Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

427
(FIVE YEARS 151)

H-INDEX

6
(FIVE YEARS 1)

Published By Indonesian Society Fisheries Product Processing

2354-886x, 2303-2111

2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 284-291
Author(s):  
Simson Masengi ◽  
Winda Sary ◽  
Yuliati Hotmauli Sipahutar

Perubahan yang dialami ikan setelah mati berlangsung dalam tiga fase, yaitu fase pre rigor, rigor mortis, dan post rigor. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh cara kematian dan waktu preparasi terhadap penurunan kesegaran ikan (pre rigor, rigor mortis, dan post rigor) yang disimpan pada suhu chilling. Pengolahan data dilakukan dengan ANOVA menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari cara mati (menggelepar, di es, dan ditusuk segera) serta waktu preparasi dimulai (pre rigor, rigor dan post rigor) yang disimpan pada suhu chilling. Hasil penelitian pendahuluan berdasarkan parameter indeks rigor maupun nilai pH dari perlakuan ikan yang ditusuk mengalami penurunan mutu lebih lambat. Hasil penelitian utama laju kemunduran mutu filet ikan nila merah menunjukkan pengaruh nyata antara lama waktu penyimpanan pada setiap parameter uji filet ikan nila merah semua perlakuan. Berdasarkan parameter TVB dan nilai pH filet ikan nila merah mengalami laju penurunan mutu yang lebih lambat pada perlakuan dimatikan ditusuk dalam kondisi pre rigor.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 269-283
Author(s):  
Anne Mumtaza Putri ◽  
Uju ◽  
Safrina Dyah Hardiningtyas

Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu jenis rumput laut merah (Rhodophyta) yang mengandung pigmen fikobiliprotein. Rumput laut merah didominasi oleh fikobiliprotein berjenis fikoeritrin. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pengaruh jenis pelarut dan waktu akselerasi ekstraksi ultrasonikasi terhadap pigmen fikoeritrin. Proses ekstraksi dilakukan secara bertahap menggunakan pelarut akuades, CaCl2 dan buffer fosfat dengan akselerasi ultrasonikasi 35-55 menit.  Hasil menunjukkan bahwa ekstrak pigmen fikoeritrin K. alvarezii menggunakan akuades menghasilkan warna pigmen lebih pekat dibanding buffer fosfat dan CaCl2, menunjukkan konsentrasi tertinggi sebesar 0,057 mg/mL, dan indeks kemurnian sebesar 0,189. Pelarut air aman digunakan karena air tidak memiliki daya toksik. Maka, tidak perlu dilakukan uji pendahuluan toksisitas pelarut. Lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis pelarut lainnya. Ekstraksi pigmen fikoeritrin menggunakan pelarut akuades selama 45 menit menghasilkan warna pigmen lebih pekat. Konsentrasi pigmen fikoeritrin sebelum dan sesudah presipitasi berturut-turut sebesar 0,170 mg/mL dan 0,421 mg/mL. Indeks kemurnian pigmen fikoeritrin sebelum dan sesudah presipitasi berturut-turut sebesar 0,301 dan 0,831. Aktivitas antioksidan (% Inhibisi) terbaik ada pada konsentrasi pigmen fikoeritrin 50 ppm dan 80 ppm dengan lama waktu ekstraksi 45 menit berturut-turut sebesar 62% dan 89%. Profil protein dengan SDS-Page menunjukkan fikoeritrin memiliki bobot molekul 16,27 kDa pada subunit α, 17,79 kDa pada subunit β, dan 30,60 kDa pada subunit γ. 


