ROTASI
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

214
(FIVE YEARS 56)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 1)

Published By Institute Of Research And Community Services Diponegoro University (Lppm Undip)

2406-9620, 1411-027x

ROTASI ◽  
2019 ◽  
Vol 21 (4) ◽  
pp. 231
Author(s):  
Nanang Qosim

Pasar alat kesehatan di Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh produk-produk impor. Kelemahan utama produk impor bagi negara berkembang adalah harganya yang mahal. Oleh karena itu, lima tahun ke belakang para peneliti berkolaborasi dengan pihak industri dalam negeri menggencarkan pengembangan alat-alat kesehatan buatan dalam negeri. Riset ini bertujuan untuk mengembangkan produk implan maksilofasial berupa screw dan miniplate berbasis titanium sebagai produk alat biomedis buatan dalam negeri. Proses desain mengacu pada rekomendsi dari dokter spesialis bedah maksilofasial. Metode fabrikasi menggunakan proses micro turning untuk screw, sedangkan miniplate menggunakan wire cutting dan EDM. Selanjutnya, dilakukan pula proses deburring dan ultrasonic cleaning sebagai tahapan akhir. Hasil fabrikasi menunjukkan bahwa prototipe screw dan miniplate telah berhasil diproduksi dengan toleransi geometri yang dapat diterima sebagai sebuah produk implan.


ROTASI ◽  
2019 ◽  
Vol 21 (4) ◽  
pp. 237
Author(s):  
Sumar Hadi Suryo ◽  
Rachmat Suryadi Sastra ◽  
Muchammad Muchammad
Keyword(s):  

Excavator merupakan alat berat yang biasanya digunakan untuk menggali tanah, membelah batu, membongkar jalan atau merobohkan bangunan. Salah satu komponen yang berperan dalam fungsi tersebut adalah bucket tooth. Pada penelitian ini membahas tentang perancangan optimasi bucket tooth yang ada di pasaran untuk menghasilkan desain yang lebih ringan tetapi tetap mempertahankan kekuatannya, bucket tooth tersebut adalah Verona PC200. Proses optimasi pada bucket tooth menerapkan konsep optimasi topologi. Metode yang dilakukan meliputi penentuan jenis material yang dipakai dengan berbagai pengujian yaitu uji komposisi, uji mikrografi dan uji kekerasan. Kemudian dilakukan analisis linear statik menggunakan metode elemen hingga untuk melihat tegangan maksimum yang terjadi pada bucket tooth, besarnya nilai tegangan Von-mises sebesar 403,81 MPa. Selanjutnya dilakukan optimasi topologi dengan memilih beberapa variasi area desain yang menghasilkan reduksi massa dalam variasi pertama sebesar 0,72 kg dan pada variasi kedua 1,49 kg. Reduksi massa tersebut menyebabkan perubahan tegangan yang terjadi pada bucket tooth menjadi 451,8 MPa pada variasi pertama, dan 458,6 MPa pada variasi kedua, namun tegangan tersebut masih dalam kondisi aman.


ROTASI ◽  
2019 ◽  
Vol 21 (4) ◽  
pp. 264
Author(s):  
Rusnaldy Rusnaldy ◽  
Sri Nugorho ◽  
Ismoyo Haryanto ◽  
Herlangga Herlangga ◽  
Jill Anestasia ◽  
...  

Pada studi ini, 5 baja dengan komposisi kimia yang berbeda dibuat melalui proses pengecoran yang diikuti dengan proses tempa dan perlakuan panas. Sampel berdimensi 180 x 180 dan 8 mm diambil dari pelat baja yang telah mengalami proses perlakuan panas dan akan digunakan untuk mengevaluasi perilaku balistik dari baja-baja tersebut dengan cara ditembaki peluru baja berkaliber 5,56 mm dengan kecepatan tembak 900 m/s dari sudut normal pada jarak 25 m. Hasil percobaan menunjukkan bahwa performan balistik terbaik diperoleh pada baja dengan kekerasan tertinggi.


ROTASI ◽  
2019 ◽  
Vol 21 (4) ◽  
pp. 200
Author(s):  
Prianggada Indra Tanaya

Subsumption control architecture is an control architecture based on parallel system. Input of information of sensors is directly connected through modules in the control system, and further the decision making is connected to actuators. Automated Guided Vehicle or AGV is an automated component within integrated manufacturing system. In this article, this control architecture will be designed and implemented to an AGV. Commands are designed based on Object-Oriented technology. The commands are arranged in subsumption, where a command higher subsumed other command of its lower level. GPFO (Greater Priority First Out) technique is implemed for executing the commands by using multi-threading. Experimentation is performed to have the characteristics of commands being executed. This work introduce our effort to design an operating system for an AGV.


