Window of Community Dedication Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

5
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muslim Indonesia

2721-3307

2020 ◽  
pp. 15-20
Author(s):  
Suhermi Suhermi ◽  
Wa Ode Sri Asnaniar

Dampak  seseorang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Perubahan psikososial pada lansia meliputi perubahan masa pensiun, perubahan aspek kepribadian, perubahan dalam peran sosial dimasyarakat, perubahan spiritual, perubahan penurunan fungsi dan potensial seksual. Hal ini dapat menimbulkan kecemasan bagi lansia. Dengan adanya gangguan tersebut maka lansia memerlukan pembelajaran agar lansia mampu mencegah stressor yang berat dengan cara relaksasi progresif. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan lansia di wilayah kerja Puskesmas Malimongan Baru tentang latihan relaksasi otot progresif dalam upaya menangani masalah psikososial. Metode yang dilakukan adalah  penyuluhan kesehatan dengan strategi ceramah dan diskusi/tanya jawab. Selanjutnya memberikan pelatihan tentang gerakan relaksasi otot progresif. Pelatihan dilakukan setiap hari jumat pagi yang memerlukan waktu 15 sampai 30 menit. Evaluasi dilakukan dengan pre-posttest untuk melihat perubahan tingkat depresi lansia dengan menggunakan kuesioner Skala Depresi Geriatrik Yesavage. Didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan tingkat depresi yang dialami lansia. Sebanyak 25 lansia yang mengalami depresi ringan dan 5 lansia yang depresi sedang.. Diharapkan bagi pihak Puskesmas melakukan penyuluhan kesehatan jiwa dalam setiap pelaksanaan pemeriksaan kesehatan. Agar lansia tidak hanya sehat fisik tapi juga dapat sehat mental serta latihan relaksasi otot progresif menjadi pilihan senam untuk lansia.


2020 ◽  
pp. 10-14
Author(s):  
Najihah Najihah ◽  
Yusrah Taqiyah
Keyword(s):  

Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak kemasa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Perubahan-perubahan yang dialami oleh remaja baik perubahan fisik maupun perubahan psikososial dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan remaja. Permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan dapat mencakup kesehatan reproduksi, penyakit menular yang diakibatkan oleh kebersihan diri dan lingkungan, kecelakaan, kegemukan, anemia, perilaku merokok, minum alkohol, seks bebas dan penggunaan obat terlarang. Masalah kesehatan ini dapat dicegah, dan bentuk pencegahannya adalah dengan upaya promosi kesehatan yang dapat dilakukan dengan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya kelompok remaja. Materi penyuluhan yang disampaikan tentang perilaku merokok dan penggunaan NAPZA. Kegiatan ini dilakukan di Pesantren Wihadatul Ulum YW-UMI Desa Bontokassi dengan metode ceramah dan diskusi. Hasil kegiatan ini adalah para siswa memahami tentang bahaya perilaku merokok dengan penggunaan NAPZA, dimana 90% siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan. Selain itu, siswa mengikuti kegiatan dengan antusias sehingga diharapkan dengan peningkatan pengetahuan siswa mereka dapat menjadi change agent di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan.