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 255-268
Author(s):  
Ruddy Suwandi ◽  
Fafa Rizkon Karima ◽  
Agoes M Jacoeb ◽  
Roni Nugraha
Keyword(s):  

Distribusi ikan hidup pascapanen dapat dilakukan dengan perlakuan awal pemingsanan dengan bahan anestesi untuk mengurangi stres selama proses transportasi. Bahan anestesi yang digunakan dapat berupa bahan alami misalnya kayu manis. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh pemberian larutan ekstrak kulit kayu manis dalam air terhadap waktu pingsan ikan mas, serta menentukan pengaruh lama pemberian pembekuan terhadap laju sintasan, kadar glukosa darah, kondisi mata, dan insang ikan. Konsentrasi terbaik ekstrak kayu manis adalah 1%, yang menyebabkan ikan pingsan setelah 1,58±0,04 menit. Nilai laju sintasan ikan dengan perlakukan pemingsanan setelah dibekukan mencapai 100% pada semua waktu pembekuan -13 oC. Kejutan 45 menit tanpa pemingsanan menghasilkan nilai 100%, sedangkan pada waktu 60 dan 75 menit menghasilkan nilai 88,89% dan 66,67%. Insang ikan mas yang diberi pembekuan semakin lama dapat menyebabkan terjadinya pendarahan dan kerusakan pada filamen insang. Waktu pembekuan yang semakin lama membuat nilai glukosa darah semakin meningkat.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 249-254
Author(s):  
Nur Mahmudi Ismail ◽  
Eko Fajar Nurprasetyo ◽  
Ahmad Syihan Ismail ◽  
Esha Ganesha` SBW ◽  
Andrie Bayupati ◽  
...  
Keyword(s):  

Rekayasa terhadap evaporator, kondensor, dan sistem kontrol elektronik telah dilakukan untuk menghasilkan inovasi sebuah unit slurry ice machine/mesin pembuat bubur es (MPBE) yang dioperasikan dengan tenaga listrik 3 phase. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan mesin pembuatan bubur es yang ramah lingkungan. Metode pembuatan dilakukan dengan menggunakan desain yang dibuat oleh PT Hikari Solusino Sukses dengan kapasitas masing-masing 0,5 dan 1,5 ton/hari . Hasil menunjukkan bahwa MPBE dapat mulai memproduksi bubur es sekitar 2 menit dengan kapasitas produksi 1.500 kg bubur es dalam 24 jam. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen telah diproduksi unit MPBE berkapasitas 1.500 kg/24 jam yang dioperasikan dengan motor berbahan bakar solar dan berkapasitas 500 kg/24 jam yang dioperasikan dengan motor berbahan bakar bensin. Dibandingkan dengan unit prototipe MPBE yang telah dibuat dan unit yang dijual di pasar internasional, inovasi unit MPBE ini dapat memproduksi bubur es lebih cepat, yaitu 2 menit berbanding 20-30 menit, serta fraksi bubur es yang tinggi, hingga 90% dibandingkan 30-40%. Berdasarkan nilai lebih pada kualitas bubur es yang diproduksi, variasi pengoperasian menggunakan motor penggerak berbahan bakar bensin dan solar, serta dukungan ekosistem manufaktur di Indonesia, inovasi MPBE ini diyakini dapat diproduksi secara komersial karena harga dan kualitasnya yang kompetitif.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 243-248
Author(s):  
Lely Okmawaty Anwar ◽  
Sri Fatmah Sari ◽  
Asrul Ambo Elo ◽  
Rosmawati Rosmawati ◽  
Iin Nurdiyanty Nurdin ◽  
...  

Cacing tambelo merupakan moluska yang menetap pada batang Rhizophora sp yang sudah mati. Studi ini bertujuan untuk menentukan tingkat toksisitas dari ekstrak cacing tambelo dengan metode brine shrimp letahlity test (BSLT). Cacing tambelo diambil dari hutan mangrove di Desa Moolo, Kecamatan Batukara, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Ekstrak cacing tambelo dipreparasi memakai larutan metanol. Uji toksisitas BSLT pada penelitian ini terdiri atas dua tahap, uji preliminary dan uji definitif. Uji preliminary bertujuan untuk menentukan kisaran lethal concentration (LC50), nilai kisaran konsentrasi tersebut akan digunakan pada uji selanjutnya (uji definitif). Uji preliminary menggunakan konsentrasi ekstrak tambelo sebesar 10, 100, 1.000 μg/mL dan 0 sebagai kontrol. Uji definitif menggunakan 4 konsentrasi (masing-masing 3 ulangan) yaitu:17,78; 31,61; 56,21; 99,94 μg/mL dan 0 sebagai kontrol. Data yang diperoleh dari uji definitif selanjutnya dianalisis dengan probit. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa nilai LC50-24jam dari ekstrak tambelo ialah 42,43 μg/mL. Nilai LC50 tersebut mengindikasikan bahwa ekstrak cacing tambelo bersifat sangat toksik terhadap larva udang.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 236-242
Author(s):  
Rifatul Masrikhiyah

Kabupaten Brebes merupakan salah satu wilayah penghasil rumput laut di provinsi Jawa Tengah dengan luas tambak rumput laut sebanyak 4.350 ha dari total luas tambak sebesar 12.748 ha yang menghasilkan 200 ton rumput laut kering per bulan. Rumput laut dapat digunakan sebagai sumber antioksidan karena mengandung senyawa bioaktif terutama untuk golongan senyawa fenolik, flavonoid dan alkaloid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji aktivitas antioksidan dan total fenolik bubuk rumput laut Gracilaria sp. kabupaten Brebes. Parameter yang diamati yaitu kapasitas penangkapan radikal bebas menggunakan metode radical scavenging activity (RSA) DPPH dan total fenolik menggunakan metode Folin-Ciocalteu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari dua perlakuan (bubuk rumput laut dari bahan baku segar dan kering) dan dilakukan tiga kali pengulangan. Bubuk rumput laut Gracilaria sp. Kabupaten Brebes dari bahan baku segar memiliki kandungan total fenol dan kapasitas penangkapan radikal bebas yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan baku kering. Kandungan total fenol bubuk rumput laut Gracilaria sp. kabupaten Brebes sekitar 4,35–4,49 (mg GAE/100 g) dan aktivitas antioksidannya sekitar 15,90–42,50 (%RSA). Terdapat perbedaan kapasitas penangkapan radikal bebas menggunakan bahan baku rumput laut basah dan kering.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 209-217
Author(s):  
Witria Witria ◽  
Muhammad Zainuri
Keyword(s):  

Abstrak Ikan tongkol (Thunnus tonggol) tergolong dalam family scrombidae yang diketahui memiliki kandungan histamin tinggi yang dapat menyebabkan keracunan bagi konsumen. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menurunkan kandungan histamin, salah satunya dengan menggunakan daun mimba (Azadirachta indica). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas pemberian ekstak daun mimba terhadap perkembangan histamin ikan tongkol. Ekstraksi daun mimba menggunakan metode maserasi selama 2 hari. Sampel ikan tongkol berukuran panjang tubuh 30 cm yang didiamkan pada suhu ruang selama 5 jam dijadikan sebagai sampel penelitian ini. Perlakuan yang dibgunakan berupa perendaman ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 5%, 25%, dan 50%. Analisis histamin menggunakan perangkat HPLC dan pengolahan data dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan kandungan histamin perlakuan kontrol, 5%, 25%, dan 50% secara berurutan sebesar 60,03; 49,63; 50,54; dan 53,81 ppm. Hasil uji SPSS menyatakan bahwa pemberian konsentrasi ekstrak daun mimba sebesar 5% lebih efektif untuk menghambat perkembangan kandungan histamin ikan togkol. Konsentrasi ekstrak daun mimba sebesar 5%, 25%, dan 50% secara berurutan dapat menurunkan kandungan histamin ikan tongkol dengan nilai efektivitas sebesar 17,15%, 15,80%, dan 10,36%.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 227-235
Author(s):  
Toni Rudi Hartanto ◽  
Suharno Suharno ◽  
Burhanuddin Burhanuddin

Ekspor sumber daya perikanan Indonesia selalu mengalami peningkatan. Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan ekspor sumber daya perikanan sebesar US$ 7,13–8,00 miliar di tahun 2022-2024. Tuna-Cakalang-Tongkol (TCT) adalah kelompok ikan pelagis besar yang memiliki potensi besar dan memegang peranan penting dalam perikanan tuna global. Indonesia adalah produsen TCT terbesar di dunia, dengan hasil tangkapan mencapai 1,3 juta ton (20,06% produksi dunia). Dengan produksi TCT tertinggi di dunia, Indonesia menduduki peringkat ke-3 di bawah Thailand dan Vietnam dalam ekspor TCT ke AS. Ekspor TCT Indonesia ke Amerika Serikat (AS) bisa ditingkatkan dengan cara memperbaiki daya saing TCT Indonesia. Dalam rangka peningkatan daya saing TCT Indonesia di pasar AS, perlu diketahui posisi daya saing TCT Indonesia saat ini. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui daya saing dan posisi daya saing TCT Indonesia di pasar AS. Data yang dipakai dalam menganalisis daya saing merupakan data sekunder dalam kurun waktu 20 tahun terakhir (2000-2019). Daya saing ekspor TCT Indonesia dianalisis dengan Revealed Comparative Advantage (RCA). Posisi daya saing ekspor dianalisis dengan Export Product Dynamic (EPD). TCT Indonesia mempunyai daya saing komparatif di pasar AS karena nilai RCA rata-rata 13,68 pertahun (RCA>1) dengan pertumbuhan positif dan berada pada posisi rising star. Hal ini berarti TCT Indonesia memliki pangsa pasar ekspor yang baik yang tumbuh secara dinamis di pasar AS.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 218-226
Author(s):  
Suparmi Suparmi ◽  
Sumarto Sumarto ◽  
Nur Ira Sari ◽  
Taufik Hidayat

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik dari makaroni tepung sagu yang difortifikasi dengan tepung udang rebon. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan  Rancangan Acak Lengkap, dengan perlakuan  tiga kombinasi antara tepung sagu dan tepung udang rebon yaitu MS0 (kontrol tanpa tepung udang rebon), MS1 (kombinasi 2:1) dan MS2 (kombinasi 1:1)  diulang sebanyak 3 kali. Parameter yamg diuji yaitu mutu  proksimat (kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan kadar karbohidrat), daya serap air dan mutu organoleptik (rupa, tekstur, aroma, rasa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pembuatan makaroni tepung sagu dengan penambahan tepung udang rebon berpengaruh nyata terhadap nilai proksimat, daya serap air dan  nilai organoleptik. Perlakuan terbaik adalah MS1 (kombinasi 2:1) memiliki karakteristik rupa dengan warna kuning cerah, aroma tidak amis udang, tekstur padat tidak keras, dan rasa gurih. Nilai kadar protein (19,67%) air (6,98%), lemak (4,13%), abu (2,57%), dan karbohidrat (by different)  65,65%. Serta secara keseluruhan parameter makaroni tepung sagu dengan perlakuan penambahan 50% tepung udang rebon  memenuhi standar (SNI 01-3777-1995 No.45)      


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 200-208
Author(s):  
Pris Larasati ◽  
Amir Husni

Rumput laut Sargassum crassifolium mempunyai bioaktivitas yang tinggi sehingga berpotensi sebagai sumber pangan fungsional, salah satunya dibuat menjadi teh rumput laut. Salah satu kelemahan teh rumput laut yaitu kurang disukai konsumen karena adanya bau amis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam air 85 oC terhadap karakteristik dan tingkat penerimaan konsumen teh rumput laut S. crassifolium. Rancangan acak lengkap digunakan dalam penelitian ini, dengan perlakuan berupa variasi lama waktu perendaman. Teh rumput laut dibuat dengan cara merendam dalam air ±85 oC selama 0, 4, 8, 12, dan 16 menit kemudian dipotong-potong lalu disangrai. Teh rumput laut S. crassifolium dianalisis meliputi: kadar air, total fenol, aktivitas antioksidan dengan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) dan Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP), aktivitas penghambatan α-glukosidase dan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar air, total fenol, aktivitas antioksidan, penghambatan α-glukosidase, dan tingkat penerimaan konsumen. Perlakuan terbaik yaitu lama perendaman 16 menit dengan kadar air 3,35±0,41%, total fenol 68,63±0,67 mg GAE/g, aktivitas penghambatan DPPH 55,99±1,01%, nilai FRAP 116,97±1,89 μM/g, penghambatan α-glukosidase 55,67±0,36%, dan nilai hedonik parameter aroma, rasa, warna, kenampakan, dan keseluruhan secara berturut-turut yaitu 4,29±1,18; 4,59±0,85; 4,18±0,98; 4,43±0,91; 4,37±0,98.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document