scholarly journals FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EMULGEL EKSTRAK KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.)

2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 117
Author(s):  
Safira Nafisa ◽  
Fahleni Fahleni ◽  
Nadilla Salsabilla

Kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) mengandung sejumlah besar polifenol dan flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah penuaan dini. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sediaan emulgel dari ekstrak kulit buah kakao yang memiliki aktivitas antioksidan. Ekstrak kental kulit buah kakao dibuat dengan metode maserasi kinetik menggunakan etanol 70% yang dipekatkan menggunakan rotary vacuum evaporator. Aktivitas antioksidan ekstrak diuji menggunakan metode DPPH. Ekstrak kemudian diformulasikan ke dalam sediaan emulgel dengan metode emulsifikasi. Emulgel dievaluasi mutu fisik dan kimia meliputi organoleptik, homogenitas, viskositas dan sifat alir, tipe emulsi, kemampuan menyebar, sentrifugasi, pH, freeze thaw, dan uji aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit buah kakao memiliki nilai IC50 sebesar 10,03 ± 0,43 bpj. Emulgel formula terbaik yang dihasilkan berbentuk semi padat, homogen, berwarna coklat dan beraroma khas coklat dengan nilai IC50 sebesar 143,12 ± 5,32 bpj. Dengan demikian dapat disimpulkan formula emulgel ekstrak kulit buah kakao berpotensi dikembangkan sebagai sediaan antioksidan. Kata kunci:  antioksidan, emulgel, kulit buah kakao

2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Sani Ega Priani ◽  
Ainul Fatihah Halim ◽  
Sri Peni Fitrianingsih ◽  
Livia Syafnir

Limbah kulit buah cokelat diketahui mengandung berbagai senyawa aktif seperti polifenol dan flavonoid sehingga berpotensi memiliki aktivitas inhibitor tirosinase. Untuk meningkatkan kemampuan penetrasi ekstrak pada penghantaran topikal akan dikembangkan menjadi sediaan nanoemulsi. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji aktivitas inhibitor tirosinase ekstrak kulit buah cokelat dan memformulasikannya menjadi sediaan nanoemulsi yang memiliki sifat fisik yang baik. Simplisia diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% dan selanjutnya diuji aktivitas inhibitor tirosinasenya dengan metode dopakrom berbasis colorimetric enzymatic assay. Sediaan nanoemulsi ekstrak kulit buah cokelat dibuat dengan menggunakan minyak biji anggur, tween 80 sebagai surfaktan, dan gliserin sebagai kosurfaktan untuk selanjutnya dikarakterisasi secara fisik. Hasil uji menunjukkan ekstrak kulit buah cokelat memiliki aktivitas inhibitor tirosinase dengan nilai IC50 199,98 ppm. Sediaan nanoemulsi mengandung ekstrak kulit buah cokelat penampilan fisik yang jernih dan homogen, pH 6,21±0,02, viskositas 1070 ± 24,5 cps, sifat alir Newtonian, dengan ukuran globul 108 ±15 nm. Sediaan nanoemulsi memiliki stabilitas fisik yang baik berdasarkan uji sentrifugasi, heating cooling, dan freeze thaw. Disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah cokelat terbukti memiliki aktivits inhibitor tyrosinase dan telah berhasil diformulasikan menjadi sediaan nanoemulsi dengan sifat fisik dan stabilitas yang baik.


2021 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 264
Author(s):  
Sani Ega Priani ◽  
Rizki Anggara Permana ◽  
Mira Nurseha ◽  
Ratih Aryani

Pendahuluan: Kulit buah cokelat merupakan limbah hasil pengolahan cokelat yang belum banyak dimanfaatkan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kulit buah cokelat mengandung banyak senyawa polifenol dan flavonoid sehingga berpotensi memiliki aktivitas antioksidan dan pelindung surya. Tujuan: untuk menguji potensi aktivitas antioksidan dan fotoprotektif dari ekstrak etanol kulit buah cokelat secara in vitro dan juga untuk mengembangkan ekstrak menjadi sediaan emulgel yang memiliki karakteristik fisik dan stabilitas yang memenuhi persyaratan. Metode: Proses ekstraksi dari limbah kulit buah cokelat dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Uji aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit buah cokelat dilakukan dengan metode DPPH sedangkan uji aktivitas pelindung surya dilakukan dengan metode Mansur berbasis spektrofotometri. Sediaan emulgel dikembangkan dengan minyak zaitun sebagai fasa minyak, natrium lauril sufat dan setostearil alkohol sebagan surfaktan, dan viscolam mac 10 sebagai gelling agent.  Hasil: Ekstrak etanol 70% dari kulit buah cokelat terbukti memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat yang ditandai dengan nilai IC50 16,74 ± 0,72 ppm. Ekstrak juga berpotensi sebagai agen fotoprotektif karena memiliki kemampuan pelindung surya nilai SPF 10,78 ± 0,85 (1000 ppm). Sediaan emulgel dengan ekstrak kulit buah cokelat 2% yang dihasilkan memiliki sifat fisik yang baik didasarkan pada hasil pengujian organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas, dan sifat alir. Sediaan emulgel juga stabil didasarkan pada hasil uji sentrifugasi dan freeze thaw. Kesimpulan: Ekstrak etanol dari kulit buah cokelat diketahui memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dan juga aktivitas pelindung surya serta dapat dikembangkan menjadi sediaan emulgel yang memiliki karakteristik fisik yang sesuai.


