Preventif Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

32
(FIVE YEARS 32)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo

2620-3294, 2540-8283

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Nurmaladewi Nurmaladewi ◽  
Fifi Nirmala G ◽  
Lisnawaty Lisnawaty ◽  
Arum Dian Pratiwi ◽  
Jumakil Jumakil

AbstrakSanitasi merupakan upaya dasar dalam menjaga kesehatan manusia dengan cara penyediaan lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan. Penyediaan sarana sanitasi akan memberikan dampak positif namun faktanya penyediaan sarana sanitasi masih belum memadai karena masyarakat yang belum menyadari pentingnya sarana sanitasi dalam kehidupan sehari-hari sehingga angka kesakitan akibat buruknya fasilitas sanitasi masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ketersediaan fasilitas sanitasi pemukiman di wilayah pesisir masyarakat Kelurahan Nambo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan teknik simple random sampling. Populasi adalah semua kepala keluarga di Kelurahan Nambo Kota Kendari berjumlah 321 kepala keluarga dan jumlah sampel adalah 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari kepemilikan kategori sarana penyediaan air bersih masyarakat yang memenuhi syarat sebanyak 29 orang (59,2%) dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 20 orang (40,8%). Saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat sebanyak 67 orang (95,7%) dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 3 orang (4,3%). Kepemilikan jamban yang memenuhi syarat sebanyak 46 orang (51,1%) dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 44 orang (48,9%). Kepemilikan tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat sebanyak 42 orang (52,5%) dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 38 orang (47,5%). Dapat disimpulkan bahwa dari sisi kepemilikan fasilitas sanitasi, masyarakat Kelurahan Nambo sudah masuk dalam kategori baik namun yang perlu menjadi perhatian ialah masih banyak fasilitas sanitasi yang belum memenuhi syarat. Kepemilikan dan kualitas sanitasi ialah dua hal yang harus tercapai dalam menciptakan kondisi lingkungan yang baik sehingga derajat kesehatan masyarakat juga baik. Rekomendasi yang diberikan perlunya pemicuan motivasi untuk jamban, SPAL, dan pengelolaan sampah. Kata kunci: sanitasi; lingkungan; wilayah; pesisir


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Suhadi Suhadi

AbstrakSalah satu faktor permasalahan klaim yang sering menjadi hambatan dalam pencairan dana pelayanankesehatan di rumah sakit adalah ketepatan waktu pengajuan klaim di kantor BPJS oleh pihak rumah sakit.Dalam pelaksanaan nya Rumah Sakit seringkali tidak tepat waktu dalam pengajuan klaim JKN. Adanya Kondisipengajuan klaim yang tidak tepat waktu dan sering terlambat akan berdampak pada siklus keuangan rumahsakit. Pada keadaan yang lebih tinggi maka hal ini akan berpengaruh terhadap operasionalisasi pelayanankesehatan di rumah sakit. Tujuan penelitian untuk menganalisis ketepatan waktu pengajuan klaim JaminanKesehatan Nasional di Rumah Sakit Badan Layanan Umum Bahteramas Prov. Sulawesi Tenggara Kota Kendari.Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian meliputi Petugas Casemix,Verifikator BPJS, Kepala Rekam Medik, Petugas Rawat Inap dan pasien peserta JKN. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pengajuan klaim JKN oleh Rumah Sakit Badan Layanan Umum Bahteramas Prov. SulawesiTenggara seringkali tidak tepat waktu, hal ini disebabkan oleh kondisi faktor internal berupa ketidaklengkapanpengisian resume medis oleh petugas, tidak adanya tanda tangan Dokter Penanggung Jawab pelayanan padaresume medis, kesalahan koding oleh petugas, kurangnya berkas penunjang tindakan medis, dan kondisijaringan online yang sering ngadat pada saat penginputan data klaim, serta faktor ekternal dari unsur pasienyang melakukan penunggakan iuran JKN. Kesimpulan; ketepatan waktu pengajuan klaim pelayanan kesehatanoleh Rumah Sakit Badan Layanan Umum Bahteramas Prov. Sulawesi Tenggara belum sepenuhnya berjalanoptimal dilakukan sehingga kondisi ini dapat menghambat pengelolaan keuangan rumah sakit di masa datang.Saran; hendaknya pihak rumah sakit melakukan pelatihan manajemen klaim JKN diikuti dengan pengawasanpengelolaan klaim, peningkatan sumber daya teknologi jaringan internet, serta peningkatan koordinasipengelolaan klaim dengan pihak BPJS guna tercapainya efektifitas program JKNKata Kunci : Rumah Sakit, Ketepatan Waktu, Klaim JKN, BPJS 


