 orang, ditambah widyaiswara dari luar Instansi,  kepanitiaan terdiri dari Penanggung jawab, Ketua, Sekretaris dan dua orang anggota dan  peserta, terdiri dari rata-rat 40 orang/angkatan (calon Dosen, calon Guru dan calon Pelaksana). Pada aspek Proses, Kegiatan Pembelajaran Pembentukan Karakter dengannilai rata-rata 83,74,  Kegiatan Pembelajaran Penguatan Kompetensi Teknis,dengan nilai rata-rata 91,56. Aspek Produk  terdiri dari:  Rancangan Aktualisasi, dengan nilai rata-rata 86,80, Kegiatan Habituasi, dengan nilai rata-rata 87,65 dan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi, dengan nilai rata-rata 87,81.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 111-137
Author(s):  
Riswat Riswat
Keyword(s):  

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaranyang di lakukan secara optimal akan terlihat dengan indikator minimnya revisi, kegiatan di lakukan sesuaidengan rencanadan menghasilkan output yang jelas dan transparan.Fokus penelitian adalah mencari penyebab inefisiensi atau belum optimalnyapenyusunan Rencana Kerja dan Anggarandi IAIN Curup yang diindikasikan dengan revisi berulang.Metode penelitian yang di gunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi lapangan dan angket. Untuk meningkatkan keabsahan jawaban juga dilakukan tanyajawab dan dokumentasi. Populasi meliputi para kepala unit dan staf yang terlibat langsung dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran di IAIN Curup berjumlah 52 (lima puluh dua) orang yang semuanya menjadi sampel penelitian. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitianmenemukan hal-hal yang menyebabkan penyusunanRencana Kerja dan Anggaranunit-unit kerja di IAIN Curup belum optimal adalah: 1) Petunjuk Teknis Penyusunan Anggaran belum tersosialisasikan dengan baik; 2) Dokumen Standar Biaya belum tersosialisasikan dengan baik; 3) Rencana strategis belum tersosialisasikan dengan baik; 4) PenyusunanRencana Kerja dan Anggarankurang inovatif; 5) Penelaahan usulan di tingkat leadingsector belum seluruhnya melibatkan Tim Satuan Pengawas Internal dan Tim Lembaga Penjamin Mutu IAIN Curup.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 1-22
Author(s):  
Agustina Agustina
Keyword(s):  

Penyuluh Agama adalah corong pemerintah dalam menyampaikan pesan-pesan agama, namun saat ini seringkali dipandang belum menyesuaikan kompetensinya dengan perubahan zaman sehingga perlu mengikuti pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tujuan pelatihan dan kebutuhan penyuluh, input, implementasi dan dampak pelatihan terhadap peningkatan kompetensi penyuluh. Penelitian ini melibatkan 1209 (seribu dua ratus sembilan) alumni pelatihan Penyuluh Agama Islam non PNS dari 28 propinsi sebagai responden survey daring, dan 32 alumni pelatihan dari 6 kabupaten di dua propinsi yaitu Sumatera Selatan dan Lampung sebagai responden wawancara sehingga total responden 1241 (seribu dua ratus empat puluh satu) orang. Data dikumpulkan melalui tiga teknik yaitu mendistribusikan angket daring, melakukan in depth interview untuk mengelaborasi hasil angket sebagai teknik triangulasi metode, dan telaah dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat relevansi tujuan pelatihan dan kebutuhan Penyuluh Agama Islam Non PNS; aspek kurikulum dan silabus pelatihan perlu mendapat perhatian untuk perbaikan kualitas kedepan; aspek pengelolaan kelas dan penggunaan strategi widyaiswara perlu lebih baik; dan analisis dampak menunjukkan bahwa mayoritas peserta pelatihan telah memiliki peningkatan kompetensi ilmu agama dan Kompetensi Komunikasi sangat baik, dan peningkatan Kompetensi Sosial dan kompetensi moral cukup baik, namun masih kurang baik dalam aspek keterampilan menjalankan fungsi advokatif.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 96-110
Author(s):  
Mukmin Mukri

