Cakradonya Dental Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

110
(FIVE YEARS 70)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Lppm Unsyiah

2085-546x

2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 129-136
Author(s):  
Siti Rusdiana Puspa Dewi ◽  
Pudji Handayani ◽  
Tyas Hestiningsih ◽  
Destriarum Destriarum ◽  
Adelina Putri Sari
Keyword(s):  

Lesi ulserasi merupakan penyakit jaringan lunak mulut yang banyak dijumpai. Pendekatan perawatan terhadap lesi ulserasi dengan menggunakan bioadhesif bertujuan untuk mendapatkan efek terapi maksimal dari suatu zat aktif. Tanaman gambir (Uncaria gambir) adalah suatu jenis tumbuhan yang banyak dikembangkan sebagai obat herbal karena memiliki senyawa aktif seperti katekin. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek mukobioadhesif ekstrak gambir terhadap penurunan rasa nyeri dan durasi penyembuhan pada lesi ulserasi rongga mulut. Desain penelitian ini adalah pretest-posttest control group. 24 sampel dibagi menjadi dua kelompok, kelompok yang diberi mukobioadhesif ekstrak gambir dan kelompok yang diberi mukobioadhesif plasebo selama 7 hari dengan aturan pakai 3 kali sehari. Tingkat keparahan rasa sakit yang diukur dengan skala VAS, luas lesi ulserasi, dan durasi penyembuhan dievaluasi dan dianalisis dengan SPSS ver. 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mukobiadhesif ekstrak gambir mampu mengurangi rasa sakit yang ditandai dengan penurunan skor VAS secara signifikan (p0,05) dan luas lesi yang ditandai dengan menurunnya rata-rata diameter lesi, serta mampu menurunkan durasi penyembuhan secara signifikan dibandingkan dengan plasebo. Dapat disimpulkan bahwa penatalaksanaan mukobioadhesif ekstrak gambir berpotensi dalam mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan lesi ulserasi rongga mulut.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 137-143
Author(s):  
Liana Rahmayani ◽  
Munifah Abdat ◽  
Salsabila Harira

Menopause umumnya terjadi pada perempuan usia 50 tahun ke atas dan ditandai dengan berhentinya haid selama minimal 12 bulan. Gejala menopause diantaranya terjadi osteoporosis karena berkurangnya kadar estrogen. Hal tersebut berkaitan dengan meningkatnya produksi sitokin yang mampu merangsang osteoklas untuk meresorpsi tulang alveolar dan dapat menyebabkan kehilangan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kehilangan gigi pada pasien paska menopause yang beresiko osteoporosis di RSGM Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan dengan jumlah subjek sebanyak 37 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data didapat melalui wawancara dan pemeriksaan klinis. Hasil analisis data persentase resiko terjadinya osteoporosis menunjukkan resiko tinggi osteoporosis sebesar 5,4%, resiko sedang osteoporosis 37,8% dan resiko rendah osteoporosis 56,8%. Kehilangan gigi terbanyak pada kelompok kehilangan 12 gigi sebesar 51,4% dan terjadi pada regio posterior sebanyak 54,1%. Disimpulkan bahwa kehilangan gigi terbanyak pada pasien yang beresiko osteoporosis paska menopause adalah 12 gigi dan pada regio posterior.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 151-156
Author(s):  
Ade Irma Khairani Lubis ◽  
Putri Welda Utami Ritonga

Desinfeksi gigi tiruan yang teratur biasanya dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan ini dan masalah klinis yang terkait, seperti denture stomatitis. Metode desinfeksi untuk gigi tiruan termasuk metode mekanis, kimia dan kombinasi. Metode desinfeksi kimia terbukti lebih baik bagi pemakai gigi tiruan. Klorheksidin 0,2% adalah desinfektan kimia yang sering digunakan untuk gigi tiruan karena bersifat bakterisida dan fungisida. Salah satu bahan alternatif yang memiliki sifat biokompatibilitas dan bersifat bakterisida dan fungisida adalah minyak jarak. Kekuatan transversal dianggap sebagai sifat mekanis yang sangat dipertimbangkan untuk semua bahan kedokteran gigi karena kekuatan transversal menunjukkan kekuatan atau ketahanan bahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai dan pengaruh desinfeksi gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dengan klorheksidin dan minyak jarak (Ricinus Communis oil) terhadap kekuatan transversal. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel pada penelitian ini menggunakan resin akrilik polimerisasi panas dengan ukuran 64×10×3,3 mm untuk perhitungan kekuatan transversal dengan jumlah seluruh sampel 30 sampel. Sampel didesinfeksi dengan khlorheksidin dan minyak jarak dengan simulasi 3, 4, dan 5 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh desinfeksi gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dengan klorheksidin 0,2% dan minyak jarak terhadap kekuatan transversal. Disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh desinfeksi dalam minyak jarak 10% dan klorheksidin 0,2% selama 3, 4 dan 5 tahun terhadap kekuatan transversal.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 81-87
Author(s):  
Rizki Amalina ◽  
Dewi Monica ◽  
Anggun Feranisa ◽  
Firda Yanuar Syafaat ◽  
Mona Sari ◽  
...  

Masalah kesehatan gigi tertinggi di Indonesia adalah karies yaitu rusaknya jaringan keras gigi. Pencegahan karies dapat dilakukan dengan meningkatkan remineralisasi. Cangkang kerang-simping merupakan limbah industri kaya kalsium yang dapat menjadi prekursor hidroksiapatit yaitu kristal penyusun gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis gel hidroksiapatit dari cangkang kerang- simping dan mengetahui pengaruh gel hidroksiapatit terhadap remineralisasi email gigi. Metode penelitian merupakan eksperimental laboratoris 2 tahap. Pertama adalah sintesis hidroksiapatit dan evaluasi fisikokimia menggunakan SEM-EDX dan XRD. Hidroksiapatit kemudian dibuat menjadi sediaan gel dan diuji secara organoleptik. Tahap kedua adalah penelitian pre dan post-test control group design menggunakan 16 sampel gigi premolar satu rahang atas post ekstraksi yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok gel hidroksiapatit 20%, dan kelompok kontrol. Uji kekerasan email gigi menggunakan Vickers microhardness tester sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan setelah aplikasi gel. Hasil menunjukkan bahwa hidroksiapatit cangkang kerang simping berukuran nano, berbentuk granular dengan rasio molar Ca:P 3,22. Konsistensi gel hidroksiapatit homogen, sedikit berbau dan berwarna putih krem. Pada hasil uji kekerasan email terdapat perbedaan signifikan sebelum dan sesudah aplikasi (p0,05) dan terdapat signifikansi perbedaan peningkatan kekerasan antar kelompok (p0,05). Peningkatan kekerasan email kelompok gel hidroksiapatit lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Kesimpulannya adalah gel hidroksiapatit cangkang kerang-simping berpotensi sebagai agen remineralisasi email gigi


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 97-105
Author(s):  
Ni Putu Sartika Sukma Putri ◽  
Barunawaty Yunus

Radiografi kedokteran gigi terus mengalami perkembangan. Hal ini dapat terlihat dengan adanya perubahan dari radiografi konvensional ke radiografi digital. Dari waktu ke waktu penggunaan radiografi digital terus mengalami peningkatan. Namun penggunaan radiografi digital tidak sepenuhnya dapat menggantikan penggunaan radiografi konvensional. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara radiografi konvensional dan digital, serta memberikan informasi kepada para praktisi untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan radiografi dalam bidang kedokteran gigi, khususnya dalam perawatan endodontik. Radiografi digital menunjukkan keunggulan dalam dosis radiasi, akurasi, keandalan, spesifisitas dari pencitraan dan efektivitas kinerja penggunaannya dibandingkan dengan radiografi konvensional. Dapat disimpulkan bahwa teknik radiografi yang digunakan terdiri dari teknik konvensional dan digital. Dimana teknik digital memiliki keunggulan dibandingkan dengan teknik konvensional, dan merupakan pemeriksaan penunjang dalam praktek kedokteran gigi khususnya dalam bidang endodontik (periapikal, oklusal, panoramik dan CBCT – 3D).


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 88-96
Author(s):  
Arfiza Ridwan ◽  
Umaporn Boonyasopun ◽  
Piyanuch Jittanoon ◽  
Farah Dineva R

Hipertensi merupakan tantangan di semua negara karena prevalensinya yang tinggi. Perawatan hipertensi dalam keperawatan komunitas melibatkan perawatan non-farmakologis terstruktur termasuk konseling tentang perubahan gaya hidup. Tujuan dari studi kuasi-eksperimental ini adalah untuk menguji efek dari program manajemen diri diet berbasis kelompok pada perilaku diet masyarakat dengan hipertensi. Delapan puluh delapan sampel dipilih dan dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan program pengelolaan pola makan berbasis kelompok, sedangkan kelompok kontrol hanya mendapat buku pedoman perilaku diet hipertensi ketika penelitian selesai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari perilaku diet kelompok eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti program (t = -11,315, df = 43, p 0,05). Terdapat juga perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (t = 9.231, df = 86, p 0.05). Hal tersebut mengindikasikan bahwa program manajemen diri diet berbasis kelompok meningkatkan perilaku diet masyarakat penderita hipertensi secara efektif di Indonesia.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 144-150
Author(s):  
Endang Prawesthi ◽  
Grace Valencia ◽  
Lorenta Marpaung ◽  
Mujiwati Mujiwati
Keyword(s):  

Kehilangan gigi yang tidak segera diganti dapat berpengaruh pada penurunan efisiensi kunyah, kelainan fungsi bicara, mengurangi penampilan dll. Pemanfaatan gigi tiruan sangatlah penting untuk menggantikan gigi geligi yang telah hilang karena pencabutan, namun tidak semua orang memahami dan menyadari penggunaannya. Penyuluhan kesehatan gigi memerlukan sarana berupa media edukasi untuk mempermudah penyampaian informasi. Penelitian ini bertujuan membandingkan penggunaan leaflet dan video animasi terhadap peningkatan pengetahuan pentingnya penggunaan gigi tiruan pada mahasiswa Poltekkes Jakarta II. Desain penelitian Quasi eksperimen menggunakan metode pre-test post-test, jumlah sampel 32 mahasiswa aktif Poltekkes Jakarta II selain Jurusan Teknik Gigi, pada bulan februari-April 2020. Tahap awal semua partisipan dilakukan pre-test kemudian dilakukan intervensi dengan media leaflet dan video animasi selama 5 menit, setelah itu dilakukan post-test. Hasil penelitian dengan paired samples test (p0.05), didapatkan kelompok sebelum dan sesudah perlakuan dengan leaflet (p=0.027) dan video (p=0.02), kedua kelompok menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan yang signifikan. Demikian juga didapatkan adanya perbedaan yang bermakna antara leaflet dan video animasi pada kelompok setelah post-test (p=0.002). Disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan setelah diberi perlakuan dengan Video animasi daripada penggunaan media leaflet.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 120-128
Author(s):  
Nova Rosdiana ◽  
Suhardjo Sitam ◽  
Farina Pramanik ◽  
Ratna Indriyanti
Keyword(s):  

Lebar saluran nafas faring dapat dipengaruhi pola skeletal wajah dan posisi tulang hyoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan lebar saluran nafas faring atas, bawah, dan posisi tulang hyoid antara pasien maloklusi skeletal kelas I dan kelas II ditinjau menggunakan radiograf sefalometri. Penelitian ini berupa deskriptif analitik yang menggunakan arsip data sekunder radiograf sefalometri pasien di Instalasi Radiologi Kedokteran Gigi RSGM UNPAD. Sampel penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah 44 arsip radiograf sefalometri. Rata- rata lebar saluran nafas faring atas pasien maloklusi skeletal kelas I 14,81±4,08 mm dan kelas II 12,27±3,16 mm dengan nilai P 0,0026 (P 0,05). Rata-rata lebar saluran nafas faring bawah pasien maloklusi skeletal kelas I 11,66±2,57 mm dan kelas II 10,62±1,77 mm dengan nilai P 0,202 (P0,05). Posisi tulang hyoid kelas I dan kelas II menunjukkan hasil yang sama, 7 posisi segitiga positif dan 15 segitiga negatif dengan nilai P 1,000 (P0,05). Terdapat perbedaan signifikan lebar saluran nafas faring atas antara pasien maloklusi skeletal kelas I dan kelas II ditinjau menggunakan radiograf sefalometri. Tidak ditemukan perbedaan signifikan lebar saluran nafas faring bawah dan posisi tulang hyoid.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 106-113
Author(s):  
Nurul Hadi ◽  
Nurhasanah Nurhasanah
Keyword(s):  

Jaminan Kesehatan sebagai bagian dalam sistem pelayanan kesehatan diwujudkan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia sejak Tahun 2014, untuk memberikan perlindungan bagi pesertanya. Peserta JKN berhak memperoleh pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, salah satu adalah Puskesmas. Sosialisasi program JKN di Puskesmas dengan memberikan informasi yang lengkap agar peserta JKN memiliki pemahaman tentang program tersebut. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran pelaksanaan sosialisasi Program JKN di Puskesmas Kota Banda Aceh. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif, teknik pengambilan sampel secara accidental sampling yang berjumlah 349. Hasil penelitian didapatkan 50,1 % tidak tersosialisasi program JKN di Puskesmas Kota Banda Aceh. Kesimpulan dari penelitian, pelaksanaan sosialisasi Program ini belum optimal, dimana sebagian besar peserta belum tersosialisasi terhadap Program JKN di Puskesmas Kota Banda Aceh.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 114-119
Author(s):  
Winda DA ◽  
Martina Amalia ◽  
Sally SK ◽  
Trimurni Abidin
Keyword(s):  

Arsitektur gingiva berperan penting dalam masalah ukuran, bentuk, dan proporsi gigi yang tepat. Crown lengthening adalah prosedur bedah pemanjangan mahkota gigi dengan tujuan untuk restoratif serta pencapaian estetika baik, yang secara aplikatif menempatkan margin gingiva dengan atau tanpa mengurangi tulang pendukung di bawahnya. Frenulum adalah lipatan selaput lendir yang melekatkan bibir dan pipi ke mukosa alveolar, gingiva, dan periosteum yang mendasarinya. Perawatan frenulum dilakukan dengan bedah frenektomi. Pasien wanita usia 22 tahun dirujuk dari departemen konservasi gigi untuk perawatan yang tepat pada gigi anterior atas dengan perlekatan frenulum tinggi. Pada pemeriksaan intraoral ditemukan fraktur pada gigi 21 sudah dengan perubahan warna. Radiografi periapikal menunjukkan obturasi non-hermetis. Perawatan ulang dilakukan oleh dokter gigi konservasi. Setelah itu crown lengthening dan frenektomi dilakukan untuk mendapatkan lebar biologis serta untuk memerbaiki perlekatan frenulum. Bedah periodontal direkomendasikan untuk mendukung kedokteran gigi restoratif serta untuk meningkatkan prognosis jangka panjang. Pendekatan multidisiplin sering diperlukan untuk mendapatkan hasil estetika yang baik. Bedah crown lengthening dan koreksi frenulum dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memfasilitasi terapi restoratif dan meningkatkan penampilan estetis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document