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Fifi Nirmala G ◽  
Deka Wahyuni ◽  
Paridah Paridah ◽  
Farid Rezal
Keyword(s):  
P Value ◽  

AbstrakPenumpukan kadar gula dalam darah merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit diabetes melitus.Aktivitas fisik yang dilakukan oleh seseorang akan mempengaruhi kadar glukosa darahnya. Faktor yangmempegaruhi glukosa darah puasa tidak terkendali adalah pengetahuan, pendidikan, diet, stres, asupanmakan, kurang aktivitas fisik, asupan obat yang berhubungan dengan pengendalian kadar gula darah. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktifitas fisik, asupan energi dan stres dengan kadarglukosa darah puasa mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pengetahuan Jurusan Penjaskesrek kota Kendari diUniversitas Halu Oleo. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional.Jumlah sampel adalah sebanyak 120 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling.Analisis yang digunakan yakni analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitianmenunjukan bahwa terdapat Hubungan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah puasa (p value 0,000),tidak ada hubungan asupan energi dengan kadar glukosa darah puasa (p value 0,656) dan tidak ada hubunganstres dengan kadar glukosa darah puasa (p value 0,510). Sehingga dapat disimpulkan dari hasil tes menunjukanaktivitas fisik dapat menyebabkan glukosa darah puasa. Glukosa akan diubah menjadi energi pada saatberaktivitas fisik. Aktivitas fisik mengakibatkan insulin semakin meningkat sehingga kadar gula dalam darahakan berkurang. Dengan beraktivitas fisik maka banyak manfaat untuk menurunkan stres.Kata Kunci: Aktivitas fisik, Asupan energi, dan Stres dengan Kadar glukosa darah puasa


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Syawal Kamiluddin Saptaputra ◽  
Kurnia Wulan Ramadhani ◽  
Suhadi Suhadi

Abstrak Munculnya wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 di Indonesia mendorong pemerintah Republik Indonesiamelalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan himbauan untuk melaksanakan kegiatanpembelajaran jarak jauh. Adaptasi kebiasaan baru dalam dalam proses pembelajaran juga berdampak padaproses belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran kelelahan, gejalastres, kualitas tidur, riwayat penyakit, kekhawatiran terhadap akses jaringan, beban kerja mental, dan status giziselama pembelajaran jarak jauh pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2020. Jumlahresponden sebanyak 281 siswa yang terdiri dari 84 siswa angkatan 2017, 92 siswa angkatan 2018, dan 105siswa angkatan 2019. Kelelahan diukur dengan menggunakan Industrial Fatigue Research Committee (IFRC),gejala stress diukur menggunakan Depression Anxiety Stress Scale (DASS), Kualitas tidur menggunakanPittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Beban kerja mental menggunakan kuesioner NASA-TLX. Hasil penelitianmenunjukkan 140 siswa (49,8%) mengalami kelelahan sedang, 185 siswa (65,8%) pada stres ringan, 210 siswa(74.8,8%) memiliki kualitas tidur yang buruk, 41 responden (14,6%) memiliki riwayat penyakit, 266 responden(94,6%) memiliki kekhawatiran ketersediaan jaringan, 187 responden (66,6%) mengalami beban kerja mentalsedang, dan 181 responden (62,4%) memiliki status gizi kategori normal. Peneliti berharap hasil penelitian inidapat menjadi bahan masukan atau evaluasi bagi institusi pendidikan dalam meningkatkan efektivitas danefisiensi sistem pembelajaran pada saat Pandemi Covid-19.Kata kunci: Pembelajaran jarak jauh, Kelelahan, Gejala stres, Kualitas tidur, Beban Kerja, Persepsi 


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Lisnawaty Lisnawaty ◽  
Reski Eka Sakti Ocktaviani ◽  
Renni Meliahsari ◽  
Aldian Aldian ◽  
Nur Haerati

