Jurnal Sehat Masada
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

99
(FIVE YEARS 80)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Stikes Dharma Husada Bandung

2502-5414, 1979-2344

2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 258-261
Author(s):  
Berty Risyanti

Ibu hamil yang mengalami kecemasan berlebih pada masa kehamilan sampai menjelang persalinan akan berujung kepada stress yang dapat menimbulkan rasa sakit saat  persalinan,  dan  ini  harus  diatasi  ibu  hamil yang harus memiliki ketenangan sehingga proses persalinan menjadi lancar tanpa hambatan. Ketenangan yang dibutuhkan dapat dibantu dengan menggunakan relaksasi aromaterapi seperti kopi, dengan melakukan relaksasi aromaterapi diharapkan rasa  takut,  panik,  tegang  dan  tekanan-tekanan  lain  yang  menghantui  ibu  hamil dalam proses persalinan dapat berkurang bahkan hilang sehingga proses persalinan dapat berjalan dengan normal. Untuk mengatasi hal tersebut harus melalui pendekatan individu secara holistik yang memengaruhi pikiran, tubuh dan emosional ibu hamil. Maka perlu dilakukan peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil tentang relaksasi aromaterapi kopi agar terjadinya penurunan pada tingkat nyeri persalinan. Sebanyak 30 orang ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu Ibu hamil  usia kehamilan ≥ 22 minggu – 36 minggu yang telah mengikuti kelas ibu hamil minimal sebanyak 3 kali pertemuan, diberikan aromatherapi kopi selama mengikuti kelas ibu hamil, mengikuti penelitian selama bulan Januari 2019 - Maret 2019. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan  rancangan pre experimental design dengan teknik one grup pretest-posttest design. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pengetahuan sebelum diberikan perlakuan sebesar 11,43 dan sesudah perlakuan menjadi 14,94. Nilai rata-rata sikap sebelum diberikan perlakuan sebesar 49,31 dan sesudah perlakuan menjadi 65,54, dan terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam penggunaan aromatherapi kopi (p=0,001) dengan rata-rata pengetahuan sebesar 3,514 dan rata-rata sikap sebesar 16,229. Berdasar hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap ibu tentang relaksasi aromatherapi kopi terhadap penurunan tingkat nyeri persalinan.


2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 265-270
Author(s):  
Meilia Rahmawati Kusumaningsih
Keyword(s):  

Latar Belakang : Bendungan ASI merupakan kondisi yang sering terjadi pada ibu postpartum dan mejadi salah satu alas an ibu untuk berhenti menyusui bayinya. Pijat Oketani merupakan salah satu terapi non farmakologis yang dapat membantu mengurangi nyeri dan menurunkan kejadian bendungan ASI pada ibu menyusui.  Tujuan : Untuk menelaahefektivitas pijat oketani dalam menangani bendungan ASI pada ibu postpartum. Metode : metode dalam penulisan artikel ini adalah tinjauan literature yang terdapat dalam database jurnal kesehatan yaitu Lancet, Pubmed, Science Direct, Google Scholar dan Springer. Artikel yang terpilih berdasarkan full text, open acces, berbahasa Inggris dan Indonesia dan terbit dalam 10 tahun terakhir (2011 – 2021). Hasil : 74 artikel dari Google Scholar, 31 artiel dari springer, 5 artikel dari pubmed, dan 1 artikel dari science direct. Bendungan ASI dapat menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan ibu dalam menyusui. Jika tidak tertangani, hal ini dapat berlanjut menjadi abses pada payudara. Pijat oketani dipercaya mampu menurunkan resiko terjadinya bendungan ASI. Kesimpulan : Pijat Oketani efektif dalam menurunkan kejadian bendungan ASI pada ibu postpartum


2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 201-206
Author(s):  
Maya Indriati ◽  
Rosita Rosita

