Kadera Bahasa
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

75
(FIVE YEARS 31)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Jurnal Kadera Bahasa, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara

2623-2049, 2088-4850

Kadera Bahasa ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 134-145
Author(s):  
Dedy Eko Aryanto

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai kedudukan perempuan pada beberapa peristiwa yang tercermin dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Novel Laut Bercerita ini dipilih untuk dianalisis karena menggambarkan secara kompleks kedudukan dan perjuangan tokoh-tokoh perempuan di dalamnya yang mencoba menyamakan hak gender dalam strata sosial yang saat itu mencerminkan keadaan yang genting sebelum terjadinya reformasi 1998. Analisis unsur feminisme dalam novel Laut Bercerita ini bersifat kualitatif dan disajikan secara deskriptif dengan menggunakan data berupa kata, kalimat, disertai penjelasan yang mencerminkan aspek feminisme eksistensial yang muncul dalam novel. Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: (1) kedudukan perempuan dalam novel Laut Bercerita memiliki peran besar dalam perjalanan tokoh utama Biru Laut, (2) profeminis memunculkan fakta unik bahwa kaum lelaki ternyata juga berperan penting dalam memerjuangkan kesetaraan gender.


Kadera Bahasa ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 90-104
Author(s):  
Mifta Wachidah
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan ejaan dalam situs daring Kompasiana.com edisi Januari-Februari tahun 2020 dan relevansinya dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA/MA. Penulisan artikel hendaknya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Namun, penggunaan ejaan kurang diperhatikan oleh penulis artikel media massa. Hal ini, dapat menimbulkan adanya kesalahpahaman dan pesan tidak tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Penelitian ini ialah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan prosedur kerja analisis kesalahan untuk mendeskripsikan berbagai kesalahan yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesalahan ejaan pada situs daring Kompasiana.com dan terdapat relevansi antara penelitian ini dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA/MA.


Kadera Bahasa ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 77-89
Author(s):  
Anik Maisyaroh ◽  
Asep Purwo Yudi Utomo

Dalam sebuah iklan terdapat banyak tuturan dengan maksud tersirat atau tersembunyi. Iklan rokok “Djarum Coklat” adalah salah satu iklan yang memunculkan banyak implikatur karena tidak memunculkan produk rokok maupun kata “rokok” dalam iklan yang ditayangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implikatur pada bahasa iklan rokok “Djarum Coklat” tahun 2010–2020. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yakni pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Pendekatan teoretis yang digunakan berupa analisis pragmatik sedangkan pendekatan metodologis menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif.Subjek dalam penelitian ini berupa iklan rokok “Djarum Coklat” tahun 2010–2020. Data diperoleh dengan metode dokumentasi. Dalam penyajian hasil analisis data digunakan metode penyajian informal. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 11 data implikatur. Implikatur pada tuturan iklan digunakan untuk memberi informasi kepada masyarakat terkait produk rokok beserta kemasan yang baru. Slogan yang singkat dan jelas tersebut dikemas dengan konsep yang menarik agar mudah diingat oleh pembacasehingga tertarik untuk membelinya. Hasil penelitian ini ditemukanmaksud tuturan dalam sebuah iklan yang akan berguna dengan referensi dalam kehidupan.


Kadera Bahasa ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 123-133
Author(s):  
Sheva Widianti Putri

ABSTRAKTujuan penelitian ini menjelaskan pengaruh peran orang tua terhadap pemerolehan bahasa pada anak usia 4-5 tahun. Analisis ini menggunakan analisis deskriptif. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode wawancara dan metode catat. Peneliti mewawancarai narasumber kemudian ditranskripkan melalui metode catat. Sampel penelitian terdiri dari dua narasumber yaitu (1) Adrian Salafas Putra (berusia 4 tahun 5 bulan), dan (2) Dimas Mahesa (berusia 5 tahun 3 bulan). Hasil dari penelitian ini adalah sampel pertama, anak memperoleh bahasa Jawa dari kedua orang tuanya yang berasal dari Jawa. Sampel kedua, anak memperoleh kosa kata bahasa seperti ‘dodok’ dan ‘embung’ dari kebiasaan berbahasa orang tuanya.


Kadera Bahasa ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 105-122
Author(s):  
Irma Rachmayanti ◽  
Mochamad Arifin Alatas

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pandemi Covid-19 yang  menyebabkan proses pembelajaran harus berbasis daring. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran Bahasa Arab berbasis daring dengan menggunakan aplikasi Edmodo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswa, pengajar dan dokumen. Teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan inferensi. Tahapan dalam penelitian meliputi tahap pra-lapangan, kerja lapangan, dan laporan. Hasil penelitian ini adalah deskripsi pembelajaran Bahasa Arab berbasis daring dengan menggunakan aplikasi Edmodo yang meliputi perencanaa, pelaksanaan, dan evaluasi. (1) Perencanaan pembelajaran masih berbasis tatap muka berupa indikator, tujuan, dan materi yang akan dikembangkan berbasis daring untuk tahun ajar berikutnya. (2) Pelaksanaan pembelajaran meliputi bahan ajar kitab Arabiyah Lil Hayah, metode dengan audio-lingual komunikatif, dan eklektik, serta media pembalajaran daring Edmodo. (3) Evaluasi pembelajaran dengan evaluasi proses berupa evaluasi harian dan evaluasi hasil berupa UTS dan UAS.


