_10438
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

11
(FIVE YEARS 11)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By European Space Agency

1762908284

_10438 ◽  
2021 ◽  
Author(s):  

_10438 ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 39-46
Author(s):  
Rasyid Salim ◽  
Yunias Setiawati ◽  
Nurul Mawaddah

Tujuan: Enuresis merupakan masalah yang sering ditemukan pada anak-anak. Enuresis memberikan pengaruh buruk baik secara psikologis dan sosial sehingga bisa mengganggu kehidupan anak dan mempengaruhi kualitas hidupnya saat dewasa. Salah satu faktor penyebab enuresis pada anak adalah stres atau faktor psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres dengan enuresis pada anak usia sekolah.Metode: Desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 32 anak. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner PSS-C (the Perceived Stress Scale For Children) yang digunakan untuk mengukur tingkat stres pada anak. Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data adalah uji chi Square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar anak sekolah mengalami stres yang tinggi (62%) dan sebagian besar anak sekolah mengalami enuresis (56%). Hasil uji statistik menunjukkan Pvalue = 0,000 (Pvalue > ) sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara stres dengan enuresis pada anak.Simpulan: Diharapkan orang tua mengenali masalah psikososial yang terjadi pada anak sehingga dapat memberikan intervensi segera agar tidak berdampak pada perkembangan anak selanjutnya. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk mengajarkan tehnik manajemen stres pada anak dan manajemen penanganan enuresis pada anak sekolah.Kata kunci: Enuresis, Stres, Anak Sekolah


_10438 ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 59-65
Author(s):  
Lily Marleni

Tujuan: Efikasi Diri diperlukan bagi pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam mengelola penyakitnya, efikasi diri mengacu pada keyakinan seseorang akan kemampuan diri dalam mengatur dan melakukan tindakan atau kegiatan yang mendukung kesehatannya berdasarkan pada tujuan dan harapan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kejadian komplikasi diabetes mellitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tahun 2018.Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain Cross Sectional, sampel penelitian ini berjumlah 95 responden diabetes mellitus tipe2. Analisis data menggunakan Uji Chi Square. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner Diabetes Management Self-Efficacy Scale (DMSES).Hasil: Berdasarkan hasil analisis univariat didapatkan rata-rata umur responden berusia 59,89 tahun dengan rentang usia 38-78 tahun, distribusi frekuensi jenis kelamin sebanyak 55 orang atau (57,9%) yang berjenis kelamin perempuan, distribusi frekuensi efikasi diri sebanyak 53 orang atau (55,8%) yang mempunyai efikasi diri yang baik, dan distribusi frekuensi kejadian komplikasi sebanyak 56 orang atau (58,9%) yang mempunyai komplikasi. Sedangkan hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara efikasi diri dengan kejadian komplikasi diabetes mellitus tipe 2 dengan hasil ?-value = 0,001 ?? 0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kejadian komplikasi diabetes mellitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tahun 2018.Simpulan: Rumah sakit dapat membuat kebijakan tentang efikasi diri dan memberikan informasi penting lewat media seperti leaflet efikasi diri khususnya di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.Kata Kunci: Efikasi Diri, Kejadian Komplikasi Diabetes Mellitus Tipe 2


_10438 ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 47-53
Author(s):  
Novi Nazilah ◽  
Misnaniarti Misnaniarti ◽  
Yuanita Windusari
Keyword(s):  

Tujuan: Mengetahui hubungan faktor kompensasi dan motivasi tenaga keperawatan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin.Metode: Metode penelitian menggunakan desain crossectional dengan sampel sebanyak 43 reponden yang merupakan perawat di RSUD Sungai Lilin. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji chi-square.Hasil: Hasil penelitan diperoleh terdapat hubungan yang signifikan antara kompensasi dengan kinerja perawat (p-value = 0,028) dan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja perawat (pvalue = 0,007). Kompensasi dan motivasi diperkirakan menjadi risiko terjadinya kinerja yang kurang baik pada perawat di RSUD Sungai lilin, berdasarkan hasil analisis diperoleh prevalence ratio sebesar 1,522 (95% CI: 1,041-2,224) artinya ketika seorang perawat mendapatkan kompensasi yang rendah makan berisiko 1,533kali untuk memiliki kinerja yang kurang baik, sedangkan untuk motivasi diperoleh prevalence ratio sebesar 1,744 (95% CI: 1,099-2,767), artinya ketika perawat mempunyai motivasi kerja yang rendah maka berisiko 1,744 kali untuk mempunyai kinerja yang kurang baik.Simpulan: Kinerja yang baik dapat membantu perawat untuk mencapai tujuan dengan lebih baik, sehingga adanya kompensasi yang tinggi dan motivasi yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan kinerja perawat RSUD Sungai Lilin.Kata kunci: Kinerja, Kompensasi, Motivasi


