SCIENTIA : Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

180
(FIVE YEARS 60)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Perintis

2502-1834, 2087-5045

2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Sandra Tri juli Fendri

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat efek toksisitas dari hasil degradasi parasetamol yang difotolisis menggunakan gabungan lampu UV 253 nm dan 352 nm dalam variasi waktu fotolisis 30, 90 dan 180 menit. Pada penelitian ini parameter uji toksisitas yang digunakan adalah kadar SGPT dan berat hati relatif dari hewan uji. Metode fotolisis merupakan metode pemecahan suatu zat yang dibantu dengan adanya cahaya. Larutan parasetamol 8 mg/L yang telah difotolisis akan diinduksikan ke hewan uji secara oral selama 28 hari penuh. Pada hari ke-29, hewan uji dikorbankan untuk diambil darahnya dan organ hatinya. Kemudian dilakukan pengukuran kadar SGPT dengan menggunakan Fotometer dan pengamatan makroskopik organ hati serta penimbangan berat organ hati. Persen degradasi larutan parasetamol yang diperoleh untuk variasi waktu 30, 90 dan 180 menit secara berturut-turut sebesar 1,56 %, 5,12 % dan 6,01 %. Berdasarkan hasil kadar SGPT dan berat hati relatif yang didapatkan, semakin lama waktu fotolisis, efek toksisitas parasetamol semakin menurun . Hasil analisa statistika menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata antara kelima kelompok baik berdasarkan hasil SGPT maupun berat hati relatif.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Fith Khaira Nursal ◽  
Nining Nining
Keyword(s):  

Telah dikembangkan pembentukan nanoemulsi senyawa hidrofilik Natrium Askorbil Fosfat melalui modifikasi sifat lipofilisitas untuk meningkatkan permeabilitas molekul kedalam kulit. Natrium Askorbil Fosfat (NAF) adalah senyawa hidrofil turunan Asam askorbat yang lebih stabil dan memiliki potensi antioksidan. Perbaikan lipofilisitas dari senyawa hidrofilik bertujuan melindungi dan mempertahankan molekul dalam fase minyak sehingga permeasi lebih baik menuju lapisan kulit. Pada penelitian ini digunakan senaywa ampifilik lesitin (soya lesitin) dan surfaktan lipofilik Span 20 dan Span 80. Tahap awal dibuat campuran NAF lesitin dan Span 20/80 melalui pembentukan emulsi air dalam minyak (A/M), kemudian dibekukan. Selanjutnyan ditentukan jumlah NAF yang terjerap dalam campuran dan diperoleh masing-masing terpartisi sebesar 73,55% (NAF-Lesitin), 63,65% (NAF-Span 20) dan 55,72% (NAF-Span 80). Sebagai pembanding dari larutan NAF hanya 0,62% terpartisi dalam minyak. Hal ini membuktikan peranan lesiitn dan Span 20/Span 80 mampu melindungi NAF dalam fase minyak. Tahap selanjutnya campuran dibentuk dalam sediaan nanoemulsi dan diperoleh distribusi ukuran diameter globul nanoemulsi NAF  ± 65 nm dan indeks polidispersitas 0,256 tanpa campuran. Sementara nanoemulsi campuran NAF-Lesitin/Span20/Span80 rentang diameter 300-450 nm dengan indeks polidispersitas diatas 0,5. Ptensi antiosidan NAF ditentukan dengan metode peredaman larutan DPPH dan diperoleh nilai peredaman 45-50%, membuktikan NAF dalam sistem campuran memliki potensi antioksidan


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 29
Author(s):  
Erjon Erjon

Telah dilakukan penelitian efek sedatif ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) pada mencit jantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sedatif ekstrak etanol buah pare dan hubungan antara peningkatan dosis dan lama pemberian ekstrak etanol buah pare dengan peningkatan efek sedatif. Proses ekstraksi menggunakan metode refluks, rendemen yang didapatkan dari 500 gram sampel adalah sebesar 2,67%. Hewan yang digunakan sebanyak 25 ekor dan dikelompokkan menjadi 5 kelompok : tween 80 1 % sebagai kontrol, ekstrak etanol buah pare dosis 210 mg/kgbb, 420 mg/kgbb, 840 mg/kgbb dan diazepam 5 mg/kgbb sebagai pembanding. Efek sedatif diuji pada hari ke-1, ke-4 dan ke-7 selama 7 hari pemberian sediaan uji. Parameter sedatif adalah jumlah jengukan pada hole-board test dan waktu jatuh pada traction test. Data dianalisa menggunakan Two Way ANOVA, uji Duncan dan Pearson Correlation. Hasil uji Two Way ANOVA dan uji Duncan menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah pare memiliki efek sedatif dan efek sedatif tertinggi terdapat pada dosis 840 mg/kgbb. Hasil uji Pearson Correlation menunjukkan bahwa peningkatan dosis ekstrak etanol buah pare memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap peningkatan efek sedatif dan peningkatan lama pemberian ekstrak ekstrak etanol buah pare memiliki hubungan yang lemah terhadap peningkatan efek   sedatif. 