  COVID-19 has been declared a world pandemic by WHO in 2020. The government has the responsibility to ensure every citizen, including children, to obtain basic health services. At the Posyandu level, 86% of health facilities reported cessation of development and growth monitoring, 55% reported cessation of immunization services and 46% reported cessation of vitamin delivery services, and 46% cessation of antenatal care services. This research used descriptive qualitative research method, by involving 2 midwives in independent midwife (PBM) and 2 parents who have babies and toddlers who got services at the independent midwife (PBM). During this pandemic, independent midwife (PBM) is still providing services as usual and there are no health protocols that must be carried out by service recipients during their visit. The number of visits showed a decrease, due to restrictions on visits for babies who did not have serious problems and needed action. There are factors that become obstacles in implementing services for infants and toddlers during this pandemic such as parental knowledge is lacking, there has been no socialization about services during the pandemic, and parents are afraid to come to the service. Supporting factors for the implementation of services obtained several important themes, including the support of health workers, and the importance of examining babies and toddlers independently at home. It is hoped that parents who have babies and toddlers will continue to monitor the health of their babies and toddlers even at home by looking for various information either from the media or being able to consult with health workers.


2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 271-278
Author(s):  
Fardila Elba ◽  
Mega Putri
Keyword(s):  
P Value ◽  

Hasil riset studi kasus gizi balita Indonesia (SSGBI) 2019 mencatat bahwa jumlah balita stunting di Indonesia saat ini mencapai 27,67%, di Jawa Barat sendiri angka kejadian stunting yaitu 29,9%, sedangkan di Kabupaten Sumedang angkanya masih cukup tinggi yaitu sebesar 36%. di Puskesmas Jatinangor pada bulan Mei 2021, jumlah balita stunting tercatat sebanyak 100 balita dari 4438 jumlah balita secara keseluruhan. Wilayah kerja Puskesmas Jatinangor menjadi lokus balita stunting di Kabupaten Sumedang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan pemberian ASI Eksklusif terhadap kejadian balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan jumlah sampel 100 balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor. Pengambilan sampel dengan total sampling. Pada penelitian ini digunakan data sekunder kunjungan rumah lokus intervensi stunting. Hasil penelitian ini didapatkan pemberian ASI Eksklusif pada balita stunting sebanyak 80% dan tidak ASI Eksklusif sebanyak 20%. Setelah diuji dengan statistik analisis bivariat terdapat hubungan pamberian ASI Eksklusif terhadap kejadian balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor.  Karena pada penelitian ini menggunakan uji chi-square (nilai p  < 0.05 yaitu p value 0.000) terdapat hubungan signifikan antara pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian stunting, Simpulan pada penelitian ini yaitu pemberian ASI Eksklusif memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting pada balita.


2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 218-222
Author(s):  
Sri Hennyati Amirudin
Keyword(s):  
P Value ◽  

Latar Belakang: Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012-2013 menunjukan bahwa 55% ibu menyusui di indonesia mengalami payudara bengkak dan mastitis, kemungkinan hal tersebut disebabkan karena kurangnya perawatan payudara selama kehamilan dan teknik menyusui yang tidak benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan teknik menyusui dan praktik breast care terhadap kejadian bendungan ASI di BPS Ponirah Margorejo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro Tahun 2017. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Sampling Jenuh. Metode pengumpulan data adalah observasi dengan menggunakan alat bantu cheklist. Analisa data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji stastistik chi-square. Hasil penelitian responden yang mengalami bendungan ASI mataoritas tidak emnerapkan teknik menyusui yang benar yaitu sebanyak 14 responden (82,4%) dan responden yang tidak mengalami bendungan ASI mayaoritas menerapkan teknik menyusui dengan benar yaitu sebanyak 5 responden (29,4%). Setalh dilakukan uji statistic dengan chi squere didapatkan p value (p> 0,05). Kesimpulan dari 30 repsoden diperoleh bahwa tidak ada hubungan anatar teknik menyusui yang benar dengan kejadian bendungan ASI, bisa saja bendungan ASI disebabkan oelh faktor lainnya, seperti pengosongan mamame yang tidak sempurna. Diharapkan hasil penelitian inui dapat untuk menambah informasi terhadap hubungan teknik menyusui terhadap kejadian bendungan ASI.