_10438 ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 66-73
Author(s):  
Indah Permatasari ◽  
Dhona Andhini ◽  
Fuji Rahmawati

Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang manajemen laktasi terhadap perilaku ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif.Metode: Rancangan metode penelitian ini menggunakan design cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Kelurahan Sei Pangeran dan Puskesmas Aryodilah Palembang. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui dengan bayi usia ? 6 bulan. Sampel pada penelitian ini ebanyak 38 ibu menyusui denganbayi usia ? 6 bulan yang memenuhi kriteria inklusi. Adapu kriteria inklusi dalam penelitian ini (1) Ibu bekerja yang mempunyai bayi berumur 1-6 bulan, (2) Bertempat tinggal di wilayah kerja Kelurahan Sei Pangeran, Puskesmas Aryodilah, dan Puskesmas Sematang Borang Palembang, (3) Ibu yang bekerja di rumah, instansi swasta atau pemerintahan. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis univariabel dan bivariabel dilakukan dalam penelitian ini.Hasil: penelitian menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang manajemen laktasi terhadap tingkat pengetahuan dan perilaku ibu (p-vlue= 0,000) dalam pemberian ASI pada bayinya.Simpulan: diperlukan dukungan keluarga dan tempat kerja bagi ibu untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi.Kata kunci: ASI, Ibu Bekerja, Laktasi


_10438 ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 54-58
Author(s):  
Firnaliza Rizona ◽  
Herliawati Herliawati ◽  
Khoirul Latifin ◽  
Dwi Septiawati ◽  
Ledy Astridina ◽  
...  

Tujuan: Penderita obesitas pada usia anak-anak khususnya anak sekolah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Akibat yang akan dihadapi anak penderita obesitas dimasa mendatang adalah terserang berbagai penyakit degenerative hingga bisa menyebabkan kematian. Faktor yang menyebabkan terjadinya obesitas bersifat multifactor. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya obesitas pada anak usia sekolah menjadi tujuan pada penulisan ini.Metode: Menggunakan pendekatan explanatory study. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas Pembina Palembang dengan jumlah responden 40 siswa dengan status gizi obesitas. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang faktor penyebab obesitas yang diolah dengan analisis univariat.Hasil: Hasil analisis yang diperoleh mayoritas anak obesitas sering mengkonsumsi junkfood (72.5%), tidak sarapan pagi (65%), Aktivitas fisik melalui hobi mayoritas bermain game pada smart phone (82.5%), cara berangkat kesekolah dengan menggunakan kendaraan (70%), dan durasi tidur kurang dari 7 jam (72.5%).Simpulan: Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas pada anak usia sekolah antara lain kebiasaan jajan makanan junk food, kurang aktivitas fisik dan kegiatan monoton seperti bermain smartphone (sedentary life style), tidak sarapan pagi, dan durasi tidur yang sedikit.Kata kunci: Faktor, Penyebab, Obesitas, Anak


_10438 ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 34-38
Author(s):  
Dwi Apriani ◽  
Tri Febrianti

