Journal Of Medicine & Health
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

162
(FIVE YEARS 69)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Maranatha Christian University

2442-5257

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Editorial Team ◽  
Deni Firmansyah

We would like to thank our peer reviewers for the precious contributions in providing clinical,scientific, and methodological expertise for JMH Volume 3 Number 2 August 2021. Weappreciate every thoughtful review of submitted manuscripts and for making importantcontributions to improve the scientific quality of articles published in JMH.We listed the names in alphabetical order.Abram Pratama, dr., Sp.PD.Adhi Kristianto Sugianli, dr., Sp.PK(K), M.Kes.Prof. Dr. Asep Sukohar, dr., M.Kes.Deta Tanuwidjaja, dr., Sp.KFR., AIFO-K.Dimas Erlangga Luftimas, dr., M.Kes., Sp.GK.Edwin Setiabudi, dr., Sp.PD-KKV, FINASIMFenny, dr., Sp.PK., M.Kes.Ginna Megawati, dr., M.Kes.Grace Puspasari, dr., M.GiziDr. Guswan Wiwaha, dr., MM.Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes., PA(K)Juwita Ningsih, drg., M.Sc.Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.Santun Bhekti Rahimah, dr., M.Kes.The, Fransiska Eltania, dr., M.Kes., A3M.Teresa Lucretia, dr., M.Kes.Prof. Wahyuni Lukita Atmadja, dr., Ph.D.Yenni Limyati, dr., S.Sn., Sp.KFR.Yuktiana Kharisma, dr., M.Kes.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Ignatius Ivan ◽  
Harvey Sudharta ◽  
Kevin Tandarto ◽  
Fanny Budiman ◽  
Maureen M Stella

Peningkatan penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol saat ini dapat memicu terjadinya resistensi bakteri. Penggunaan antibiotik di dunia meningkat hingga 36% dalam kurun waktu 10 tahun. Pada sektor peternakan penggunaan antibiotik saat ini mencapai level yang mengkhawatirkan, dimana 80% pada peternakan unggas, 75% pada peternakan babi, 60% pada peternakan sapi potong, dan 75% pada peternakan sapi perah. Kajian ini membahas berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengontrol populasi bakteri Escherichia coli resisten antibiotik. Tujuan dilakukan kajian ini adalah untuk mencari metode yang paling baik dalam upaya mengontrol populasi bakteri Escherichia coli. Metode penelitian adalah tinjauan pustaka terhadap literatur yang bersumber dari Google Scholar dan ProQuest. Sebanyak 352 artikel ditemukan dengan search engine Google Scholar dan ProQuest pada tahap skrining abstrak. Setelah artikel full-text dilakukan skrining berdasarkan inklusi dan eksklusi maka didapat 10 artikel yang relevan untuk dibahas pada studi ini. Sebagai simpulan, metode yang paling baik dilakukan dalam upaya mengontrol populasi bakteri Escherichia coli resisten adalah dengan mengganggu dan merusak aktivitas protein folding bakteri dengan dimer A3-APO yang merupakan suatu peptida antimikroba dengan hasil efektivitas sebesar 99%-100%.Kata kunci: dimer A3-APO; obat; bakteri; mikrobiologi, antibiotik


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Agian J Barinda ◽  
Wawaimuli Arozal ◽  
Ulfa T Wahyuni