2020 ◽  
pp. 21-27
Author(s):  
Fatma Jama ◽  
Wa Ode Sri Asnaniar

Mother's milk is the best food for babies in their early years. Mother's milk has proven advantages that cannot be replaced by any food and drink because it contains the most appropriate, complete and always adjusts to the baby's needs at all times. The process of breastfeeding should ideally be done as soon as the baby is born. Exclusive breastfeeding is given to babies for 6 months without additional food. Based on a survey conducted in the Postpartum Room (Nuri Room) of Bhayangkara Hospital, breastfeeding mothers have the motivation to give exclusive breast milk to their children and found that 5 out of 7 mothers did not know how to increase the production of breast milk so that their previous child, was given formula milk when breast milk did not come out / not smoothly. Activities undertaken to overcome the problem in the form of Oxytocin Massage Training. The method used by lecture, discussion, demonstration, simulation, and role play methods.The results obtained are increased knowledge of breastfeeding mothers and families about oxytocin massage that can serve to increase milk production. Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bayi pada awal usia kehidupannya. ASI terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat digantikan oleh makanan dan minuman manapun karena ASI mengandung zat gizi yang paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat . Proses menyusui idealnya dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. ASI eksklusif diberikan kepada bayi selama 6 bulan tanpa makanan tambahan. Berdasarkan survei yang dilakukan di Ruang Nifas (Ruang Nuri) RS Bhayangkara, ibu menyusui mempunyai motivasi untuk memberikan ASI ekslusif ke anaknya dan ditemukan 5 dari 7 ibu tidak mengetahui cara meningkatkan produksi ASI sehingga anak mereka yang sebelumnya, diberikan Susu Formula ketika ASI ibu tidak keluar/tidak lancar. Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah berupa Pelatihan Pijat Oksitosin. Metode yang digunakan dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, simulasi, dan role play. Hasil yang didapatkan yaitu  meningkatnya pengetahuan ibu menyusui dan keluarga tentang Pijat oksitosin yang dapat berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI.


Author(s):  
Azrida M ◽  
Halida Thamrin ◽  
Nia Karuniawati

Adolescent Reproductive Health (KRR) is something that must be known and understood by families and communities, especially adolescents. The problem is that adolescents are always faced with risks related to reproduction. These risks include early pregnancy and unwanted pregnancy, and abortion. Teenagers need to know about KRR (Adolescent Reproductive Health), among others for adolescent girls such as reproduction, menstruation, anemia and reproductive health, circumcision or circumcision in women and virginity. Health education that teenagers need to know about, among others, reproductive health, awareness (check your own breasts), anemia and menstruation. From interviews with a number of female students at Islamic boarding schools, students have never received material or counseling on reproductive health. Based on these problems, it is very important to know by students / teenagers, so that later there will be no more problems related to ignorance about Adolescent Reproductive Health. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) merupakan sesuatu yang harus diketahui dan dipahami oleh keluarga dan masyarakat, khususnya remaja. Permasalahannya remaja selalu dihadapkan pada risiko yang berkaitan dengan reproduksinya. Risiko tersebut antara lain kehamilan dini dan kehamilan yang tidak diinginkan, serta aborsi. Remaja perlu mengetahui tentang KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) antara lain untuk remaja perempuan seperti alat reproduksi, menstruasi, anemia dan kesehatan reproduksi, sunat atau sirkumsisi pada perempuan dan keperawanan. Edukasi kesehatan yang perlu dikatahui remaja diantaranya mengenai kesehatan reproduksi, sadari (periksa payudara sendiri), anemia dan menstruasi.  Dari hasil wawancara pada beberapa siswi di pesantren, siswi belum pernah menerima materi ataupun penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka ini sangat penting untuk diketahui oleh siswi/remaja, agar kelak tidak ada lagi permasalahan berkaitan dengan ketidaktahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja.


Author(s):  
Nurhayati Nurhayati ◽  
Nurlina Akbar ◽  
Linda Hardianti Saputri

PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. . Materi penyuluhan yang disampaikan tentang PHBS dan cara mencucui tangan pada siswa dan siswi SD dan SMP. Kegiatan ini dilakukan di Sekolah Dasar  Negeri Parang di Kelurahan Lanna dengan metode ceramah, diskusi dan simulasi. Hasil kegiatan ini adalah para siswa siswi memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan cara mencuci tangan yang baik dan benar, dimana siswa siswi mampu menjawab pertanyaan yang diberikan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dan mampu mempraktikkan kembali secara mandiri cara mencuci tangan yang baik dan benar. Selain itu, siswa siswi mengikuti kegiatan dengan antusias sehingga menjadi awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document