Author(s):  
Pedro Cadena-Iñiguez ◽  
Eileen Salinas-Cruz ◽  
Jesús Martínez-Sánchez ◽  
Mariano Morales-Guerra ◽  
Romualdo Vásquez-Ortiz ◽  
...  

Objetivo: Establecer una línea base como fundamento para la intervención e inducción de innovaciones a través de escuelas de campo y planes de negocios. Diseño/metodología/aproximación: El estudio se desarrolló en San José del Carmen, San Cristóbal de Las Casas, Chiapas, México. Se elaboró una encuesta como instrumento para recabar en campo información de familias de la localidad con la finalidad de conocer su situación actual. La localidad de trabajo se eligió utilizando como criterio las poblaciones que se encuentran dentro de Cruzada Nacional contra el hambre y en la clasificación de la pobreza extrema Resultados: La localidad de San José del Carmen es considerada como de alta marginación, la población es bilingüe, su principal lengua es el Tzotzil, el nivel de estudios promedio es hasta el tercer año de primaria, las principales actividades productivas son la siembra de maíz (Zea mays L.), frijol (Phaseolus vulgaris L.), papa (Solanum tuberosum L.) y haba (Vicia faba L.) que son utilizadas principalmente para autoconsumo.  No cuentan con agua potable ya que su sistema es a través de la recaudación de agua de lluvia o a través de un jagüey. Sus principales actividades económicas son la albañilería por parte de los hombres, y venta de productos, tales como el pozol (bebida energética a base de maíz y cacao (Theobroma cacao L.), tostadas y algunos vegetales por parte de las mujeres. Las tostadas son producidas en forma artesanal con un proceso de doble nixtamalización y vendida en bolsas de 20 tostadas cada una, a un costo de MX$10.00 en los mercados de San Cristóbal de las Casas, una a dos veces por semana alrededor de 40 bolsas por día de venta. Limitaciones del estudio/implicaciones: La afiliación zapatista de alguno de los pobladores y el hecho de que algunos habitantes no hablen español, fueron factores que limitaron desarrollar al 100% el estudio; sin embargo, se considera que se tienen los elementos necesarios para establecer la línea base de la situación de San José del Carmen. Conclusiones: El diagnóstico servirá como una herramienta para establecer una intervención a través de innovaciones y planes de negocios en la comunidad de estudio. Los pobladores cuentan con herramientas necesarias para obtener nuevos conocimientos que ayuden a un desarrollo de su producción. El idioma no deberá de ser una limitante para ello.


2013 ◽  
Vol 15 (4) ◽  
pp. 391-396 ◽  
Author(s):  
B.A. Melo Neto ◽  
E.A. Carvalho ◽  
D.L.N. Mello ◽  
A.C. Anjos ◽  
A.C.R. Ferreira ◽  
...  

2013 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 93-96
Author(s):  
Milton Macoto Yamada ◽  
Wilson Reis Monteiro ◽  
Uilson Vanderlei Lopes ◽  
José Luis Pires ◽  
Basil G. D. Bartley ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 56(4) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Nguyễn Văn Tặng ◽  
Trần Thị Mỹ Hạnh ◽  
Phạm Châu An ◽  
Phan Thị Bích Trâm ◽  
Huỳnh Quốc Trung ◽  
...  

2012 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 254-257
Author(s):  
Erwin Aragon ◽  
Claudia Rivera ◽  
Helena Korpelainen ◽  
Aldo Rojas ◽  
Paula Elomaa ◽  
...  

A total of 60 farmers' cacao accessions (Theobroma cacao L.) from Nicaragua were investigated using microsatellite markers to reveal their genetic composition and to identify potentially resistant genotypes against the black pod disease caused by Phytophthora palmivora. These accessions were compared with 21 breeders' accessions maintained locally, two Criollo accessions from Costa Rica and two accessions from Ecuador. The analyses showed a low level of differentiation among groups of farmers' accessions (FST = 0.06) and that six Nicaraguan accessions were genetically closely related to the two Criollo accessions used as a reference. In addition, seven distinct genotypes were found to have allelic composition that may indicate linkage to resistance alleles, thus being potential parental lines in future breeding programmes.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document