Jurnal Transportasi Multimoda
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

40
(FIVE YEARS 33)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Badan Litbang Perhubungan

2579-8529, 1693-1742

2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 71-82
Author(s):  
Arif Wismadi ◽  
Agus Taufik Mulyono ◽  
Sa'duddin Sa''duddin ◽  
Kuncoro Harto Widodo ◽  
Dewi Pratitha Rachmi ◽  
...  
Keyword(s):  

Dampak Pandemi Covid berdampak pada industri jasa logistik baik secara kinerja maupun finansial. Dalam kondisi pandemi Covid-19, beberapa bisnis di industri jasa logistik tidak berjalan tidak seperti biasanya (busines as usual mode), tetapi bagaimana dapat bertahan (survival mode) dan dapat bergerak untuk ke tahapan pemulihan dan pertumbuhan (recovery and growth mode). Namun, tidak semua industri jasa logistik terkena dampak negatif dari Pandemi Covid-19, untuk itu diperlukan proses pemetaan industri terdampak dan yang dapat bertahan sehingga dapat dibuat strategi pemulihan bisnis pasca pandemi Covid-19.Dampak dan respon Industri Jasa Logistik terhadap upaya pemulihan sangat bervariasi, secara umum strategi pemulihan melambat karena kontradiksi antara “keinginan untuk meraih pasar baru” dan “kondisi tidak siap berinvestasi untuk pemulihan akibat tersendatnya aliran kas selama pandemi. Kontradiksi tersebut dapat diselesaikan dengan beberapa “Prinsip Inovasi” pelayanan logistik, termasuk dengan referensi “Praktek Baik” yang sukses di masa pandemik untuk menjadi standar Model Bisnis layanan logistik nasional.Perubahan model bisnis yang dapat menjamin aliran kas dapat membantu terkumpulnya keberanian untuk berinvestasi, dengan semangat menciptakan pasar baru dan memperkuat sistem layanannya agar segera pulih dan tumbuh. Ketika komunitas industri tidak sanggup untuk mengubah bisnis modelnya karena keterbatasan pendanaan dalam masa pandemi, maka Pemerintah dapat hadir dengan stimulus keuangan yang dapat memicu dan memacu pergerakan angkutan barang. Perubahan “Mekanisme Anggaran” (APBN/APBD/BUMN) diperlukan untuk menjamin aliran kas di dunia usaha sehingga mempercepat pergerakan barang dan ekonomi nasional.


2020 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
Author(s):  
Listantari Listantari

Pariwisata di Provinsi Lampung semakin tumbuh dengan menyuguhkan kian banyak obyek wisata andalan dan unggulan. Transportasi merupakan bagian penting dalam dunia pariwisata dan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi berkembangnya pariwisata. Guna meningkatkan pelayanan transportasi dalam hal ini adalah transportasi antarmoda dalam mendukung pariwisata di Provinsi Lampung maka perlu didukung data dan sistem informasi kawasan destinasi wisata yang terkait dengan pelayanan transportasi antarmoda. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan kebutuhan data dan informasi untuk meningkatkan pelayanan transportasi antarmoda serta dalam rangka mendukung sistem informasi kawasan destinasi wisata di Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder dan primer serta analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan transportasi terhadap destinasi wisata di Lampung masih belum optimal, dimana belum seluruh destinasi wisata terlayani oleh transportasi umum. Adapun sistem informasi pariwisata di Lampung belum terintegrasi dengan informasi layanan transportasi, sehingga menyebabkan sistem informasi ini belum dapat memenuhi kebutuhan pengguna infomasi yang akan menuju wilayah destinasi wisata, seperti informasi waktu perjalanan, alternatife moda, perkiraan biaya transportasi, dan alternatif rute sehingga perlu dikembangkan sistem informasi pariwisata terintegrasi dengan transportasi.


2020 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
Author(s):  
Irawati Andriani, SE., MT

2020 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
Author(s):  
Herma Juniati
Keyword(s):  

Permasalahan transportasi antarmoda penumpang di Indonesia saat ini adalah terjadinya ketidaklancaran mobilitas orang pada beberapa simpul transportasi di tingkat wilayah dan kota metropolitan, keterpaduan intramoda dan antarmoda dalam jaringan prasarana maupun pelayanan, baik dalam pembangunan, pembinaan maupun penyelenggaraannya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penyusunan desain keterpaduan koridor penghubung dan fasilitas pelabuhan laut dan shelter trans Sarbagita dalam rangka meningkatkan keterpaduan pelayanan angkutan perkotaan. Penelitian ini akan membahas integrasi transportasi antarmoda dalam mendukung peningkatan keterpaduan di simpul transportasi khususnya Pelabuhan Benoa dan Trans Sarbagita.Penelitian ini menggunakan metode konsep perencanaan serta perancangan (design) kualitas konektivitas dan integrasi pelabuhan dan sistem Intermodal Passenger Transport (IPT). Hasil dari penelitian ini adalah beberapa komponen seperti (Keterhubungan, Kemudahan, Keselamatan, Keamanan, Kenyamanan), sarana dan prasarana yang ada dalam sebuah integrasi antarmoda serta pada sebuah pelabuhan yang bertaraf internasional sebagai tempat perhentian bagi wisatawan domestik maupun mancanegara menjadi sebuah hal yang penting