Kadera Bahasa ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 146-164
Author(s):  
Tania Intan ◽  
Prima Agustina Mariamurti ◽  
Nurul Hikmayaty Saefullah

Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap fenomena perjodohan dan isu ekokritik dalam novel metropop Dimi is Marriedkarya Retni SB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan kritik sastra feminis dan ekologi sastra. Data berupa kata, frasa, dan kalimat dari objek penelitian dikumpulkan dengan teknik simak-catat setelah melalui pembacaan tertutup. Data kemudian diklasifikasi berdasarkan permasalahan, diinterpretasi, dan dianalisis dengan teori-teori yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjodohan diperantarai oleh kedua orang tua dengan motif menjaga “keningratan” dalam konteks modern. Perjodohan dilakukan dengan menerapkan pertimbangan atas kriteria tradisional, yaitu bibit, bebet, dan bobot. Standar perempuan yang diinginkan sebagai calon istri adalah yang sesuai dengan stereotipe peran gender, yaitu berkarakter manis, sopan, patuh, dan sayang pada orang tua. Permasalahan dalam perjodohan terjadi karena relasi yang tidak homogen di antara pasangan berkaitan dengan alasan menikah, status sosial, dan pandangan hidup. Isu ekokritik yang dibahas dalam novel melibatkan elemen hutan, bencana, binatang, dan bumi. Perempuan menyuarakan kerusakan alam dan kerugian yang dialami rakyat lokal akibat pengelolaan industri yang abai pada lingkungan. Dalam pandangan feminis, ideologi patriarki bekerja melalui perlakuan manusia terhadap alam yang menyerupai tindakan laki-laki pada perempuan, yaitu sebagai objek eksploitasi.


Kadera Bahasa ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 58-76
Author(s):  
Mulyadi Mulyadi

AbstrakArtikel ini menganalisis genre sastra tradisional Minangkabau, Kaba Bonsu Pinang Sibaribuik (KBPS), dengan menggunakan pendekatan naratologi morfologi Valdimir Propp. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teori fungsi pelaku morfologi cerita rakyat dari Propp, penelitan ini membuktikan bahwa fungsi pelaku dalam kaba ini sangat relevan dengan teori Propp. Terdapat sebanyak 29 fungsi dalam kaba KBPS dari 31 yang dikemukakan Propp, dengan tiga pergerakan cerita atau tiga pengulangan pola fungsi tindakan pelaku, dengan tujuh persebaran fungsi pelaku yang sesuai/lengkap dengan Propp (lingkungan aksi: penjarah; pemberi (donor); pembantu/penolong; seorang putri (yang dicari) dan ayahnya; perantara/utusan; pahlawan/wira; dan pahlawan palsu. Narasi kaba ini membuktian relevasi dan equivalensi struktur kesejagadannya dengan pola-pola cerita peri Rusia yang diteliti Propp. Fungsi-fungsi tindakan dikemukakan Propp itu pada kaba KBPS bukan semata sebuah hasil rekayasa dan kejeniusan tukang cerita, hal itu juga keajaiban universalitasnya dalam penciptaan struktur naratif tradisional yang unik.Kata-kata kunci: Bonsu Pinang Sibaribuik, fungsi, morfologi cerita rakyat, struktur naratif, universal, Vladimir Propp  AbstractThis article analyses a traditional Minangkabau epic narrative entitled Kaba Bonsu Pinang Sibaribuik (KBPS) by using Vladimir Propp’s morphology of folktale. By using qualitative method and the theory of the function of action in Propp’s theory, this research proves that the function of action of the narrative is very relevant to the Propp’s pattern. From the analysis it was found that there are 29 functions (act of actions) in the narrative compared with 31 functions stated by Propp, with three movements of the story or three repetition of the functions of action with seven extent of function of acts that are fit to Propp invented (the circle of action: villain; donor; helper; a princess and her father; dispatcher; hero; and false hero). This narrative has proved its pattern has a universal structure as the pattern of fairy tales studied by Propp. The function of action proposed by Propp as revealed in the narrative of BPS is not a mere story telling intelligence, it is also as wonderful of the universality pattern in the making of unique traditional narrative structure.Keywords: Bonsu Pinang Sibaribuik; function, morphology of folktale, narrative structure; universal, Vladimir Propp.


