DIALEKTIKA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

16
(FIVE YEARS 16)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

2654-5985, 1907-1159

DIALEKTIKA ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 117-130
Author(s):  
Wa Ode Nurul Yani

Gegar budaya terjadi pada hampir semua mahasiswa asal Indonesia yang studi di Jerman. Gegar budaya berupa ketidaknyamanan psikologis yang diasiosiasikan dengan respons emosi yang kurang baik yang mengarah pada perasaan bingung dan gugup yang menimbulkan tekanan mental dan kesulitan yang menyertainya. Gegar budaya yang dialami, berbeda pada tiap mahasiswa asal Indonesia yang studi di Jerman. Gegar budaya terjadi pada seseorang yang tinggal lebih lama di suatu daerah, mengalami gegar budaya karena harus beradaptasi dengan budaya baru. Gegar budaya merupakan keadaan mental yang datang dari kondisi transisi, gegar budaya terjadi ketika mahasiswa asal Indonesia tinggal di Jerman dengan budaya yang berbeda dalam waktu yang lama. Keadaan di Jerman sangat bertolakbelakang dengan keadaan di Indonesia. Pemerintah menjamin kehidupan rakyat, masyarakat sibuk, disiplin dalam aturan hukum, penuh instruksi yang rinci dalam segala aspek kehidupan, mengutamakan kejujuran, memiliki sikap antri, tepat waktu, menghargai privasi, individualistis, iklim dan suhu yang ekstrim, penuh perhitungan dalam mengambil keputusan, serius dan fokus, bicara langsung tanpa basa-basi, bicara lugas tidak bertele-tele, kurang bercanda, makanan yang kurang berasa.


DIALEKTIKA ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 89-104
Author(s):  
Anne Sandra Dewi

Keluarga harus mengetahui alasan yang tepat mengapa memilih metode Homeschooling dalam proses hafalan Al-Quran. Ayah dijadikan sebagai sosok utama dalam proses hafalan Quran, teknik komunikasi yang diterapkan, intensitas belajar, kurikulum dan tujuan yang ingin dicapai dengan Homeschooling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan keluarga memilih ayah sebagai sosok utama dalam proses hapalan Al-Quran adalah adanya kesadaran bahwa pendidikan zaman Rasulullah berasal dari rumah, sekolah formal memiliki dampak negatif, dan adanya tekanan secara psikologis. Alasan ayah dipilih keluarga sebagai sosok utama dalam proses hapalan Al-Quran adalah karena Ayah Aries mendapatkan motivasi sebagai orangtua untuk mengajarkan Al-Quran pada anaknya, Ayah Aries memiliki kemampuan bahasa Arab dan di anggap lebih sabar, anak termotivasi saat melihat ayah menghafal Al-Quran. Teknik komunikasi yang diterapkan ayah adalah audio, kata kunci, pengulangan, mempertontonkan video para penghafal Al-Quran sebagai penambah semangat. Intensitas belajar yang diterapkan adalah pada waktu ba’da Subuh dan ba’da Maghrib selama 30 menit. Kurikulum Homeschooling yang digunakan adalah personal kurikulum. Tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan Homeschooling adalah Al-Quran menjadi ruh bagi Rasyid, memberikan keberkahan hidup, dan mendapatkan pertolongan di hari akhir (syafaat).


DIALEKTIKA ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 105-116
Author(s):  
Tita Melia Milyane

Komunikasi kelompok merupakan interaksi komunikasi yang di lakukan di dalam kelompok. Penelitian ini, mengkaji tentang interaksi dalam komunikasi kelompok yang terjadi dalam kegiatan Material Failure Analysis Training atau training analisis kegagalan material yang dilaksanakan terhadap para pekerja bidang teknisi dari Interaco Penta Prima Service (IPPS), dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang. IPPS sendiri merupakan perusahaan alat besar merk Volvo di kantor Balikpapan, Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi kelompok dalam menganalisa masalah, kemampuan kelompok dalam memecahkan masalah serta peranan kelompok dalam membentuk motivasi dan membentuk team work.


