MOLUCCAS HEALTH JOURNAL
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

8
(FIVE YEARS 8)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Kristen Indonesia Maluku

2686-1828

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Sudarmanto Kasim ◽  
Sinthia Rosanti Maelissa ◽  
Mevi Lilipory

Perkembangan motorik halus berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu kemudian melakukan gerakan serta memerlukan koordinasi yang cermat dari mata, tangan dan jari. Perkembangan motorik halus dipengaruhi oleh stimulasi yang didapatkan. Pendidikan AnaK Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pemberian stimulasi melalui pendidikan yang bertujuan mengembangkan segala aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan perkembangan motorik halus pada siswa kelas 1 di SD Negeri 9 Tulehu dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tulehu dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling, desain penelitian Cross Sectional dan dan data yang dikumpulkan menggunakan Kuesioner PraScreening Perkembangan (KPSP). hasil uji statistik menggunakan Uji Chi Square. analisis hubungan pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan perkembangan motorik halus diperoleh nilai p=0,013 atau p<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan perkembangan motorik halus pada siswa kelas 1 SD. Saran, stimulasi pada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin oleh orang tua, PAUD merupakan alternatif bagi para orang tua dalam memfasilitasi anak untuk menstimulasi segala aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak sehingga tidak terjadi penyimpangan dan keterlambatan perkembangan sesuai dengan usia anak. Kata Kunci: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Perkembangan Motorik Halus.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Lea Mediatrix Janwarin
Keyword(s):  

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Keberlangsungan Posyandu tidak dapat dipisahkan dari peran kader dalam pelaksanaan Posyandu. Kader adalah ujung tombak dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu. Puskemas Waturu berada di Kecamatan Nirunmas Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT). Berdasarkan laporan Puskesmas Waturu, jumlah kader posyandu sebanyak 35 orang yang menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendukung kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan anak. Namun dalam pelaksanaannya, belum semua kader aktif dalam pelaksanaan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi kader dengan keaktifan kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Waturu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.  Pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu semua kader posyandu di lokasi penelitian yang berjumlah 35 orang. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan kader Posyandu (p = 0,036) dan ada hubungan antara motivasi dengan keaktifan kader Posyandu (p = 0,014) di Wilayah Kerja Puskesmas Waturu. Saran yang diberikan ialah pembinaan kader oleh tenaga kesehatan wilayah kerja Puskesmas setermpat, refreshing kader secara berkala dengan topik terkait Posyandu, serta perhatian dari pemerintah setempat terkait kesejahteraan kader sebagi upaya memotivasi kader. Kata kunci : Pengetahuan; Motivasi; Keaktifan; Kader; Posyandu 


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Zasendy Rehena ◽  
Monike Hukubun ◽  
Andriana Ritje Nendissa

Stunting is a chronic malnutrition problem caused by inadequate nutritional intake for children for a long time due to food intake that is not in accordance with nutritional needs which has an impact on stature height of children. Stunting in toddlers can be caused by the mother's knowledge of improper food selection. Increasing knowledge of mothers in choosing healthy foods for toddlers can be done through public health programs, one of which is by providing health education or nutrition education by means of extension which is an intervention to change knowledge and behavior as a determinant of health or public health. The purpose of this study was to determine the effect of nutrition education on maternal knowledge about stunting in Kamal Village, West Seram Regency. This type of research is a Quasi-experimental with a one group pretest - postest design. This research was conducted in February 2020 in Kamal village, West Seram Regency. Sampling was done by using the total sampling method. The T-Test results showed that the P value was 0.000 <α 0.05, which means that there was a significant difference in maternal knowledge before and after receiving counseling, namely an increase in maternal knowledge about the meaning of stunting, a factor that causes stunting. , how to prevent and overcome it in children under five. Suggestions for mothers to be more involved in health education activities. For health agencies to be able to provide regular health education for mothers.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Tri Nurminingsih Hatala

Masa balita merupakan masa yang mengalami proses pertumbuhan yang sangat pesat, dan memerlukan asupan makanan yang relatif banyak dengan kualitas tinggi. Sehingga pola makan juga sangat mempengaruhi pertumbuhan berat badan balita umur 0-3 tahun.Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Desain sampling yang digunakan adalah stratified random sampling dengan kuesioner, penimbangan berat badan, dan dilanjutkan dengan analisa data cross tabulation antara pola makan dengan pertumbuhan berat badan balita. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua variabel dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α <0,05. Hasil penelitian menunjukan pola makan hampir separuhnya pola makan balita baik yaitu (69%), pertumbuhan berat badan balita umur 0-3 tahun hampir separuhnya pertumbuhan berat badan normal yaitu (69%). Setelah dilakukan cross tabulation dan uji dengan chi-square hasil penelitian didapatkan skor separuhnya sebanyak 11 orang (68.75%) dari 16 responden dengan pola makan baik dengan pertumbuhan berat badan balita normal dan skor terendah sebanyak 5 orang (31.25%) dengan pola makan tidak baik dengan pertumbuhan berat badan kurang. Dari hasil uji square dapat diambil keputusan bahwa keputusan dengan cara melihat nilai probabilitas (0,013), < standart signifikan (α = 0.05) maka Ho ditolak yang artinya bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan pertumbuhan berat badan balita umur 0-3 tahun. Melihat hasil penelitian ini, Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan pertumbuhan berat badan balita dengan memperluas sampel dan pengolahan data lebih selektif agar hasil lebih represntatif untuk daerah luas.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Fathimah Kelrey

