JURNAL SIMBOLIKA Research and Learning in Communication Study
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

87
(FIVE YEARS 50)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Medan Area

2442-9996, 2442-9198

Author(s):  
Taufik Wal Hidayat
Keyword(s):  

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis percakapan komunikasi dalam menentukan keberhasilan pesan yang disampaikan komunikator dan komunikan. Interaksi terjadi tidak hanya semata-mata pertemuan secara face to face atau tatap muka. Media sosial merupakan sebuah media online dalam pergaulan komunikasi di dunia maya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan mengambil berbagai sumber dari buku referensi, jurnal-jurnal dan artikel. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Sosok komunikator dan integritas pribadi yang baik, dibarengi penyampaian dan perilaku yang baik, dalam percakapan di media daring akan sangat menentukan pesan tersebut sampai dan sesuai tujuan. Pendekatan rasional dan pengelolaan makna yang tepat, akan semakin memudahkan interaksi terjadi sedangkan penyampaian secara rasional dan tidak bersinggungan dengan norma yang ada menjadikan komunikasi efektif. Kesimpulan mendapati bahwa Percakapan dalam media sosial telah merubah tatanan pergaulan manusia. Masyarakat bisa menjelajah setiap ruang dan waktu yang tanpa batas melalui media baru (internet). Munculnya media daring, memungkinkan seseorang atau kelompok melakukan pembicaraan atau percakapan, berpartisipai, berbagi, dan menciptakan jejaring komunikasi secara online. 


Author(s):  
Moulita Moulita

Beberapa jenis konten prank yang diajukan dalam penelitian ini adalah prank gembel/ pengemis, prank ojol, prank tes kejujuran, prank giveaway, prank di tempat umum/wisata, prank teman/keluarga, prank gold digger, prank melibatkan polisi, prank bom, dan prank horor. Penelitian ini dilakukan bertujuan  memperoleh gambaran tentang persepsi remaja mengenai konten prank di media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Responden penelitian adalah para pelajar Sekolah Menengah Atas di Kota Medan yang berjumlah 200 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui aplikasi Google Form. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain konten prank yang paling disukai adalah prank tes kejujuran, prank giveaway, prank gembel/pengemis, serta prank teman/keluarga. Jenis-jenis konten prank yang tidak disukai adalah prank bom, prank yang melibatkan polisi, prank ojek online, dan prank gold digger. Persepsi terhadap nilai-nilai positif yang terdapat dalam konten prank menurut responden adalah kedermawanan, kesetiakawanan, serta pantang menyerah, sementara persepsi mengenai nilai negatif antara lain merugikan orang lain, memberi contoh buruk, dan dapat menimbulkan kemarahan. Kesimpulan yang diperoleh bahwa Konten prank dikemas sedemikian rupa untuk memberikan hiburan bagi para penontonnya, diperlukan kebijaksanaan dan kecerdasan semua pihak dalam mengakses dan memproduksi konten yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi khalayak dan masyarakat.


Author(s):  
Achmad Jamil ◽  
Rizki Briandana ◽  
Rustono Farady Marta ◽  
Yessi Mareta Andari Putri
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi perdamaian dalam iklan Coca-Cola edisi Small Word Machines-Bringing India and Pakistan Together yang dipublikasikan di media YouTube pada 19 Mei 2013. Konsep ideologi dalam iklan mengacu pada konsep bahwa ideologi merupakan suatu bentuk gambaran ideal yang bertujuan untuk menarik perhatian melalui teks sebagai produk media massa. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes. Iklan dianalisis melalui konsep denotasi, konotasi, dan mitos Roland Barthes. Hasil penelitian menyimpulkan iklan Coca-Cola edisi “Coca-Cola Small Word Machines- Bringing India and Pakistan Together” mempunyai ideologi atau misi perdamaian untuk warga India dan Pakistan melalui sebuah iklan, namun terlihat jelas dari penggambaran perdamaian yang ditunjukan bahwa perusahaan Coca-Cola terlihat ingin memanfaatkan konflik horizontal antara India dan Pakistan sebagai upaya untuk meningkatkan bisnis Coca-Cola yang secara tidak langsung akan meningkatkan nilai jual produk minuman Coca-Cola di kedua negara tersebut dengan kampanyenya “Open Happines” khususnya di New Delhi, India.. Penelitian ini menyimpulkan bahwa representasi perdamaian dalam pembuatan iklan tidak hanya semata-mata untuk menyatukan warga India dan Pakistan, melainkan adanya kepentingan kapitalisme atau  keuntungan bisnis bagi perusahaan Coca-Cola.


