Jurnal Penelitian Agrisamudra
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

72
(FIVE YEARS 20)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas Hukum Universitas Samudra

2460-0709

2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 30-36
Author(s):  
Hari Sabna ◽  
Rozalina ◽  
Fiddini Alham
Keyword(s):  

Hari Sabna, 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur biaya dan keuntungan dari  UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) sirup mangrove di Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan anggota kelompok Perempuan Kuala Maju. Metode analisis menggunakan  rumus Avarage total cost (ATC), Total fixed cost (TFC), Total variabel cost (TVC), Avarage fixed cost (AFC), Avarage variabel cost (AVC), Total cost (TC), Total revenue (TR), dan Keuntungan (Π). Data yang digunakan yaitu besar biaya yang dikeluarkan selama satu bulan produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stuktur biaya yaitu, biaya tetap sebesar Rp 265.625/bulan, biaya variabel sebesar Rp 1.423.770/bulan, biaya tetap rata-rata Rp 1.362/bulan, biaya variabel rata-rata 7.301/bulan, biaya total rata-rata 8.663/bulan, penerimaan sebesar Rp 2.925.000/bulan dan  Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1.689.395/bulan, sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp 1.235.605/bulan.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 37-46
Author(s):  
Muhammad Ismail

Penelitian ini dilaksanakan di provinsi Aceh dari bulan Oktober hingga Desember tahun 2018. Kabupaten Aceh Selatan dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan salah satu sentra produksi pala selain Kabupaten Aceh Barat Daya. Tujuan penulisan untuk menganalisis kelayakan usahatani pembibitan pala pola sambung pucuk. Penelitian ini menggunakan metode survey terstruktur, observasi, dan wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner. Data primer dikumpulkan dari enam orang penangkar, dan dua orang penentu kebijakan perkebunan di kabupaten Aceh Selatan. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kelayakan usahatani pembibitan pala pola sambung pucuk dihitung melalui metode analisis input-output untuk mendapatkan nilai Beneficial Cost Ratio (B/C Ratio), dan Break Event Point (BEP). Secara ekonomis nilai B/C ratio sebesar 1,32 menunjukkan usahatani pembibitan pala pola sambung pucuk menguntungkan dan layak dikembangkan, dengan nilai Titik Impas Harga bibit sebesar Rp 15.113,75 per batang dan  sebanyak 345,46 unit pada Titik Impas Produk yang diusahakan oleh para penangkar


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 10-17
Author(s):  
Mey Laukoun

Aren (Arenga pinnata Merr) adalah salah satu jenis tanaman perkebunan yang diolah masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Aren merupakan jenis palma yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, penyebarannya sangat luas di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui profil petani pengusaha gula aren di Negeri Tuhaha; 2) Mengetahui kelayakan usahatani gula aren di Negeri Tuhaha. Metode pengambilan dengan teknik penarikan contoh acak sederhana terhadap 10% dari jumlah petani. Analisis data menggunakan metode analisis pendapatan dan investasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Petani pengolah gula aren di Negeri Tuhaha memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Tingkat umur pelaku usaha berada pada kisaran 15-64 tahun dengan jumlah  15 orang responden atau sebanyak 75 persen,; 2) Berdasarkan analisis kelayakan, maka suatu usaha industri pengolahan gula aren di Negeri Tuhaha, Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah layak diusahakan secara finansial karena dilihat dari NPV yang diperoleh pada seluruh responden usahatani gula aren.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 18-29
Author(s):  
Saraswati ◽  
Dewi Hastuti ◽  
Shofia Nur Awami ◽  
Lutfi Aris Sasongko

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani buncis, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani buncis. Metode Sampling digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode Sampling digunakan secara purposive. Data yang digunakan adalah data observasi, kuesioner. Jumlah responden adalah 30 orang. Hasil produksi rata-rata buncis tahun 2018 sebesar 867 Kg/MT. Biaya produksi rata-rata sebesar Rp4.691.516 MT untuk luasan lahan 1.200 m². Penerimaan sebesar Rp13.005.000 dan pendapatan petani rata-rata sebesar Rp8.313.484 MT untuk luas lahan 1.200 m². Nilai R² yang diperoleh melalui analisis regresi linear berganda sebesar 0,969. Hal ini berarti besarnya sumbangan variabel bebas (umur, pendidikan, lamanya berusaha tani, jumlah anggota keluarga dan luas lahan) terhadap pendapatan petani buncis sebesar 96,9 persen. Sedangkan 3,1 persen dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Hasil uji-F berpengaruh secara bersama-sama dan uji-t menunjukkan variabel yang berpengaruh terhadap pendapatan meliputi pendidikan, luas lahan. Sedangkan variabel tidak berpengaruh meliputi umur, lamanya berusaha tani dan jumlah anggota keluarga.  


