Jurnal Mesin Sains Terapan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

30
(FIVE YEARS 30)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Negeri Lhokseumawe

2597-9140

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
Ifwal Afwadi ◽  
Bukhari Bukhari ◽  
Dailami Dailami ◽  
Marzuki Marzuki ◽  
Sumardi Sumardi
Keyword(s):  

Dengan berkembangnya teknologi mikrokontroler saat ini, sistem keamanan dapat dilakukan degan menggunakan alat elektronik sebagai pengganti sistem keamanan kunci konvensional dan dapat mempermudahkan suatu pekerjaan. Alat keamanan pintu ini menggunakan solenoid dan mengendalikannya melalui sensor ultrasonik. Alat ini dirancang dengan memamfaatkan Mikrokontroler, Arduino Uno sebagai pengendali utama, dimana sensor ultrasonik berfungsi sebagai alat untuk membuka pintu pagar dan memberikan perintah pada Mikrokontroler untuk mengendalikan motor. Alat ini bekekerja berdasarkan prisip pantulan gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objet didepannya, maka mikrokontroler akan memberikan input high pada relay untuk mengaktifkan solenoid door lock dan motor berfungsi untuk menbuka pagar.Kata kunci: Sensor Ultrasonik, Selenoid Door Lock, Mikrokontroler Motor DC


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Alfizzah Nasution ◽  
Akhyar Ibrahim ◽  
Jufriadi Jufriadi ◽  
Syamsuar Syamsuar

Kuningan adalah logam yang merupakan campuran dari tembaga dan seng. Kuningan sangat mudah untuk di bentuk ke dalam berbagai bentuk, sebuah konduktor panas yang baik, dan umumnya tahan terhadap korosi dari air garam. Karena sifat-sifat tersebut, kuningan kebanyakan digunakan untuk membuat pipa, tabung, sekrup, radiator, alat musik, aplikasi kapal laut, dan casing cartridge untuk senjata api. Penelitian ini menggunakan material tembaga bekas dan seng yang di cor dalam dapur induksi menggunakan cetakan pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia, kekerasan kuningan dan struktur mikro yang terdapat pada material kuningan (CuZn). Sifat-sifat ini sangat berpengaruh terhadap kualitas produk coran kuningan.. Analisa data menunjukkan bahwa dari hasil pengujian komposisi kimia ditemukan beberapa unsur antara lain Ni (0.72%), Fe (0.65%), Pb ( 0.45%),Zn ( 32.76%), Cr (0.02%), Co (0.04%) Mn (0.05%) dan Sn (0,84%). Dari hasil pengujian kekerasan HRB didapatkan untuk variasi temperature annealing adalah 250°C sebesar 60.20 HRB, temperature 350°C sebesar 59.20 HRB, temperature 450°C sebesar 58.88 HRB dan untuk row material sebesar 58.00 HRBKata kunci : Kuningan (CuZn), Annealing, komposisi kimia, kekerasan,struktur mikro.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Zawil Mubarrak ◽  
Azwar Azwar ◽  
Turmizi Turmizi ◽  
Nurlaili Nurlaili ◽  
Yuniati Yuniati
Keyword(s):  

Kota Lhokseumawe yang pernah diklaim menjadi kota bebas sampah ini juga terkenal karena dua kali mendapatkan penghargaan Adipura oleh Presiden RI. Dalam hal mengelola sampah pada tahun 2009 dan 2010. Akan tetapi volume sampah yang ada di selokan dan di Waduk Lhokseumawe tentu permasalahan serius yang membutuhkan perhatian khusus. Kesadaran masyarakat akan kebersihan penulis rasa masih sangat kurang. Kedisiplinan dalam membuang sampah harusnya selalu di terapkan. Dengan terwujudnya mesin pengangkat sampah sistem chain conveyor otomatis ini dapat mengurangi penumpukan sampah diselokan maupun irigasi yang bisa menghambat air mengalir. Dalam pengoperasian mesin ini dimana sensor mendeteksi jarak sampah yang terdapat pada aliran air dengan jarak 1 cm diatas permukaan air, sensor memberikan sinyal kepada micro controller untuk mengaktifkan motor penggerak bucket yang mengangkat sampah yang terdeteksi oleh sensor ultrasonic untuk dimasukan ke dalam bak sampah yang terdepat pada mesin pengangkat sampah otomatis. Motor akan hidup dalam durasi 2 menit 30 detik (00:02:30), dan motor akan hidup kembali ketika sensor mendeteksi sampah berikutnya. Beban maksimal yang dapat diangkat oleh bucket 5 kilogram.Kata kunci: Mesin Pengangkat Sampah Sistem Chain Conveyor Otomatis.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Jufrianda Jufrianda ◽  
Akhyar Ibrahim ◽  
Turmizi Turmizi ◽  
Arskadius Arskadius

