Southeast Asian Journal of Islamic Education Management
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

9
(FIVE YEARS 9)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STAIN Ponorogo

2715-9604

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 177-190
Author(s):  
Binti Nasukah ◽  
Endah Winarti

The purpose of articles is to discuss the emergence of the theory of transformation in education, and its implication for Islamic educational management. Departing from the challenges and demands of the need to generating heredity who are creative, innovative, productive and able to contribute to building society, to form a better world civilization, the administration of education requires a new perspective — that is, a transformative perspective. Using this type of literature review research, it was found that the transformative perspective in education was introduced by Mezirow in his theory of transformative learning. Through this theory, the theory of transformative learning develops towards the theory of transformative education in the context of facing globalization and the development of the 21st century. The implication for Islamic educational institutions is the need to focus on quality to become transformative educational institutions.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 163-176
Author(s):  
Tasdin Tahrim ◽  
Firman Patawari ◽  
Ali Nahruddin Tanal

Abstract This study aims to determine the educational supervision plan, educational supervision feedback for the principal or teacher, and the techniques used in educational supervision at SDN 246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu. The type used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques are interviews, observation, and documentation study. The research subjects were teachers and administrative staff. The results showed that: (1) the education supervision plan carried out at SDN 246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu is to prepare RPP, syllabus, list of scores, absence of annual programs and semester programs. (2) educational supervision feedback to the principal or teacher, namely verbal (verbal), providing comments on the results of direct observation of the learning process through face-to-face, no distance or equipment used. This method is usually carried out by talking to each other / dialogue, interviews, meetings, speeches, and discussions. Apart from that, giving comments can also be done indirectly through intermediary tools such as telephones, cellphones, etc. because of the distance between the speaker and the interlocutor. Non-verbal (written), providing comments on the results of observations of the learning process by means of writing without direct conversation using short, clear, and understandable language by the recipient. This method can be in the form of correspondence, sms, e-mail, learning photos, and so on. (3) There are 2 types of techniques used in SDN 246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu, namely direct supervision, which means that the supervisor goes directly to the class to see the learning of students from beginning to end. While administrative supervision is only the administrative aspects that are assessed.   Keywords: educational supervision


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 141-162
Author(s):  
Fitri Wahyuni ◽  
Binti Maunah
Keyword(s):  

Kepemimpinan di dalam organisasi akan menentukan sukses atau tidaknya organisasi di dalam mencapai tujuannya. Figur seorang pemimpin yang mampu mengangkat motivasi,  mengangkat moral dirinya sendiri, dan pengikut dibutuhkan di era ini. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji hakikat kepemimpinan transformasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus yang di lakukan di MI-Al Kautsar Duri Sawoo Ponorogo. Teknik analisis yang digunakan adalah Miles-Huberman. Hasil penelitiannya sebagai berikut: Penerapan kepemimpinan transformasional dalam pendidikan Islam di MI Al-Kautsar Duri Sawoo Ponorogo. Dilakukan dengan cara memberikan pengaruh idealis kepada seluruh warga sekolah, memberikan inspirasi, serta stimulasi intelektual, memberikan pertimbangan individual, menekankan arah yang hendak dituju oleh kepala sekolah melalui pernyataan visi, dan misi yang jelas. Penggunaan komunikasi yang efektif, pemberian rangsangan intelektual, serta perhatian pribadi terhadap permasalahan individu, dan anggota organisasi di sekolah, dan membentuk komitmen untuk mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama. Serta meyakinkan seluruh warga sekolah bahwa metode pembelajaran hafalan merupakan metode yang paling sesuai untuk mencapai visi sekolah.   Key Words: Kepemimpinan, Kepemimpinan Transformasional, Pendidikan Islam


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 60-73
Author(s):  
Diyan Nurvika Kusuma Wardani

Artikel penelitian ini bertujuan siswa harus memiliki karakter peduli lingkungan agar terbiasa hidup bersih dan sehat, serta dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kegiatan sehari-hari, dengan lingkungan yang kondusif akan tercipta proses pembelajaran yang bermutu. Karakter peduli terhadap lingkungan dapat dibentuk melalui barbagai cara. Salah satunya adalah melalui implementasi program adiwiyata. MIN 1 Ponorogo telah mendapatkan penghargaan tingkat provinsi sebagai sekolah Adiwiyata. Pelaksanaan program Adiwiyata di MIN 1 Ponorogo sudah sesuai dengan 4 komponen program Adiwiyata yang tercantum dalam buku pedoman Adiwiyata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdengan Jenis penelitianstudi kasus. Adapun teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan model Miles and Huberman yang meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: (1) Pelaksanaan program Adiwiyata melalui 4 komponen program adiwiyata di MIN 1 Ponorogo sudah berjalan dengan baik, dengan melibatkan seluruh stakeholder. (2) Proses pembinaan karakter peduli lingkungan pada pada peserta didik di MIN 1 Ponorogo yaitu melalui: a) pembiasaan. b) keteladanan. c) pembinaan disiplin peserta didik. d) terintegrasi dalam mata pelajaran. e) kegiatan rutin. f) pengkondisian. g) pengembangan budaya sekolah. (3) Faktor pendukung dalam pelaksanaan program adiwiyata dalam membina karakter peduli lingkungan di MIN 1 Ponorogo diantaranya adalah komitmen dari stakeholder madrasah,Sedangkan faktor penghambatnya antara lain adalah belum adanya campur tangan dari kemenag dalam hal pendanaan; lingkungan keluarga.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 51-59
Author(s):  
Nuryana Fitrianova
Keyword(s):  

Pengelolaan kelas merupakan suatu hal yang sangat penting di ranah pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar masih sering ditemukan beberapa guru yang memiliki kemampuan pengelolaan kelas rendah. Hal tersebut perlu diselidiki dan diteliti apakah kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional berhubungan dengan pengelolaan kelas. Mengingat peran kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru sangatlah penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dari hasil observasi yang dilakukan di MIN 2 Ponorogo didapati peserta didik sering ramai sendiri, ngobrol dengan teman sebangku, mengantuk, bahkan keluyuran keluar dari bangku saat kegiatan pembelajaran. Berangkat dari latar belakang tersebut peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut: (1) Bagaimana kompetensi pedagogik guru di MIN 2 Ponorogo? (2) Bagaimana kompetensi profesional guru di MIN 2 Ponorogo? (3) Bagaimana pengelolaan kelas di MIN 2 Ponorogo? (4) Adakah korelasi antara kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dengan pengelolaan kelas di MIN 2 Ponorogo? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif berjenis korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah guru MIN 2 Ponorogo yang berjumlah 16 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu semua populasi dijadikan sampel, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini ada 16 guru. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu korelasi berganda (multiple correlation) dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 for windows. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa: (1) Kompetensi pedagogik guru di MIN 2 Ponorogo dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 75%. (2) Kompetensi profesional guru MIN 2 Ponorogo dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 62,5% (3) Pengelolaan kelas MIN 2 Ponorogo dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 75% (4) Ada korelasi yang signifikan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dengan pengelolaan kelas di MIN 2 Ponorogo,dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,726 yang berarti tingkat korelasinya kuat.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 41-50
Author(s):  
Muhammad Shulthon Rachmandhani

Artikel ini ingin menganalisis tentang peran kepala sekolah dalam implementasi pendidikan karakter di MI Ma’arif Singosaren Jenangan Ponorogo, dimana  MI Ma’arif Singosaren Jenangan Ponorogo merupakan satu-satunya MI yang terletak di lingkungan Singosaren. Madrasah ini didirikan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya Pendidikan Agama Islam. Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, dalam pengambilan data peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis data menggunakan teknik reduksi data, dan penyajian kesimpulan Hasil penelitiannya ialah 1) peran kepala sekolah sebagai administrator adalah menentukan kurikulum yang diterapkan di MI Ma’arif Singosaren Jenangan Ponorogo. Kepala sekolah juga berupaya untuk terlibat dalam pengelolaan sarana prasarana di sekolah, yang mendukung dalam penerapan pendidikan karakter di MI Ma’arif Singosaren Jenangan Ponorogo. 2) peran kepala sekolah sebagai leader dengan mengadakan rapat melalui rapat. Kepala sekolah juga berusaha untuk meningkatkan kemauan siswa-siswi dalam menerapkan pendidikan karakter di sekolah, dengan mengingatkan kepada siswa-siswi akan pentingnya sikap saling menghormati kepada orang tua dan guru, serta saling berkasih sayang kepada sesama teman


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 24-40
Author(s):  
Ali Mustopa

Artikel penelitian ini ingin membahas tentang Perubahan pada sebuah organisasi pendidikan pesantren, dimana perubahan organisasi merupakan sudah sangat wajar terjadi, perubahan juga terjadi di lembaga pendidikan Islam seperti Pesantren. Kyai menerapkan manajemen perubahan ini untuk mempertahankan salaf dengan perangkat modern serta mengikuti perkembangan di era globalisasi dengan manajemen perubahan pada beberapa sisi serta mempertahankan kearifan yang telah ada sebagai ciri pesantren tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendapatkan gambaran secara utuh tentang fase perubahan di pesantren Fatḥul ‘Ulūm Kewagean Kediri dan 2) Menjelaskan perubahan pesantren Fatḥul ‘Ulūm Kewagean Kediri pada ranah struktur, tata fisik, teknologidan manusia. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan rancangan studi kasus serta penjelasannya menggunakan logika deductive analitis.Lokasi penelitian ini adalah di Pesantren Fatḥul ‘Ulūm Kwagean Kediri. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dilapangan, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul direduksi serta disajikan selanjutnya dianalisis kemudian mengambil sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menjunjukkan bahwa 1) terdapat tiga fase perubahan yaitu pertama, fase pencairan (unfreezing), yakni langkah awal organisasi mendiskusikan serta menganalisis kesiapan organisasi menghadapi perubahan, kedua, fase mulai berubah (changing), merupakan langkah inti perubahan dilaksanakan. Ketiga, fase pembekuan kembali (refreezing), merupakantindakan organisasi dalam membiasakan diri dengan keadaan setelah berubah. 2) peruabahan pada ranah struktur, Pesantren Fatḥul ‘Ulūm secara struktur organisasi berubah dari kepemimpinan terpusat menjadi sistem yayasan serta secara teknis membentuk organisasi kelembagaan pada tiap-tiap bidang yang melibatkan santri sebagai pengurus. Perubahan tata fisik, Pesantren mulai berdiri sampai akhir 2017 telah mengalami perpindahan tempat, mulai dari ndalem wetan (rumah mertua Kyai Hanan), ndalem kulon dan berakhir di Kwagean utara, selain itu pembangunan gedung secara terus menerus setiap tahun. Perubahan teknologi, pesantren telah memanfaatkan fasilitas teknologi komputerisasi dan jaringan internet.untukperubahan manusia, santri dan para pengajarnya sudah banyak yang kuliah, secara kuantitas jumlah santri meningkat serta jumlah pengajarpun demikian.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 9-23
Author(s):  
Kholifatul Azizah Mukhtar

Artikel ini ingin menganalisis tentang pengaruh kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru terhadap kreativitas guru MTsN se-kabupaten Madiun. Dimana kreativitas guru dalam pembelajaran menjadi sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran dan tujuan pendidikan di sekolah, dimana kreativitas guru sangat diperlukan agar guru dapat menjalankan tugas dan peranannya dalam proses belajar mengajar dengan maksimal. Kreativitas guru merupakan daya kreatif untuk dapat menciptakan iklim pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga tercipta suasana pembelajaran yang kondusif. Kreativitas guru juga sangat penting untuk mendorong kreativitas peserta didik, sebab dengan adanya guru yang kreatif, maka siswa juga akan belajar untuk berkreasi. Penelitian ini ingin menguji tentang pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kreativitas guru MTsN se Kabupaten Madiun. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan penelitian kuantitaif dengan jenis penis penelitian expost-facto, sampel yang dijadikan penelitian ialah MTsN se Kabupaten Madiun dengan populasi guru PNS sebanyak 289 guru, teknik pengambilan sampel menggunakan Area Random Sampling (Cluster Sampling), yaitu pengambilan sampel secara acak dan berumpun. Hasil penelitian dalam penelitian ini ialah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru terhadap kreativitas guru Pegawai Negeri Sipil MTsN se-Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2017/2018 yang ditunjukkan dengan hasil uji F yaitu nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (15,123 > 3,040). Dan pada taraf signifikan 5% dengan koefisien determinan 0,257 sehingga dapat disimpulkan bahwa kreativitas guru dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru sebesar 25,7%. Data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja menyumbang sebesar 25,7% dan sisanya 74,3% dipengaruhi variabel lain baik secara internal seperti rasio, bakat khusus, perasaan, dan intuisi. Maupun eksternal seperti latar belakang pendidikan guru, pelatihan-pelatihan guru, pengalaman mengajar guru, dan faktor kesejahteraan guru


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Muhammad Ghafar ◽  
Pryla Rochmawati ◽  
Ahmadi ◽  
Kharisul Wathoni ◽  
Aris Nurbawani

Artikel ini ingin menganalisi tentang strategi kepala sekolah dalam meningkatkan manajemen pelayanan khusus madrasah, konteks penelitian yang mendasari penelitian ini ialah karena Kualitas sekolah salah satunya ditentukan oleh peran dan kepemimpinan kepala sekolah, disamping karena ada kualitas guru dan manajemen organisasi yang baik yang menentukan sekolah berkualitas. Sekolah yang berkualitas diperlukan inovasi dalam manajemen pelayanan pendidikan, salah satu inovasi pelayanan pendidikan di MI Ma’arif Lengkong Sukorejo Ponorogo ialah adanya manajemen pelayanan khusus madrasah yaitu pelayanan khusus perpustakaan dan pelayanan khusus kesehatan di madrasah. Keberhasilan dari pelaksanaan manajemen pelayanan khusus ini salah satunya adalah adanya strategi kepala sekolah yang tepat sasaran. Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, sedangkan teknik pengambilan data  peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data peneliti menggunakan teknik analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema. Temuan penelitian ini pertama, strategi kepala sekolah dalam meningkatkan manajemen pelayanan khusus perpustkaan melalui membangun budaya literasi sejak dini ialah 1) efektifitas manajemen pengelolaan perpustakaan sekolah, 2) pembuatan pedoman dan peraturan perpustakaan sekolah, 3) pekan berkunjung perpustakaan sekolah untuk menarik minat pengunjung dan pembaca di perpustakaan, 4) hiburan mencerdaskan melalui lomba bercerita yang diadakan di akhir setelah ujian tengah semester maupun setelah ujian akhir semester. Kedua, strategi kepala sekolah dalam meningkatkan manajemen pelayanan khusus kesehatan melalui kelas sehat adalah sebagaimana berikut: 1) memasang poster menjaga kesehatan setiap kelas, 2) kerjasama dengan puskesmas untuk memberikan penyuluhan pendidikan kesehatan, 3) membentuk unit kesehatan sekolah sebagai pusat pelayanan pertama bagi siswa dan guru, 4) mengadakan lomba kesehatan dan kebersihan setiap tahun sekali untuk membangun kesadaran dan motivasi dalam menjaga kesehatan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document