2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 207-217
Author(s):  
Rosita Rosita

Bacterial vaginosis (BV) merupakan kondisi ketidak seimbangan dari ekosistem vagina, yaitu menurunnya jumlah Lactobacillus. BV biasanya tidak bergejala, namun ketika menimbulkan gejala biasanya disertai dengan keputihan yang berbau. BV yang sudah lama diketahui dapat memberikan komplikasi yang serius, BV juga memberikan dampak pada wanita yang tidak hamil yaitu peningkatan risiko terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) maupun infeksi penyakit kelamin lainnya. Persalinan preterm meningkatkan kematian perinatal sebesar 65-75%. Bayi preterm yang bertahan hidup akan mengalami morbiditas serius jangka pendek maupun jangka panjang. Diperkirakan 50% dari kelahiran preterm spontan terkait dengan infeksi saluran genital. Infeksi pada vagina merupakan faktor risiko persalinan preterm yang paling kuat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan Analisis Data Sekunder. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien atau WUS yang terdata atau tercatat dalam laporan di wilayah Kabupaten Bandung sebanyak 83 orang. Dari 291 ibu yang bersalin preterm, yang mengalami positif BV sebanyak 94 orang, sebanyak 109 orang mengeluh keputihan berwarna abnormal, 86 orang dengan konsistensi kental, mengeluh berbau sebanyak 72 orang dan adanya gatal sebanyak 24 orang.  Sedangkan untuk hasil pemeriksaan DUH tubuh, dari 291 ibu preterm sebanyak 76 orang warna pengeluaran cairan vagina berwarna, sebanyak 82 orang konsistensinya lebih kental, sebanyak 101 bau KOH lebih dari 10% dan sebanyak 32 orang Ph vagina lebih dari 4. Hasil analisis bivariat menunjukan ibu yang lahir preterm sebanyak 59,6% hasil pemeriksaan positif BV. Berdasarkan uji Chi-square menunjukan P Value 0,014 < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh antara bacterial vaginosis dengan persalinan preterm. sebanyak 16% ibu dengan pengeluaran flor albus berwarna putih menyebabkan kelahiran preterm, konsistensi flor albus yang kental sebanyak 124 ibu dapat mengalami kelahiran preterm. Berdasarkan uji Chi-square menunjukan p Value 0,010 < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh aktivitas seksual terhadap bacterial vaginosis. sebanyak 123 orang ibu yang lahir preterm disebabkan oleh bau KOH lebih dari 10%, berdasarkan uji Chi-square menunjukan p Value 0,010 < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh DUH tubuh vagina terhadap kehjadian kelahiran preterm. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui tanda gejala BV secara dini dan menghindari faktor-faktor yang dapat memperberat kejadian BV. Diharapkan kepada pada setiap petugas dapat mendeteksi kejadian BV agar menghindari kejadian persalinan / kelahiran preterm.


2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 279-290
Author(s):  
Hotman P. Simanjuntak ◽  
Ono Taryono ◽  
Mega Sofiana
Keyword(s):  

Mentri Perindustrian mengatakan bahwa dengan kebutuhan masyarakat yang meningkat, terkait penggunaan kacamata, maka produksi pembuatan kacamata pun akan meningkat yang di sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Dalam proses nya pembuatan kacamata akan menghasilkan limbah. Yang selanjutnya lingah ini akan di teliti yang memiliki tujuan untuk mengetahui pengolahan limbah cair dispensing pada proses faset. Penelitian ini adalah jenis penelitian experimental dengan menggunakan metode one shot case study. Dan didapatkan hasil dari penelitian menggunakan multimedia filter ini telah memenuhi standar baku mutu air limbah menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah bagi usaha atau kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan hasil output yang dihasilkan oleh multimedia filter pada percobaan ke 3 adalah sebesar pH 7.1 – 7.0. Sehingga telah tercapainya peningkatan baku mutu limbah dan baku mutu air. Dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengusaha Optik sebagai pelayanan kesehatan untuk dapat memperhatikan personal hygiene bagi Opthometris yang ada di optik dan sanitasi lingkungan, serta bahan pertimbangan bagi Dinas Lingkungan hidup agar industri Optik dapat mengolah limbah cair dan memanfaatkannya dengan baik.