2020 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
Author(s):  
Yuveline Aurora

Konektivitas Pulau Jawa dan Sumatera, sejak dahulu sampai dengan sekarang sangat mengandalkan keberadaan Penyeberangan Merak-Bakauheni. Distribusi orang dan barang dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera dan sebaliknya menjadikan lintasan penyeberangan ini sebagai tulang punggung jalur distribusi yang sangat penting. Studi ini bertujuan untuk menyusun konsep desain keterpaduan (prasarana) koridor penghubung dan fasilitas pendukung Pelabuhan Bakauheni dengan angkutan umum dalam rangka meningkatkan pelayanan transportasi. Kajian ini menggunakan pendekatan metode analisis kesenjangan (gap), analisis Customer Satisfaction Index (CSI). Hasil analisis menunjukkan bahwa atribut jasa kemenarikan (yang terdiri dari ketersediaan fasilitas bagi penumpang difabel, akses jalan bagi penumpang difabel menuju angkutan lanjutan, ketersediaan shuttle bagi penumpang difabel dan ruang ibu menyusui) merupakan nilai gap paling tinggi yaitu sebesar 01,64 sehingga harus mendapatkan priortas perbaikan layanan dari penyedia/pengelola Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Sedangkan berdasarkan nilai Customer Satisfaction Index terhadap 43 atribut jasa pada pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni adalah sebesar 63,44%. Untuk itu dapat disimpulkan dengan belum adanya jalur khusus pejalan kaki untuk keluar dan masuk pelabuhan, trotoar hanya sebagian dan belum berkanopi, masih terdapat beberapa titik crossing antara pejalan kaki dan kendaraan yang masuk dan keluar pelabuhan, jarak antara pelabuhan menuju angkutan lanjutan ± 20-40 meter, tidak adanya fasilitas halte dan ruang tunggu yang memadai untuk melanjutkan perjalanan dengan angkutan lanjutan.


2020 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
Author(s):  
Irawati Andriani, SE., MT

2019 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
Author(s):  
Arif Riansyah ◽  
M Rizki Aliya ◽  
Gizza Gaeta Nahumariri Gaeta Nahumariri

In 2012, Indonesia developed a National Logistic System (SISLOGAS) framework perceived in Peraturan Presiden (Perpres) No. 26 of 2012, in accordance with the Master Plan of Acceleration and Expansion of Indonesia’s Economic Development (MP3EI). One of the plans consisted in SISLOGAS was the improvement of inter-island transportation networks through Short Sea Shipping (SSS) by providing appropriate vessel which had been applied on Kontainer Masuk Desa program and was previously tested in the Talaud Island as the outermost area of Indonesia. Aside from being located in the outermost Indonesia’s territory, Talaud Island is one of the marine tourism destinations in North Sulawesi, hence this island needs an inter-island crossing vessel when high demand comes (holiday season). However, due to geographical conditions of Talaud Island which only has an average maximum depth of 6m and the underwater volcano Kawio Barat-Mahangetang which emerges from 5.4-8 m above sea level, could be a problematic for larger ships to sail thus small ships for transportation are required. Seeing the needs equally the existing potential, the making of a Multipurpose Container - Passenger Vessel (MCPV) with Detachable Superstructure could be a solution. Alongside specification of length: 20,85 m, breadth: 7 m, draft: 1,4 m, height 2 m and displacement: 181,32 tons, MCPV could carry containers reaching a weight of 77,28 tons and sail in shallow water by using an engine made by YANMAR which could produce 10 knots speed, besides, MCPV is also equipped with detachable container that could be replaced as reauested both for transportation of goods and people. By the existence of MCPV, it is expected to be able to improve inter-island transportation networks.


2019 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
Author(s):  
FEBRI ANSYAH ◽  
ERIKA BUCHARI ◽  
EDI KADARSAH