Author(s):  
Subhan AB ◽  
Hasan Basri

Internalisasi makna komunikasi dalam gerakan tari guel pada sanggar tari Sekolah Menengah Pertama Swasta Budi Dharma di Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui internalisasi makna komunikasi yang apa pada gerakan tari guel. Metode yang digunakan adalah metode deskrptif dan jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya pemasukan makna komunikasi yang disampaikan melalui gerakan-gerakan yang ada dalam tari guel. Makna komunkasi dalam tari guel disampaikan melalui gerakan dimulai dengan gerakan munatap, redep, ketibung, kepur nunguk, sengker kalang, seneng lintah dan yang terakhir adalah gerakan cicang nangka. Tari guel yang merupakan tarian asal Daerah Gayo merupakan gambaran sejarah dan wujud kebudayaan yang mengandung makna dalam tarian tersebut. Setiap gerakan mengadung makna tersendiri dan semoga tari guel akan terus dilestarikan oleh generasi penerus khususnya  pemuda Daerah Gayo. Kesimpulan yang diperoleh bahwa internalisasi makna komunikasi yang mempengaruhi sikap melalui gerakan tubuh pada saat menari tarian geul.


Author(s):  
Ilma Saakinah Tamsil

Tilik merupakan warisan asli budaya Jawa yang mengangkat pola keseharian masyarakat Indonesia pada umumnya. Tujuan penulisan untuk menjabarkan bagaimana kearifan lokal budaya jawa di dalam film Tilik. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif menggunakan konsep triadic Charles Sanders Peirce yang kemudian diaplikasikan menjadi konsep matter of expression di dalam film melalui adegan, karakter, bahasa dan dialog yang ditampilkan selama 32 menit. Hasilnya ditemukan kearifan lokal budaya Jawa khususnya masyarakat pedesaan melalui kebiasaan yang sering dihadapi oleh masyarakat dalam kesehariannya. Budaya Tilik yang dilakukan ibu-ibu Jawa ini sebagai bentuk toleransi serta rasa kebersamaan antar warga melalui sikap teposliro. Pemaparan simbol Jawa terlihat dari karakter pemeran film, setting keindahan alam Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta, suasana jalan raya yang dilewati truk, keindahan sawah, serta Jawa Ngoko masyarakat desa sangat terasa melalui dialog yang digunakan di dalam keseluruhan film namun terdapat nilai-nilai budaya yang dikonstruk dan diproduksi sehingga memberikan penilaian bahwa pemaparan wanita Jawa yang disajikan di dalam film sedikit berlebihan menjadi proses penandaan, praktik yang membuat suatu hal menjadi memiliki makna. Kesimpulan yang diperoleh bahwa kearifan lokal budaya Jawa khususnya masyarakat pedesaan melalui kebiasaan yang sering dihadapi oleh masyarakat dalam kesehariannya.


Author(s):  
Dimas Ahmad Rifandi ◽  
Irwansyah Irwansyah

Media Sosial telah menjadi fenomena tidak terbendung, pada penelitian ini khususnya bidang humas digital diharuskan beradaptasi kedalam media sosial di industri 4.0. Tujuan penelitian untuk mengetahui perkembangan media sosial humas digital dalam industri 4.0 di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan merupakan meta analisis dengan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian diperoleh bahwa media sosial telah mengalami transformasi dalam industri 4.0 yang berkontribusi lebih banyak kepada  digital public relations sebagai alat untuk social listening, digital story telling, social purpose. Persaingan semakin kompetitif dengan penggunaan word of mouth, electronic word of mouth membuat suatu brand semakin dikenal dengan penggunaan strategi kampanye di media sosial untuk menimbulkan interaksi antar sesama pengguna sosial media, industri 4.0 memiliki peranan penting dalam perkembangan media sosial untuk meningkatkan citra dan reputasi perusahaan di Indonesia. Kesimpulan yang diperoleh bahwa media sosial telah mengalami transformasi dalam industri 4.0 yang dapat  berkontribusi lebih banyak kepada perkembangan digital public relations.


Author(s):  
Nurhanifah Nurhanifah
Keyword(s):  

Fenomena sensasi memberikan kepuasan tersendiri kepada pengguna karena mendapatkan respon dari viewers dalam memberikan rasa candu bagi pengguna media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena sensasi di media sosial dan dampaknya terhadap perilaku remaja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka. Hasil yang peneliti peroleh bahwa penggunaan media sosial oleh remaja dapat mempengaruhi perilaku remaja dengan rincian waktu penggunaan media sosial berkisar antara 3 sampai dengan 10 jam termasuk didalamnya melakukan berbagai sensasi di media seperti mengupload foto dan memasukkan konten video. Kesimpulan peneliti peroleh bahwa penggunaan media sosial oleh remaja dapat mempengaruhi perilaku remaja. Penggunaan media sosial tidak hanya sekedar berbagi informasi namun sekarang sudah merambah kepada mengumbar sensasi. Sisi lain memberikan kepuasan tersendiri kepada pengguna karena mendapatkan respon dari viewers sehingga sangat rentan terhadap fenomena sensasi adalah usia antara 18-21 tahun.