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Falen J. Sitaniapessy
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan  sisttem dusung di Negri Laha Kecamatan Telutih  Kabupaten  Maluku Tengah. Penentuan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dimana sampel yang diambil berdasarkan jumlah pemilik dusung. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer menggunakan metode wawancara secara langsung dengan responden, melakukan observasi atau pengamatan langsung dilapangan dan dokumentasi berupa setiap kegiatan yang akan dilakukan dilokasi penelitian.Sementara data sekunder dilakukan pada kantor atau instansi terkait guna mengumpulkan informasi yang lebih detail untuk menunjang data primer yang telah dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa sistem pengelolaan dusung yang diterapkan masyarakat Negri Laha adalah sistem pengelolaan secara pribadi dan pengelolaan dusung secara mata rumah.Pengelolaan dusung yang dilakukan masyarakat Negri Laha lebih mendominasi pada sistem pengelolaan secara pribadi yaitu sebanyak 20 responden dan sistem pengelolaan secara mata rumah sebanyak 10 responden.  Tahap pengelolaan dusung yang ada di Negri Laha dimulai dari  persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan sampai pasca panen.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 115-123
Author(s):  
Albina

Tujuan penulisan ini adalah 1) Untuk mengetahui perkembangan ekspor dan Impor kopi di Indonesia. 2) Untuk mengetahui Neraca Pergadangan Kopi di Indonesia. 3) Untuk mengetahui kebijakan perdagangan internasional kopi di Indonesia. 4) Untuk mengetahui dampak kebijakan perdagangan internasional terhadap harga kopi di Indonesia. Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penulisan ini adalah metode deskriptif berupa kajian literatur dari beberapa tahun terkahir. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data skunder yang bersumber dari beberapa instansi terkait. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1) Perkembangan volume ekspor kopi Indonesia setiap tahunnya berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat. 2) Perkembangan volume impor kopi Indonesia berfluktuasi cukup tajam selama 10 tahun terakhir, namun cenderung meningkat. 3) Neraca perdagangan kopi menunjukkan secara absolut berfluktuasi dengan kecenderungan volume ekspor lebih tinggi dibanding volume impor dan menjadikan nilai ekspor kopi Indonesia selalu lebih tinggi dari nilai impornya. Kondisi perdagangan kopi yang cenderung mengalami surplus ini menjadikan kopi di Indonesia bisa sebagai penyumbang devisa negara. 4) Dari peningkatan harga kopi selama 8 tahun terakhir yang sangat signifikan maka dapat diketahui bahwa kebijakan perdagangan internasional kopi berdampak positif bagi peningkatan harga di tingkat produsen dalam negeri.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 124-132
Author(s):  
Siti Nur Arafah ◽  
Yusniar Lubis ◽  
Faoeza Hafiz Saragih

Shallot is a horticultural commodity classified as vegetable spices that serve as a seasoning for food and traditional medicine. The importance of shallot for cooking makes the demand for shallot continue to increase every year. This research aims to see what factors influence the demand for shallot in Medan City. This research was conducted in Medan Deli Market and Kemiri Market. Sampling used this research used the Accidental Sampling method, which determines the sample based on people who are accidentally encountered in the study area. The number of samples examined in this research is 40 samples of shallot consumers. This research uses Best Linear Unbiased Estimation and Multiple Linear Regression methods. The variables studied were the price of shallot, the income of consumers, the number of family members and the price of yellow onion. The result of this research indicates that the factor that influences the demand for shallot is the price of shallot, the income of consumers and the number of family members, while those that do not affect is the price of yellow onion.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 104-115
Author(s):  
Dinda Savira Maharti