2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 291-298
Author(s):  
Desi Utami Helisarah ◽  
Pindi Ayuni
Keyword(s):  

Kelainan refraksi merupakan gangguan mata yang sering terjadi pada seseorang. Di Indonesia, Prevalensi kelainan refraksi menempati urutan pertama pada penyakit mata dan ditemukan jumlah penduduk kelainan refraksi hampir 25% populasi penduduk atau sekitar 55 juta jiwa. Penyebab kelainan refraksi miopia adalah multifaktorial, dapat terjadi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain usia, jenis kelamin, aktivitas dekat dengan atau tanpa layar, aktivitas diluar ruangan, riwayat genetik, dan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu literature review, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor keturunan  dengan kejadian miopia, dengan melakukan proses analisisLiteratur sejumlah 5 jurnal.Hasil dari penelitian ini menunjukan hubungan yang signifikan terhadap  faktor genetik yang mempengaruhi kejadian miopia. Meskipun ada perbedaan pada objek penelitian tetapi tidak mengurangi kesimpulan bahwa gen adalahfaktor yang kuat terhadap timbulnya miopia pada anak. Faktor genetik/herediter sangat erat sekali hubungannya terhadap kejadian miopia.


2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 231-240
Author(s):  
Oktarina Sri Iriani ◽  
Dyah Triwidiyantari ◽  
Anisa Fitriasari
Keyword(s):  
P Value ◽  

Latar Belakang : Kekurangan pengetahuan ibu hamil terhadap gizi terutama jenis makronutrient seperti protein merupakan salah satu permasalahan yang akan mempengaruhi kondisi ibu selama kehamilan, banyak ibu hamil yang masih mengkonsumsi makanan dibawah Angka Kecukupan Gizi (AKG) selain itu kurangnya pengetahuan juga mengindikasi kan bahwa pola makan ibu rata – rata tidak sehat. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi dengan pola konsumsi protein selama masa kehamilan. Metode : Metode yang digunakan adalah survey analitik, dengan analisis data menggunakan Univariat dan Bivariat menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antara dua variabel dengan nilai p < 0,05. Hasil penelitian : Hasil penelitian ini menunjukan dari 40 responden hampir setengahnya responden berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 orang (47,5%), lebih dari setengahnya responden mempunyai pola konsumsi baik yaitu sebanyak 23 orang (57,5%). Dari hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p sebesar 0,020 (p value < 0,05). Kesimpulan : Penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi dengan pola konsumsi protein selama masa kehamilan.


2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 299-305
Author(s):  
Nuraisah Nuraisah ◽  
Muhammad Randi Prawira

Miopia merupakan kelainan refraksi yang insidensinya di beberapa rumah sakit Indonesia berkisar antara 50% sampai 80,3%. Prevalensi miopia pada mahasiswa kedokteran dua kali lebih tinggi daripada populasi biasa dilingkungan yang sama. Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian miopia adalah genetik  dan lama aktivitas baca dekat. Menggambarkan Miopia Astigmatis terhadap penglihatan dekat pada Mahasiswa Optometri STIKes Dharma Husada Bandung 2020, dan juga ingin melihat jarak baca pada yg masih berusia usia muda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data, yaitu deskriptif diantaranya dengan menggunakan Lembar observasi, hasil pemeriksaan refraksi, yang dapat langsung digunakan untuk analisa hasil di saat yang bersamaan (point time Approach). Didapati hasil 5 orang yang diperiksa ada 2 orang yang mengalami kelainan akomodasi, dikarenakan hasilnya tidak sesuai dengan revalansi dioptri amplitudo akomodasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document