DIALEKTIKA ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 65-77
Author(s):  
Fardiah O Lubis ◽  
Fajar Hariyanto ◽  
Ana Fitriana P

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimanfaatkan oleh petani di Desa Bugel Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta yang menerapkan TIK dalam menyebarkan informasi pertanian kepada sesama petani dan jaringan di luar petani sebagai upaya optimalisasi pemasaran hasil pertanian melalui akses jaringan pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui media komunikasi yang digunakan dalam optimalisasi penyebaran informasi pertanian dan pemasaran hasil tani pada Kelompok tani Gisik Pranaji dan untuk menjelaskan proses komunikasi melalui jaringan komunikasi kelompok tani Gisik Pranaji Kulon Progo dalam lelang hasil tani. Metode penelitian menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menggambarkan bahwa TIK berbasis WhatsApp dimanfaatkan anggota kelompok tani Gisik Pranaji sebagai media penyampaian informasi diantara komunitas petani, komunitas pedagang (pembeli hasil pertanian), dan dinas terkait sebagai jaringan komunikasi di luar kelompok tani. Hal ini memainkan peran penting dalam proses pengolahan pertanian dan pemasaran hasil tani dalam membantu petani membuat keputusan dalam proses lelang hasil tani.


DIALEKTIKA ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-13
Author(s):  
Benny Iryanto Cokrodipuro
Keyword(s):  

Terapis wanita di panti pijat memerlukan presentasi diri baik secara verbal maupun non verbal untuk memberikan citra ataupun kesan baik kepada setiap orang yang memerlukan jasanya sehingga memberikan stimulan kepada setiap orang pengguna jasa pijat untuk menjadi pelanggan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan studi dramaturgi, Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian pada panggung depan terapis wanita melalui setting, harus tampil cantik, seksi, sesuai dengan front personal yang ditampilkan menggunakan seragam, memakai high heels dan wewangian. Panggung belakang para terapis wanita tampil seutuhnya sebagai ibu, anak dan berbaur dengan masyarakat lain, mempersiapkan dirinya untuk masuk ke scenario panggung depan seperti perawatan tubuh, berdandan dan mewarnai rambut. Presentasi diri terapis wanita di panggung depan di atur oleh seorang bos panti pijat sebagai sutradara agar presentasi diri dari para terapis wanita menarik perhatian pelanggan. Di panggung belakang mereka menampilkan sosok yang seutuhnya tanpa ada intervensi dari sutradara.


DIALEKTIKA ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 30-50
Author(s):  
Andi Kardian Riva'i

The purpose of this study is to gain an understanding and know the factors that influence political communication and budgeting functions of the Indragiri Hulu District Parliament. Research informants numbered 6 people who were determined through incidental sampling. The results of this study indicate that in the determination of the budget, Indragiri Hulu Regency DPRD through the Budget Agency together with the Regional Government Budget Team (TPAD) agreed on the General Budget Policy - Priority Budget Ceiling (KUA-PPAS) based on the budget guidebook. Political communication in the budget function has a distinctive form, strategy, media and activity, political construction that leads to interests built on the reality of knowledge, public awareness, public discourse resulting from the political construction of budget management, the relationship between government spending and regional revenues so the budgeting function works based on fiscal policy, the allocation function and the principle of equitable development. The APBD also forms the basis for regional financial control, inspection and supervision activities as seen from the budget cycle of the APBD budget which starts on January 1 and ends on December 31 of the year concerned consisting of the preparation and stipulation of 1 year before the fiscal year, implementation 1 year during the year current budget and APBD accountability reports. Keynote: Political Communication, Budget Function, Indragiri Hulu Regency DPRD


DIALEKTIKA ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 51-64
Author(s):  
Riefky Krisnayana
Keyword(s):  