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) telah menjadi perhatian serius di dunia. Anemia adalah kondisi yang umum terjadi pada PGK dan menjadi faktor risiko penting dalam terjadinya Penyakit Kardiovaskular (PKV) di PGK. Statin adalah salah satu obat dislipidemia yang sering digunakan untuk mencegah faktor risiko PKV namun penggunaannya menjadi hal yang kontroversial pada kasus PGK berat. Tujuan penelitian ini adalah melihat efek statin (simvastatin) terhadap parameter hematologi dalam model 5/6 Nefrektomi (5/6Nx) sebagai representasi model gagal ginjal berat pada tikus. Pemberian statin secara oral dengan dosis10mg/kgBB diberikan setiap hari selama 30 hari pada kelompok 5/6Nx, kemudian dianalisis parameter hematologi dan dibandingkan dengan kelompok sham (kelompok yang tidak dilakukan nefrektomi dan tidak diberikan obat) dan kelompok 5/6Nx tanpa statin. Hasil penelitian ini didapatkan adanya penurunan kadar Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), dan eritrosit secara signifikan pada kelompok 5/6Nx dibandingkan dengan kelompok Sham sedangkan leukosit cenderung menurun pada kelompok 5/6Nx. Statin mencegah penurunan kadar Hb, Ht, dan leukosit pada kelompok 5/6Nx+statin dibanding kelompok 5/6Nx. Hasil tersebut memperlihatkan efek pleiotropik baru dari statin dalam mencegah penurunan kadar Hb pada PGK. Simpulan dari penelitian ini adalah statin mampu mencegah penurunan kadar Hb yang terjadi pada model tikus 5/6 Nefrektomi (5/6Nx) sebagai representasi model gagal ginjal berat.Kata kunci: anemia; gagal ginjal; inflamasi; statin


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Vera Vera

Jatuh merupakan salah satu masalah yang dominan terjadi pada lansia. Jatuh didefinisikan sebagai suatu kejadian yang mendadak, tidak diharapkan, dan tidak disengaja yang menyebabkan pasien berada di tanah atau level yang lebih rendah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan data laporan kasus jatuh yang masuk ke komite patient safety, dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik klinis dari pasien lansia yang jatuh saat dirawat inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Selama periode 2014-2016, didapatkan 12 laporan kejadian pasien lansia jatuh saat dirawat inap di Rumah Sakit Immanuel, komorbiditas yang paling banyak adalah diabetes melitus. Simpulan yang didapat, kejadian jatuh pada pasien lansia yang dirawat inap di RS Immanuel lebih banyak terjadi pada wanita dengan usia > 60 tahun, terjadi malam hari, di sekitar tempat tidur, dan saat tidak didampingi. Konsumsi lebih dari satu obat oleh pasien lansia sebaiknya dihindari karena berpotensi meningkatkan risiko jatuh dan menyebabkan hasil perawatan kurang baik.Kata kunci: jatuh, lansia, rawat inap


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Amir Hamzah ◽  
Muchtan Sujatno ◽  
Diana K Jasaputra ◽  
Savitri R Wardhani ◽  
Renny Anggraeni
Keyword(s):  

Penyakit skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei. Prevalensi penyakit skabies di Indonesia 4,60-12,95% dan menduduki urutan ke tiga dari 12 penyakit kulit tersering. Saat ini pengembangan obat antiskabies masih terus dilakukan antara lain dengan menggunakan obat Permethrin 5% dan Permethrin 5% dengan kombinasi Asam Usnat 1%. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan efektivitas antara Permethrin 5% dan kombinasi Permethrin 5%-Asam Usnat 1% pada penderita skabies. Metode penelitian menggunakan desain uji klinik fase III acak tersamar ganda, yang dilakukan pada penderita skabies di Pondok Pesantren Nurul Iman Cibaduyut Bandung yang dinilai berdasarkan efektivitasnya terhadap gejala klinis (tanda cardinal) dan hasil uji mikroskop pada kulit penderita untuk parasit Sarcoptes scabiei. Peneliti maupun subjek penelitian tidak mengetahui obat yang diberikan. Enam puluh sampel uji diberi Label obat antiskabies A dan antiskabies B. Hasil yang didapat adalah pada pemberian terapi krim B yang mengandung kombinasi Permethrin 5% dan Asam Usnat 1% lebih cepat menunjukkan kesembuhan (p<0,05) dibandingkan dengan pemberian terapi krim A yang mengandung Permethrin 5% pada penderita skabies, dinilai dengan menghilangnya gatal dan lesi pada penderita. Simpulan, pemberian kombinasi Permethrin 5% dan Asam Usnat 1% lebih efektif dibandingkan Permethrin 5% saja.Kata Kunci: Skabies, Sarcoptes Scabei, Permethrin, Asam Usnat


