BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN TOKO ANGENTYAS DI KABUPATEN TEMANGGUNG (DESKRIPTIF KUALITATIF BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN TOKO ANGENTYAS DI KABUPATEN TEMANGGUNG)

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh toko Angentyas di Kabupaten Temanggung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan teori pengetahuan persuasi (persuasion knowledge model theory) serta bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Toko Angentyas berhasil dalam meningkatkan penjualan produk peralatan rumah tangga dengan menggunakan teori pengetahuan pengalaman owner dalam merintis usaha, dengan pengalaman berbelanja online membuat mereka terus mendalami e-commerce guna memajukan bisnis. Toko Angentyas berusaha menerapkan bauran pemasaran (marketing mix) 7P, yakni: 1) Product (produk). 2) Price (harga). 3) Place (tempat). 4) Promotion (promosi) dengan menerapkan promotion mix seperti Advertising (periklanan), Sales promotion (promosi penjualan), Direct marketing (pemasaran langsung), Public relation (hubungan masyarakat), Internet marketing (pemasaran melalui internet). 5) People (partisipan/orang). 6) Process (proses). 7) Physical evidence (lingkungan fisik).Kata kunci: Teori Pengetahuan Persuasi, Bauran Komunikasi Pemasaran, Bauran Promosi, Toko Angentyas

PEMANFAATAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN ONLINE (ANALISIS SWOT AKUN INSTAGRAM @OLALA.CLOSETS)

Olala.closets sebagai salah satu produsen penghasil produk pakaian remaja dan dewasa yang bertempat di Indramayu telah mengalami peningkatan dalam penjualan dengan memanfaatkan media sosial Instagram. Instagram ternyata memiliki berbagai fitur menarik yang bisa diakses oleh siapapun saat berselancar mencari informasi mengenai pakaian atau baju yang sedang trend di kalangan anak remaja dan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Olala.closet dalam melakukan Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public Relation, Direct Selling dalam pemanfaatan Instagram sebagai komunikasi pemasaran online untuk menentukan strategi pemasaran usaha Online Shop Olala.closets melalui analisis SWOT. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan objek penelitian ini adalah Online Shop @olala.closets. Subjek penelitian ini adalah Owner perusahaan, Admin, dan konsumen. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis lingkungan internal yaitu memiliki kekuatan antara lain model baju tidak ketinggalan jaman, dalam satu tahun mempunyai store, harga produk yang terjangkau, strategi pemasaran melalui media sosial, promosi yang dilakukan dengan baik, mengutamakan kualitas produk. Sedangkan kelemahannya produk tidak sepenuhnya di produksi sendiri, banyak pesaing dengan penjualan yang sama, mahal-nya biaya pengiriman, kualitas pelayanan di instagram belum optimal, kemudian pada kondisi eksternal, peluang yang dimiliki yaitu meningkatnya pengguna instagram, gaya hidup masyarakat yang konsumtif, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, mengikuti event, sedangkan ancaman yang dihadapi yaitu, mudahnya berbisnis online, kualitas dan pelayan pesaing lebih baik, promosi penjualan pesaing lebih baik. Strategi yang dapat diterapkan yaitu dengan meningkatkan strategi pemasaran dengan menggunakan jasa selebgram ibu kota, mempertahankan kerjasama dengan berbagai pihak, meningkatkan promosi diskon, menjaga kualitas produk, selalu mengikuti bazar, meningkatkan kualitas pelayanan, menerapkan harga yang kompetitif.Kata kunci : Promosi, Fitur Instagram, Analisis SWOT, Strategi Pemasaran

The Influence of Promotional Mix on Female Consumers’ Buying Behaviour

The skin care industry has become very competitive today. The demand for skin care products has grown rapidly due to the growth in the population of working females and the penetration of Korean culture among Malaysians. Hence, this study aims to investigate the influence of promotional mix on buying behaviour of female consumers towards skin care products. This study has recruited 200 female respondents from Melaka using convenience sampling. The data was collected using a set of self-administered questionnaires. Advertising, sales promotion, direct marketing, personal selling and public relations were included in the research model to predict buying behaviour of female consumers towards skin care products. Data analysis which involves measurement model and structural model were performed using PLS-SEM. Sales promotion and public relation both influence buying behaviour significantly. Advertising, direct selling and personal selling, however, were found to be non-significant. The findings have thus implied that sales promotion and public relation are important factors of buying behaviour of female consumers towards skin care products. This study has provided valuable information and insightful input to the marketers of skin care products.