ROTASI ◽  
2019 ◽  
Vol 21 (4) ◽  
pp. 209
Author(s):  
Budi - Setiyana

Dalam material karet, ketika permukaan halus diabrasi, pola permukaan yang bergerigi secara paralel terbentuk yang arahnya tegak lurus dengan arah gerak dari abrader. Awalnya ukuran gerigi terbentuk dengan jarak dan dimensi tertentu dan dengan meningkatkan jumlah siklus abrasi, ukuran gerigi dan jarak antar gerigi akhirnya mempunyai dimensi dan jarak yang konstan. Ukuran pada pola gerigi yang konstan tersebut sudah memasuki kondisi tunak dan sangat tergantung pada nilai beban yang diterapkan pada abrader. Berkaitan dengan kapasitas pengereman pada ban kendaraan, investigasi numerik yang diberikan dalam penelitian ini untuk menggambarkan kontak gesek antara blade indenter dan permukaan bergerigi dari SBR dengan 25% karbon hitam (SBR-25). Penelitian ini dilakukan dengan Finite Element Analysis (FEA) menggunakan perangkat lunak ABAQUS 6.14-5. Kontak gesek ini diamati untuk mendapatkan koefisien gesek yang umumnya terdiri dari dua komponen yaitu komponen adhesi (karena kekasaran permukaan) dan komponen histeresis (karena deformasi sepanjang gesekan). Simulasi kontak antara indenter dan permukaan karet dibuat dengan variasi sudut indenter dan koefisien gesek adhesi. Ini juga dilakukan dengan variasi tiga ketebalan chip pada permukaan karet yaitu 0,3 mm, 0,4 mm dan 0,6 mm. Hasil yang diperoleh dalam bentuk gaya reaksi horisontal, koefisien gesek histeresis dan koefisien gesek total terhadap perpindahan geser indenter. Berdasarkan hasil simulasi, kekasaran permukaan yang tinggi dan dimensi chip yang tebal menyebabkan koefisien gesek total yang tinggi namun dengan nilai yang fluktuatif.


ROTASI ◽  
2019 ◽  
Vol 21 (4) ◽  
pp. 244
Author(s):  
Christian Ivy ◽  
Akira Kato ◽  
Yukoshi Morohoshi ◽  
Arka Soewono ◽  
Harjadi Gunawanan

Pengujian emisi untuk mobil di negara Jepang mempunyai tiga jenis standar yang digunakan, yaitu 10-15 Mode, JC08, dan WLTC. Pengujian emisi yang dilakukan dapat mengetahui fuel economy pada mobil tersebut. Pengujian ini dilakukan sebanyak dua kali untuk masing-masing jenis standar pegujiannya dengan kondisi AC OFF dan AC ON. Dari hasil pengujian, menunjukkan bahwa masing-masing pengujian emisi memiliki nilai fuel economy yang berbeda-beda. Fuel economy yang paling irit adalah saat pegujian WLTC untuk kondisi AC OFF dan AC ON. Hal yang mempengaruhi nilai dari fuel economy adalah saat kondisi mobil idle dan kondisi AC. Kondisi AC ON menyebabkan kenaikan fuel volumetric flow rate saat idle kurang lebih 50% dibandingkan kondisi AC OFF. Selain itu, kondisi AC ON akan meningkatkan engine load saat kondisi idle sebesar 10% dibandingkan kondisi AC OFF. Dari hasil pengujian, fuel economy yang memenuhi standar adalah pengujian 10-15 Mode dengan kondisi AC OFF.


ROTASI ◽  
2019 ◽  
Vol 21 (4) ◽  
pp. 258
Author(s):  
Bambang Yunianto ◽  
Sumar Hadi Surya ◽  
Dicky Oktavian
Keyword(s):  

Energi surya merupakan salah satu energi terbarukan non-konvensional yang tersedia secara bebas sebagai sumber energi yang  bebas polusi. Cara yang paling sederhana dan paling efisien untuk memanfaatkan energi surya adalah mengubahnya menjadi energi termal untuk aplikasi pemanasan dengan menggunakan kolektor surya. Penelitian ini membahas tentang perbedaan efisiensi antara kolektor pelat  datar dan pelat dengan plat gelombang melintang. Dari penelitian ini didapatkan  panas yang berguna, panas yang masuk, panas yang hilang, dan efisiensi kolektor. Energi input pada kolektor adalah panas yang berasal dari lampu halogen (sebagai simulator matahari) yang diarahkan ke kolektor. Pengujian dari penelitian  ini bertujuan untuk mendapatkan data-data temperatur dari 3 buah sensor yang berada pada ruangan, pelat penyerap panas dan tempat keluar kolektor. Kemudian mengetahui efisiensi kolektor pemanas udara dari 7 variasi kecepatan udara yaitu 2,1 m/s, 2,3 m/s, 2,4 m/s, 3 m/s, 3,5 m/s, 4 m/s, 4,5 m/s. Dan yang terakhir adalah membandingkan nilai efisiensi kolektor pelat datar dan pelat gelombang melintang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa efisiensi kolektor pelat gelombang melintang lebih tinggi dibanding pelat datar dan semakin meningkat laju  kecepatan udara maka efisiensi juga akan meningkat.


ROTASI ◽  
2019 ◽  
Vol 21 (4) ◽  
pp. 224
Author(s):  
Ari Siswanto

Penelitian ini dilakukan pada material besi cor nodular 700 yang memiliki fasa ledeburitik. Besi cor nodular 700 fasa ledeburitik memiliki kekerasan dan struktur mikro yang tidak sesuai ISO 1083. Untuk memperbaiki nilai kekerasan dan struktur mikro dilakukan proses perlakuan panas. Perlakuan panas yang dilakukan menghilangkan fasa ledeburuit pada temperatur austenisasi, kemudian didinginkan menggunakan media pendinginan yang bervariasi. Hasil variasi media pendingian dilanjutkan dengan proses tempering. Hasil perlakuan panas tersebut dilakukan pengujian kekerasan dan struktur mikro. Hasil pengujian menunjukan proses pendinginan media udara bebas dan dilanjutkan temper 550 0C menghasilkan nilai kekerasan dan struktur mikro sesuai ISO 1083.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document