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Endang Agustina ◽  
Yelly Oktavia Sari ◽  
Dita Permatasari ◽  
Dedy Almasdy

Kajian terhadap praktek swamedikasi pada pasien telah dilakukan pada salah satu apotek kota Padang. Penelitian ini berupa kajian deskriptif menggunakan metoda wawancara terarah sebagai sumber data. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik sosiodemografi pasien meliputi jenis kelamin, umur pendidikan dan pekerjaan, mengetahui pola pasien swamedikasi di apotek dan mengetahui hubungan Drug Related Problems (DRP) dengan karakteristik sosiodemografi pasien swamedikasi di apotek. Analisis yang digunakan pada penelitian ini berupa analisis univariat untuk gambaran distribusi frekuensi dari setiap variabel yang diteliti dan analisis bivariat dengan Uji Chi square untuk melihat hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi tertinggi pada karakteristik jenis kelamin pasien yakni perempuan (64,8%), rentang umur 17-25 tahun (24,8%), pendidikan SMA/sederajat (37,1%) dan pekerjaan swasta (37,1%). Untuk kajian hubungan antara kedua variabel maka diperoleh hubungan yang signifikan (p<0.05) antara jenis kelamin dengan munculnya kejadian DRP.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Dewi Rahma Fitri
Keyword(s):  

Nyamuk merupakan salah satu vektor penyakit pada manusia salah satunya adalah demam berdarah. Upaya pencegahan terhadap penyakit-penyakit tersebut adalah melakukan pengendalian terhadap nyamuk dengan penggunaan anti nyamuk (repellent). Banyak repellent yang beredar mengandung bahan kimia berbahaya yang tidak baik untuk kesehatan yaitu DEET (N,N-diethyl-m-toluamide) menyebabkan efek buruk bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas kombinasi ekstrak kulit buah jeruk purut dan serai wangi sebagai lotion  antinyamuk dengan metode uji daya proteksi. Lotion dibuat dengan kadar zat aktif 2% masing-masing perbandingan zat aktif ekstrak kulit jeruk purut dengan serai wangi yaitu 1:1, 0,5:1,5, 1,5:0,5 (b/v). Masing-masing sediaan dihitung daya proteksi terhadap nyamuk aedes aegepty selama penggunaan 6 jam dengan 4 kali pengulangan. Hasil uji daya proteksi sediaan yaitu FI 85%, F II 100% dan F III 90%. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan lotion F II dan FIII mempunyai efektivitas yang baik sebagai antinyamuk.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Intan Kumalasari
Keyword(s):  

Insiden medication error biasanya tidak diketahui secara langsung karena sering diibaratkan dengan fenomena gunung es. Dengan adanya pelayanan farmasi klinis diharapkan medication error bisa diketahui sebelum mencapai pasien. Kebanyakan kasus medication error yang diakibatkan oleh penggunaan obat, medication error baru dilaporkan setelah terjadinya efek yang tidak diharapkan dari pemakaian obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pelaksanaan dan peran pelayanan farmasi klinis dalam mencegah dan memonitoring medication error di RSUD Pariaman. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif dengan melakukan observasi dan wawancara mengenai pelayanan farmasi klinis yang dilakukan oleh apoteker terhadap pasien rawat inap di RSUD Pariaman. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa penerapan pelayanan farmasi klinis di RSUD Pariaman belum optimal sehingga belum mempunyai pengaruh yang significan dalam mengatasi medication error. Disarankan agar RSUD Pariaman melengkapi sarana dan prasaranan termasuk regulasi dan dokumen yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan pelayanan farmasi klinis. Serta diharapkan adanya monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan farmasi klinis secara berkala sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup pasien, peran apoteker, dan mutu rumah sakit.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Ni Putu Eka Leliqia ◽  
Ni Kadek Cornelia Ayu Trisna ◽  
Ni Luh Putu Vidya Paramita