Disabilitas intelektual pada anak merupakan Ketidakmampuan atau keterbatasan kecerdasan yang menjadikan mereka rentan terhadap permasalahan diantaranya yaitu masalah kesehatan reproduksi dan salah satu upaya penanganannya yaitu memberikan pendidikan kesehatan reproduksi melalui media edukatif audio visual. Tujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatn media audio visual dalam meningkatkan  pengetahuan  kesehatan reproduksi anak  disabilitas  intelektual. Peneltian ini menggunakan metode Pre-eksperiment dengan pendekatan Pretest-Posttest design. Sampel dalam penelitian berjumlah 24 orang anak disabilitas intelektual dengan Teknik quota sampling, non probability sampling. Lokasi penelitian dilakukan di  Sekolah luar biasa Rela Bhakti Gamping 1 Sleman Yogyakarta pada bulan Mei- Juni 2019. Uji Analisis menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test. Hasil penelitian menunjukan adanya Pengaruh yang signifikan  dengan nilai p value 0,00<0,05.  


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Elisabet Matulessy
Keyword(s):  

Perbandingan sensivitas dan spesifikasi ICT (Immonhocromotograpich Test). Dan mikroskopis pada malaria klinis di Puskesmas Piru Kabupaten Seram Bagian Barat. Malaria masih termasuk salah satu penyakit Re-Emerging disease yang masih mengancam upaya peningkatan status derajat kesehatan masyarakat. Desain penelitian yang digunakan adalah uji diagnostik untuk menganalisis pemeriksaan ICT dan mikroskopis dengan jumlah sampel 200. Hasil penelitian menunjukkan nilai sensitifitas pada pemeriksaan mikroskopis dan ICT =0,409, hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan nilai sensitifitas berdasarkan pemeriksaan mikroskopis dan ICT sedangkan nilai spesifisitas pada pemeriksaan mikroskopis dan ICT = 0,963. Hal ini menunjukan tidak ada perbedaan nilai spesifisitas malaria. Nilai prediktif positif pada pemeriksaan mikroskopis dan ICT = 0,871 sedangkan nilai prediktif negatif pada pemeriksaan mikroskopis dan ICT = 0,609. Adanya perbedaan antara pemeriksaan mikroskopis dan ICT sehingga perlu disarankan agar penggunaan ICT disosialisasikan kepada petugas kesehatan yang menangani malaria.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Hery Jotlely
Keyword(s):  

Telah dilakukan  analisis kinerja sumber daya manusia berbasis pembelejaran dan pertumbuhan di RSD Dr. R. Soedarsono Pasuruan. Tujuan Penelitian adalah menganalisis kinerja sumber daya manusia berbasis pembelajaran dan pertumbuhan di  RSD Dr. R.Soedarsono Kota Pasuruan. Penelitian ini adalah Cross sectional, dengan populasi penelitian ini adalah para pimpinan rumah sakit (direktur, kepala. bidang., kepala sub bidang., kepala sub bagian, kepala seksi dan kepala ruangan), dokter, perawat,  termasuk petugas administrasi dan keuangan, dengan  sampel untuk karyawan 95 orang, pimpinan 18 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pimpinan RSD Dr. R. Soedarsono Pasuruan telah membuat perencanaan yang sesuai untuk peningkatan kinerja  dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menyangkut  kapabilitas dan pemberdayaan karyawan. Karyawan rawat inap di RSD Dr. R. Soedarsono Pasuruan umumnya berpendapat bahwa kegiatan pelatihan, lokakarya, seminar dan peningkatan pendidikan telah sesuai dengan bidang tugasnya (91%) dan pendidikannya (85%). Kinerja rawat inap di RSD Dr. R. Soedarsono Pasuruan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menyangkut  pemberdayaan karyawan, ditemukan bahwa  sebagian karyawan besar  telah  diberikan kepercayaan dalam hal :  menyelesaikan masalah di tempat pekerjaan (54,7%), memilih cara yang terbaik (52,6%), mengambil keputusan (58,96%) dan menjalankan wewenang (57,9%).


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Grace Jeny Wakanno

ABSTRACT The act of catheterization in patients with urinary elimination disorders must be based on science and carried out in accordance with the installation sequence or fixed procedure. The purpose of this study was to determine the factors related to nurses' compliance in the implementation of standard operating procedures for urethral catheter placement in Ambon Living Resources Hospital. The analytical descriptive design with cross sectional study was used. The population is all nurses who provide nursing services in the Emergency Room and inpatient rooms of Ambon Life Sources Hospital, which number a population of 40 nurses. Sampling using total sampling technique. The sample in this study amounted to 40 people. There is a correlation between knowledge with nurses 'compliance in the implementation of fixed catheter installation procedures with values (p = 0.013), there is a relationship between attitudes and nurses' compliance in the implementation of fixed catheter installation procedures with a value (p = 0.000), there is a long working relationship with compliance nurses in the implementation of fixed catheter installation procedures with a value (p = 0,000). It is expected that nurses can apply and run in nursing practice regarding compliance with running a Standard Operating Procedure (SOP) for catheter insertion. Keywords: Knowledge, Attitude, Length of Work, SOP Catheter


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document