Motif tujuan budaya ngopi di café pada remaja di Bandung adalah untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup milenial remaja perkotaan. Café menjadi ruang publik bagi remaja dengan tujuan yang berbeda yaitu untuk minum kopi, menunggu seseorang, bertemu dengan teman, mengerjakan tugas, diskusi dengan rekan bisnis, brainstorming, berkumpul dengan keluarga, reuni, sekedar arisan, chatting, bermain game online, streaming film youtube, nongki, melarikan diri dari aktifitas yang melelahkan, menghindari terjebak kemacetan lalu lintas dan me time. Motif penyebab budaya ngopi di café pada remaja di Bandung karena lokasi café yang strategis, lahan parkir, ruangan ber-AC, sofa yang nyaman, fasilitas steker listrik dan free wi-fi, smoking area, kehandalan barista dalam menciptakan varian rasa kopi olahan, harga terjangkau, desain interior dan eksterior ruangan yang instagramable, warna, furniture, musik, toilet. Remaja di café menghabiskan waktu selama 1 jam hingga 2 jam. Suasana yang nyaman membuat remaja betah dan berlama-lama di café


DIALEKTIKA ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 78-88
Author(s):  
Budi Kurniadi
Keyword(s):  

Terselenggaranya pemerintahan yang baik merupakan   agenda reformasi birokrasi saat ini yang menitik beratkan pada peningkatan akuntabilitas instansi pemerintah serta peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome).Akuntabilitas merupakan salah satu asas best practices dalam pengelolaan keuangan Negara yang disusun secara periodik dalam penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.Metode penelitian yang digunakan adalah Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi kebijakan Akuntabilitas Pemerintah Kota Bandung dilaksanakan sesuai dengan tuntutan tata kelola pememerintahan yang baik dan ini dibuktikan dengan peringkat A untuk penilaian SAKIP Kota Bandung. Pada kondisi tersebut upaya dan strategi optimal dilakukan pemerintah Kota Bandung sehingga mental dan sikap aparatur dapat berubah dan bersinergis kebijakan reformasi birokrasi.


DIALEKTIKA ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 14-29
Author(s):  
Siswantini Siswantini ◽  
Gayes Mahestu ◽  
Fanny Ratnasari

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interpretasi mahasiswa terhadap program kampus mencetak wirausaha muda program Binus University Alam Sutera yang digali melalui persepsi dan makna. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Analisis dilakukan dengan cara mereduksi, menyajikan dan menyimpulkan data hasil Focus Group Discussion (FGD) bersama tiga kelompok mahasiswa yaitu kelompok mahasiswa track entrepreneurship, mahasiswa yang memilih track entrepreneurship, dan mahasiswa yang tidak memilih track entrepreneurship di Binus University. Hasil penelitian mengacu pada faktor pembentuk persepsi yaitu keinginan, pengalaman masa lalu, dan pengalaman lingkungan sekitar. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan interpretasi mahasiswa terhadap track entrepreneurship sesuai dengan faktor pembentuknya.


DIALEKTIKA ◽  
2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 150-163
Author(s):  
Mulyono Yalia ◽  
Noneng Sumiaty

The main focus of this research is the development of policy implementation and empowerment of institutions of social communication (KIM) in the district of West Java Cirebon City. Restrictions issues identified as follows: (1) How is the implementation of government policy in the empowerment of social communication media in Cirebon City of West Java; (2) What factors are supporting and inhibiting the implementation of government policy in the empowerment of institutions of social communication (KIM) in the district of Cirebon City, West Java; (3) Measures are implemented by the Office of Communications and Information Provincial / District / City in realizing the government's policy in the empowerment of social communication in public institutions. The research method used in this study is a qualitative method of data collection techniques through participant observation and in-depth interviews. Based on the results that in the implementation of government policy on the development and empowerment of institutions of social communication in the district of West Java Cirebon City through approach of policy implementation factors found another dimension, namely the importance of supervision and coordination.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document