Kadera Bahasa ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 48-57
Author(s):  
Farah Nur Fakhriyah

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan masalah pemerolehan bahasa kedua pada studi kasus dua orang anak melalui tontonan yang disimak pada media sosial YouTube. Media sosial YouTube merupakan media sosial yang dapat digunakan oleh berbagai kalangan. Begitupun pada anak-anak yang masih pada tahapan pemerolehan bahasa. Media sosial YouTube menjadi media yang sangat efektif digunakan pada pemerolehan bahasa pada anak, terlebih lagi pada proses pemerolehan bahasa anak B2. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif yang mana peneliti melakukan wawancara, kemudian memaparkan dan menyajikan dalam bentuk uraian deskriptif. Responden pada penelitian ini ialah dua orang anak, yang pertama ialah seorang anak laki-laki yang bernama Muhammad Alman Aqmar Permana yang berusia 3 tahun 8 bulan dan studi kasus kedua ialah seorang anak perempuan berusia 5 tahun yang bernama Fahira Putri Hendriansyah. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pemerolehan bahasa kedua, yaitu bahasa Inggris yang terfokus pada nomina warna dan numeralia pokok. Pemerolehan bahasa kedua hanya dapat diserap anak dalam bentuk kata. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dapat diketahui bahwa media YouTube dapat berpengaruh pada pemerolehan bahasa B2 anak. Akan tetapi, media YouTube tidak sepenuhnya menyubstusikan peran manusia dalam pemerolehan ataupun pembelajaran bahasa.


Kadera Bahasa ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 11-22
Author(s):  
Louisa Rina Moningka

AbstractThe purpose of this study is to describe the form and function of tombulu language deixis. This research is qualitative with descriptive method especially in collecting data scientifically, and producing linguistic rules in linguistics. Data for analysis need are sourced from the field and literature. Field data is collected through informants, and library data is taken from books. Data collection techniques used direct observation techniques, tapping records, notes, and interviews. For data analysis, the inductive method is adopted. The results of this study indicate that in terms of the form of tombulu language deixis can be in the form of a morpheme, a word and a phrase. In terms of function depends on the type of deixis. In tombulu only one form of deixis refer to him male and female. Deixis to designate a place in tombulu is known for three distinctions. While the possessive contructive of tombulu language is stick-right. In the syntactic distribution, the possessive construct of the tombulu language stick-right morpheme, clearly showing the characteristics of a consistent VO type language. Through deixis pointing in Tombulu language can answer Frei’s hypothesis, which says that the higher the level of culture, the simpler the language deictic system concerned. In the case of Tombulu language deixis especially the place deixis can reflect the low level of Tombulu culture. Keywords : deixis, Tombulu, language


Kadera Bahasa ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Nurul Masfufah

AbstractResearch on phonemic correspondence between Melayu Kutai and Tonyooi has never been done. The purpose of this study is to describe the form of phonemic correspondence between Melayu Kutai and Tonyooi. Data collection is done by the method of documentation with the technique of reading and taking notes. The data analysis using a comparison method with phonemic correspondence techniques. In this study found 10 phonemic correspondences between Melayu Kutai and Tonyooi, namely a~e/-k#, ŋ~kŋ/-#, ᴓ~q/-#, d~ᴓ/kv, b~ᴓ/kv , m~pm/-#, n~tn/-#, c~s/#-, s~h/-#, and u~o/k(v)-k. The vowels phoneme correspondence was only found in one device, while the consonant phoneme correspondence was found in nine devices. The phonemic correspondence set shows the kinship of the two languages. In addition, it can show the characteristics of each language from its phonological aspects, such as unique phonemes, namely /kŋ/, /pm/, and /tn/ at the end of words in Tonyooi, whereas in Melayu Kutai it is not found.Keywords: phonemic correspondence, vowels phonemes, consonant phonemes AbstrakPenelitian korespondensi fonemis antara bahasa Melayu Kutai dan bahasa Tonyooi belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk perangkat korespondensi fonemis antara bahasa Melayu Kutai dan bahasa Tonyooi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dengan teknik baca dan catat. Penganalisisan data menggunakan metode perbandingan dengan teknik korespondensi fonemis. Dalam penelitian ini ditemukan 10 perangkat korespondensi fonemis antara bahasa Melayu Kutai dan bahasa Tonyooi, yakni a~e/-k#, ŋ~kŋ/-#, ᴓ~q/-#, d~ᴓ/k-v, b~ᴓ/k-v, m~pm/-#, n~tn/-#, c~s/#-, s~h/-#, dan u~o/k(v)-k. Korespondensi fonem vokal hanya ditemukan satu perangkat saja, sedangkan korespondensi fonem konsonan ditemukan sembilan perangkat. Perangkat korespondensi fonemis tersebut menunjukkan adanya kekerabatan kedua bahasa tersebut. Selain itu, dapat menunjukkan karakteristik masing-masing bahasa dari aspek fonologinya, seperti ditemukan fonem unik, yaitu /kŋ/, /pm/, dan /tn/ di akhir kata dalam bahasa Tonyooi, sedangkan dalam bahasa Melayu Kutai tidak ditemukan.Kata kunci: korespondensi fonemis, fonem vokal, fonem konsonan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document