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Rizki Muliani ◽  
Asri R Muslim ◽  
Imam Abidin

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir ini. Salah satu terapi pengganti ginjal adalah hemodialisis, di mana fatigue merupakan gejala yang paling umum dirasakan oleh pasien yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya. Pengelolaan dengan intradialytic exercise: flexibility perlu dilakukan karena tidak menggangu proses terapi dan ini jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh intradialytic exercise: flexibility terhadap skor fatigue pada pasien yang menjalani hemodialisis. Penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan pendekatan one group pre-test post-test design. Sampel penelitian sebanyak 20 orang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner functional assessment chronic illness therapy (FACIT) dan prosedur intradialytic exercise: flexibility. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur skor fatique sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Perlakuan berupa latihan fisik dengan durasi 15 menit setiap sesi latihan selama 8 kali dalam 4 minggu. Analisis data menggunakan t-test. Hasil penelitian didapatkan nilai rerata pre-test 25,70 dan post-test 30,75 yang menunjukkan terjadi peningkatan skor fatigue dan nilai p < 0,001 yang artinya terdapat pengaruh intradialytic exercise: flexibility terhadap skor fatigue. Simpulan, terdapat pengaruh intradialytic exercise: flexibility yang baik terhadap skor fatigue pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis.Kata kunci : Flexibility; Hemodialisis; Intradialytic Exercise; Penyakit Ginjal Kronis


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Erwin A Soeriadi ◽  
Badai B Tiksnadi ◽  
Junan Imaniar ◽  
Hendra Budiawan ◽  
A Hussein S Kartamihardja

The information of myocardial viability status is important to decide the management of CAD. Myocardial viability study (VS) with short-acting nitrate (SAN)-added is recommended to perform inpatient with CAD before revascularization therapy. This study aims to determine whether there are differences in the perfusion results of myocardial viability studies with Long-acting nitrate (LAN) and those with added SAN. Three patients with CAD were referred to our department for myocardial VS to determine the treatment choice. Long-acting nitrate (LAN) was consumed regularly every day and not allowed to be stopped due to the symptomatic chest pain. Patients underwent two myocardial perfusion VS, the first study with continuing the daily routine LAN only and the second one with SAN-added to the daily routine LAN. VS was analyzed qualitatively. The result of this study, no significant perfusion difference between LAN treatment only and SAN-added studies, it is possible the LAN regular dose alone is sufficient to create a vasodilating effect on the arteries without the need for addition of SAN. Conclusion, patients who take LAN routinely, VS might be performed without the need to take additional vasodilator prior to radiopharmaceutical injection.Keywords: coronary artery disease; myocardial perfusion imaging; revascularization therapy; viability study


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Marlianti Hidayat ◽  
Lia Dahliana
Keyword(s):  
T Test ◽  