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani cabai merah, struktur biaya usahatani cabai merah, harga pokok produksi cabai merah, dan sensitivitas usahatani cabai merah di Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Lokasi penelitian menggunakan dua desa yang dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Margototo dan Kibang. Sampel dari penelitian ini adalah 65 petani cabai merah yang dipilih simple random sampling. Pendapatan usahatani cabai merah dianalisis dengan menggunakan nisbah R/C, stuktur biaya usahatani cabai merah dianalisis dengan persentase dari biaya produksi, harga pokok produksi dianalisis dengan metode full costing, serta sensitivitas usahatani cabai merah dengan simulasi terhadap penurunan produksi, penurunan harga, dan peningkatan total biaya produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata atas biaya total usahatani cabai merah di Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur yang diterima petani sebesar Rp85.617.642,88 per hektar. Besarnya nilai R/C atas biaya total adalah 2,83 yang berarti setiap penambahan Rp100,00 biaya total yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp283,00.  Nilai R/C yang lebih besar dari satu berarti bahwa usahatani cabai merah di Kecamatan Metro Kibang menguntungkan untuk diusahakan dan layak untuk diusahakan kembali.. Struktur biaya yang dikeluarkan untuk biaya variabel lebih tinggi dibandingkan biaya tetap, dengan struktur biaya yang terbesar yaitu biaya tenaga kerja sebesar 44,01%. Harga Pokok Produksi (HPP) cabai merah perkilogram di Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur sebesar Rp6.327,30 lebih kecil dari harga jual rata-rata cabai merah sebesar Rp17.868,72.  Hasil analisis sensitivitas usahatani cabai merah terhadap penurunan produksi, penurunan harga, dan peningkatan total biaya produksi memberikan nilai pendapatan yang positif pada usahatani cabai merah.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 95-103
Author(s):  
Supristiwendi Supristiwendi ◽  
Monika Azizah

Horticultural commodities consisting of fruit, vegetables, ornamental plants and medicinal plants are very prospective commodities to be developed through agribusiness, given the potential uptake of domestic and international markets continues to increase. Vegetables are one component of a healthy diet, so it's not surprising that the needs of vegetables today are increasing in line with people's awareness about health. Among the various types of vegetables that can be cultivated, cucumber plants are one of the fruit vegetable commodities that have commercial value and high prospects. Agribusiness is a commercially oriented farming or agricultural business venture with a profit orientation. One effort that can be taken in order to increase farm income is by applying the concept of integrated agribusiness system development, ie if the agribusiness system consisting of production facilities subsystems, cultivation subsystems, processing and marketing subsystems is developed in an integrated and harmonious manner. Agribusiness application needs to be done to advance farming in order to get maximum results in every agricultural production.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 82-94
Author(s):  
Bahri
Keyword(s):  

Peran pemerintah desa dalam membangun kewirausahaan pertanian sangat penting dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Kewirausahaan (entrepreneurship) dibidang pertanian suatu yang sangat penting bagi pengembangan agribisnis. Namun bukti empirisnya pada usaha di sektor on-farm menuju off-farm masih sangat jarang dilakukan. Penelitian ini  bertujuan mengetahui peran pemerintah desa terhadap pembangunan kewirausahaan pertanian dan potensi desa dibidang pertanian dan kemampuan masyarakat dalam mengelola hasil pertanian sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan, serta untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan kendala-kendalanya. Penelitian ini dilakukan di Desa Gadingharjo Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan metode survei dan wawancara mendalam (indepth interview). Objek penelitian adalah pemerintah desa (kepala desa, perangkat desa) petani, peternak. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada peran pemerintah desa terhadap pembangunan kewirausahaan pertanian sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, faktor-faktor yang pendukung dan kendala-kendala pemerintah desa dalam upaya pembangunan kewirausahaan pertanian masyarakat.  Teknik analisis data yang digunakan adalah dari Miles & Huberman yaitu mulai dari reduksi data, display data dampai pengambilan kesimpulan/varifikasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2019. Hasil penelitian ialah Pemerintah desa sebagai fasilitator melalui pendampingan dan pemberian fasilitas, Pemerintah desa sebagai mediator, Pemerintah desa sebagai regulator, Pemerintah desa sebagai motivator. Faktor-faktor yang mendukung pemerintah desa dalam upaya pembangunan kewirausahaan pertanian masyarakat adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, infrastruktur, ekonomi dan sosial. Sedangkan kendala-kendala pemerintah desa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara lain Kelompok berkepentingan, Kualitas sumber daya manusia pemerintah desa, Program pemerintah tidak berjalan sesuai rencana.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document