Analisis Pengaruh Digital Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Grabfood Di Kecamatan Kebon Jeruk

Grab perusahaan jasa terkenal yang berasal dari singapura yang memiliki layanan pesan antar makanan yakni Grabfood yang berkembang pesat. Pesatnya perkembangan dari Grabfood masih kalah jika bersaing di Indonesia terutama dengan pesaing sejenisnya. Tujuan dari penelitian yakni untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh search engine marketing, social media marketing, online public relation terhadap keputusan pembelian konsumen Grabfood. Jenis data yang digunakan adalah jenis data kuantitatif dengan populasi yakni konsumen Grabfood di Kecamatan Kebon Jeruk. Dengan sampel 75 responden yang pernah menggunakan jasa layanan Grabfood dan non purposive sampling sebagai metodenya. teknik analisis menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil yang didapatkan yaitu variabel search engine marketing, social media marketing, online public relation berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan nilai koefisien determinasi dijelaskan bahwa search engine marketing, social media marketing dan online public relation mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen Grabfood di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk sebesar 0.446 atau 44.6%.

An Issue of Alternative Forms of Termination of a Public Dispute

Prospects for the introduction of the idea of reconciliation in public disputes are considered by analyzing the features of a substantive public relation, the specifics of a dispute arising in it, the possibility of its "settlement" or "resolution". The authors highlight the problems of determining the objective of ending the dispute, the order and alternative forms of implementation, the possibility of combining and transitioning from one order to another. It is concluded that the use of conciliation procedures in public disputes is possible both at the pre-trial and at the judicial stage. It is proposed to develop and create mechanisms that determine the main conditions for the introduction of conciliation procedures, which would be an alternative to the judicial procedure for resolving the dispute. The proposed amendments will reduce the judicial burden on the consideration and resolution of cases arising from administrative and other public legal relations. The authors analyze the forms of termination of a public dispute both from the position of its settlement on the terms agreed by the parties, and its alternative resolution, while maintaining a balance of private and public interests.

Empowering Digitaly System “Pos Daya Keluarga” to Quality Improve ff Public Relation in School Community

Goals this research to describe about empowering digitaly sistem in school community basic ‘Pos Daya Keluarga’ to improving quality services of public relation in school. Through Posdaya families are expected to be able to work together in increasing active community participation in education. The method in this study uses a descriptive analysis approach. The results showed that Posdaya family is a vital aspect that needs to be fostered and actively actualized in order to build a harmonious relationship between the school and the community, especially parents of students as an intense component of achieving educational goals.

Diplomasi Publik Korea Selatan Melalui Kerjasama Industri Kreatif Sub Sektor Mode dengan Indonesia

Kerjasama industri kreatif Korea Selatan-Indonesia dilakukan sejak pertemuan antara Kemenparekraf Indonesia dan MSIP (Ministry of Science, ICT and Future Planning) Korea Selatan pada 2013. Kedua negara kemudian menandatangani nota kesepahaman pada tahun 2016. Melalui Nota Kesepahaman tersebut, kedua negara melakukan kerjasama di berbagai sub sektor salah satunya adalah sub sektor mode. Industri mode Korea Selatan telah berhasil memasukki pasar global melalui Korean Wave yang masif sehingga produk mode Korea Selatan mampu bersaing dengan brand mode bertaraf internasional. Di Indonesia, produk mode Korea Selatan juga berkembang pesat berkat adanya film/drama dan K-pop yang memberikan pengaruh dalam gaya berbusana masyarakat Indonesia terutama kalangan remaja. Oleh karena itu, Indonesia mengadakan kerjasama dengan Korea Selatan untuk mengembangkan industri kreatif sub sektor modenya sedangkan Korea Selatan dapat memanfaatkan kerjasama ini sebagai sarana diplomasi publik. Penelitian ini menggunakan teori diplomasi publik yang di dalamnya terdapat berbagai instrumen untuk mengidentifikasi bentuk diplomasi publik yang dilakukan oleh negara, seperti: advocacy, broadcasting/cyber, kerjasama, public relation, diaspora, exchange, dan diplomasi budaya. Penelitian ini menerapkan metode penelitian kualitatif dan deskriptif untuk meneliti bentuk diplomasi publik Korea Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk diplomasi publik Korea Selatan yakni menggunakan diplomasi budaya. Diplomasi budaya tersebut diimplementasikan melalui pembentukan Young Creator Indonesia Fashion Institute (YCIFI) dan platform exchange melalui fashion show.