Tujuan: Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) adalah instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Tujuan skrining ini untuk mengetahui apakah perkembangan anak normal atau tidak. Denver II adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. Kedua metode pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi penyimpangan perkembangan anak. Deteksi penyimpangan perkembangan anak dilakukandi semua tingkat pelayanan kesehatan mulai dari Posyandu, Pos PAUD/BKB, Pustu, Puskesmas, Polindes, Bidan dan dokter praktek hingga Rumah Sakit. Pelaksana skrining bisa petugas atau kader Posyandu/PAUD/BKB, guru TK, tenaga kesehatan atau petugas terlatih lainnya. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui hasil screening KPSP, Denver II, serta perbandingan hasil screening KPSP dan Denver II pada anak usia pra sekolah di wilayah kerja Puskesmas Gandus Palembang.Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia pra sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Gandus Palembang yang termasuk dalam criteria inklusi sebesar 94 responden. Analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariat. Analisis bivariat dengan menggunakan koefisien cohen’s kappa.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah normal. Ada kesepakatan antara pemeriksaan perkembangan KPSP dan Denver II terhadap perkembangan anak usia pra sekolah ditunjukkan dari hasil koefisien cohen’s kappa sebesar 0,289.Simpulan: Ada kesepakatan antara pemeriksaan perkembangan KPSP dan Denver II terhadap perkembangan anak usia pra sekolah.Kata Kunci : Anak Usia Pra Sekolah, KPSP, Denver II


_10438 ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Gunardi Pome ◽  
Sumitro Adi Putro

Tujuan: Manusia terdiri dari bio, psiko, sosial dan spiritual yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Jika ada salah satu unsur dari ke empat aspek tersebut akan mempengaruhi yang lainya. Perawat perlu meneliti apakah ritual atau ibadah yang klien anut telah terganggu akibat penyakit atau perawatan di Rumah Sakit. Klien yang beragama islam mungkin berkeinginan untuk ritual sembahyang (shalat) mereka ke dalam rutinitas perawatan kesehatan, untuk memastikan kepastian ketenangan jiwa bagi klien dan keluarganya. Survei awal yang dilakukan peneliti pada bulan oktober 2016 di 3 Ruang rawat inap di RSUD dr. H. Ibnu Sutowo Baturaja (18 orang pasien) didapatkan dari 36 responden didapatkan 4 pasien (12%) menyatakan masih rutin shalat, 7 pasien (19%) menyatakan jarang melakukan shalat, dan sisanya 25 pasien (69%) menyatakan tidak pernah melakukan shalat selama dirawat. Penelitian bertujuan melihat faktor yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan spritual (shalat) bagi pasien yang dirawat di RRI RSUD dr. Ibnu Sutowo Baturaja.Metode: Variabel yang diteliti adalah pemenuhan kebutuhan shalat, pengetahuan, kebiasaan, sarana dan sikap/dukungan perawat dalam pemenuhan kebutuhan spritual (shalat) pasien. Penelitian ini menggunakan desain Cross sectional dengan populasi 488 pasien rawat inap sampel diambil dengan teknik Simple Random Sampling menggunakan Rumus Stanley Lemeshow (presisi mutlak) didapatkan sampel minimal 109 responden. Penelitian dilakukan di Ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah sebanyak 4 ruangan.Hasil: Hasil penelitian dari 109 responden didapatkan 80,7% (88 pasien) selama dirawat pasien tidak pernah mengerjakan shalat. Sedangkan ketika di rumah hanya 5,5% (6 orang) yang tidak pernah mengerjakan shalat. Untuk tingkat pengetahuan 53,2% (58 pasien) mempunyai pengetahuan kurang tentang shalat. Sarana ada 73,2% tersedia, sikap perawat tidak mengingatkan untuk shalat 81,7% (89 pasien). Hasil uji statistik menggunakan Chi Square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemenuhan kebutuhan spritual (shalat) pasien di Ruang Rawat inap RSUD dr.Ibnu Sutowo Baturaja tahun 2017. Analisis Multivariat didapatkan faktor sikap perawat yang dominan pempengaruhi perilaku pemenuhan kebutuhanspiritual (shalat pasien).Simpulan: Disarankan Pihak Rumah Sakit melalui PKMRS, untuk memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga tenang hubungan kebutuhan ibadah dan proses penyembuhan. Bidang Diklit dan bidang pembinaan mental dapat membuat pelatihan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat yang paling lamaberinteraksi dengan pasien untuk diadakan pelatihan membimbing pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritualnya.Kata Kunci: Shalat, pengetahuan, kebiasaan, sarana, sikap perawat


_10438 ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 26-33
Author(s):  
Fakhri Rizki ◽  
M. Agung Akbar
Keyword(s):  
P Value ◽  

Tujuan: Salah satu permasalahan atau perilaku menyimpang ini marak terjadi terutama pada remaja dan di lingkungan sekolah yaitu perilaku bullying. Hal ini berhubungan dengan penolakan teman sebaya yang menyebabkan munculnya perilaku bullying yang merupakan bentuk khusus agresi di kalangan teman sebaya.Perilaku bullying merupakan masalah yang terjadi hampir di semua sekolah.Tujuan Penelitian ini Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Bullying Sekolah Menengah Pertama.Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi ini adalah siswa SMP 2 Muhammadiyah Bandar Lampung yang berjumlah 109 siswa dan sampelnya total sampling yaitu semua anggota pupulasi digunakan sebagai sampel. Sampel penelitian ini berjumlah 92 responden sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan untuk analisa variat distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan ujichi square.Hasil: Pada penelitian ini menunjukkan distribusi frekuensi responden dengan 44 responden yang mempunyai harga diri rendah didapatkan 38 (84,6%) berilaku bullying, Sebanyak 50 responden mempunyai keluraga yang kurang baik didapatkan 44 (88%) berilaku bullying, Sebanyak 49 responden mempunyai teman sebaya yang kurang baik didapatkan 39 (79,6%) berilaku bullying dan untuk perilaku bullying dan harga diri (p value 0,000), perilaku bullying dan keluarga (p value 0,000), perilaku bullying dan teman sebaya (p value 0,000).Simpulan: Pada penelitian ini menunjukkan adanyahubungan antara faktor harga diri, keluarga dan teman sebaya dengan perilaku bullying pada siswa SMP 2 Muhammadiyah Bandar Lampung Tahun 2018.Kata Kunci: Faktor-Faktor (Harga Diri, Keluarga, Teman Sebaya), Perilaku Bullying, Remaja


_10438 ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 14-25
Author(s):  
Sri Maryatun

Tujuan: Kanker serviks saat ini masih menjadi masalah kesehatan bagi wanita yang mengancam kehidupan. Penderita kanker serviks dihadapkan pada masalah fisik dan psikologis. Masalah fisik seperti nyeri, kehilangan berat badan, kehilangan minat seksual, menopause dini, kelelahan, kesulitan tidur, dan neuropati perifer. Sedangkan masalah psikologis adalah stres, marah, mengingkari, takut akan kematian, kecemasan, depresi, kesepian, isolasi, dan keputusasaan. Oleh karena itu masalah penanganan stres pada pasien kankerperlu mendapat perhatian khusus (Husni, 2012). World Cancer Declaration (2013) menyatakan bahwa salah satu tujuan dari penanganan pasien kanker adalah mengurangi nyeri dan manajemen stres. Bentuk kombinasimanajemen stres yang baik adalah menguatkan koping internal dan eksternal pasien.Koping internal pasien diberikan dengan terapi SEFT dan koping ekternal diberikan dengan dukungan orang lain melalui terapi supportive therapy.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh SEFT dan supportive therapyterhadap perubahan tingkat stres pada pasien kanker serviks.Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimental dengan pendekatan nonequivalent control group design. Jumlah sampel sebanyak 24 responden yang terdiri dari 12 kelompok intervensi dan 12 kelompok kontrol dengan teknik purposive sampling. Instrument pengukuran tingkat stres menggunakan kuesioner tingkat stres yang di modifikasi dari DASS 42.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan tingkat stres sebelum dan sesudah dilakukan SEFT pada kelompok intervensi (p-value = 0,000).Simpulan: Pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan tingkat stres sebelum dan sesudah dilakukan SEFT (p-value = 0, 0561), sedangkan untuk tingkat stres sesudah dilakukan SEFT antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol terdapat perbedaan penurunan tingkat stres antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan (p-value = 0,000).Kata kunci: Kanker serviks, Stres, SEFT, Supportive Therapy


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document