Author(s):  
Budiman Purba ◽  
Aswand Hasoloan ◽  
Amru Yasir

Tujuan Penelitian untuk mengetahui bagaimana komunikasi   organisasi dalam proses pembuatan keputusan (decision making process) di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan   Tanaman Pangan dan Holtikura   (UPT-PTPH) Provinsi  Sumatera  Utara.  Penelitian  ini  menggunakan  metode  pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa .Komunikasi membantu proses penyampaian informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan. Proses pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang secara sistematis dipilih sebagai cara untuk menyelesaikan masalah. Penggalian data   dan fakta melalui komunikasi internal dan eksternal   adalah   proses penting untuk menghasilkan keputusan yang dibutuhkan organisasi. Kesimpulan penelitian bahwa pengambil keputusan seyogyanya memiliki informasi lengkap mengenai persoalan yang dihadapi, memiliki alternatif solusi yang jelas, dan hasil yang akan dicapai melalui solusi tersebut dapat diperkirakan. Sebagai sebuah sistem, komunikasi organisasi melibatkan para pimpinan atau atasan dan para karyawan yang saling berinteraksi dan mengadakan komunikasi yang berjenjang yaitu komunikasi dari atasan ke bawah dan komunikasi dari bawahan ke atas atau komunikasi antar bawahan. Komunikasi antara pimpinan dan karyawan berlangsung dengan baik sehingga tercipta hubungan kerja yang harmonis. 


Author(s):  
Genny Gustina Sari ◽  
Welly Wirman ◽  
Tutut Ismi Wahidar ◽  
Ikhma Zurani ◽  
Salwa Fahira ◽  
...  
Keyword(s):  

Penelitian ini memfokuskan pada upaya-upaya merumuskan kebijakan-kebijakan yang nantinya bisa diterapkan di Intansi-intansi yang ada tidak hanya dalam skala regional namun juga nasional mengenai apa dan bagaimana PR itu selayaknya di lapangan sehingga kita mampu mewujudkan kompetensi komunikasi yang excellent. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara kepada 4 orang informan dari PERHUMAS Wilayah Riau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mewujudkan excellent PR tidak bisa hanya dari satu pihak saja, kerjasama dan integrasi yang solid antara perusahaan yang berkomitmen mewujudkan excellent PR dengan praktisi PR yang tidak berhenti memperbaiki kualitas mereka. Hambatan dalam mewujudkan excellent PR di Wilayah Riau sejauh ini adalah kurangnya pemahaman mengenai fungsi dan tugas humas, divisi humas masih dianggap sebagai pelengkap dan digabungkan dengan divisi lainnya, minimnya pelatihan kehumasan baik ditingkat akademisi maupun masyarakat serta penerapan excellent PR dianggap terlalu sulit dan rumit untuk diwujudkan. Kesimpulan penelitian ini bahwa Penyerapan kompetensi komunikasi PR di beberapa Intansi di Provinsi Riau dirasa masih belum maksimal.


Author(s):  
Welly Wirman ◽  
Genny Gustina Sari ◽  
Indah Kus Pratiwi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam pengelolaan program CSR Pertanian dan Perikanan Bukit Mekar Terpadu.  Menggunakan metode penelitian kualitatif, dan penentuan informan menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertamina RU II Dumai CSR melaksanakan empat tahapan pengelolaan program CSR Bukit Mekar diantaranya: tahap perencanaan program CSR Dumai RU II melakukan social mapping untuk mengetahui wilayah binaan yang membutuhkan program. pendampingan dan pengumpulan permasalahan sosial di wilayah binaan yang meliputi penyuluhan dan pendampingan tentang program yang akan dilaksanakan. Pemantauan program, termasuk pemantauan sistematis yang dilakukan oleh CSR Pertamina RU II Dumai dan pemangku kepentingan terkait. Evaluasi, yang dilakukan untuk kelangsungan program agar terus berjalan dan untuk meningkatkan kapasitas dan pendapatan masyarakat yang dikelola oleh Kelompok Tani. Untuk melihat upaya perusahaan dalam memberikan pendampingan dan penyuluhan kepada Grup Bukit Mekar atas pengelolaan program Pertanian dan Perikanan Bukit Mekar Terpadu, perusahaan berupaya mewujudkan program CSR ini menjadi Ikon Pariwisata Kota Dumai. Kesimpulan penelitian ini bahwa Pertamina RU II Dumai CSR melaksanakan empat tahapan pengelolaan program CSR Bukit Mekar diantaranya: tahap perencanaan program CSR Dumai RU II, pendampingan dan pengumpulan permasalahan sosial di wilayah binaan, Pemantauan program, Evaluasi, yang dilakukan untuk kelangsungan program agar terus berjalan dan untuk meningkatkan kapasitas dan pendapatan masyarakat yang dikelola oleh Kelompok Tani.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document