AbstrakWabah corona virus (Covid-19) merupakan masalah yang terjadi hampir di semua belahan dunia, yang terjadi diakhir tahun 2019 dan sampai saat ini angka kejadiannya masih cukup tinggi termasuk di Indonesia. Dalammencegah penularan Covid-19, WHO dan Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk menggunakanmasker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak serta mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Gizi yang cukupsangat diperlukan dalam mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Memilih asupan makanan bergizi seimbangpada masa pandemic Covid-19 sekarang ini salah satu cara agar daya tahan tubuh tetap prima. Dampak dariCovid-19 juga mempengaruhi psikologi seseorang dalam pemilihan makanan dan perubahan pola makan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumsi makanan pada masyarakat Kabupaten Munaselama pandemic Covid-19, dengan menggunakan rancangan cross sectional study. Sampel dalam penelitian iniadalah semua responden yang mengisi lembar kuesioner secara online yakni sebanyak 701 orang responden.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan (pvalue = 0,673) tidak mempunyai hubunganterhadap perilaku konsumsi. Sikap (Pvalue = 0,000) dan tindakan (pvalue = 0,000) mempunyai hubungan terhadapperilaku konsumsi. Kemudian dilanjutkan uji regresi linear sederhana, didapatkan nilai nilai R Square (R2) = 0,215, artinya bahwa sikap dan tindakan memiliki pengaruh sebesar 21,5% terhadap perilaku konsumsi makananresponden selama pandemic Covid-19 sedangkan 78,5% dipengaruhi oleh variabel lain. Dari hasil penelitianmaka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap tidak berhubungan terhadap perilaku konsumsimakanan bergizi, sedangkan tindakan mempunyai hubungan signifikan dan pengaruh terhadap konsumsimakanan bergizi masyarakat Kabupaten Muna selama Covid-19.Kata kunci: Covid-19; perilaku; makan bergizi 


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Dewi Tisnawati ◽  
Sartiah Yusran ◽  
Asnia Zainuddin ◽  
Suhadi Suhadi

AbstrakPosyandu merupakan salah satu bentuk upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar terutama bagi ibu, bayi dan balita. Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2016, Indonesia memiliki 263.964 Posyandu yang tersebar di seluruh daerahdiIndonesia, yang meliputi Posyandu Pratama sebanyak 32.439 Posyandu,Madya sebanyak 90.138 Posyandu, Purnama sebanyak 108.681 Posyandu dan mandiri sebanyak 32.131 Posyandu. Kinerja Posyandu di Kabupaten Muna saat ini masih sangat rendah, terlihat dari jumlah Posyandu secara keseluruhan yakni 294 dengan jumlah posyandu yang aktif hanya 42 atau 14,29 % sedangkan posyandu yang tidak aktif sebanyak 152 atau sekitar 85,71 %.Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan posyandu serta analisis  ketidakaktifan Posyandu di Kabupaten Muna.MetodePenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Pendekatan ini mementingkan penguraian fenomena yang teramati dan konteks makna yang melingkupi suatu relalitas.Hasil Keaktifan pelaksanaan kegiatan posyandu belum terselenggara dengan baik dimana tidak semua program dilaksanakan. Kegiatan penimbangan balita sudah dilakukan tetapi frekuensi penimbangan masih rendah, PMT tidak rutin dilaksanakan karena pembiayaan yang kurangprogram kesehatan ibu dan anak belum dilaksanakan dengan baik karena petugas puskesmas yang datang di posyandu tidak selalu bidan dan tidak ada tempat atau gedung yang disediakan sehingga ibu hamil merasa malu untuk periksakan kehamilan, sedangkan kegiatan penyuluhan tidak rutin dilaksanakan karena kurangnya pelatihan yang dilakukan terhadap kader, SDM, Dana dan sarana prasarana yang tersedia belum memadai serta belum di manfaatkan dengan optimal. Puskesmas kurang melakukan koordinasi lintas sektoral dalam kegiatan posyandu. Kata Kunci: Sarana prasarana, keaktifan posyandu


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Irma Irma ◽  
Yusuf Sabilu ◽  
Lymbran Tina ◽  
Febriana Muchtar

AbstrakPenyakit DBD sebagai salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Kota Kendarimerupakan daerah yang endemik DBD dengan CFR 0,11 % pada tahun 2014 dan Incidence Rate 152 per 1000penduduk dan sebaran penyakit DBD di Kelurahan Punggolaka pada tahun 2015 sepanjang periode januari sampaiJuni sebanyak 3 kasus. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain pra-experimental onegrouppretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga yang ada dan tinggal di KelurahanPunggolaka Kecamatan Puuwatu Kota Kendari sebanyak 1.473 KK dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu – ibuyang tinggal di Kelurahan Punggolaka sebanyak 104 orang yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Ujistatistik yang digunakan adalah McNemar dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwapengetahuan ibu tentang pencegahan DBD sebelum pemberian penyuluhan kesehatan sebagian besar atau 77,9 %adalah kurang dan hanya 22,1 % dengan kategori baik sedangkan pengetahuan ibu tentang pencegahan DBDsesudah pemberian penyuluhan kesehatan sebagian besar atau 72,1 % menjadi baik dan hanya 29,7 % dengankategori kurang. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian penyuluhankesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pencegahan DBD yang dibuktikan dengan nilai p = 0,001 < nilai α =0,05).Kata kunci: penyuluhan kesehatan, DBD, masyarakat. 