Pada tahun 2018, Kementerian Perhubungan memberikan bantuan 5 (lima) unit kapal bus air kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Pemerintah Kota Palembang sendiri mendapatkan bantuan kapal bus air sebanyak 3(tiga) unit, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan serta Pemerintah Kabupaten Banyuasin mendapatkan masing masing sebanyak 1(satu) unit bus air (Ditjen Perhubungan Darat,2018). Pemberian bantuan kapal bus air ini dalam rangka pengembangan angkutan sungai dan angkutan pariwisata yang ada di Sumatera Selatan serta untuk menyukseskan Asian Games tahun 2018 di Palembang. Setelah selesai pelaksanaan Asian Games tahun 2018 Pemerintah Kota Palembang akan mengoptimalkan pemanfaatan kapal bus air ini salah satunya sebagai kapal pariwisata (cruise) di Kota Palembang. (Dinas Perhubungan Kota Palembang, 2018). Menurut Rohani, dkk (2015) untuk menentukan kelayakan tarif  kapal wisata dapat dinilai berdasarkan Biaya Operasional Kapal (BOK), Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP). Menurut Chen,dkk (2016) identifikasi faktor yang mempengaruhi Willingness To Pay (WTP) digunakan untuk meningkatkan pemasaran kapal wisata (cruise) di Pasar Asia.   Penelitian ini terkait  kajian tentang analisa perhitungan ATP dan WTP dalam rangka menentukan tarif bus air wisata di Kota Palembang berdasarkan ATP dan WTP penumpang. Kajian tarif rencana bus air wisata yang akan berlaku dilakukan pendekatan perhitungan BOK dengan metode dephub, daya beli masyarakat untuk membayar jasa dapat berupa proporsi alokasi budget dari total budget pengeluaran atau Ability to Pay (ATP) dan kemauan membayar yang didasarkan pada persepsi masyarakat atau Willingness to Pay (WTP). Metode dalam analisis Ability To Pay (ATP) dengan menggunakan metode household budget (anggaran rumah tangga) dan Willingness To Pay (WTP) menggunakan metode persepsi, dan dari hasil analisis di dapatkan BOK Biaya Operasional Kapal (BOK) didapatkan Rp.13.694,92/pnp-km untuk loadfactor 100%  dan Rp.19.564,17 untuk loadfactor 70%. ATP penumpang terendah yaitu Rp. 833/pnp/km dan ATP tertinggi yaitu Rp.22.633/pnp/km. Sedangkan dari analisis diperoleh WTP terendah yaitu Rp.2.600 dan WTP tertinggi Rp.30.000. Dalam hal ini ATP penumpang WTP penumpang dan diperlukan adanya evaluasi terhadap tarif yang akan diberlakukan karena kemampuan membayar lebih rendah dari pada keinginan membayar penumpang. Untuk mewujudkan konektivitas dengan angkutan umum maka diperlukan (1) Moda Penghubung (Connecting modes: access dan eggress), (2) Moda Utama (Main Modes), (3) Jaringan Multimoda (Multimodal Network: Main route dan Feeder Route), (4) Fasilitas peralihan moda (Transfer Point), (5) Fasilitas peralihan antar moda dengan jaringan berbeda (Intermodal Tranfer Point), dan (6) Peraturan


2019 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
Author(s):  
Abdul Mu'ti sazali ◽  
Jeanne Svensky Ligte

Halal logistics is very crucial in ensuring and maintaining halal requirements of halal products from production to consumption. However, the concept of halal logistics is not very well understood and implemented in Indonesia by either the regulators or the logistics players due to a lack of concern from various parties. Therefore, this research is conducted to explain the halal logistics concept, define a potential standard for halal logistics and give recommendations on how the implementation of this concept can be executed in Indonesia, in compliance with domestic and global halal requirements. The methods used in this research are a literature review and a theory analysis, concept and also rules and policies that in force in Indonesia, which in the end can be seen clearly whether halal logistics has been implemented or not to compliance domestic and global markets. The result shows that there is no specific regulation yet in Indonesia in terms of halal logistics and distribution. The authors proposed several recommendations of how to conduct and treat appropriate halal distribution process, which it is expected will be able to be fundamental for the government and MUI to implement and certify it as the regulation standard.


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
Author(s):  
Maria Magdalena

Bandar udara merupakan salah satu simpul transportasi yang memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan transportasi antarmoda. Khususnya antara moda udara, moda jalan dan moda rel. Untuk meningkatkan pelayanan operasional suatu bandara perlu didukung oleh sarana angkutan umum yang handal dan berkualitas. Pengembangan fasilitas integrasi antar moda perlu dikembangkan dalam mengakomodasi kebutuhan pergerakan. Kajian ini mencoba membangun konsep integrasi antar moda pada Bandara Syamsyudin Noor Provinsi Kalimantas Selatan dengan interaksi Kota Banjar Baru yang merupakan pusat kegiatan strategis di Provinsi Kalimantan Selatan. Konsep integrasi ini meliputi pemilihan posisi simpul yang ditinjau dari sisi pengguna dan pemerintah. Dari hasil analisis diperoleh jarak simpul antar moda direkomendasikan antara 180m -230 m dengan kesediaan menunggu penumpang terhadap moda transportasi umum pada rentang 5-10 menit. Pengembangan  simpul dapat mengurangi kemacetan kearah bandara dengan berpindahnya pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna angkutan umum. Potensi penumpang yang menggunakan simpul dari aktifitas bandara mencapai 19.282 penumpang/hari ditahun 2019 dan tumbuh mencapai 56.606 penumpang/hari ditahun 2039 (dengan estimasi pertumbuhan linear). Potensi penumpang yang menggunakan simpul dari aktifitas kereta api mencapai 11.883 penumpang/hari ditahun 2019 dan tumbuh mencapai 34.884 penumpang/hari ditahun 2039 (dengan estimasi pertumbuhan linear).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document