Jerawat (acne) merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan adanya peradangan kronis yang salah satu penyebabnya yaitu keberadaan koloni bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Salah satu kombinasi bahan herbal yang diduga memiliki aktivitas antibakteri untuk terapi jerawat yaitu kombinasi madu dan VCO. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi madu kele Bali dan kombinasinya dengan VCO sebagai antiacne. Kandungan fitokimia dari sampel uji yaitu madu kele dan VCO ditentukan berdasarkan metode yang sesuai. Aktivitas antibakteri tunggal dari madu kele dan VCO diuji menggunakan metode mikrodilusi dan metode difusi agar terhadap P. acnes (isolat klinis) dan S. aureus (ATCC 6538). Metode mikrodilusi checkerboard digunakan untuk menentukan efek kombinasi madu kele dan VCO. Berdasarkan hasil skrining fitokimia, di dalam madu kele terkandung senyawa, saponin, flavonoid, polifenol, dan steroid/triterpenoid sedangkan dalam VCO terdapat senyawa tanin, flavonoid, dan steroid/triterpenoid. Madu kele memiliki aktivitas antibakteri dengan nilai KHM dan KBM berturut-turut 3,12%v/v; 12,5%v/v terhadap P. acnes, dan 6,25%v/v; 25%v/v terhadap S. aureus. Sedangkan VCO memiliki aktivitas antibakteri yang lebih rendah dibanding madu kele terhadap kedua bakteri uji (KHM 25%v/v; KBM 50%v/v). Efek kombinasi madu kele Bali dengan VCO bersifat aditif dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat P. acnes dan S. aureus sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai antiacne.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Delladari Mayefis

Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau memiliki kekayaan biota laut yang melimpah. Salah satunya adalah spons yang mengandung berbagai macam metabolit sekunder yang memiliki sifat toksik untuk membunuh sel kanker. Potensi sitotoksik yang dimiliki spons dapat digunakan sebagai sumber obat antikanker baru, mengingat kanker merupakan penyakit dengan tingkat kematian tertinggi didunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi senyawa bioaktif antikanker pada ekstrak spons laut di Perairan Natuna, Kepulauan Riau. Metoda yang digunakan untuk skrining awal potensi antikanker adalah metoda BSLT. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa toksisitas ekstrak kasar metanol spons laut natuna mempunyai LC50 sebesar 51,64 ppm dan tergolong sangat toksik . Hal ini mempunyai kontribusi besar terhadap pengembangan sumber daya laut yang spesifik asal Kepulauan Riau, dan dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai kandidat obat antikanker unggulan. 


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Yerlina Yerlina

COVID-19 merupakan penyakit dengan resiko penularan yang sangat tinggi dan menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. WHO menyatakan penyakit ini sebagai pandemi. Hidroksiklorokuin diyakini memiliki efek potensial sebagai terapi pengobatan dan profilaksis pada pasien COVID-19, meskipun masih terdapat kekhawatiran akan adanya efek samping.Hidroksiklorokuin dapat menghambat masuknya virus SAR-VoC-2 ke dalam sel inang dan  menghambat atau memperlambat proses replikasi virus SAR-VoC-2 di dalam sel inang. Aktivitas imunomodulator hidroksiklorokuin diharapkan dapat membantu proses pemulihan pasien COVID-19.Artikel merupakan kajian literatur untuk melihat sifat farmakokinetik dan farmakodinamik, efek samping serta efektivitas Hidroksiklorokuin pada pengobatan COVID-19. Hasil diskusi menyatakan efek antivirus hidroksiklorokuin dengan beberapa mekanisme kerjanya, diyakini aman digunakan sebagai terapi profilaksis dengan dosis dan durasi pemakaian yang direkomendasikan, yang diberikan kepada ODP dan PDP sehingga diharapkan dapat menurunkan tingkat keparahan penyakit.Kata kunci :   COVID-19, SAR-VoC-2, Hidroksiklorokuin, ODP, PDP.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 49
Author(s):  
SELLY SEPTI FANDINATA
Keyword(s):  
P Value ◽  

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan gangguan metabolisme gejala hiperglikemia kronik akibat resistensi insulin atau defisiensi sekresi insulin. Kepatuhan minum obat penting dalam mencapai target keberhasilan terapi. Self reminder card merupakan alat bantu untuk meningkatkan tingkat kepatuhan minum obat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Self reminder card terhadap tingkat kepatuhan pasien dan keberhasilan terapi pada diabetes mellitus tipe II di puskesmas wilayah Surabaya. Rancangan penelitian Quasi Eksperimental Eksperimental two group pre post menggunakan analisa uji chi square dengan instrument kuisioner MGLS dengan valid (p<0,05) dan reability  (KR-20 = 0,6612), Self reminder card dan kadar gula darah. Hasil penelitian diperoleh 113 pasien (kelompok kontrol 57 pasien dan intervensi 56 pasien. Tingkat kepatuhan minum obat pre dan post kelompok intervensi p value 0.000, pengaruh kedua kelompok p value 0.000 sehingga menunjukkan ada pengaruh Self reminder card terhadap tingkat kepatuhan minum obat pasien. Keberhasilan terapi pre post kelompok intervensi p value 0.000, pengaruh kedua kelompok p value 0.346 sehingga tidak ada pengaruh Self reminder card terhadap keberhasilan terapi pasien dalam penurunan gula darah. pasien Diabetes Mellitus Tipe II.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document