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Farid Rezal ◽  
Fifi Nirmala G ◽  
Widya Utari Syafri

AbstractTuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang menyerang paru disebabkan oleh mycobacteriumtuberculosis. Pengobatan TB paru memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga kelangsungan pengobatan TBparu membutuhkan faktor penunjang yaitu salah satunya adalah dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui dukungan keluarga dan motivasi terhadap kesembuhan pada penderita tuberkulosis paru diWilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari Tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitiankualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan teknikpurposive sampling, 6 informan kunci dan 2 informan biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kesembuhan yang paling dominan dalam menunjang kesembuhan penderita adalah dukungan keluarga dalam bentuk dukungan emosional yaitu dukungan perhatian terhadap pemenuhan makanan dan yang paling utamaadalah perhatian dalam mengontrol pengobatan penderita. Penderita sendiri merasa lebih termotivasi denganadanya dukungan perhatian yang lebih dari keluarga. Petugas kesehatan memberikan penderita motivasi untukselalu sabar, ikhlas dan semangat dalam menjalani pengobatan hingga sembuh serta tidak mudah untukberputus asa. Peranan kader kesehatan dalam melayani pasien TB Paru diharapkan dapat membangun hubunganyang baik dengan penderita.Kata kunci: Tuberkulosis paru, dukungan keluarga, motivasi


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Harleli Harleli ◽  
Fithria Fithria ◽  
Irma Irma

AbstractTempe merupakan makanan yang mengandung isoflavon yang berperan dalam pencegahan beberapajeniskanker seperti kanker payudara. Pada saat kadar estrogen tubuh berlebih, ikatan isoflavon dengan reseptordapat menekan kerja estrogen sehingga menurunkan resiko kanker payudara. Berdarsakan riset Kesehatan,Indonesia menempati urutan ke 10 kematian akibat kenker. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahuigambaran tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dan kandungan Isoflavon pada siswa SMK KesehatanMandonga Kendari. Jenis penelitian adalah deskriptif menggunakan metode kualitatif. Populasi dalampenelitian ini adalah berjumlah 181 siswi SMK Kesehatan Kota Kendari dengan tehnik pengambilan sampel Proportionate Stratified Random Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembaran kuisioner sedangkan analisis data yang digunakan melalui kuisioner kemudian di deskripsikan.. Hasil penelitianmenunjukan bahwa sebanyak 31 siswi memiliki pengetahuan baik tentang kanker payudara dan pencegahannyadan sebanyak 73 siswi mengkomsumsi isoflavon ≤ 30 mg/hari.Kata kunci: Pengetahuan, kanker payudara, komsumsi isoflavon dari tempe


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Fithria Fithria ◽  
Junaid Junaid ◽  
Harleli Harleli ◽  
Ramlah Ramlah

AbstractInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit menular yang menjadi penyebab utama kematianpada anak usia < 5 tahun di dunia. Hampir 7 juta anak meninggal akibat ISPA setiap tahun. Di Indonesia, ISPAmasih menjadi masalah kesehatan utama dan merupakan penyebab utama kunjungan pasien di Puskesmas(40%-60%) dan rumah sakit (15%-30%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungandengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita di Puskesmas Mabodo Kabupaten Munatahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study.Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita di Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna yang terdaftar padabulan oktober – bulan desember 2018 dan sampelnya diambil secara purposive sampling sebanyak 53 balita.Data dianalisis dengan Chi-square dengan 95%. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara statusgizi (p value = 0,418), status imunisasi (p value = 0,391) dan ada hubungan antara keberadaan anggota keluargayang merokok (p value = 0,003), penggunaan bahan bakar biomass (p value = 0,036) dengan kejadian ISPA padabalita di Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2018. Disarankan bagi tenaga kesehatan (Puskesmas)hendaknya memberikan konseling kepada Ibu yang memiliki balita di Puskesmas Mabodo yang mengalamipenyakit ISPA untuk dapat mengurangi tingkat terjadinya penyakit ISPA tersebut.Kata kunci: ISPA, Balita, Faktor kejadian ISPA 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document