Membentuk keluarga yang kekal, bahagia dan sejahtera merupakan tujuan pokok dalam rumah tangga. Untuk mencapai rumah tangga yang bahagia dan sejahtera diperlukan adanya kerja sama dan saling pengertian antara suami-isteri, dan menghindari segala macam perselisihan dalam rumah tangga. Tujuan suci tersebut sering kandas di tengah jalan, karena pasangan tidak dapat mempertahankan hubungan keluarga secara harmonis dan berakhir dengan perceraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian disebabkan karena beberapa faktor, antara lain:Faktor moral meliputi poligami tidak sehat, krisis akhlak, cemburu, Faktor meninggalkan kewajiban meliputi kawin paksa, ekonomi, tidak ada tanggung jawab, Faktor kawin di bawah umur, Faktor penganiayaan, Faktor perselisihan meliputi gangguan pihak ketiga, dan keharmonisan. saran yang dapat peneliti berikan adalah Bagi orang tua tidak menikahkan anaknya dengan cara paksa, yaitu menikahkan anaknya dengan orang yang tidak dicintainya. Karena perkawinan harus ada kesepakatan antara kedua calon mempelai, Bagi pasangan suami-isteri                hendaknya saling memahami, saling terbuka dalam rumah tangga untuk memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga tidak terjadi disharmonis dalam keluarga. Langkah yang ditempuh adalah dengan cara mengemukakan permasalahan yang ada, kemudian permasalahan tersebut dibicarakan bersama dan dicari jalan keluarnya bersama-sama, salah satunya adalah harus ada yang mengalah dan saling menyadari satu sama lain, sehingga perselisihan cepat terselesaikan dengan damai, Bagi masyarakat hendaknya dilakukan penyuluhan hukum perceraian dengan segala aspeknya, guna merangsang kokohnya ikatan perkawinan dan mengurangi angka perceraian.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 22-40
Author(s):  
Fitria Gunawan
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif pembelajaran jarak jauh dalam menggunakan aplikasi E-Learning madrasah terhadap minat belajar siswa kelas IV MIN 2 Palembang. Responden yang diambil adalah siswa kelas IV, guru kelas dan guru bidang studi, dan orang tua siswa di lingkungan MIN 2 Palembang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif menggunakan analisis  kualitatif sehingga menjadi paparan informasi yang mudah di mengerti. Pembelajaran pada sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidayah (MI) dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran formidable atau biasa disebut dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan bimbingan orang tua dari rumah dan guru di sekolah. Siswa melakukan pembelajaran online dan berinteraksi dengan guru menggunakan aplikasi, salah satu aplikasi yang di pakai seperti e-Learning, zoom, whatsapp group dan telegram. Hasil penelitian menujukkan bahwa pembelajaran formidable secara online pada masa Covid-19 sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa, yaitu siswa merasa jenuh dan bosan karena tidak bertemu dengan teman dan gurunya secara langsung.


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 297-311
Author(s):  
Shulhan Shulhan
Keyword(s):  

Pesantren salaf yang semula berfungsi sebagai pusat pembelajaran agama secara tradional mengalami transformasi modernisasi baik sistem maupun kurikulum untuk mengakomodasi tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman modern. Tulisan ini dimaksudkan untuk membahas tentang transformasi modernisasi pesantren salaf dengan setting lokasi di Pulau Madura. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi untuk menggambarkan dinamika fenomena modernisasi yang terjadi di tengah pesantren salaf. Teknik pengambilan data berupa observasi dan interview. Observasi dikakuan dengan cara mengamati secara langsung hal-hal yang terjadi di tengah-tengah obyek penelitian. Wawancara  dilakukan kepada pihak terkait  (stakeholder) untuk memperoleh informasi tentang bagaimana proses transformasi modernisasi pada pesantren salaf. Kehadiran peneliti menjadi intrumen kunci (key instrument) dalam proses pengumpulan data untuk memastikan originalitas data yang diperoleh. Hasil penelitian ini antara lain; Pertama, pesantren salaf-modern yaitu pesantren yang semula salaf tradisional dikembangkan dengan memasukkan sistem sekolah yang diimplementasikan di lembaga pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama dari jenjang terendah hingga pendidikan tinggi. Kedua, pesantren salaf-inklusif, lembaga pendidikan pesantren tetap mempertahankan tradisi lama dalam mengajarkan kitab-kitab kuning dengan metode tradional klasik dan membolehkan santri untuk mengenyam pendidikan formal di luar pesantren secara proporsional. Ketiga, pesantren kombinasi salaf modern-inklusif, pesantren yang pola sistemnya mengombinasikan salaf-modern dan salaf-inklusif. Keempat, pesantren salaf-renewed learning method, lembaga pendidikan pesantren yang persisten mengajarkan kitab kuning dengan system pembelajaran seperti yang terdapat dalam sekolah formal yang berada di bawah naungan pemerintah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document