SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

167
(FIVE YEARS 41)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Yogyakarta

2549-9475, 1829-5797

2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 72-80
Author(s):  
Lambok Hermanto Sihombing

This study aimed to discuss the way Dear Me Beauty was rebranding their brand by launching new products after they have a brand crisis. The data of this research was obtained from the comment of a Twitter user. This study used the encoding decoding theory from Stuart Hall. The findings of this study was the response from Twitter users was positive, implying that Dear Me Beauty's rebranding was successful. The researchers discovered that the messages from Dear Me Beauty conveyed through their newest product could be well interpreted and accepted by the public.


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 61-71
Author(s):  
Ahmad Pradipta Budhihatma Adikara ◽  
Muhammad Luthfi Zuhdi ◽  
Wawan Hari Purwanto
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bentuk dari program deradikalisasi yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis penggalangan intelijen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara narasumber dan studi literatur. Analisa dan pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan model triangulasi data untuk memastikan keabsahan data yang didapatkan dari narasumber satu dengan lainnya dan dari studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program deradikalisasi yang dilakukan oleh BNPT baik yang ada di dalam lapas dan di luar lapas menggunakan penggalangan intelijen dengan metode RASCLS (Reciprocation, Authority, Scarcity, Commitment, Liking, Social Proof) dan MICE (Money, Ideology, Coercion, Ego) namun tidak secara keseluruhan. Metode Scarcity dan Coercion tidak digunakan dalam program deradikalisasi karena tujuan deradikalisasi adalah melakukan pembinaan, pendampingan, dan pemberdayaan dengan hati ke hati bukan untuk membuat target (narapidana terorisme dan mantan narapidana terorisme) menjadi susah dan dipaksa.


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 49-60
Author(s):  
Ryan Priatama ◽  
Ilham Hilal Ramadhan ◽  
Az- Zuhaida ◽  
Awanis Akalili ◽  
Febriansyah Kulau

Diunduh lebih dari 2 Miliyar per tiga bulan pertama di tahun 2020, menjadikan Tiktok sebagai salah satu platform digital marketing yang banyak digunakan masyarakat. Aplikasi Tiktok hadir di Indonesia banyak dimanfaatkan untuk berkreativitas hingga berbisnis oleh masyarakat. Salah satu akun Tiktok yang aktif dalam menggunakan aplikasi ini sebagai digital marketing adalah @jogjafoodhunterofficial dengan jumlah pengikutnya sebesar 549,7 ribu. Digital marketing merupakan penerapan teknologi digital untuk menciptkan saluran yang dapat berhubungan dengan konsumen potensial agar tujuan pelaku usaha dapat berjalan secara efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik digital marketing yang digunakan oleh akun Tiktok @jogjafoodhunterofficial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metodologi yang dipakai yakni studi kasus. Hasil penelitian yang peneliti dapatkan menunjukan bahwa akun Tiktok @jogjafoodhunterofficial menggunakan beberapa teknik digital marketing, yaitu iklan, story telling, komedi, diskon, testimoni, tagar, dan promo, serta ditemukan beberapa temuan teknik baru yang belum ada di penelitian terdahulu seperti audio musik, feedback, dan cashback. Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah wawasan dan penegatahuan serta memberi informasi dan alternatif digital marketing melalui aplikasi Tiktok.


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 21-29
Author(s):  
Bina Yusha ◽  
Risma Margaretha Sinaga ◽  
Sugeng Widodo

Ulun (orang) Lampung menganut sistem kekerabatan patrilineal, yakni menarik garis keturunan kebapakan, sangat mementingkan seorang anak laki-laki dalam anggota keluarganya sebagai penerus keturunan. Laki-laki dalam adat ulun Lampung Saibatin memiliki kedudukan yang tinggi dalam prihal penerimaan warisan dibandingkan dengan perempuan. Perempuan hanya sebagai pemelihara harta warisan dan tidak berhak memiliki. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kedudukan perempuan dan menjelaskan jenis harta warisan yang diperolehnya berdasarkan kedudukannya dalam sistem pewarisan adat ulun Lampung Saibatin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi dan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan kedudukan anak perempuan dalam sistem pewarisan bukan sebagai ahli waris meskipun ia sebagai anak kandung, anak tiri, dan anak angkat serta sebagai waris balu (janda) dalam sebuah keluarga. Kedudukan bukan sebagai ahli waris ini berdampak pada jenis harta yang akan dimilikinya dan keturunannya kelak. Jenis harta materiil dan immaterill di peroleh anak perempuan jika ia memiliki gelar adat dalam masyarakat. Namun, harta yang diperoleh anak perempuan pada umumnya hanya mendapatkan harta berupa materiil saja dengan jenis harta bawaan. Kata Kunci : Kedudukan perempuan, Sistem perwarisan, Adat ulun Lampung SaibatinUlun (people) Lampung adhere to a patrilineal kinship system, which is to draw a fatherly lineage, attach great importance to a boy in a family member as a descendant. Men in the ulun Lampung Saibatin tradition have a higher position in terms of receiving inheritance compared to women. Women are only custodians of inheritance and have no right to own them. This study aims to describe the position of women and to explain the types of inheritance they receive based on their position in the ulun Lampung Saibatin customary inheritance system. This study uses a qualitative approach with ethnographic research type and uses the interactive model of Miles and Huberman. Data were collected through in-depth interviews and observations. The results showed that the position of girls in the inheritance system was not as heirs even though they were biological children, stepchildren, and adopted children as well as inheritors of a balu (widow) in a family. The position of not being an heir has an impact on the types of assets she will have and her future descendants. The type of material and immaterial assets is obtained by a girl if she has a customary title in the community. However, the assets obtained by girls generally only get material assets with the types of assets.Keywords: Position of women, Inheritance system, Traditional of Lampung Saibatin People 