Pasien yang menggunakan alat ortodonti cekat harus dapat menjaga kebersihan rongga mulutnya untuk menghindari timbulnya karies dan gingivitis marginalis. Sikat gigi merupakan salah satu alat untuk membersihkan plak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dua tipe sikat gigi terhadap penurunan Indeks Plak (IP) dengan teknik penyikatan horizontal, vertikal, dan roll. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental pre dan post test. Sebanyak 65 orang subjek penelitian memenuhi kriteria inklusi. Subjek penelitian dibagi dua kelompok yang dipilih secara acak, kelompok pertama berjumlah 30 orang diberi sikat gigi ortodonti dan kelompok kedua berjumlah 35 orang diberi sikat gigi konvensional. Penilaian IP dilakukan dua kali sebelum dan sesudah sikat gigi. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 22 dengan uji Independent T-Test. Rerata penurunan IP dengan sikat gigi khusus ortodontik 0,5110 (±0,39896) sedangkan sikat gigi konvensional mencapai 0,7774 (±0,39391), p=0,09 (p>0,05) menandakan perbedaan penurunan IP pada kedua kelompok tidak signifikan. Simpulan, penggunaan sikat gigi konvensional dengan tipe bulu sikat rata, halus, dan tapered memiliki efektivitas yang sama dengan sikat gigi khusus ortodontik dalam penurunan IP, dengan menggunakan teknik horizontal, vertikal, dan roll. Kata kunci: sikat gigi khusus ortodontik, sikat gigi konvensional, indeks plak.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Kevin S Dhinata

The rising number of COVID-19 all around the world caused a drastic increase in theoccupancy rate of healthcare facilities, triggering overload in some places. This situationrequires healthcare workers to evaluate patients’ conditions and conduct risk stratificationefficiently, especially in a triage situation. Complete blood count is a widely available,economically affordable, and time-efficient testing method which may be significant in assistingthose processes. This review article analyzes changes in complete blood count parameters inCOVID-19 with the aim to identify the common changes in the parameters in COVID-19 patientsand their relation to the disease progression and severity. COVID-19 patients commonlyexperienced anemia, increased red blood cell distribution width, decreased white blood cellcount, significant changes in white blood cell differential count, and thrombocytopenia. It isunderstood that changes in complete blood count parameters and their extent may providevaluable information about the disease severity and prognosis. In conclusion, COVID-19 patientsshare a common pattern of complete blood count parameters alterations which is related to thedisease progression, severity and prognosis. It is expected that complete blood count examinationmay play a major role in COVID-19 management, given the valuable information provided bythe examination.Keywords: complete blood count; COVID-19; erythrocyte; leukocyte; platelet


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Jahja T Widjaja ◽  
Limdawati Kwee ◽  
Andreas K Giantara ◽  
Henry A Suabgiyo ◽  
Christian Edwin ◽  
...  

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan ditetapkan sebagai pandemi pada Maret 2020. Manifestasi klinis COVID-19 bervariasi, pemeriksaan diagnostik dan tatalaksana juga mengalami perkembangan yang dinamis. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran karakteristik klinis, komorbiditas, terapi, dan luaran dari 48 pasien COVID-19 yang dirawat inap di RS Immanuel (RSI) Bandung. Data penelitian didapat dari rekam medik RSI periode Maret hingga Oktober 2020. Wanita lebih banyak terkena COVID-19 (54,2 %) dan 8,3% pasien berprofesi sebagai tenaga kesehatan. Rentang usia pasien COVID-19 terbanyak pada usia 51 – 60 tahun (29%). Gejala yang didapat adalah batuk (93,7%), demam (87,5%), sesak (43,7%), nyeri menelan (23%), mual (14,6%), pilek (8,3%), diare, dan anosmia masing-masing pada 6,25% pasien. Dari 48 pasien, didapatkan 12 pasien (25%) meninggal, 31 pasien (64,5%) sembuh, 3 pasien (6,25%) dirujuk, dan 2 pasien (4,16%) pulang atas permintaan sendiri. Mortalitas terbanyak ditemukan pada rentang usia 61 – 70 tahun (33,3%). Tercatat dua orang memilih terapi imunoglobulin intravena. Disimpulkan bahwa karakteristik pasien COVID-19 di RSI terbanyak adalah wanita, rentang usia 51 – 60 tahun, dengan gejala batuk, dan komorbid hipertensi. Mortalitas tercatat sebesar 25% dengan hipertensi dan usia lanjut merupakan komorbid terbanyak pada nonpenyintas COVID-19.Kata kunci: pasien COVID-19; karakteristik; Rumah Sakit Immanuel.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document