Productivity of gig workers on crowdsourcing platforms through artificial intelligence and gamification: a multi-theoretical approach

PurposeGig workers form the backbone of any crowdsourcing platform where they showcase their talent and choose a job of their choice and freedom. The study explores the role of information quality (IQ) and social-mediated dialogue (SMD) in evaluating gig worker engagement and productivity on crowdsourcing platforms. The authors also propose to understand how gig worker productivity could be improved under the moderating effect of game elements.Design/methodology/approachA conceptual model was developed and empirically tested by integrating media richness theory and dialogic public relation theory. Data were collected from gig workers that are involved in crowdsourcing activities for the past three years. An overall sample of 346 gig workers contributing to at least one of the crowdsourcing platforms was collected. The authors tested the hypotheses using Warp PLS 7.0. Warp PLS 7.0 uses partial least square (PLS) structured equation modeling (SEM) and has been used widely to test path analytical models.FindingsResults reveal that the information quality plays an essential role in the SMD, thereby fostering gig workers' productivity and engagement, which could be improved in the presence of game elements due to their nature of supporting rewards. However, engagement in the platform leading to improved productivity was not supported.Practical implicationsThe study lays practical foundations for crowdsourcing platforms as it sets the importance of both IQ and dialogic communication channels. The two-way communication between gig workers and the platforms via accurate, timely, valuable and reliable information forms the key to the task's success. The introduction of the right game element will help to achieve better engagement and productivity.Originality/valueThis study also offers a new dimension to media richness theory and dialogic public relation theory in crowdsourcing platforms. The results would help platform designers and gig employers understand gig workers' quality and performance in a platform economy. The study uniquely positions itself in the area of crowdsourcing platforms by using game elements.

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DI SCIENTIA SQUARE PARK DALAM MENARIK MINAT WISATAWAN REMAJA

Penelitian ini memusatkan perhatian terhadap strategi komunikasi pemasaran Pariwisata, serta model komunikasi yang digunakan oleh Scientia Square Park untuk menarik minat pengunjung remaja. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi komunikasi pemasaran pariwisata yang dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis Strategi Komunikasi Pemasaran di Scientia Square Park Dalam Menarik Minat Wisatawan Remaja. Dalam menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan Strategi Komunikasi Pemasaran, Promotion Mix (Penjualan personal, Pemasaran Langsung, Promosi penjualan, Advertishing, Public relation). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan tehnik pengambilan data melalui observasi secara langsung, dokumentasi dan wawancara. Scientia Square Park menempuh strategi komunikasi yang berasal dari beberapa elemen komunikasi pemasaran terpadu yaitu Bauran Komunikasi Pemasaran, mulai dari Penjualan personal, periklanan, public relation , promosi penjualan, Pemasaran Langsung. Periklanan yang dilakukan Scientia Square Park menggunakan media dalam bentuk penayangan iklan di media massa, salah satunya televisi maupun radioi dan media seperti poster, baliho, brosur dan billboard. Dalam Bauran Komunikasi Pemasaran, Scientia Square Park menggunakan Promotion Mix: Advertising, Penjualan personal, Pemasaran Langsung, Public relations, Promosi penjualan. Pada tahap ini terlihat Scientia Square Park melakukan promosi dengan menggunakan Promotion Mix untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Scientia Square Park khususnya remaja. Kata kunci: Bauran Komunikasi Pemasaran, Model POAC, Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata.