Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

69
(FIVE YEARS 64)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Garut

2715-9949, 2087-0337

2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 132
Author(s):  
Siva Hamdani ◽  
Doni Anshar Nuari ◽  
Tia Rahayu
Keyword(s):  

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terciptanya sikap dan perilaku yang baik. Apabila pengetahuan mengenai antibiotik kurang, maka sikap dan perilaku dalam penggunaan antibiotik akan kurang, sementara antibiotik merupakan salah satu golongan obat yang pemakaiannya harus berdasarkan resep dokter agar tidak menimbulkan hal yang berbahaya bagi tubuh. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa Universitas Garut pada penggunaan antibiotik. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional dengan teknik potong lintang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 380  mahasiswa (α=5%), teknik pengambilan sampel dengan proportional quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang sudah diuji validitas dan realibilitas. Analisis korelasi dilakukan uji korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan mahasiswa Universitas Garut terhadap antibiotik pada kategori kurang (57,4%), sikap terhadap penggunaan antibiotik pada kategori kurang (61,8%) dan perilaku terhadap penggunaan antibiotik pada kategori kurang (56,4%). Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik dengan nilai p<0,05 walaupun korelasi bersifat lemah (koefisien korelasi <0,5) Kata kunci:  antibiotik, sikap, perilaku, pengetahuan


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Fania Putri Luhurningtyas ◽  
Rissa Laila Vifta ◽  
Andi Pradana ◽  
Yurike Tatengkeng

Biji timun suri mengandung alkaloid, flavonoid, dan tanin yang berperan sebagai antibakteri dan antifungi. Peningkatan aktivitas metabolit sekunder biji timun suri sebagai anti mikroba dilakukan dengan melakukan pembentukan nanopartikel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antimikroba dari nanopartikel yang didapatkan dari biosintesa menggunakan ekstrak biji timun suri. Sampel biji timun suri diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol. Pembentukan nanopartikel melalui metode gelasi ionik dengan menggunakan polimer kitosan dan natrium tripolifosfat (NaTPP). Pengujian aktivitas antimikroba terhadap Candida albicans dan Staphylococcus mutans diuji secara in vitro menggunakan metode mikrodilusi. Perbandingan kitosan dengan NaTPP yang optimal adalah perbandingan 1:5. Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) nano ekstrak kitosan-biji timun suri terhadap jamur Candida albicans adalah 15,63 mg/mL dan 62,50 mg/mL. Nilai KHM dan KBM nano ekstrak kitosan-biji timun suri terhadap bakteri Streptococcus mutans adalah 3,90 mg/mL dan 125 mg/mL. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nanopartikel biji timun suri menghasilkan aktivitas yang lebih baik dibandingkan bentuk sediaan ekstraknya. Nanopartikel mampu memperbaiki bioavaibilitas dan meningkatkan sistem penghantaran bioaktif timun suri sehingga aktivitas antimikrobanya lebih efektif.Kata kunci:  antimikroba, biji timun suri, Candida albicans, nanopartikel, Streptococcus mutan


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 169
Author(s):  
Achmad Al Baihaqi ◽  
Jutti Levita

2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Ida Lisni ◽  
Devi Mujianti ◽  
Ani Anggriani

Coronavirus disease (Covid-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-Cov2. Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menyatakan penyakit ini sebagai pandemi, dan skala penyebaran penyakit terjadi secara global di seluruh dunia. Dalam penatalaksanaan pasien Covid-19 menggunakan terapi antibiotik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran terapi antibiotik pada pasien Covid-19. Penelitian ini merupakan studi deskriptif observasional dilakukan secara retrospektif melalui data Kartu Obat Pasien (KOP) 157 pasien dengan diagnosis Covid-19 yang menerima terapi antibiotik selama periode Januari sampai Maret 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik azitromisin yang terbanyak digunakan (40,42%), pemberian kombinasi antibiotik terbanyak yaitu kombinasi azitromisin dan ceftriakson (28,03%), semua pasien menerima antibiotik dengan dosis dan lama terapi yang sesuai. Ditemukan potensi interaksi obat tipe farmakodinamik dengan tingkat keparahan sedang pada penggunaan antibiotik, interaksi obat azitromisin-remdesivir (30,57%), azitromisin-ondansetron (5,73%), dan azitromisin-levofloksasin (38,04%). Perlu peningkatan peran apoteker rumah sakit dalam pemantauan terhadap terapi obat pasien Covid-19 untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.Kata kunci: antibiotik, azitromisin, pengobatan Covid-19


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 122
Author(s):  
Himyatul - Hidayah ◽  
Mutiarika Indah Pratiwi ◽  
Anggun Hari Kusumawati ◽  
Surya Amal

Logam berat merupakan salah satu sumber cemaran buah-buahan yang dijual di pinggir jalan, hal ini disebabkan karena buah-buahan yang dijual di pinggir jalan memiliki risiko lebih tinggi terpapar polusi udara, sehingga logam berat seperti timbal dan tembaga dapat dengan mudah masuk ke dalam buah-buahan melalui pori-pori kulit buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan logam berat timbal dan tembaga pada buah Anggur Merah yang beredar di wilayah Kota Karawang. Penelitian ini diawali dengan analisis kualitatif yang terdiri dari reaksi perubahan warna dan endapan, kemudian dilanjutkan dengan analisa kuantitatif menggunakan instrument Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil dari analisa kualitatif logam berat Pb dan Cu pada buah Anggur Merah yang dijual dan ditanam di wilayah Kota Karawang yaitu seluruh sampel positif mengandung Pb dan Cu yang ditampakan dengan adanya perubahan warna dan terbentuknya endapan. Lalu hasil dari analisa kuantitatif yaitu konsentrasi logam berat timbal pada buah Anggur Merah pada paparan hari ke-0 rata-rata 0,6 mg/kg, kemudian 0,55 mg/kg pada paparan hari ke-1 dan 0,52 mg/kg pada paparan hari ke-3. Ambang batas maksimum pencemaran logam berat timbal pada buah-buahan yaitu 0,2 mg/kg, sehingga konsentrasi timbal di dalam Buah Anggur Merah yang beredar di Kota Karawang berada di atas ambang batas maksimum. Sedangkan konsentrasi logam berat tembaga pada buah Anggur Merah pada paparan hari ke-0 rata-rata 1,16 mg/kg, lalu pada paparan hari ke-1 rata-rata 0,8 mg/kg dan rata-rata konsentrasi pada paparan hari ke-3 yaitu 0,49 mg/kg, sehingga konsentrasi tembaga di dalam Buah Anggur Merah yang beredar di Kota Karawang masih berada dibawah ambang batas maksimum pencemaran logam berat tembaga pada buah-buahan yaitu 5,0 mg/kg. Kata kunci: tembaga, logam berat, timbal, buah anggur merah


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 117
Author(s):  
Safira Nafisa ◽  
Fahleni Fahleni ◽  
Nadilla Salsabilla

Kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) mengandung sejumlah besar polifenol dan flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah penuaan dini. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sediaan emulgel dari ekstrak kulit buah kakao yang memiliki aktivitas antioksidan. Ekstrak kental kulit buah kakao dibuat dengan metode maserasi kinetik menggunakan etanol 70% yang dipekatkan menggunakan rotary vacuum evaporator. Aktivitas antioksidan ekstrak diuji menggunakan metode DPPH. Ekstrak kemudian diformulasikan ke dalam sediaan emulgel dengan metode emulsifikasi. Emulgel dievaluasi mutu fisik dan kimia meliputi organoleptik, homogenitas, viskositas dan sifat alir, tipe emulsi, kemampuan menyebar, sentrifugasi, pH, freeze thaw, dan uji aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit buah kakao memiliki nilai IC50 sebesar 10,03 ± 0,43 bpj. Emulgel formula terbaik yang dihasilkan berbentuk semi padat, homogen, berwarna coklat dan beraroma khas coklat dengan nilai IC50 sebesar 143,12 ± 5,32 bpj. Dengan demikian dapat disimpulkan formula emulgel ekstrak kulit buah kakao berpotensi dikembangkan sebagai sediaan antioksidan. Kata kunci:  antioksidan, emulgel, kulit buah kakao


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 141
Author(s):  
Dina Permata Wijaya ◽  
Herlina Herlina ◽  
Regina Astryani

Daun kopi robusta (Coffea canephora) mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Pada Penelitian ini esktrak daun kopi robusta diformulasikan pada sediaan gel dengan variasi konsentrasi HPMC sebagai gelling agent yaitu 2%, 4%, dan 6%. Karakterisasi gel ekstrak daun kopi meliputi organoleptis, homogenitas, daya lekat, daya sebar, pH, viskositas dan stabilitas sediaan gel. Variasi konsentrasi HPMC dapat mempengaruhi penurunan daya sebar dan pH serta terjadi peningkatan daya lekat dan viskositas. Kadar flavonoid total pada ekstrak daun kopi robusta, F1, F2, dan F3 masing-masing sebesar 111,6 mg/g; 30,1 mg/g; 31,9 mg/g; dan 33,8 mg/g. Semua formula dianalisis aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil) dan vitamin C sebagai pembanding. Nilai IC50 vitamin C, F1, F2, dan F3 masing-masing sebesar 11,14 µg/ml; 98,81 µg/ml; 78,65 µg/ml; dan 65,58 µg/ml. Terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara vitamin C dan semua formula sediaan gel ekstrak daun kopi robusta dan gel ekstrak daun kopi robusta menunjukkan aktivitas antioksidan kuat. Kata kunci:  kopi, DPPH, ekstrak, gel, HPMC


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 183
Author(s):  
Maryam Hasymia Ishmatullah ◽  
Sandra Megantara ◽  
Jutti Levita

Akhir-akhir ini banyak dilakukan penelitian tentang penghambatan pertumbuhan sel kanker atau apoptosis dari ekstrak tanaman. Caspase, enzim protease yang berperan dalam apoptosis, menjadi target menarik untuk ditelaah. Penelusuran artikel ini dilakukan untuk memberi informasi tentang peran lain caspase pada apoptosis, karakter kantung katalitiknya, serta interaksinya dengan substrat dan inhibitor. Metode pencarian artikel dilakukan melalui basis data Google Scholar dengan kata kunci “caspase catalytic site”, “apoptosis”, “amino acid residues”, dan “substrates and inhibitors of caspase”. Hasil penelusuran artikel ini menunjukkan bahwa caspase-3 berperan dalam sensitivitas dan efisiensi apoptosis serta menghambat produksi ROS, sedangkan caspase 9 dapat membelah protein pro-apoptosis menjadi bentuk aktifnya. Kantung katalitik masing-masing caspase memiliki residu penting berbeda, yaitu residu Cys285 dan His23 pada caspase-3, Asp374 pada caspase-8, dan pada caspase 9 berupa residu Cys230, His224, Cys272, His237, Cys239, dan Cys287.  Substrat caspase-3 adalah DEVD dan DVLD dan inhibitornya yaitu FICA dan DICA bersifat alosterik. Substrat caspase-8 adalah IETD dan saat ini sedang dikembangkan inhibitornya yakni c-FLIP. LEHD adalah substrat caspase-9, serta seng merupakan inhibitor selektif caspase-9.  Dapat disimpulkan bahwa selain berperan dalam apoptosis, caspase juga meningkatkan sensitivitas dan efisiensi apoptosis serta menghambat produksi ROS. Walaupun secara umum karakter kantung katalitik caspase mirip, namun masing-masing caspase memiliki residu asam amino penting yang berbeda, dan masing-masing caspase memiliki inhibitor yang menempati posisi alosterik (bukan menghambat di tempat substrat terikat). Review ini akan bermanfaat bagi peneliti bidang penemuan obat antikanker.Kata kunci: antikanker, apoptosis, caspase


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document