Baut merupakan pengikat dua komponen atau lebih yang ikatannya bersifat semi permanen dan digunakan secara luas oleh masyarakat. Pemilihan baut juga merupakan faktor yang penting untuk menghindari terjadinya kegagalan/ kerusakan pada baut. Sejarah kegagalan baut pengikat kepala mesin frais vertikal dimana baut pengikat kepala mesin frais bawaan dari pabrik sudah pernah di ganti sebelumnya, faktor pergantian baut pengikat kepala mesin frais bawaan dari pabrik yaitu terjadinya patahan terhadap baut tersebut. Teknisi laboratorium produksi dan permesinan mengambil keputusan untuk melakukan pergantian baut bawaan dari pabrik dengan menggunakan material Amutit. Pada bulan April tahun 2018, baut pengikat kepala mesin frais vertikal telah patah beberapa kali. Hasil pengujian fraktografi pada patahan awal memperlihatkan adanya pola pembebanan dinamis yang terus berulang pada baut sehingga permukaan patahan baut mengalami patah getas intergranular. Hasil pengujian Komposisi kimia antara baut dari pabrik, baut patah pertama, dan baut patah kedua tidak jauh berbeda dan terdapat nilai gradess C, dimana material baut tersebut telah mengalami prose carburizing dimana suhu carburizing mencapai 150-200oC sedangkan pada kulitnya mencapai suhu 800-1200 oC. Hasil pengujian kekerasan tertinggi terjadi pada baut pabrik yakni sebesar 47.7 HRC, diikuti baut batah 2 sebesar 44.8 HRC dan 43.8 HRC pada baut patah 3. Hasil pengujian SEM baut pertama terlihat terjadi inclusion dan porosity dan pada baut kedua terlihat adanya patah brittle fracture dan fatique dimana terjadi dengan adanya penjalaran retak yang lebih cepat dengan penyerapan energy yang lebih sedikit.Kata Kunci : Baja Amutit, Scanning Electron Microscopy, Mesin Frais Vertikal, dan Analisa Kerusakan


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 46
Author(s):  
Teuku Haikal Derniawan ◽  
Nurdin Nurdin ◽  
Fakhriza Fakhriza ◽  
Mawardi Mawardi

Metode las gesek (friction welding) merupakan metode baru dalam proses pengelasan. Seperti halnya pengelasan pada umumnya, proses pengelasan dengan metode las gesek menggunakan energi gesek yang berubah menjadi panas untuk menyambung dua buah logam. Jenis metode tersebut memiliki sumber energi panas yang dihasilkan oleh gesekan bahan yang disambung. Di mana dua bahan logam baik sejenis maupun tidak sejenis diberikan gaya mekanik berupa gerakan gesekan (yang disertai dengan penekanan)., maka proses penyambungan kedua bahan logam terjadi. Keunggulan dari metode las gesek adalah tidak diperlukannya energi panas dari sumber eksternal baik dari listrik maupun proses pembakaran, sehingga dapat menekan biaya produksi. Proses pengelasan yang terjadi pada permukaan sentuh kedua logam menghasilkan luasan pengelasan yang lebih besar dibandingkan dengan metode pengelasan lain yang luasan pengelasannya hanya berada pada tepian kontak logam yang disambung. Dengan adanya luasan pengelasan yang berada pada seluruh permukaan bidang yang disambung, maka memungkinkan jenis sambungan las gesek untuk menerima beban puntir yang lebih besar,sehingga pada penerapannya las gesek sangat sesuai untuk digunakan pada proses penyambungan poros maupun bahan logam yang memiliki profil berbentuk lingkaran.Penelitian ini dilakukan dengan beberapa pengujian sifat mekanik. Sifat mekaniknya meliputi uji kekuatan tarik, dengan variasi putaran spindle pada mesin bubut menggunakan material aluminium 6061.Berdasarkan hasil pengujian tarik pada 1500 rpm dimana tegangan maksimum pada sempel A1 sebesar 8,88 Kgf/mm2, sempel A2 8.83 Kgf/mm2 dan sempel A3 10,83 Kgf/mm2. Dan pada putaran 2500 rpm dimana kekuatan tarik pada sempel B1 sebesar 10,73Kgf/mm2, sempel B2 11,26 Kgf/mm2 dan sempel B38,20Kgf/mm2. Dari hasil pengujian tarik diperoleh kekuatan sambungan alumunium 6061 yang di sambungkan dengan metode friction welding yaitu dengan kekuatan luluh tertinggi 5,8 kg/mm2 dan kekuatan tarik maximal 11,26 kg/mm2, dan kekuatan tarik raw material nya 12,6 kgf/mm2, kekuatan tarik raw material dan material setelah friction welding hanya berbeda tipis.Kata Kunci: Friction Welding, Aluminium 6061, variasi putaran, Pengujian Tarik.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Iskandar Iskandar ◽  
Adi Saputra Ismy ◽  
Sariyusda Sariyusda ◽  
Darmein Darmein ◽  
Zaini Zaini
Keyword(s):  

Boom cylinder merupakan salah satu komponen dari front attachment excavator. Komponen ini berfungsi menggerakkan bucket dalam posisi maksimal dengan memanfaatkan oli hidrolik. Boom cylinder akan mengalami penurunan performa kerja jika terdapat masalah dan kerusakan pada inner-parts nya. Gangguan kinerja pada komponen boom cylinder dapat disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya kontaminasi yang terjadi komponen boom cylinder, terjadinya kebocoran internal ataupun eksternal, serta terjadinya overhead pada bagian komponen dari boom cylinder . Faktor-faktor tersebut dapat menurunkan daya kerja pada komponen boom cylinder. Sedangkan penyebab kerusakan pada boom cylinder sangat beraneka ragam, hal ini dapat terjadi karena factor-faktor tertentu, diantaranya pada pemakaian unit oleh operator, medan kerja yang curam dan banyak factor penentu lainnya yang mendasari kerusakan pada komponen boom cylinder ini. Masalah kerusakan pada cylinder boon tersebut dapat dikurangi dengan penanganan yang benar, yaitu dengan perawatan yang tepat pada setiap komponen,penyesuaian kapasitas kerja dan menjaga kebersihan oli hidrolik pada sistem.Kata kunci : Hidrolik Boom Cylinder, Bucket


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Farhan Farhan ◽  
Bukhari Bukhari ◽  
Hamdani Hamdani ◽  
Ilyas Yusuf ◽  
Zuhaimi Zuhaimi
Keyword(s):  

Sehubungan dengan semakin meningkatnya perkembangan dunia industri dan disertai dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Pada masa sekarang kebutuhan manusia tidak lepas dari suatu unsur, yaitu baja. Baja ST 60 adalah salah satu jenis baja yang memiliki standard buatan negara German, yaitu Deutsches Institut fur Normung (DIN). Baja ST 60 ini dapat diberikan perlakuan panas untuk meningkatkan sifat mekaniknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur austenit terhadap kekerasan dan struktur mikro dari baja ST 60 ini. Temperatur austenit yang diambil adalah 850˚C, 900˚C, dan 950˚C dengan waktu penahanan 90 menit dan menggunakan air sebagai media pendingin (Quenching). Setelah melakukan proses perlakuan panas pada baja ST 60, dilakukan pengujian kekerasan metode Rockwell dan pengamatan struktur mikro. Hasil pengujian kekerasan pada kondisi normal sebesar 55.70 HRC dan belum menghasilkan fasa martensit. Pada temperatur austenit 850˚C nilai kekerasannya 71.20 HRC dan fasa martensit telah muncul. Namun pada temperatur 900˚C nilai kekerasannya 75.20 HRC dengan banyaknya fasa martensit yang sudah terbentuk. Dari penelitian ini didapat temperatur austenit yang optimum pada temperaturs 850˚C sampai 900˚C. Kata Kunci : Baja ST 60, Heat Treatment, Quenching, Kekerasan, Struktur Mikro


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Muhammad Adam Pratama ◽  
Usman Usman ◽  
Saifuddin Saifuddin ◽  
Ariefin Ariefin ◽  
Nawawi Juhan

Proses pengering padi dimulai dari pemanenan menggunakan arit (sabit) dimana para petani bekerja sama untuk memanen padi, lalu perontokan, dimana petani pada saat merontokkan padi dengan cara memukul padi ke kayu-kayu yang disusun sedemikian rupa. Pengeringan padi merupakan tahap yang sangat penting dan tergantung dari cuaca pada saat pengeringan, agar padi bisa dipanen dan dipasarkan. Di pedesaan pengeringan padi masih dilakukan secara manual, terutama ketika cuaca nya sedang musim hujan, sehingga banyak padi yang gagal dipanen. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang alat pengering padi, agar ketika musim penghujan masih dapat mengeringkan padi dan dapat hasil yang bagus untuk dipanen.Kata Kunci : Padi, Alat pengering padi, Hasil pengeringan


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Galih Arya Rifqi ◽  
Saifuddin Saifuddin ◽  
Jenne Syarif ◽  
Murthadahadi Murthadahadi ◽  
Hasrin Hasrin

Dengan semakin pesatnya perkembangan di dunia industri dan banyaknya penemuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka manusia selalu berfikir untuk dapat melakukan suatu pekerjaan dengan mudah dan praktis. Oleh karena itu kebutuhan-kebutuhan alat bantu untuk mempermudah pekerjaan manusia yang semakin banyak dibutuhkan, sedangkan alat-alat itu sendiri harus mengalami penyempurnaan, hal ini merupakan untuk memperlancar proses produksi. Pada proses pembuatan mesin pencetak empek-empek diperlukan alat yang mampu bekerja dengan baik untuk proses mesin yang sempurna, oleh karena itu maka dilakukanlah prosespembuatan mesin pencetak empek-empek.Proses ini dilakukan untuk memperlancar proses produksi dalam pencetak empek-empek. Dengan demikian memakai sistem mekanis (menggunakan motor) lebih efektif dalam proses pengerjaanya dan juga hasil yang dicapai lebih maksimal.Kata kunci: Tepung, Mesin Pencetak Empek-Empek, Mata Potong


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Muhammad Siddiq ◽  
Nurdin Nurdin ◽  
Ismi Amalia ◽  
Al Fathier

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kampuh pengelasan terhadap kekuatan ketangguhan las Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dengan elektroda E7016. Penelitian ini menggunakan baja St37 dan AISI 1050, St37 termasuk baja karbon rendah dan Aisi 1050 termasuk baja karbon sedang. Bahan diberi perlakuan pengelasan dengan variasi kampuh V tunggal, Tirus tunggal, dan Tirus ganda dengan menggunakan las SMAW DC polaritas terbalik dengan elektroda dihubungkan dengan kutub positif dan logam induk dihubungkan dengan kutub negatif, posisi pengelasan dengan menggunakan posisi pengelasan mendatar atau bawah tangan, dan arus yang digunakan adalah 100 Ampere. Spesimen dilakukan pengujian Ketangguhan impak metode charpy. Hasil pengujian Impak Metode charpy menunjukkan bahwa untuk kelompok spesimen variasi kampuh V tunggal, tirus tunggal, dan tirus Ganda memiliki nilai energi yang diserap bervariasi. Kampuh V tunggal mempunyai nilai energi yang diserap tertinggi dengan nilai rata-ratanya sebesar 256 Joule dan 3,21 Joule/mm2, dibandingkan dengan kelompok kampuh tirus tunggal dan tirus ganda. Jenis perpatahan yang didapat juga berbeda, untuk spesimen kampuh V dan tirus tunggal terjadi patah ulet sedangkan kampuh tirus ganda terjadi patah getas.Kata kunci : Kampuh, SMAW, Ketangguhan, E7016


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document