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 10-20
Author(s):  
Nailur Rahmah ◽  
Haiyun Nisa ◽  
Mirza Mirza ◽  
Zaujatul Amna
Keyword(s):  

Konflik Aceh menimbulkan korban sebanyak 30.000 jiwa. Konflik ini berakhir damai dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) di Helsinki dengan salah satu mandatnya ialah mewujudkan keadilan transisi bagi penyintas konflik yang diwujudkan melalui pengungkapan kebenaran konflik Aceh. Pengungkapan kebenaran dilaksanakan oleh statement takers yang turun langsung ke lapangan untuk menemui penyintas konflik, namun hal ini beresiko bagi statement takers untuk mengalami dampak psikologis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif melalui pendekatan eksploratif. Responden penelitian berjumlah empat orang statement takers yang terlibat dalam pengungkapan kebenaran konflik aceh. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling, serta pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa statement takers mengalami reaksi emosional, terbebani secara moral, serta mengalami dampak fisik dan psikologis. Namun, pengungkapan kebenaran dinilai tepat karena sesuai dengan nilai moral dan budaya masyarakat Aceh. Kesimpulan penelitian ialah pengungkapan kebenaran konflik menjadi tindakan preventif agar konflik tidak terjadi lagi, sehingga pengungkapan kebenaran tetap dilaksanakan demi mewujudkan keadilan transisi dan tetap memerhatikan dampak negatif yang ditimbulkan.


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Reynaldo Christian Aotama ◽  
Deavy Rosaline Henny Klavert

Relokasi sebagai upaya penataan dan pengembangan usaha pedagang kaki lima sebagai salah satu sekor informal perlu dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor agar dapat terlaksana dengan baik, salah satunya adalah lingkungan sosial pedagang itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak relokasi terhadap kondisi lingkungan sosial pedagang di Kawasan Wisata Kuliner Kota Tomohon. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dampak dari relokasi terhadap kondisi sosial pedagang secara keseluruhan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan keadaan pada lokasi sebelumnya dilihat dari beberapa aspek seperti kepastian dan jaminan hukum, keamanan dan ketertiban, kenyamanan dan kebersihan, persaingan antar pedagang, serta hubungan sosial antar pedagang. Meskipun demikian ada beberapa kendala yang dihadapi pedagang di lokasi relokasi terutama kurangnya perhatian pemerintah dalam proses peremajaan dan pengembangan lokasi yang berdampak pada semakin berkurangnya pedagang yang berjualan. Penelitian ini mengindikasikan pentingnya pengelolaan lokasi yang berkelanjutan untuk memberikan manfaat yang lebih besar sesuai fungsi dan peruntukannya.


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 30-48
Author(s):  
Syarifah Nur Aini ◽  
Bintan Auliya Qurrota A'yun ◽  
Eugenius Damar Pradipta ◽  
Awanis Akalili ◽  
Febriansyah Kulau

Saat ini media semakin mengalami degradasi moral salah satunya yaitu praktik monopoli media dan monetisasi pada beberapa media social. YouTube merupakan media baru yang menjadi contoh dari praktik monopoli dan monetisasi media. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan pesan menggunakan retorika visual yang ditampilkan pada kanal YouTube milik SkinnyIndonesian24 dengan judul “YouTube Lebih dari TV”. Fokus pada penelitian ini adalah pesan yang disampaikan oleh youtubers SkinnyIndonesian24 melalui video yang dibuatnya dengan menggunakan retorika visual pada beberapa shot (visualisasi) dan juga audio . Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Retorika visual Sonja K. Foss dan menggunakan analisis segitiga retorik Hesford & Bruggemann serta teknik sinematografi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini adalah dalam setiap shot pada video “YouTube Lebih dari Tv” menarasikan adanya fenomena sosial mengenai monopoli media di YouTube. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan membuka wawasan pada masyarakat luas.


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 141-154
Author(s):  
Amalia Nur Ramadhani

Artikel ini menjelaskan hubungan sosialisasi gender dalam keluarga dengan persepsi gender siswa SMK. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei di salah satu SMK di Purbalingga, Jawa Tengah. Populasi penelitian ini adalah siswa SMK yang berjumlah 498 siswa, dan sampel diambil dengan metode acak sederhana sebesar 30% dari total populasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi tau kendall kedua variabel tersebut sebesar 0,14 dengan nilai signifikansi 0,07. Hal ini berarti terdapat hubungan positif antara sosialisasi gender dalam keluarga persepsi gender responden. Aktivitas yang dilakukan responden bersama orang tua menjadi kesempatan berlangsungnya sosialisasi gender dalam keluarga. Hal tersebut menjadi salah satu sarana pembentukan persepsi gender responden. Ketika orang tua memperlakukan anak laki-laki dan perempuan secara berbeda, maka hal tersebut dapat membentuk persepsi bahwa keduanya adalah berbeda. Nilai korelasi antara variabel sosialisasi gender dalam keluarga dengan persepsi gender responden adalah sangat rendah, sehingga dapat dikatakan bahwa sosialisasi gender dalam keluarga bukanlah faktor dominan yang membentuk persepsi gender responden. Ada faktor lain yang turut menentukan persepsi ini, di antaranya: sosialisasi di sekolah, sosialisasi dengan teman sebaya, lingkungan masyarakat berdasarkan budaya termasuk media massa.


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 91-98
Author(s):  
Muhammad Samadya Liyanto ◽  
Disman Disman ◽  
Dadng Dahlan
Keyword(s):  
Post Hoc ◽  

Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu kompetensi yang penting dimiliki peserta didik pada abad ke-21. Keterampilan berpikir kritis telah diakui sebagai keterampilan yang penting dimiliki untuk keberhasilan belajar, bekerja dan hidup di abad ke-21. Keterampilan berpikir kritis dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan berpikir kritis. Motivasi belajar dinilai memiliki hubungan sangat kuat dengan keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan keterampilan berpikir kritis berdasarkan tingkat motivasi belajar peserta didik. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif yang akan menguraikan, menjelaskan dan menguji kebenaran untuk melihat perbedaan keterampilan berpikir kritis berdasarkan tingkat motivasi belajar peserta didik. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran tes essay untuk mengukur keterampilan berpikir kritis yang terdir dari 5 butir pertanyaan dengan dan angket motivasi belajar yang terdiri dari 25 butir pertanyaan dengan penskoran menggunakan skala Likert. Pengujian statistik yang dilakukan menggunakan uji statistic inferential parametric one-way ANOVA. Dari hasil uji statistik diketahui nilai Signifikansi (Sig.) adalah sebesar 0.014<0.05, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kritis peserta didik berdasarkan tingkat motivasi belajar. Selanjutnya, dari hasil uji Analisis Post Hoc Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah dengan peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi.


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 71-80
Author(s):  
Wulan Nur Fathonah ◽  
Amir Machmud ◽  
Suwatno Suwatno

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ICT self efficacy terhadap technopreneurship intention dimediasi oleh motivasi siswa. Tingkat technopreneurship intention diukur melalui indikator norma subjektif, persepsi kontrol perilaku dan sikap terhadap perilaku. Tingkat ICT self efficacy diukur melalui indikator computer self efficacy dan internet self efficacy. Tingkat motivasi siswa diukur melalui indikator keinginan untuk berbuat sesuatu, dorongan atau impuls dan kekuatan motifnya. Penelitian ini menggunakan metode survei eksplanatori dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang dibagikan kepada siswa jurusan Teknik Komputer Jaringan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Bandung sebanyak 167 siswa dengan sampel sebanyak 120 siswa. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif, statistik inferensial dan analisis regresi.  Hasil penelitian ini menunjukkan 1) tingkat technopreneurship intention, ICT self efficacy dan motivasi siswa berada pada kategori tinggi. 2) ICT self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap technopreneurship intention dan 3) motivasi siswa memediasi pengaruh ICT self efficacy terhadap technopreneurship intention. Temuan penelitian ini menjelaskan bahwa untuk meningkatkan technopreneurship intention siswa harus diselaraskan dengan meningkatkan ICT self efficacy dan motivasi siswa.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document